"Menikahlah denganku Kate"
"Tidak, aku nir bisa menikah denganmu kini"
Dia nir mau merogoh laba dari Pu & bertekad buat merampungkan problem keluarganya sendiri. Lagipula, dia juga nir mau ikut menyeret Pu dalam problem ini. Bagaimanapun, dia sangat berterima kasih dalam Pu.
Dia bersyukur ada seseorang yang ikhlas padanya & ketulusan Pu itu sudah memberinya lebih banyak keberanian. Walaupun agak kecewa akan akan tetapi Pu akhirnya mendapatkan keputusannya.
Nipon melapor bahwa didasarkan penyelidikannya, Pattapon memang kecanduan judi & dia melarikan diri alasannya dikejar-kejar oleh pihak kasino yang menagih hutangnya. Sake yakin kalau Pattapon nir akan pergi jauh mengingat keluarganya terdapat di tempat tinggal, dia yakin kalau Pattapon mengasihi keluarganya & dia mutlak akan menghubungi mereka.
Malam harinya, Kate kembali beserta Pat yang mengeluh sebal alasannya wajib mengurung diri di tempat tinggal terus & berusaha meminta biar Kate buat hangout bareng sahabat-temannya. Kate berusaha mengingatkannya akan situasi keluarganya yang ketika ini bermasalah & butuh uang. Tapi Pat nir peduli.
Di tengah jalan, tiba-tiba sebuah mobil van berhenti di depan mereka. Beberapa gangster dari kasino muncul dari dalamnya & langsung mengejar mereka & menuntut keberadaan ayah mereka. Saat keliru satu gangster mengeluarkan pistol, Pat langsung menjerit panik & melarikan diri. Tepat ketika itu juga, Sake datang beserta Nipon & supirnya & melihat Kate melarikan diri menyusul Pat.
Para gangster itu berhasil menangkap mereka & hendak menyeret mereka kedalam mobil. Tapi Sake menghalangi mereka & menuntut mereka buat melepaskan ke 2 gadis itu. Tapi si gangster nir mempedulikannya & permanen menyeret ke 2 gadis itu sambil menodongkan pistol dalam Sake.
Tepat ketika mereka lewat di depan Sake, Sake langsung menghajar si penodong pistol. Sake, Nipon & si supir berusaha melawan para gangster itu. Si supir kemudian membawa lari Pat & Sake membawa lari Kate (eh itu kan ada mobil, kenapa ga melarikan diri gunakan mobil aja?)
Mereka lari & bersembunyi di sebuah gedung kosong. Tapi bukannya diam, Pat malah ribut & heboh sendiri mencemaskan wajah cantiknya.
Sake & Kate berpisah arah dengan mereka & bersembunyi di sebuah bekas parkiran. Saking tegangnya menghindar dari para gangster, Kate & Sake hingga nir sadar kalau mereka terus berpegangan tangan.
Saat Sake akhirnya sadar, dia langsung melepaskan pegangan tangannya. Sake tetapkan kalau mereka wajib mencari kawasan bersembunyi lain yang lebih aman. Refleks dia langsung menggenggam tangan Kate lagi, akan akan tetapi sedetik kemudian dia sadar kemudian cepat-cepat melepaskan pegangan tangannya & menyeret Kate dengan menarik lengan bajunya.
Kate juga sama ributnya dengan Pat. Bukannya berdasarkan ketika Sake menyeretnya, dia malah berusaha memberintak & ribut terus mencemaskan Pat hingga Sake wajib mengomelinya buat diam. Tepat ketika itu juga, Sake melihat si gangster tiba di kawasan persembunyian mereka. Sake langsung menyeret Kate bersembunyi di kawasan lain hingga mereka tiba di sebuah lapangan. Sake menarik Kate ke sebuah lorong akan akan tetapi mereka terhalang oleh kayu-kayu.
"Kau membawaku kesini buat tewas" gerutu Kate sebal
"Hei, jaga mulutmu. Semua ini terjadi gara-gara ayahmu. Aku wajib melawan para gangster itu & menghindari peluru hanya demi membantu putri seorang penipu. Apa kau tahu berapa berharganya nyawaku? Lebih daripada seluruh nyawa keluargamu digabung jadi satu!"
Para gangster sudah tiba di sana. Tapi Kate malah ribut terus hingga Sake terpaksa wajib membekap mulutnya. Kedua gangster melihat sebuah area yang tampak tertutup kain-kain lusuh. Curiga kalau buruan mereka bersembunyi di sana, ke 2 gangster itu langsung menghampiri kawasan mencurigakan itu dari dua arah.
Kedua gangster makin dekat, Sake & Kate makin tegang hingga Sake memeluk Kate erat-erat. Tapi sempurna ketika itu juga, mereka mendengar suara erang kesakitan rekan mereka.
Gangster yang satunya itu ternyata berhasil menemukan Pat, Nipon & si supir. Sementara Pat heboh sendiri, Nipon & si supir bekerja sama melawan gangster itu hingga Nipon mendorongnya hingga dia terjatuh kelenger kedalam kolam renang kosong.
Kedua gangster yang hendak menyergap Kate & Sake akhirnya pergi mencari rekan mereka itu. Kate ingin lari mencari Pat akan akan tetapi Sake melarangnya & meyakinkannya kalau Pat akan baik-baik saja. Sake nir sadar kalau dia terus menerus memeluk Kate erat-erat sedari tersebut. Dia baru sadar ketika Kate mulai protes, dia jadi canggung & langsung cepat-cepat melepaskan pelukannya.
Kate yang alergi debu, tiba-tiba hendak bersin. Tapi untunglah Sake cepat-cepat membekap mulutnya. Dia akhirnya bisa diam. Tapi kemudian dia melihat kecoa di bajunya Sake & langsung menjerit-jerit heboh & keluar dari persembunyiannya.
Sake mengejarnya & mengingatkannya buat diam kemudian menyeret Kate pergi. Tapi jeritannya sudah terlanjur didengar oleh si gangster yang langsung lari ke dari suara Kate & menghadang mereka ketika mereka hendak lari. Sake melawanya & berhasil melumpuhkannya. Tapi gangster yang satunya tiba ketika itu juga & menodong pistol dalam Sake.
Si gangster mengokang pistolnya. Tapi Kate langsung memukul punggungnya. Si gangster terjatuh. Sake & Kate langsung melarikan diri secepat mungkin. Untunglah ketika itu Pat & yang lain datang dengan membawa mobil & mereka pun akhirnya lolos dari si gangster.
Sake mengantarkan Kate & Pat kembali. Sebelum pergi, Sake memperingatkan mereka buat menunjukkan pesan dalam ayah mereka bahwa jikalau Patapon menyembunyikan diri terus alasannya dia nir akan melepaskannya jikalau dia berhasil menangkapnya nanti.
Pat lagi-lagi bersikap nir dalam tempatnya, sok akrab dengan Sake & memuji-muji kegantengannya, parahnya lagi dia bahkan berani mengundang Sake makan di rumahnya kapan-kapan.
"Aku artinya bos ayahmu, bukan sahabat yang bisa kau ajak bercanda" Sake memperingatkan Pat.
Tapi ketika Kate yang memanggilnya, Sake diam-diam tersenyum bahagia. Dia cepat-cepat menghapus senyumnya & pretensi jutek ketika berbalik menghadap Kate. Kate berterima kasih dengan sopan & setulus hati padanya. Sake hanya menanggapinya dalam diam, sementara Nipon sepertinya menyadari reaksi Sake yang tidak selaras dalam Kate.
Pu & ibunya mengetahui problem ini keesokan paginya. Insiden ini menghasilkan keinginan Pu buat menikahi Kate jadi semakin besar. Ibunya mengingatkannya bahwa Kate masih mempunyai ke 2 orang tua, jadi dia nir bisa dari menikahinya begitu saja. Walaupun Pattapon bukan orang yang terlalu baik, akan akan tetapi dia benar-benar mengasihi anak-anaknya. Dia yakin kalau Pattapon nir akan meninggalkan mereka begitu saja.
Nun terus berusaha mencari Pattapon ke aneka macam penginapan. Saat dia bertanya dalam keliru seorang bibi pemilik penginapan, si bibi keceplosan bertanya-tanya siapa Nun hingga mencari laki-laki ini. Jelas saja reaksi bibi itu menghasilkan Nun curiga & langsung menuntut dimana Pattapon berada kini. Si bibi berusaha menghindar akan akan tetapi Nun menghentikannya & berusaha keras membujuk si bibi.
Tak usang kemudian, Nun akhirnya berhasil mendapatkan informasi keberadaan Pattapon. Tapi ketika dia baru hingga, tiba-tiba dia melihat Pattapon terdorong keluar oleh seseorang di belakangnya. Pattapon melihat kedatangan istrinya & diam-diam mengisyaratkannya buat bersembunyi kini juga.
Saat itu juga, seorang gangster keluar dengan menodong pistol dalam Pattapon. Si gangster nir melihat Nun & Nun pun cepat-cepat bersembunyi.
Nun mendengar suara si gangster semakin mendekat, dia langsung mengeluarkan semprotan mericanya. Begitu dia melihat Pattapon & si gangster lewat, dia langsung menyerang si gangster dengan semprotan merica itu.
Pattapon cepat-cepat membawa Nun kabur. Tapi si gangster langsung merogoh pistolnya & menembak Pattapon & pelurunya mengenai kakinya. Suara tembakannya terdengar oleh para penghuni setempat yang langsung berlari ke TKP. Si gangster terpaksa kabur & Pattapon langsung dilarikan ke tempat tinggal sakit.
Selama Pattapon dioperasi, Nun menelepon Ibunya Pu yang langsung mengabarinya ihwal seluruh kejadian yang terjadi di tempat tinggal selama mereka pergi. Bahwa bosnya Pattapon datang alasannya Pattapon sudah menggelapkan uang perusahaan sebesar 32 juta baht. Dan juga kejadian penyerangan Kate & Pat oleh para gangster kasino. Semua isu itu menghasilkan Nun makin shock, murung & marah.
Saat Pattapon terbangun, dia langsung dapat tamparan keras dari Nun. Dia nir menyangka kalau Pattapon akan setega ini dalam keluarganya sendiri. Dia bukan cuma bermasalah dengan gangster akan akan tetapi juga dengan perusahaannya. Pattapon kaget mendengar perusahaannya sudah mengetahui perbuatannya. Nun sangat marah hingga memukuli Pattapon.
Pattapon cepat-cepat menghentikannya & meminta maaf atas semuanya. Dia berjanji akan mengurus segalanya sendiri. Dia akan menceraikan Nun & menyuruh Nun buat membawa anak-anak ke luar negeri.
Nun langsung sinis mendengarnya, dia tidak percaya kalau Pattapon akan bisa mengurusi seluruh problem ini sendirian. Apa dia pikir dengan menceraikannya & mengirim seluruh keluarganya ke luar negeri, seluruh problem akan berakhir begitu saja?
Terlepas dari seluruh kemarahannya dalam Pattapon, Nun masih mencintainya & menolak pergi meninggalkannya. Dia sendiri tidak mengerti kenapa dia wajib mengasihi orang misalnya Pattapon.
Keesokan harinya ketika Pattapon masih lelap tidur, Nun sepertinya sudah menghasilkan keputusan. Dia kemudian keluar buat menelepon Sake. Nun menolak memberitahu dimana keberadaan Pattapon kecuali Sake mau menjanjikan sesuatu padanya dulu.
Dia ingin Sake berjanji bahwa dia akan mengklaim keselamatannya & anak-anaknya. Hanya jikalau Sake mau menjanjikan itu, dia akan mempertemukan Sake dengan suaminya. Sake menyetujuinya.
Jelas Pattapon langsung marah ketika mendengar konvensi yang Nun buat dengan Sake. Dia takut dipenjara, dia nir mau dipenjara. Dia yakin mutlak ada alternatif buat tanggal dari problem ini. Tapi Nun nir mau tahu & sudah capek menghadapi tingkahnya kemudian keluar.
Bertekad nir mau masuk penjara, Pattapon langsung mengocok kartu-kartunya. Dia yakin mutlak ada jalan lain, dia yakin mutlak ada kartu lain buat menyelamatkannya. Dia monoton mengocok kartunya dengan panik hingga dia stres sendiri & langsung melempar seluruh kartunya dengan frustasi. Tapi ketika itulah, akhirnya dia menemukan kartu penyelamat yang dicari-carinya itu.
Kate beserta Khun Ying, Nipon & polisi datang ke tempat tinggal sakit tidak usang kemudian. Nun mengantarkan mereka ke kamarnya Pattapon yang kini tampak tenang sesudah menemukan kartu lain yang bisa menyelamatkan hidupnya itu. Entah apa rencananya, akan akan tetapi terlebih dulu dia mengusir istrinya dengan alasan menyuruh Nun buat menelepon anak-anak.
Setelah Nun keluar, Pattapon mengajukan penawaran akan akan tetapi dia hanya mau bicara tanpa keterlibatan polisi & orang lain. Setelah polisi & Nipon keluar, Sake langsung menyindir sinis "Jangan bilang kalau kini kau punya uang 32 juta buat membayarku kembali"
"Penawaranku jauh lebih tinggi daripada jumlah uang itu. Lebih berharga daripada hidupku sendiri"
Tapi begitu mendengar penawaran itu, Sake langsung marah besar. Dia bahkan langsung menyerang Pattapon akan akan tetapi Khun Ying cepat-cepat menariknya menjauh sebelum terjadi sesuatu dalam Pattapon.
"Dia menghina kita, bu. Dia menghinaku. Dia pikir aku ini apa?"
"Tenanglah dulu, Khun Sake. Cobalah buka hatimu & kau akan tahu kalau penawaranku sama sekali nir jelek. Kurasa kau nir mau kan kehilangan uang 32 juta baht. Coba pikirkan. Kalau aku masuk penjara maka tidak ada apapun yang akan kau dapat. Percayalah padaku. Terimalah penawaranku & kau nir akan kecewa"
Tapi Sake permanen menolaknya. Dia bukan binatang & dia nir akan melakukan hal serendah itu. Dia pun langsung pergi dengan penuh amarah.
Khun Ying hendak menyusulnya akan akan tetapi Pattapon menghentikannya & berusaha membujuk Khun Ying buat mendapatkan tawarannya. Dia yakin kalau Khun Ying mutlak akan putusan bulat alasannya tawarannya sangat sesuai dengan cita-cita Khun Ying.
Tapi sama misalnya Sake, Khun Ying juga tidak suka mendengarnya & langsung menatap Pattapon dengan jijik "Aku bekerja sudah sangat usang & sudah bertemu aneka macam macam orang. Tapi aku nir pernah bertemu dengan insan paling kreatif & sangat bejat misalnya dirimu"
Pattapon nir peduli. Khun Ying boleh menghinanya sesuka hatinya akan akan tetapi dia hanya meminta satu hal. Dia hanya ingin Khun Ying nir menolak penawarannya "Tolong pikirkan dulu sebelum anda putuskan. Saya akan menunggu keputusan anda di sini. Saya nir akan lari kemanapun. Percayalah dalam saya. Ini artinya cara terbaik bagi semuanya"
Khun Ying sungguh tidak percaya mendengar omongannya & langsung pergi dengan muak. Dalam bepergian keluar, mereka bertemu dengan Nun. Sake sangat marah & sama sekali nir mengerti bagaimana bisa Nun hidup beserta laki-laki semacam itu selama puluhan tahun.
Nun resah, apa yang sebenarnya terjadi. Khun Ying dengan ketus menyuruhnya buat bertanya sendiri saja dalam Pattapon. Tapi dia memperingatkan Nun buat menguatkan dirinya sendiri dulu supaya dia nir terlalu shock nantinya. Nun langsung kembali & menuntut penjelasan Pattapon.
Flashback,
Pattapon ternyata menawarkan putrinya, Kate, menjadi ganti hutangnya. Dia memanfaatkan keinginan Khun Ying buat mempunyai keturunan Suttagarn & ketidakmampuan istrinya Sake buat hamil dengan menawarkan Kate buat menjadi mak pengganti bagi bayinya Sake. (astaga! bapak macam apa dia?).
Pattapon menyebutkan bahwa Kate sangat memenuhi syarat, dia masih perawan & sehat. Dia hanya menginginkan syarat supaya mereka membawa Kate tinggal di tempat tinggal famili Suttagarn selama proses inseminasi sintesis.
Flashback end,
Jelas saja Nun marah besar mendengar. Dia sangat marah hingga ingin membunuhnya. Tapi ketika dia hendak menusuk Pattapon dengan pisau, dia nir tega & nir sanggup melakukannya. Dia sangat kecewa dalam Pattapon, sama sekali nir menyangka kalau Pattapon akan setega ini dalam Kate padahal selama ini Kate sangat menyayanginya & memujanya jauh lebih daripada ayah kandungnya sendiri.
"Aku juga mengasihi Kate misalnya anak kandungku sendiri. Tapi aku sangat tahu laki-laki misalnya Khun Sake. Aku mengenalnya lebih baik daripada dirinya sendiri. Dia nir akan menyakiti putri kita. Dia bukan orang semacam itu"
Nun nir putusan bulat. Tapi Pattapon mengingatkannya bahwa jikalau dia nir menyetujuinya maka dia akan dipenjara & jikalau begitu maka para gangster mutlak akan menarget Nun & anak-anak. Aika Kate mau bekerja dalam famili Suttagarn maka famili Suttagarn akan membantu melindungi mereka.
"Terimalah Nun. Hanya ini satu-satunya cara terbaik walaupun aku sendiri sebenarnya nir ingin melakukannya"
Sake kembali dengan kesal. Pa bertanya-tanya ada apa sebenarnya. Khun Ying pun akhirnya memberitahunya ihwal penawaran Pattapon. Tentu saja Pa juga tidak percaya mendengar penawaran gila itu. Tapi Pa teringat rendezvous mereka dengan Kate di lokasi syuting waktu itu. Mengingat bagaimana wanita itu bisa menghasilkan Sake tertawa, Pa tiba-tiba berpikir. Mungkin ini bukan pilihan yang jelek.
"Mungkin akan ada keberuntungan dalam kemalangan" ujar Pa
Bersambung ke episode 3
LakornLeh RatreeThai Drama
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 6:43 PM - 5 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar