Sabtu, 10 Maret 2018

Sinopsis Circle Episode 4 - 1

Sinopsis Circle Episode 4 - 1

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicAagZ9gsj0pEVlegcLz5iM7aNN1leSQdbL-IJp33JNiRDd7k2iZKEhAvKQQjmvgItrIbswOf6-UhdERXdFD0NqNYpAGJQ4T3FX7DZNbSEFgLCTF86QiIyWkCEE8Lgl9sgPlN9s_Co1uUJ/s1600/c19.jpg

Images Credit: tvN

Sinopsis Circle Episode 4 - 1

Tahun 2007,

Bum Gyun kecil sedang berusaha menuntaskan kubus rubik sinkron tenggat waktu di kamarnya, sedangkan Woo Jin sedang PR-nya di ruang famili. Si perempuan alien lewat & hampir saja menginjak tugas rumahnya itu.
Wanita itu melihat peta rapikan matahari yang tempelkan Woo Jin di jendela. Sambil menentukan peta rapikan matahari itu, Woo Jin bertanya bertanya-tanya, Noona berasal dari mana? Jupiter? Atau Mars?

Bum Gyun memanggilnya masuk kamar waktu itu untuk mengajaknya lomba menuntaskan kubus rubik. Tenggat waktu semakin dekat... & Woo Jin sukses menyelesaikannya tepat waktu. Bum Gyun tidak terima & menuntut main ulang.
Woo Jin malas, lagian pula Bum Gyun bakalan kalah lagi. Bum Gyun tidak akan dapat mengalahkannya. Latihan saja dulu, baru menantangnya. Dia ngece Bum Gyun lalu buru-buru kabur.

Bum Gyun mengejarnya. Tapi apa yang mereka lihat di luar, kontan memproduksi langkah mereka terhenti. Entah apa yang mereka lihat, tapi hal itu memproduksi Woo Jin semakin konfiden kalau Noona ini memang sahih berasal dari luar angkasa. Wanita itu berpaling menatap mereka.
Bagian 1: Beta Project.

Woo Jin menemukan seekor ulat biru sedang menggeliat di pot tanamannya Jung Yeon. Pada waktu yang bersamaan, Jung Yeon berdiri di depan gedung kosong yang sama dengan gedung yang didatangi Bum Gyun malam itu.
Dari keliru satu bekas papan namanya, wilayah itu adalah bekas Rumah Sakit Jiwa Eunsung. Dia hendak masuk waktu Woo Jin meneleponnya & menanyakan keberadaannya. Begitu Jung Yeon memberitahukan keberadaannya, Woo Jin menyuruhnya menunggu di situ, beliau akan ke sana. Dia lalu memasukkan ulat biru itu kedalam plastik lalu bergegas pergi.

Pagar wilayah itu terkunci waktu Jung Yeon hendak membukanya. Dia teringat kembali waktu beliau mendapatkan sms dari nomor tidak dikenal yang menyuruhnya pergi ke Rumah Sakit Jiwa Eunsung jam 2 siang.

Saat beliau sedang mencari jalan masuk lain, tiba-tiba beliau merasa seperti ada seseorang yang sedang mengawasinya, tapi tampaknya tidak ada siapapun. Saat itulah beliau mendapat sms lagi & sesaat kemudian, beliau sudah berhasil masuk kedalam gedung yang gelap.

Perlahan, beliau berjalan menyusuri lorong wilayah itu dengan gugup... waktu tiba-tiba saja beliau merasakan seseorang lewat di belakangnya. Saat beliau menoleh kembali, beliau mendapati seseorang misterius gunakan hoodie di depannya.
Orang itu eksklusif menyerangnya dengan taser. Jung Yeon berusaha bertahan sekuat tenaga hingga beliau berhasil mendorong orang itu. Yang tidak disangkanya, bunyi orang itu tampaknya perempuan.

Dia berusaha melarikan diri. Tapi perempuan itu mencengkeram kakinya, merangkak ke atasnya & terus berusaha menyetrumnya. Taser itu hampir saja mengenai lehernya. Tapi untunglah Woo Jin datang tepat waktu & mendorong orang itu menjauh dari Jung Yeon.

Orang itu eksklusif melarikan diri. Woo Jin mengejar orang itu melewati aneka macam gang sempit. Tapi kepada akhirnya beliau kehilangan jejaknya di sebuah gang. Seorang perempuan berjalan kalem melewatinya waktu beliau tengah kebingungan mencari orang itu.
Woo Jin terang galau alasannya adalah wilayah itu ternyata gang buntu. Tapi kemudian beliau menemukan jaket yang dibuang di tanah. Woo Jin eksklusif kesal menyadari perempuan tadilah orang yang dicarinya, tapi orang itu sudah menghilang entah kemana.

Hari sudah petang waktu Woo Jin kembali ke gedung bekas RSJ itu & eksklusif menuntut alasan Jung Yeon datang ke wilayah ini. Jung Yeon eksklusif memperlihatkan sms yang diterimanya dari perempuan itu.
Dia mengajak Woo Jin untuk melaporkan kasus ini ke polisi saja agar mereka dapat menangkap perempuan itu. Tapi Woo Jin eksklusif mengeluarkan ulat biru itu & minta penjelasan terlebih dulu mengenai itu.

Jung Yeon mengaku kalau ulat itu keluar dari tubuh So Yoon. Dia sudah mencoba mencari memahami serangga apa itu, tapi baru memahami kalau serangga itu ternyata sebuah robot berkat Woo Jin.

Kalau begitu kenapa Jung Yeon merahasiakannya darinya. Karena Kakaknya Woo Jin, & alasannya adalah itu pula beliau tidak sepenuhnya mempercayai Woo Jin bahkan sekalipun waktu mereka bekerja sama sebelumnya. Tapi kini beliau mempercayai Woo Jin. Lalu bagaimana dengan kakaknya, apa Jung Yeon sudah mempercayainya pula kini.

"Mempercayai apa? Kalau bukan beliau pelakunya? Atau kejadian ini alasannya adalah ulah alien? Kau mempercayai itu?"

"Aku pula tidak mempercayai apa istilah kakakku. Tapi kakakku bukan pelakunya."

"Baiklah. Akan kuanggap begitu."

Mereka lalu mendatangi Detektif Hong di wilayah kerja polisi & memperlihatkan ulat biru itu padanya. Detektif Hong menyuruh Woo Jin untuk menggambarkan identitas perempuan itu. Tapi Woo Jin galau bagaimana menggambarkannya dengan sahih & hanya berkata kalau wajahnya lonjong, matanya bulat, hidungnya mancung, pokoknya beliau kelihatan seperti orang baik.
Jung Yeon stres mendengar deskripsinya yang nggak terang itu. Kalau begini caranya, bagaimana Detektif Hong dapat menggambarnya dengan sahih. Tapi waktu Detektif Hong menyerahkan yang akan terjadi sketsanya, Woo Jin terperangah mendapati yang akan terjadi sketsanya sama persis dengan paras perempuan tersebut.

Jung Yeon terang heran, bagaimana caranya Detektif Hong dapat menggambarnya hanya dengan penjelasan yang kurang jelas. Detektif Hong dengan bangga menjamin kalau itu adalah indera keenam detektif.

Padahal dalam flashback, Detektif Hong sebenarnya memang sudah memahami identitas perempuan itu. Dia mengecek rekaman CCTV kepada hari kematian Nan Hee & melihat seorang perempuan yang mendatangi Nan Hee sebelum Jung Yeon & Woo Jin datang. Dari rekaman itulah beliau mengetahui paras perempuan itu.

Detektif Hong menjamin kalau beliau menggambar sinkron feeling-nya lalu cepat-cepat mengambil kembali gambarnya & menyudahi sesi interogasi ini. Tapi sebelum beliau pergi, Woo Jin memberitahunya mengenai hal terakhir yang dikatakan Bum Gyun sebelum beliau menghilang: Pelakunya adalah Bluebird.
Jung Yeon kontan menatapnya tajam, tapi beliau tidak mengatakan apapun. Tapi begitu mereka keluar, Jung Yeon eksklusif menempeleng kepalanya. Ternyata selama ini Woo Jin memang mencurigainya.

Woo Jin menggeledah kamarnya absolut alasannya adalah alamat email-nya Bluebird, kan?

Ini tidak masuk logika. Bum Gyun bahkan memahami namanya, kenapa pula beliau bilang kalau pelakunya adalah Bluebird. Apa mungkin perempuan tersebut yang dimaksud Bluebird oleh Bum Gyun. Woo Jin masih merasa aneh, kenapa harus Bluebird.

Bagaimanapun pula, Jung Yeon merasa ucapan Bum Gyun itulah kunci utamanya. Mereka harus mencari tahunya kini. Woo Jin putusan bulat, tapi kini lebih baik mereka ke rumah sakit dulu soalnya kaki Jung Yeon tergores.

Jung Yeon melihat luka kecil di kakinya & eksklusif meremehkannya, nanti pula sembuh sendiri sesudah diolesi obat. Tapi begitu mereka ke rumah sakit & dokter mengoleskan obat, Jung Yeon malah merengek-rengek seperti anak kecil.
Woo Jin geli sendiri melihatnya. Dia lalu keluar & tidak sengaja bertemu dengan Prof Han yang mengaku kalau beliau datang alasannya adalah anaknya terluka. Woo Jin pula mengaku kalau di sini alasannya adalah temannya terluka. Mereka kemudian berpisah.

Woo Jin kembali tidak usang kemudian dengan membawa dua kaleng minuman, tapi malah mendapati Jung Yeon sedang dengan Prof Han. Yang lebih mengejutkannya, Jung Yeon memperkenalkan Prof Han sebagai ayahnya.
Prof Han bertanya-tanya, mereka kenal semenjak kapan. Woo Jin mengaku kalau beliau & Jung Yeon sama-sama mengambil kelas yang sama. Dia buru-buru pamit, tapi berhenti sebentar tidak jauh dari mereka & mendengar Prof Han bertanya apakah Woo Jin pacarnya Jung Yeon?

Apa alasannya adalah itu Jung Yeon jadi jarang mengikuti perawatan dokternya? Jung Yeon menyangkal semuanya. Woo Jin lalu berjalan balik  melewati toko roti yang membuatnya teringat kepada Bum Gyun.

Didalam ruang gelap di gedung bekas RSJ Eunsung, Bum Gyun tidak dapat apapun selain duduk menunggu di sana. Tapi kemudian beliau mendengar bunyi langkah kaki mendekat. Panik, Bum Gyun eksklusif berbaring & pura-pura kelenger tepat waktu pintu ruangan itu membuka.

Detektif Hong & rekannya pula berada di gedung itu pula. Rekannya kesal & menggerutu panjang lebar mengenai Woo Jin yang ngomongin hal aneh mengenai Bluebird atau apalah itu & kini Detektif Hong ketularan aneh.

Seorang laki-laki memakai baju operasi, mendekati Bum Gyun dengan membawa sebuah suntikan. Saat orang itu hendak menyuntikkannya ke leher Bum Gyun, Bum Gyun bergerak cepat menghentikannya & menggigit lengan orang itu.
Orang itu sontak berteriak kesakitan. Tapi orang itu eksklusif menjambak Bum Gyun & berhasil menyuntikkannya ke leher Bum Gyun. Detektif Hong mendengar teriakan orang tersebut & bertekad mau mencari sekali lagi.

Bum Gyun eksklusif kelenger. Orang misterius itu lalu mengeluarkan ulat birunya lalu memasukkannya melalui hidung Bum Gyun.

Keesokan harinya, Jung Yeon menelepon Woo Jin & bilang kalau beliau sudah ada didepan rumah Woo Jin. Woo Jin yang baru saja terselesaikan mandi, kontan panik & eksklusif bergegas memakai kaosnya tanpa menyadari kalau beliau memakainya kebalik lalu buru-buru membersihkan rumahnya dari-asalan & menyemprot pengharum ruangan.
Saat Jung Yeon masuk, beliau eksklusif berusaha menunda senyum geli melihat kaosnya Woo Jin yang kebalik. Woo Jin baru sadar & buru-buru membalik kaosnya. Melihat beberapa kostum kotor yang dari dimasukkan ke kolong meja, Jung Yeon tidak mengatakan apapun & eksklusif menutupinya dengan bantal.

Woo Jin protes alasannya adalah Jung Yeon tidak pernah bilang apa-apa mengenai ayahnya. Jung Yeon mengingatkan kalau beliau pula tidak pernah tanya-tanya mengenai ayahnya Woo Jin. Benar pula. Tapi Woo Jin ingin Jung Yeon amanah padanya & tidak membuatnya galau.

Jung Yeon bertanya polos, memangnya apa yang membingungkan. Tiba-tiba beliau kedip-kedip keletah ke Woo Jin hingga memproduksi Woo Jin protes kalau yang dimaksudnya bukan galau semacam itu.

"Yah, baiklah. Kenapa engkau jadi berfokus? Kita susun ini dulu."

Di kampus, Sunbae berusaha membujuk Prof Park agar beliau bicara kepada Prof Han untuk tidak mendapat Woo Jin, beliau bukan pilihan yang tepat. Prof Han datang tidak usang kemudian. Saat Prof Park menanyakan Jung Yeon, Prof Han memberitahunya kalau Jung Yeon berteman dengan Woo Jin.

Prof Park pun eksklusif membahas mengenai Woo Jin & meminta Prof Han untuk mempertimbangkan kembali kasus memasukkan Woo Jin sebagai bagian dari tim peneliti alasannya adalah anggota tim lain keberatan, cita rasanya pula takkan nyaman kalau beliau bergabung.
Prof Han menegaskan kalau beliau adalah ketua peneliti di sini & beliau membutuhkan Woo Jin. Prof Park tidak dapat membantahnya & akhirnya terpaksa mengalah.

Woo Jin sibuk menyidik catatan-catatan Bum Gyun & foto-foto Jung Yeon yang diam-diam diambilnya. Melihat betapa seriusnya Woo Jin, Jung Yeon tiba-tiba menentukan keliru satu foto dirinya.
Woo Jin sudah berfokus, menerka Jung Yeon menemukan sesuatu. Tapi Jung Yeon malah cuma bilang kalau fotonya yang ini cantik & minta dikirim ke ponselnya. Woo Jin mendengus geli karenanya. Jung Yeon bahagia, gitu dong. Tersenyumlah lagi, kenapa pula beliau harus kaku banget.

"Tidak gampang bagiku tersenyum dalam situasi seperti ini."

"Kita dapat menemukannya. Percaya saja kepada Noona ini."

"Noona apanya. Memangnya engkau lahir bulan berapa?"

Jung Yeon bilang bulan april & eksklusif tanya bulan lahirnya Woo Jin. Tapi Woo Jin tidak mau menjawab. Tepat waktu itu pula, beliau ditelepon Bum Gyun. Tapi waktu beliau mengangkatnya, yang bicara seorang perempuan & menyuruhnya datang ke Taman Geulrin jam 2 siang, sendirian.

Mereka pergi ke Taman Geulrin dengan. Woo Jin menunggu sementara Jung Yeon bersembunyi dibalik semak. Tapi bahkan sesudah beberapa usang menunggu, perempuan itu belum datang pula.
Tanpa mereka sadar, perempuan itu mengendap-endap di belakang Jung Yeon lalu mencoba menyetrumnya dengan taser. Jung Yeon melihatnya & sontak berteriak & berusaha melawannya.

Woo Jin mendengar teriakannya & berhasil menangkap tangan perempuan itu sebelum beliau sempat menyetrum Jung Yeon. Wanita itu eksklusif kesal meneriaki Woo Jin alasannya adalah datang dengan perempuan itu.
Woo Jin tanya bagaimana perempuan dapat mendapatkan ponselnya Bum Gyun. Dimana Bum Gyun kini. Wanita itu hanya mau menjawab kalau Jung Yeon pergi, terpaksa Woo Jin meminta Jung Yeon untuk pergi sebentar.

Jung Yeon mengalah. Tapi sebelum pergi, beliau memperingatkan Woo Jin untuk tidak hingga kehilangan perempuan ini. Wanita itu tanya kenapa Woo Jin berteman dengan perempuan alien itu. Woo Jin mendesah putus harapan mendengarnya & menanyakan eksistensi kakaknya.
Wanita itu tidak memahami, tanya saja kepada si alien itu. Anak-anak di kampus meninggal pula alasannya adalah alien itu. Woo Jin sahih-sahih kesal kini, jangan bicara omong kosong, Jung Yeon tidak seperti yang beliau kira, alien itu tidak ada!

Mendengar itu, perempuan itu eksklusif memperlihatkan foto Jung Yeon yang sedang membawa koper. Woo Jin tidak mengerti ini foto maksudnya apa. Wanita itu eksklusif memperbesar foto gantungan berbentuk bintang yang tergantung di kopernya Jung Yeon & Woo Jin eksklusif mendelik mengenali gantungan bintang itu.
"Apa engkau masih menerka beliau itu Han Jung Yeon? Kenapa? Apa alasannya adalah beliau bilang beliau bukan alien? Apa beliau bilang beliau cuma mirip? Apa engkau bahkan sungguh-sungguh ingin menemukan kakakmu?"

Jung Yeon gelisah menunggu mereka. Tapi kemudian beliau melihat Woo Jin berjalan sendirian. Kenapa beliau sendirian? Apa perempuan itu lolos lagi? Woo Jin hanya menatapnya sambil mengingat masa lalu, waktu ayahnya menyeret koper yang ada gantungan bintangnya lalu pergi dengan si perempuan alien. Woo Jin terus menatap Jung Yeon & mengingat masa lalunya.
Flashback,

Saat beliau & Bum Gyun kejar-kejaran ke ruang famili, mereka mendapati si perempuan alien sedang menggambar peta bintang di jendela mereka. Woo Jin kecil eksklusif kesal, tuh kan beliau sahih, noona itu absolut dari luar angkasa.

Flashback end.

Jung Yeon mulai kesal dengan diamnya Woo Jin. Tapi waktu beliau berniat pergi, Woo Jin eksklusif menghentikannya. Dia lalu memperlihatkan foto gantungan bintang itu & bertanya dari mana Jung Yeon mendapatkannya.
"Itu selalu ada padaku."

"Sejak kapan? Apa engkau membelinya? Mengambilnya? Atau hadiahseseorang?"

"Kenapa saya harus memberitahumu?"

"Karena saya yang menawarkan itu padamu."

Flashback,

Woo Jin kecil menyodorkan gantungan bintang itu kepada si perempuan alien & berkata kalau mulai kini, namanya adalah Byul yang artinya bintang.

Flashback end.

Air mata Woo Jin menitik waktu beliau berkata kalau Jung Yeon adalah Byul. Dia lalu mengeluarkan foto masa kecilnya dengan Bum Gyun & Byul. Jung Yeon sontak kaget melihat foto itu.
"Kaulah orang itu, & orang di sebelahmu itu saya." Woo Jin eksklusif mencengkeram pundak Jung Yeon & berteriak kalau beliau adalah Byul.

Jung Yeon tampak sahih-sahih galau, beliau mengaku kalau beliau sebenarnya tidak memahami siapa dirinya yang sebenarnya. "Aku... tidak ingat apapun."

Jung Yeon mengaku kalau beliau tidak ingat apapun sebelum usianya 18 tahun. Woo Jin tercengang mendengar pengakuanya itu.

Di kampus, seseorang tampak sedang mengobati luka gigitan di lengannya & orang itu ternyata Prof Han.
Seseorang meneleponnya & memberitahu kalau Jung Yeon bolos perawatan lagi hari ini. Kalau seperti ini, beliau tidak konfiden dapat memulihkan ingatan Jung Yeon. Prof Han berjanji akan bicara dengan Jung Yeon nanti.

Tatapannya lalu teralih kepada layar monitor yang memperlihatkan rekaman CCTV Bum Gyun yang tampak masih terbaring kelenger.

Bersambung ke part 2

Circle

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 12:47 PM - Add Comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar