Sinopsis Bride of the Water God Episode 4 - 2
Setelah laki-laki itu pergi, So Ah malah melihat Habaek datang. Dia berusaha menghindar tapi Habaek telah terlanjur melihatnya & langsung menyuruh So Ah buat membelikannya baju baru, soalnya dia mau menemui Moo Ra. Moo Ra bisa merasa terhina kalau dia menemuinya beserta busana begini
Sang Yoo timbul ketika itu & Habaek langsung menyeretnya. Sang Yoo langsung sigap mencegahnya & jadilah ketiga laki-laki itu saling tarik-menarik hingga So Ah kesal sendiri dibuatnya & langsung menyentak tangannya menurut genggaman mereka.
So Ah lalu membawa Habaek ke mall & Habaek mencobai berbagai macam baju. Tapi nir terdapat satupun yang So Ah setujui & akhirnya dia membawa Habaek ke toko baju biasa. Sementara dia kepada menawar harga kepada dalam, Habaek berdiri kepada luar beserta muka cemberut lantaran mereka nir jadi beli baju bermerek.
Tapi si pemilik toko yang pintar bicara, langsung memuji-muji kesempurnaan fisik Habaek. Ketampanannya bisa menciptakan baju biasa kelihatan bermerek. Pujiannya sukses menciptakan Habaek tersenyum & akhirnya mau memakai baju itu.
Habaek masih menggerutu ketika mereka pergi. Tapi So Ah langsung mengalihkan topik & mengajak Habaek makan siang. Habaek menjamin kalau dia nir merasakan sesuatu yang rendahan semacam rasa lapar lantaran dia adalah Dewa. Tapi kemudian perutnya berbunyi nyaring. Wkwkwk. Malunya...
So Ah membawanya makan mie. Tapi Habaek masih saja ngotot nir mau makan padahal perutnya protes terus. Geli melihat keangkuhan Habaek, So Ah langsung menjejalkan sesendok mie ke lisan Habaek.
Habaek protes keras, tapi akhirnya dia mau maupun memakannya. So Ah bertanya-tanya apakah si Moo Ra atau Hye Ra itu bakalan mau membantu mereka. Habaek mengiyakannya sambil memakan mie-nya.
So Ah mendengus sinis mendengar Habaek telah memaafkan Moo Ra semudah itu. Dia merasa tindakan Habaek itu kurang pandai. Habaek bertanya heran, bagaimana bisa So Ah nir mempunyai orang misalnya itu dalam hidupnya, seseorang yang bisa dia percayai kapanpun & akan selalu terdapat kepada sisinya kapan saja.
"Kau akan sadar betapa rapuhnya agama itu ketika kau dikhianati sang orang yang kau percayai," ujar So Ah.
So Ah lalu meminta air panas buat kemudian dia campur beserta air dingin. Habaek heran melihat So Ah yang sepertinya nir menyukai air dingin. So Ah membenarkannya, dia memang nir suka air dingin.
Tiba-tiba Habaek bertanya apakah ketika itu ekspresi dominan dingin ketika So Ah melompat ke sungai. Kenapa So Ah ingin bunuh diri. So Ah sontak kaget mendengar Habaek mengetahuinya, tapi dia menyangkal kalau dia mencoba bunuh diri waktu itu.
"Apa lantaran orang itu mengkhianatimu?" Tanya Habaek.
Mereka tidak membahasnya lebih jauh lantaran So Ah mendapat telepon ketika itu. Tapi ketika mereka hendak keluar restoran, Habaek menyadari kehadiran laki-laki berjas yang tadi, tampak sedang mengawasi mereka tapi bergegas pergi ketika Habaek memergokinya.
Di jalan, Habaek menggerutu bahwa akan sulit bagi hamba Dewa Air takut kepada air. So Ah sontak kesal diklaim-sebut sebagai hamba lagi. Tapi akhirnya dia berusaha menahan diri & memperlihatkan konvensi.
Dia berjanji akan membantu Habaek jikalau Habaek membantunya. Dan yang dia minta adalah agar Habaek berhenti memanggilnya sebagai hamba. Habaek sendiri nir punya permintaan, dia justru punya peringatan buat So Ah.
"Jangan tergoda padaku. Aika kau melakukannya, takkan terdapat obat yang bisa menyembuhkannya."
So Ah melongo sinis menatapnya & berpikir kalau Habaek lah yang nir bisa disembuhkan. Dia terus ngedumel sendiri menggerutui kegilaan Habaek sepanjang bepergian kembali ke klinik.
Sang Yoo meneleponnya ketika itu & mengabarkan kabar baik, sepertinya So Ah bisa menjual tanahnya. Resort-nya Hoo Ye akan membentuk resort kepada sana & mereka membutuhkan tanahnya So Ah buat itu.
So Ah langsung antusias berencana mempertinggi harganya lima kali lipat. Telepon mereka berbunyi ketika itu menurut resort. So Ah langsung antusias, tapi semenit kemudian dia mulai sadar diri lalu berubah perilaku sok jual mahal & menyuruh CEO mereka buat menghubunginya langsung.
So Ah bertekad mau jadi bos selama sehari saja soalnya Hoo Ye itu telah sangat membuatnya kesal. Sang Yoo cemas, bagaimana kalau mereka mengurungkan niat mereka. Tapi So Ah permanen santai & percaya diri.
Saat telepon mereka belum maupun berdering, dia langsung gugup. Tapi untunglah teleponnya berbunyi tidak lama kemudian menurut Hoo Ye.
Habaek & Soo Ri pergi mencari Moo Ra. Moo Ra melihat mereka duluan ketika dia tidak sengaja lewat & sontak kesal melihat mereka. Saat Soo Ri menggerutui kepribadian Moo Rah yang jemawa, Habaek langsung membela Moo Ra.
Soo Ri heran beserta perilaku Habaek. Kalau Moo Ra hingga memahami kalau kekuatannya Habaek menghilang maka Moo Ra niscaya akan semakin semena-mena. Habaek memperingatkan Soo Ri buat merahasikan kasus yang satu itu.
Sayangnya, Moo Ra telah terlanjur mendengarnya & langsung menuntut klarifikasi Habaek. Apa maksudnya dia kehilangan kekuatannya.
Habaek meyakinkan Moo Ra kalau ini cuma sementara, kekuatannya niscaya akan segera kembali. Soo Ri langsung mewek memberitahu Moo Ra segala kesulitan yang dihadapi Habaek selama dia kepada sini. Dia nir punya daerah tujuan, nir memahami menahu wacana dunia ini & jadi kelaparan gara-gara si tuhan mungil Joo Geol Rin itu.
Memang mereka menemukan keturunan hamba Dewa, tapi nir berjalan lancar. Hamba itu terlalu kurang pandai, jadi Habaek harus pindah ke rumahnya Moo Ra & menyuruh Moo Ra buat mempersiapkan batu Dewa itu untuknya. Lalu kepada mana Bi Ryeom & Joo Dong.
Tapi yang nir disangkanya, Moo Ra menolak permintaannya bahkan menjamin kalau dia nir mempunyai batu itu & nir memahami dimana batu-batu itu berada. Dia maupun melarang Habaek ke rumahnya & mengingatkan Habaek bahwa ketiga penjaga batulah yang bisa tetapkan apakah mereka akan memberikannya kepada Habaek atau nir.
Soo Ri langsung protes lantaran apa yang dilakukan Moo Ra ini melanggar aturan dasar. Dewa pelindung batu harus membagikan batu-batu itu kepada calon raja selanjutnya. Tapi Moo Ra langsung membentaknya & menegaskan kalau dia nir bisa mendapatkan raja yang telah kehilangan kekuatannya.
"Lihatlah dirimu sekarang. Aika kau layak menjadi seseorang raja, Bi Ryeom & Joo Dong niscaya telah berada kepada sisimu, tapi kau bahkan nir memahami kepada mana keberadaan mereka."
So Ah menemui Hoo Ye kepada restoran beserta gaya jemawa & menyatakan kalau dia nir akan menjualnya jikalau harganya nir dinaikkan lima kali lipat menurut harga awal.
Tapi Hoo Ye malah bilang kalau dia sebenarnya berencana memperlihatkan tujuh kali lipat lantaran tanahnya So Ah sangat krusial. Tapi jikalau itu hiperbola maka dia akan mendapatkan tawaran lima kali lipat itu saja. Hahaha.
So Ah sontak melongo penuh penyesalan & buru-buru menyatakan kalau dia nir akan menjualnya lalu berkecimpung pergi. Hoo Ye bergumam galau, soalnya dia cuma bercanda tadi. Ha! Candaannya garing banget.
Moo Ra relatif tergagap ketika dia menyatakan kalau Habaek nir berhak menjadi raja. Tapi ketika Habaek hendak pergi, dia malah mendesah putus harapan. Tapi Habaek kembali semenit kemudian & bertanya apa yang bisa dia lakukan buat mendapatkan batu itu.
Dia berongsang menuntut apa yang harus dia lakukan agar Moo Ra mau mengakui haknya sebagai raja baru. Moo Ra sontak ketakutan & asal menyemburkan permintaannya, menyuruh Habaek buat melaporkan seluruh komentar nir baik tentangnya kepada internet.
Di luar, So Ah menggerutu penuh penyesalan lantaran telah menolak penawaran tujuh kali lipat itu. Habaek & Soo Ri kebetulan baru keluar & melihatnya. So Ah langsung antusias bertanya apakah Habaek akan pindah ke rumah Hye Ra.
Tapi Habaek malah tanya balik, "Komentar nir baik itu apa?"
Moo Ra menelepon Bi Ryeom & mengeluhkan permintaan yang diajukannya kepada Habaek tadi. Semua ini gara-gara dia terlalu kaget lantaran Habaek mendadak datang kemari. Bi Ryeom menganggap kalau Moo Ra niscaya gugup ketika Habaek tanya apa yang dia bisa lakukan buat Moo Ra. Tapi Moo Ra bersikeras menyangkal.
Habaek memberitahu So Ah kalau Moo Ra maupun menyuruhnya buat menjadi pengawalnya kepada program tanda tangan. Tapi dia nir mengerti, pengawal itu apa. So Ah sinis mendengar permintaan Moo Ra, apa dia seseorang Dewi sungguhan. Dia lebih misalnya anak remaja yang sedang kesal.
Hoo Ye datang ketika itu buat menegosiasikan konvensi mereka lagi. So Ah nir lezat beserta kehadiran Habaek & langsung membawa Hoo Ye pergi. Sekilas, Hoo Ye menoleh kembali ke Habaek & tampaknya Habaek meragukan sesuatu tentangnya.
So Ah tidak percaya mendengar Hoo Ye ternyata cuma bercanda tadi. Sepertinya mereka nir cukup dekat buat saling melontarkan candaan kepada satu sama lain. Hoo Ye membagikan kalau dia hanya ingin bergaul baik beserta siapapun. Dia ingin jadi orang baik & membantu poly orang, dia ingin menjadi orang yang mempunyai kegunaan bagi dunia ini.
So Ah heran kenapa, nir mungkin maupun dia bisa bergaul beserta siapa saja. Karena jikalau dia ingin seluruh orang menyukainya maka dia harus mengabaikan perasaannya sendiri. Memang sih, nir terdapat salahnya melakukan itu. Tapi So Ah pernah mengenal seseorang yang misalnya itu, tapi cita rasanya sangat nir baik.
Percakapan mereka tidak sempat berlanjut lantaran Hoo Ye ditelepon sekretarisnya yang membritahu kalau dia bisa bertemu Ketua Shin sekarang. Hoo Ye pun menyerahkan kontraknya kepada So Ah buat So Ah pelajari, harganya tujuh kali lipat menurut harga awal.
Ja Ya sedang merajuk manja kepada Ketua Shin & menuntut Kakeknya itu buat memberikannya sebuah perusahaan entertainment. Dia kesal setengah mangkat lantaran harus makan jajangmyeon sambil naik roller coaster hingga wajahnya belepotan saus tapi tidak terdapat satupun yang peduli dengannya.
Ketua Shin sontak ngamuk-ngamuk lantaran dia bahkan harus merelakan dua gedungnya demi menyekolahkan Ja Ya ke sekolah kedokteran. Ja Ya langsung pergi beserta kesal, tapi malah mendapati Hoo Ye telah berdiri kepada depan pintu.
Dia langsung membentak Hoo Ye buat minggir lalu mewek kepada atap gedung. Dia mengakui kalau jadi dokter itu hebat. Tapi dia nir bisa melakukannya, dia terlalu kurang pandai buat itu. Jadi dia harus bagaimana dong. Dia memahami kalau jadi seniman takkan bisa memproduksi poly uang, tapi dia menyukai bidang ini.
Dia terus menangis ketika turun beserta lift, tepat ketika pintu lift terbuka & Hoo Ye masuk. Hoo Ye membagikan selembar sapu tangannya untuknya. Ja Ya menolak, tapi Ho Ye permanen membagikan sapu tangan itu ke tangan Ja Ya lalu pergi tanpa mempedulikan protesnya Ja Ya.
Soo Ah senang bukan kepalang lantaran tanahnya terjual beserta harga tujuh kali lipat. Dia mencubit pipinya sendiri hingga kesakitan. Kini, dia akan sibuk mempersiapkan kepergiannya ke Vanuatu. Butuh passport, investigasi kesehatan dalam bahasa inggris, kartu keluarga & KTP. Ia gak perlu khawatir kasus uang lagi.
Dan buat Sang Yoo, dia gak perlu khawatir lantaran dia akan memperkenalkannya kepada rumah sakit bagus. Untuk merayakannya, mereka harus minum malam ini. Sang Yoo bilang kalau dia harus kerja paruh waktu. Tapi Soo Ah tidak perduli, ayo!
Sang Yoo heran kenapa Soo Ah begitu membenci Korea. Soo Ah mengibaratkannya beserta Joseon Hell. Semua orang berusia 20 tahunan ingin pergi menurut sana. Sang Yoo nir berkeinginan buat pergi tuh.
Siapa yang memperdulikan hal itu ketika Korea membencinya? Korea menyukai orang beserta tipe lain. Soo Ah bertemu beserta dua yang nir mengenal dunia. Salah satunya bukan manusia tetapi.. mereka punya sendok perak dimulut mereka (kaya). Korea lebih menyukai orang-orang misalnya itu. Mereka mengutuk satu sama lain, tetapi sebenarnya mereka menyukainya. Dan ketika bersikap seolah menyemangati, tapi sebenarnya mereka membencinya.
Mendengar omongan Soo Ah, Sang Yoo memahami kenapa klinik mereka nir laku. Sepertinya Soo Ah sendiri syarat mentalnya sedang nir baik. Soo Ah kesal, ucapan Sang Yoo telah menciptakan mood-nya memburuk. Lebih baik sekarang, mereka pindah karaokean saja.
Dirumah, Soo Ri sibuk membaca komentar-komentar negatif yang ditinggalkan netizen kepada artikel Moo Ra. Ada yang membagikan kalau dia kencan beserta enam laki-laki sekaligus, & terdapat maupun yang mengatainya ratu silikon.
Habaek rasa Moo Ra maupun mengalami masa yang sulit tinggal disini. Soo Ri melaporkan komentar negatif itu, dia menunjukkannya kepada Habaek tapi Habaek sendiri belum bisa membaca hangul. Dia meletakkan kitab & meminta dia belajar Hangul.
Kenapa wanita itu belum kembali?
Aku konfiden dia akan segera kembali.
Sang Yoo bernyanyi lagu yang liriknya berisi kebanggaan kepada tanah air mereka. Soo Ah buru-buru merebut mikrofonnya & menyanyikan lagu yang liriknya wacana kebebasan hidup. Sang Yoo yang telah pusing mendengar teriakan tidak beraturan Soo Ah pun kembali mengubah lagunya beserta lagu kesukaannya, lagu kebangsaan.
Habaek telah terselesaikan belajar satu kitab. Dia mulai membaca komentar-komentar kepada internet kemudian melaporkan komentar negatif satu persatu. Saat sibuk membaca, dia teringat beserta laki-laki misterius yang belakangan berkeliaran disekitar Soo Ah. Dia pun mulai khawatir lantaran hingga sekarang Soo Ah belum kembali.
Setelah lelah, Soo Ah kembali & melewati rumah makan. Ia sepertinya jangan lupa beserta Habaek & Soo Ri makanya dia membeli satu porsi ayam goreng. Sesampainya kepada gang dekat rumah, lampu jalan disana berkedip-kedip hingga akhirnya padam.
Gelap, Soo Ah relatif ragu buat melewatinya. Ia memungut batu buat berjaga-jaga. Diujung jalan, dia melihat terdapat seseorang yang sedang bersender kepada tembok. Soo Ah pun berjalan beserta siaga hingga dia menyadari kalau orang itu tidak lain adalah Habaek.
Apa yang kau lakukan disini?
Habaek beralasan kalau dia sedang berfikir caranya mengembalikan kekuatan. Kenapa memikirkannya disana? Soo Ah mengajaknya buat kembali ke rumah. Lain kali, kalau memikirkannya, dia bisa melakukannya kepada gang sana (yang lampunya mangkat).
Bau apa ini? tanya Habaek. Soo Ah mengambarkan ayam yang dibelinya, dia mentraktinya lantaran harinya berjalan beserta sangat baik. Tanpa pikir panjang, Habaek langsung menolak, dia nir membutuhkan makanan. Kriuk! Perut Habaek berbunyi nyaring.
Kau telah makan?
Aku tidak butuh makanan. Tolak Habaek. Tapi perutnya yang bandel pun kembali berbunyi kriuk menyuarakan keinginannya.
Makan. Ucap So Ah.
Kriuk~~
Makan~~~
Kriuk~~
Habaek hingga geregetan & membungkam lisan So Ah. Soo Ah tertawa geli, dia memahami cara kerjanya sekarang. Orang akan semakin kelaparan kalau membicarakan makan. Terimalah fenomena kalau dia adalah Dewa yang bisa merasakan lapar. Sudah saatnya dia mengakuinya.
So Ah berjalan masuk menuju rumahnya. Habaek mengekor dibelakang. Soo Ah tiba-tiba timbul lagi mengagetkan Habaek. Habaek hingga berjingkat kaget, Soo Ah tertawa terbahak-bahak setelah puas mengerjai tuhan.
Dia sangat senang hari ini lantaran dia baru saja bertemu beserta tuhan sesungguhnya. Dewa yang sebenarnya akan membebaskannya menurut alam neraka ini.. Habaek teringat akan sosok Hoo Ye. Dia memperingatkan kalau nir seluruh orang ganteng adalah tuhan. Sekarang, siapa yang menipunya?
Makhluk yang mengabulkan impian mereka adalah tuhan yang sesungguhnya. Soo Ah melirik penampilan Habaek menurut ujung kaki ke ujung ketua, Merekalah Dewa sungguhan.
Aku... Dewa sungguhan.
Soo Ah mengiyakan saja ucapan Habaek. Apa sekarang Habaek telah melaporkan komentar negatif itu? Ah, tapi kan dia belum bisa membaca hangul. Habaek merebut batu yang terdapat ditangan Soo Ah kemudian menggoreskannya ke tembok. Dia menulis, Yoon Soo Ah.
Soo Ah tidak menyangka kalau dia telah mengetahuinya. Habaek membagikan kalau ini adalah kehormatan untuknya lantaran dia yang melihat buat pertama kalinya. Tak lupa, dia maupun menuliskan namanya sendiri.
Habaek masuk ke rumah beserta cemberut. Soo Ah tersenyum memungut batu yang dibuangnya. Dia kemudian mengoreksi tulisan Habaek yang keliru, dia tadi menulis namanya sendiri beserta Habak.
Soo Ri menyuapkan sepotong paha ayam kepada Habaek. Meskipun perutnya keroncongan tapi dia masih menolak buat makan. Soo Ah meletakkan paha ayam itu kepada tangan Habaek, dia telah melihatnya kok. Sebelumnya, dia bahkan makan paha ayam yang telah jatuh kepada tanah.
Setelah membatasi dirinya, dia niscaya telah memahami artinya lapar & pengkhianatan. Dia akan menjadi Raja yang lebih baik sekarang. Dia niscaya datang ke sana buat belajar menjadi seseorang Raja. Ngomong-ngomong, apa sekarang dia telah memahami apa arti menurut pengawal?
Habaek telah mencarinya kepada internet. Itu adalah pekerjaan yang bagus & patut dicoba. Soo Ah berdecak, jangan meremehkan orang.
Esok harinya, Habaek & Soo Ri telah mulai menjalani tugas menjadi pengawal. Mobil Moo Ra hingga didepan gedung & poly fans yang telah menunggunya. Mereka langsung menggila ketika Moo Ra keluar menurut mobil. Habaek coba mengawalnya keluar menurut mobil tapi rambutnya malah kena jambak.
Habaek pun terjatuh & kena injak fans yang berjubel. Soo Ri khawatir beserta syarat tuannya, dia pun melupakan tugasnya melindungi Moo Ra & lebih menentukan melindungi Habaek. Habaek kesal & buru-buru mendorong Soo Ri. Soo Ri sakit hati dibuatnya, dia mewek sedih, kenapa dia begitu?
So Ah menyentuh hidungnya. Pasiennya yang bernama So Min berkomentar kalau Soo Ah sebenarnya telah gagal dalam hidupnya. Dia baru saja menyentuh hidungnya. Ia dengar ketika seseorang berbohong, sebuah hormon memicu hidung menjadi gatal. Itulah sebabnya dia memegang hidung tanpa disadari.
Tidak, hidung Soo Ah memang sahih-sahih gatal. So Min menambahkan kalau Soo Ah maupun telah menguap selama dua sesi terakhir. Soo Ah melihat jam-nya, ini telah dua jam berlalu. Tapi So Min selalu mencari-cari kesalahannya, ini nir akan baik buat diagnosanya.
So Min tersinggung & pergi beserta kesalnya. Soo Ah pun menahan dirinya, meyakinkan supaya dia harus bertahan.
Habaek mengajak Moo Ra buat bicara berdua. Moo Ra permanen kepada keputusannya, dia nir bisa mempercayai Raja yang kehilangan kekuatan. Moo Ra pun kemudian meninggalkan mereka berdua. Moo Ra kemudian menelepon Bi Ryum, dia tidak tahan lagi. Urus dia!
Karena stres, Habaek menelepon Soo Ah buat minta kunci mobil. Dia mau menghilangkan stresnya. Soo Ah menolak, lebih baik dia kembali ke rumah saja. Habaek mengancam akan membuka mobilnya secara paksa. Dia telah mencaritahu kepada internet caranya.
Soo Ah menemui Habaek. Dia memukulkan kepalanya ke stir mobil. Dalam batinnya dia mengutuk ingin membunuhnya. Soo Ah bertanya, apakah kepada internet terdapat tutorial buat membunuh tuhan?
Hei, itu penghinaan. Sentak Habaek.
Baiklah. Soo Ah bersedia buat mengantarnya pergi meskipun dia lelah hari ini. Dia pun memacu mobilnya menuju ke pantai. Pokoknya, dia minta ganti buat biaya bahan bakarnya. Keduanya berjalan-jalan kepada tepi pantai. Menikmati udara segar disana & selfi berdua.
Tak lama setelah itu, mereka kembali memacu mobilnya menuju ke padang rumput. Soo Ah & Habaek beristirahat dibawah pohon. Soo Ah rasa kalau memakai mobilnya saja nir akan cukup.
Suara mesinnya sangat aneh & cukup berisik. Aku mendengar seluruh kebisingan. Yang perlu dilakukan adalah mengencangkan baut & murnya. Aku akan memberikanmu harga spesifik buat memperbaikinya.
Soo Ah sungguh tidak bisa membagikan-celoteh beserta kemampuan luar biasa Habaek. Apa sahih dia bisa melakukannya setelah satu kali lihat tanpa keahlian? Habaek nir membutuhkan keahlian lantaran dia adalah tuhan.
Kalau begitu, Soo Ah bertanya-tanya beserta keluarga Habaek. Siapa ibunya? Puterinya? Istrinya? Dia sungguh ingin memahami. Menerima pertanyaan begitu, Habaek canggung membagikan kalau dia belum menikah.
Soo Ah nir percaya beserta ucapan Habaek. Ia kemudian merebahkan tubuhnya disamping Habaek. Hari ini, dia merasa sangat kesulitan. Seandainya dia punya kekuatan seperinya, apakah dia bisa menciptakan samudera dalam waktu lima detik?
Tentu saja.
Pasir putih & mentari maupun? Aku ingin menyusuri samudera. Aku... melihat samudera.
Entah mimpi atau angan-angan, Soo Ah telah berada dilautan. Ia berenang & membagikan kalau air tidaklah menyeramkan. Dan bahkan jikalau kesepian, dia tidak merasa sendirian. Habaek timbul menemani Soo Ah berenang. Soo Ah heran, kenapa dia terdapat disana?
Aku harus disini agar kekuatanku bekerja.
Soo Ah ingin sendiri, dia menyelam lebih dalam. Habaek mengikutinya & menyentuh punggungnya. Soo Ah kaget, apa yang dia lakukan? Habaek membagikan kalau Soo Ah nir bisa berenang.
Tapi aku sedang berenang sekarang.
Habaek pun melepaskan tangannya menurut punggung Soo Ah. Soo Ah yang tadinya bisa berenang tiba-tiba kesulitan dalam berenang setelah Habaek melepaskannya. Habaek menyuruhnya buat percaya padanya, kepada air, dia akan melindunginya.
Kembali ke taman, Habaek memandangi paras Soo Ah yang tengah memejamkan mata Maafkan aku.
Untuk apa? tanya Soo Ah.
Bersambung ke episode lima
Bride of the Water God
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - lima:21 PM - 1 Comment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar