"Aku sedang emosional serta datang-datang saja bertindak secara impuls"
Ayumu tertentu curiga, jangan-jangan tindakan Michiko berikut ini lakukan pada sembarang orang. Michiko tertentu menyangkalnya, dia sungguh serius. Dia memang nir pernah ikut dalam biro jodoh akan akan tetapi dia juga nir mau hidup sendirian.
"Kukira seandainya aku memilikimu sebagai tunangan, mutlak baik sekali. Aku... ingin menikah dengan Shunin"
"Aku mengerti"
Ayumu menerimanya? Michiko terharu... eh, akan akan tetapi nir. Ayumu permanen nir menerima bahkan masih nir percaya kalau Michiko serius. Lagipula kasus tunangan ini kan cuma akting.
Tidak mau menyerah begitu saja, Michiko tertentu mengeluarkan koin 500 Yen sebagai ongkos pulang ke Tokyo sekaligus mas kawin buat melamar Ayumu "Aku akan memberimu 500 Yen, jadi tolong nikahi aku"
"Aku... nir akan menikah denganmu. Tidak akan!" istilah Ayumu sembari menyodok dahi Michiko.
Perjalanan pulang mereka diwarnai dengan kecanggungan. Akhirnya Michiko tetapkan buat tidur saja pada bahunya Ayumu. Awalnya Ayumu berusaha menjauhkan ketua Michiko dari bahunya. Tapi ketua Michiko terjatuh lagi pada bahunya. Ayumu akhirnya membiarkan ketua Michiko bersandar pada bahunya sepanjang perjalanan pulang hingga akhirnya mereka hingga pada Tokyo. Dia membangunkan Michiko akan akan tetapi Michiko nir mau bangun.
"Kalau kau bangun, aku akan menikahimu" istilah Ayumu. Tuing! Michiko tertentu melek. hehe! "Jadi ternyata kau cuma pretensi tidur. Kepalamu berat, tahu"
Sesampainya kembali ke cafe, Ayumu mendapati ada 2 pizza yg ditinggalkan Kakek buat mereka berdua. Mereka seluruh kemudian makan pizza bareng. Michiko bercerita mengenai apa saja yg Ayumu katakan mengenai dirinya pada keluarganya, bahwa dia: ceria, makan dengan baik, muda, cute, serta aku menyukainya.
Pochi tertentu memekik heboh. Tapi Ayumu tertentu protes, perasaan dia nir pernah bilang kalau Michiko muda. Lagipula, seluruh hal yg dia katakan itu hanya kebohongan demi membantu Michiko. Tapi nyatanya, sesudah seluruh hal yg dia lakukan buat mendukung kebohongannya Michiko, Michiko malah merusaknya dengan mengakui seluruh kebenaran.
Tapi bagaimanapun Michiko permanen bahagia serta berterima kasih pada Ayumu, lantaran Ayumu bersedia berbohong sebagai tunangannya. Apa yg dia lakukan memproduksi orang tuanya serta seluruh orang merasa hening.
"Kalau Terui-san ada disana, Kakek mutlak akan jauh lebih suka"
"Tidak mungkin itu"
"Tapi daripada memiliki seseorang yg berakting sebagai tunangan, jauh lebih baik memiliki satu tunangan (orisinil)"
"Benar. Uang 500 Yen-mu ini nir agak"
Saat Ayumu sedang cuci piring, Terui menghampirinya serta penasaran apa sebenarnya yg terjadi diantara mereka berdua. Ayumu sebenarnya memikirkan istilah-istilah Michiko mengenai kecintaannya pada cafe ini. Tapi pada Terui, dia membicarakan nir ada, dia hanya merasa terganggu lantaran kebodohan Michiko.
"Rumah Shibata... daerah yg menyenangkan. Mereka bahkan membuatku teringat pada keluargaku sendiri"
Terui tercengang melihat senyum Ayumu. Jujur dia mengaku bahwa baru kali berikut ini melihat Ayumu tersenyum seperti itu "Shibata-san itu sangat hebat, yah? (dapat memproduksi Ayumu tersenyum seperti itu)"
"Karena wanita itu sangat ndeso, jadi aku nir dapat nir tertawa"
Michiko suka sekali dengan pizza sintesis Kakek itu. Tapi kemana sekarang pergi Kakek? Tama membicarakan kalau tersebut Kakek menerima telepon dari sebuah toko serta seketika itu jua Kakek tertentu menggila serta lari keluar.
Setelah dia masuk kembali ke kamarnya, dia teringat dengan penolakan pedas Ayumu serta tertentu menggerutu kesal karenanya. Memangnya nir dapat dia menolak dengan cara baik-baik? Kenapa sebenarnya dia tolak? Apa lantaran dia salah menunjuk daerah?
Di bawah, Ayumu sedang menyirami bunganya. Dia memandangi koin 500 Yen pemberian Michiko sembari penasaran heran kenapa Michiko datang-datang melamarnya? Walaupun menolak lamaran Michiko akan akan tetapi nyatanya Ayumu memandangi koin itu dengan senyum.
Keesokan harinya, Michiko ternyata masih ngotot agar Ayumu menikah dengannya. Dia bahkan berusaha mempromosikan dirinya bahwa seandainya dia jadi istrinya Ayumu, maka dia mutlak akan dapat memproduksi mood Ayumu jadi baik.
"Tidak akan!" tolak Ayumu "Aku menolak jadi suamimu tanpa uang lembur"
"Kesuksesan seseorang suami itu berkat istri, tahu?"
"Pertama-tama, kembalikan seluruh hutangmu padaku. Daripada mengucap candaan ndeso semacam itu, cepat selesaikan makanmu serta pergilah bekerja buat dapat honor"
Michiko tertentu duka, padahal dia serius akan akan tetapi Ayumu malah menganggapnya cuma bercanda.
Di kantor, Pak direktur memberinya sebuah kabar cantik, inspirasi produk dari Michiko berhasil masuk seleksi final. Kalau lolos maka produk itu akan jadi produk pertama yg lolos dari departemen mereka. Nakajima mengucapkan selamat untuknya serta memberitahunya kalau mantan pacarnya Michiko saat ini juga sedang berusaha keras pada ruang meeting.
Michiko menoleh ke ruang meeting serta melihat Daichi sedang rapat dengan penuh semangat. Kadoma membicarakan kalau Daichi sedang rapat bareng wakil sebuah toko interior terkemuka, membahas kasus penjualan produk yg akan mereka pasarkan buat bulan April nanti. Kadoma masih menyayangkan putusnya kontak mereka, menurutnya Michiko sudah memproduksi kesalahan besar dengan melepaskan orang hebat seperti Daichi.
Saat dia sedang makan siang, Daichi datang-datang menghampirinya. Dia sudah mendengar kabar mengenai inspirasi produknya Michiko yg berhasil masuk seleksi final serta dia turut suka buat Michiko. Michiko membicarakan kalau dia juga sudah mendengar mengenai rencana kerja pemasaran yg akan Daichi lakukan.
"Saat ini, aku hanya ingin terus bekerja... buat menyembuhkan luka hatiku, mungkin?"
Daichi cuma menggodanya saja. Tapi Michiko merasa bersalah mendengarnya. Daichi tertentu tertawa melihat ekspresinya serta menjelaskan kalau dia cuma bercanda. Dia hendak pergi, akan akan tetapi Michiko datang-datang memberinya sebuah sang-sang dari kampung halamannya.
Daichi tertentu merasa bersalah mendengarnya, apalagi dia yg awalnya ingin bertemu orang tua Michiko, akan akan tetapi sekarang... apa kedua orang tua Michiko marah?
"Semua ini bukan salahmu, Mogami-kun. Aku... meminta Ayumu berakting jadi tunanganku. Tapi pada akhirnya, aku malah mengacaukan segalanya. Tapi aku sudah menjelaskan segalanya pada orang tuaku"
"Apa kau kembali tinggal bareng Shunin lagi?"
"Iya, seperti sebelumnya... sebagai penebeng gratis"
Daichi menerimanya walaupun terperinci-terperinci dia duka serta kecewa mendengarnya.
Saat Michiko makan malam bareng Akira, dia menceritakan mengenai lamarannya pada Ayumu pakai koin akan akan tetapi ditolak mentah-mentah. Akira terperinci saja tertentu tertawa ngakak. Sekarang Michiko hanya dapat mendesah patah hati.
Ngomong-ngomong kasus jodoh, Michiko memperhatikan tampaknya ada yg beda dari penampilan Akira... hari berikut ini pakai rok bunga-bunga.
Akira tertentu memamerkan penampilan barunya dengan bangga serta membicarakan "Sekarang ini, targetku merupakan pengusaha muda. Jadi aku akan menyerangnya dengan fashion girly"
Akira menyarankan sebaiknya Michiko tertentu saja 'memakan Ayumu'. Lagipula walaupun Ayumu menolak lamarannya, mereka kan masih tinggal satu atap. Cinta mutlak akan bersemi diantara sesudah Michiko memakannya. Michiko dapat memakannya sembari mabuk. Ide cantik, Michiko tertentu bersemangat.
Trio partikelir hendak pamit pulang saat datang-datang saja Michiko pulang dalam keadaan mabuk sembari teriak-teriak memanggil Shunin kemudian mengigit tangan Ayumu keras-keras. hahahaha! dimakan beneran.
Beberapa saat kemudian, Ayumu membaringkan Michiko pada sofa kemudian mengobati tangannya sendiri yg terluka gara-gara gigitan Michiko. Dia tersenyum memandang Michiko yg sedang tidur kemudian membelai kepalanya dengan sayang. Tapi sesaat kemudian, Michiko terbangun. Ayumu cepat-cepat menarik kembali tangannya yg tadinya membelai ketua Michiko. Michiko tertentu bangkit lantaran dia yakin kalau barusan dia memimpikan sesuatu yg hebat.
"Kali ini kau nir menciumku akan akan tetapi menggigitku sangat keras" protes Ayumu. Michiko tertentu shock. Jadi itu bukan mimpi, dia sungguh memakan Ayumu.
"Saat aku mau membawamu ke lantai atas, kau berteriak-teriak membicarakan kau masih lapar. Sebenarnya seberapa lapar kau?"
"Di umur 30 tahun-ku, aku memang selalu kelaparan"
"Walaupun begitu, kau nir wajib hingga menggigitku. Sakit tahu ga?"
Keesokan paginya, Akira sarapan pada cafe. Dia melihat tangan Ayumu terluka. Ayumu memberitahunya kalau dia terluka gara-gara digigit Michiko yg mabuk semalam. Akira tertentu tertawa ngakak mendengarnya "Jadi dia sungguh memakanmu"
Akira mengaku kalau dia pernah bertemu Haruko berkat Michiko serta dari Haruko dia mengetahui kalau Ayumu baru saja pergi bareng Michiko ke kampung halamannya. Akira memperhatikan sejak bareng Michiko, Ayumu sekarang jadi lebih ceria. Dia juga memberitahu Ayumu kalau sekarang dia bergabung dengan agensi biro jodoh.
Malam harinya, Michi pulang dengan langkah lesu. Tak sengaja dia bersinggungan jalan dengan dua remaja yg sedang bergandengan tangan. Melihat kedua remaja itu, Michiko mulai menyadari kesalahan yg dibuatnya. Dia keliru dalam menjalankan urutannya. Seharusnya dia nembak Ayumu dulu baru melamar. Pacaran dulu baru menikah.
Saat mereka makan malam bareng, Michiko sibuk memikirkan istilah-istilah yg sempurna buat nembak Ayumu.
Setelah ragu sesaat, akhirnya dia memberanikan diri buat menyentuh tangan Ayumu. Dia hendak membicarakan sesuatu.
Tapi sempurna saat itu juga, Haruko menelepon Ayumu. Entah apa yg mereka bicarakan akan akan tetapi tampaknya sangat krusial hingga-hingga Ayumu tertentu pergi ke toko bunganya Haruko saat itu juga serta meminta Michiko buat menutup cafe.
Michiko menunggu cemas semalaman akan akan tetapi Ayumu baru pulang keesokan paginya. Michiko akhirnya dapat bernapas lega melihat Ayumu pulang. Ayumu tersenyum serta menyuruh Michiko buat tidur saja dulu sebelum dia berangkat kerja. Saat Ayumu membelai Eigo, Michiko akhirnya menyadari sesuatu. Yang diinginkannya sebenarnya bukan menikah "Aku hanya menyukai paras tersenyum Ayumu. Aku jatuh cinta padanya"
Sekarang dia menyesal, seharusnya itulah yg dia katakan sejak awal. Dia kemudian cepat-cepat menyuruh Ayumu mandi sementara dia akan menyiapkan sarapan buat Ayumu.
"Aku masih belum ingin mangkat" istilah Ayumu, nir yakin kalau Michiko dapat memasak.
"Kalau kau nir mau dimakan, maka makan saja"
"Apa maksudmu?"
Michiko memasakkan satu-satunya kuliner yg dapat dimasaknya, omurice yg bentuknya tidak lumrah balau. Tapi dia meyakinkan Ayumu bahwa walaupun penampilan omurice itu jelek akan akan tetapi cita rasanya nir mengecewakan "Sama seperti omurice-nya Shunin, ini merupakan omurice pembangkit semangat!"
Walaupun ragu dengan penampilannya, akan akan tetapi Ayumu akhirnya memakannya serta ternyata cita rasanya memang nir mengecewakan. Tapi Ayumu datang-datang menguap. Sepertinya dia juga nir tidur semalaman, Michiko menyarankan agar sebaiknya mereka menutup cafe saja hari ini agar Ayumu dapat tidur.
Bersambung ke part 2
Please Love the Useless Me
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 11:05 AM - 9 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar