Minggu, 25 Februari 2018

Sinopsis Bride of the Water God Episode 13 - 1

Sinopsis Bride of the Water God Episode 13 - 1

Image source: http://www.koreandrama.org/wp-content/uploads/2017/06/Bride-of-the-Water-God-1.jpg

Images Credit: tvN

Sinopsis Bride of the Water God Episode 13 - 1

So Ah menjatuhkan ponselnya waktu melihat Habaek menunggunya di daerah biasa & tertentu menghambur kedalam pelukannya & menangis di sana.
Hoo Ye yang cemas bergegas menyusulnya, tapi malah mendapati So Ah & Habaek berpelukan. Dia cepat-cepat bersembunyi di belakang tembok.

Habaek melepaskan pelukannya untuk memperhatikan So Ah. Sepertinya beliau kurusan & terdapat bundar hitam di matanya. Habaek suka So Ah misalnya ini, beliau kelihatan misalnya freesia di ekspresi dominan semi.
Menghapus air mata So Ah, Habaek mengingatkan akan peringatannya dulu. Sekali beliau jatuh cinta kepadanya, maka takkan terdapat apapun yang sanggup menyingkirkan sihir itu.

Melihat ponsel So Ah di jalan, Habaek berjalan ke sana untuk mengambilnya, tapi beliau sama sekali tidak melihat Hoo Ye yang bersembunyi di dekatnya. Dia tertentu kembali ke So Ah & merangkulnya balik .
Hoo Ye hanya sanggup menatap mereka dengan murung. Apalagi waktu beliau melihat So Ah maupun melingkarkan lengannya merangkul pinggang Habaek.

Soo Ri terharu sanggup bertemu So Ah lagi. Dia hampir saja mau memeluk So Ah, tapi tidak berani. Akhirnya So Ah yang menepuk-nepuk punggungnya, beliau maupun suka sanggup bertemu Soo Ri kemmbali.
Sambil memberi ramen untuk Soo Ri, So Ah tanya apa yang sebenarnya terjadi. Soo Ri mengatakan kalau Habaek diberi tugas lain. Tugas mencari semacam arti. Dia harus menyadari sesuatu.

Soo Ri bercerita bahwa waktu mereka kembali ke Negeri Air, air merah sudah tiba 4 kali. Habaek nisbi kesulitan mengikuti keadaan dengan lingkungan baru. Segala sesuatu di Negeri Air sangat berbeda daripada di sini.

Biasanya beliau agak sensitif waktu terjadi sesuatu, tapi beliau diam terus misalnya sedang murka. Lalu suatu hari, beliau mulai jadi sangat keras kepala akan sesuatu.

Flashback.

Murid Imam Besar memberitahu Habaek bahwa Imam Besar mengunjungi Negeri Langit & meninggalkan pesan untuk Habaek. Waktu beliau memberitahu Habaek untuk mencari tahu kenapa batu yang kuasa terdapat di global insan, itu bukan tugas yang diberikannya kepada Habaek.
"Jadi pria tua ittu akan terus keras kepala misalnya ini?" Kesal Habaek.

Jelas-jelas waktu itu, Imam Besar menyuruhnya untuk mencari tahu kenapa batu yang kuasa terdapat di global insan. Jelas-jelas Imam Besar menyuruhnya untuk mencari jawaban atas pertanyaannya. Tapi Murid Imam Besar menegaskan bahwa itu bukan pertanyaan.

Melihat Habaek kesal, Soo Ri tertentu angkat bicara membelanya. Jelas-jelas itu pertanyaan & kalau calon raja bilang begitu, maka itu artinya itu merupakan pertanyaan.
Kenapa Imam Besar sangat keras kepala? Habaek kan bilang kalau beliau mau kembali untuk mencari jawabannya. "Apa kau pernah melihat Tuan Habaek menawarkan dirinya untuk mencari sesuatu sebelumnya?"

Flashback end.

Begitulah kisahnya. Gara-gara kekeraskepalaan Habaek, Imam Besar hampir tidak mendapatkan izin dari Dewa Alam Semesta & mengirim Habaek kemari. Soo Ri tak tahu apakah Habaek akan sanggup menemukan sesuatu.
Saat So Ah naik, beliau melihat Habaek sedang menatap boneka Yong Yong. So Ah sudah mau menyebutkan, tapi Habaek menyela duluan & menggodanya.

Dia tidak tahu kalau So Ah akan dengan boneka untuk memuaskan kebutuhan emosionalnya. Apa yang So Ah lakukan kepada boneka ini? Apa So Ah menyiksanya? Atau melakukan sesuatu yang aneh karena beliau kesepian.

Malu, So Ah tertentu merebut boneka itu darinya. Habaek kemudian berjalan ke pintu loteng. Dia heran, kenapa So Ah lebih suka putar jalan lewat depan padahal kan lewat pintu ini lebih cepat.

Habaek membuka kembali kamar lotengnya & mendapati tak terdapat satupun yang berubah. Dia nyerocos panjang lebar wacana seluruh pesan yang beliau katakan kepada So Ah sebelum beliau pergi, tapi tak terdapat satupun yang So Ah lakukan.
So Ah berkaca-kaca menatap punggung Habaek. Tapi beliau cepat-cepat berpaling waktu Habaek menatapnya & tanya apa yang ingin Habaek temukan di sini. Soo Ri bilang kalau Habaek diberikan tugas baru, yaitu menemukan alasan kenapa batu yang kuasa terdapat di global insan.

Habaek tertentu memeluknya dari belakang. Dia sama sekali tidak peduli wacana kasus itu. Dia tiba kemari karena beliau tahu kalau So Ah buruk-baik saja. Dia tetap harus kembali. Itu tetap harus kulakukan.

"Aku tiba untuk mengucap selamat tinggal dengan betul. Aku tidak mau meninggalkan penyesalan apapun. Bahkan sekalipun kita harus berpisah, aku ingin meyakinkan diriku bahwa aku nisbi mengasihi. Aika kau tidak siap. Aika kau tidak sepakat, maka aku akan pergi."
"Demi mengucap selamat tinggal dengan betul, kau ingin nisbi mengasihi. Itu tidak masuk logika, tapi kedengarannya bagus. Kupikir-pikir, kurasa aku sudah sangat merendahkan hidupku sendiri. Aika aku tidak mengasihi diriku sendiri, siapa yang akan mencintaiku? Seseorang absolut sangat kasihan padaku, hal sebagus ini terjadi padaku."

"Itu karena kau baik."

"Tidak, aku buruk."

"Kau baik."

Baiklah, sebagai orang baik di global ini tidak gampang. Pepatah mengatakan kalau orang baik akan mendapatkan pria yang baik, tapi film semacam itu tidak akan laris jaman kini ini.
"Aku cuma pria baik? Aku ini yang kuasa."

"Jadi pesannya merupakan 'Orang yang baik akan bertemu yang kuasa'?"

"Apa menurutmu itu nisbi?"

"Lalu apa lagi?"

"Sesuatu misalnya ini." Habaek pun tertentu mencium So Ah mesra.

Tanpa mereka sadari, Hoo Ye menatap rumah So Ah dengan murung. Teringat kembali perintah Moo Ra yang menyuruhnya untuk mendapatkan So Ah & buat beliau melupakan Habaek, Hoo Ye mendesah bahwa itu bukanlah sesuatu hal yang gampang dilakukan.

So Ah terbangun keesokan paginya & tertentu mengecek kamar loteng. Tapi kamar loteng kosong, So Ah mendesah murung. Tapi kemudian beliau mendengar suara-suara dari luar. Dia tertentu keluar & mendapati Soo Ri sedang higienis-higienis & Habaek baru terselesaikan mandi.
Senyum So Ah tertentu mekar seketika. Soo Ri heran, kenapa So Ah keluar dari kamar itu. So Ah canggung, beliau cuma sedang mencari sesuatu. So Ah cari apa? Tanya Habaek sembari mendekatinya. So Ah makin canggung, bingung harus jawab apa.

"Apa kau mencariku?" Goda Habaek sembari masuk ke kamar. So Ah tertentu membeku & Habaek diam-diam tersenyum suka.

Soo Ri memberitahu So Ah kalau beliau akan kerja paruh waktu lagi di penyewaan bahtera bebek. Habaek heran melihat So Ah masih di rumah, apa beliau tidak akan ke klinik. So Ah membenarkan, kliniknya tutup sebentar, terdapat sedikit kasus.
Tapi tidak kasus kok. Dia kan hidup bareng Dewa Yang Maha Kuasa, jadi untuk apa repot-repot bekerja. Mulai kini, berikanlah keuntungan dari kekuatanmu yang hebat. Tapi Habaek tertentu canggung. Soo Ri dengan entengnya bilang kalau Habaek tidak punya kekuatannya.

"Kekuatanmu tidak kembali? Kau bilang kalau kekuatanmu akan kembali andai saja kau kembali ke Alam Dewa."

Habaek membenarnya, kekuatannya memang kembali di Alam Dewa. Tapi Habaek meninggalkan kekuatannya di sana.

Flashback.

Ternyata keliru satu persyaratan Habaek untuk kembali ke global insan merupakan beliau diharuskan untuk meninggalkan kekuatannya. Imam Besar beralasan biar adil & beliau menolak bernegosiasi lagi.
Karena Habaek tidak akan merampungkan misinya, makanya beliau melakukan tindakan pencegahan. Habaek harus kembali untuk penobatanya. Imam Besar hanya mengizinkan Habaek untuk dengan kekuatannya satu kali saja agar Habaek sanggup membuka Gerbang Dewa untuk kembali. Saat air merah ke-6 tiba, beliau akan mengirimkan kekuatannya.

Flashback end.

Begitulah kisahnya. So Ah tercengang mendengar cerita itu. Memangnya kekuatan itu semacam kotak makan siangatau semacamnya? Bagaimana sanggup ditinggalkan di sana? Tapi, kenapa kekuatan Habaek menghilang waktu pertama kali dulu?
"Aku tanya padanya, tapi beliau hanya memberiku senyum aneh. Dia cuma bilang kalau itu sanggup saja terjadi. Dia sangat tidak jelas."

"Jadi maksudmu, kau kembali dengan tangan kosong?"

Soo Ri mengoreksi, "Dengan lapar."

So Ah sontak menatapnya sinis. Habaek meyakinkannya kalau yang terdapat di Negeri Air tidak semuanya jahat. Dia diperbolehkan membawa sesuatu yang sangat dibutuhkan di global insan. So Ah antusias, apa yang beliau bawa? Apa semacam tongkat sihir yang sanggup menghasilkan emas & perak?
"Lebih hebat daripada itu." Kata Habaek. Habaek & Soo Ri berjejer kemudian dengan pedenya menunjukkan KTP & SIM baru yang mereka miliki.

"Sekarang aku sanggup menyetir." Kata Habaek

"Sekarang aku sanggup kerja secara resmi." Soo Ri suka. So Ah cuma sanggup melongo kecewa.

Bi Ryeom melihat Moo Ra tidur & mengangkat teleponnya. Bi Ryeom menyuruh Moo Ra untuk mengangkat telepon Tuan Kim & menasehatinya untuk tidak terlalu menyusahkan managernya itu. Apa Moo Ra tidak kasihan padanya.
Aika hidup Tuan Kim merupakan film, maka beliau merupakan protagonisnya & Moo Ra merupakan pemeran pembantu yang sangat kejam. Dan jangan pula bilang kalau Tuan Kim sanggup mencari nafkah berkat dirinya. Aika bukan karena para staf-nya maka Moo Ra tidak akan malas-malasan misalnya ini.

"Kalian seluruh melakukan apa yang tidak sanggup dilakukan oleh yang lain."

"Apa terdapat yang keliru denganmu?"

"Tidak. Kurasa karena apa yang kulihat. Aku melihat insan bicara misalnya itu di TV semalam."

Moo Ra akhirnya menurutinya & bicara kepada Tuam Kim dengan nada lebih lembut. Tuan Kim meminta Moo Ra untuk menaruh ucapan terima kasihnya kepada Bi Ryeom. Dia betul-betul berterima kasih atas bantuan Bi Ryeom.
Sutradara bilang kalau beliau sanggup syuting adegan ciuman lagi waktu Moo Ra sudah siap, beliau bersedia menunggu. Moo Ra kesal mendengarnya & tertentu mematikan teleponnya.

Bi Ryeom terus nyerocos menggodai Moo Ra & membahas apa yang didengarnya di TV kemarin, bahwa tidak terdapat insan yang terlahir demi orang lain. Tapi dari Bi Ryeom, beliau terdapat demi Moo Ra.
"Begitu, yah? Karena itu kau menjual sema tanah & keliling global selama 10 tahun?" Sinis Moo Ra.

"Aku kembali secara bersiklus untuk menghiburmu. Apa kau tidak suka aku pergi jauh sekian lama?"

Moo Ra sontak canggung, tentu saja tidak. Bi Ryeom tersenyum geli melihat reaksinya. Saat mereka kembali ke apartemennya Moo Ra, Bi Ryeom heran melihat Moo Ra mondar-mandir lewat cela pintu.
Moo Ra memakai lipstiknya. Dia mau latihan ciuman dengan boneka besarnya, tapi akhirnya memutuskan untuk latihan mengucap obrolan ucapan selamat tinggal dulu. Tapi tiba-tiba beliau mendengar suara Bi Ryeom mendengus geli.

Malu, Moo Ra mau pergi. Tapi Bi Ryeom tertentu mencegahnya & menyatakan kalau beliau akan membantu Moo Ra. Dia tertentu menarik Moo Ra kedalam pelukannya & mencium mesra bibir Moo Ra.

Moo Ra begitu kaget & cepat-cepat mendorongnya menjauh. Bibir Bi Ryeom hingga belepotan lipstik gara-gara ciuman mesra barusan. "Seperti itulah cita rasanya. Ingatlah perasaan itu. Denga begitu kau akan sanggup melakukannya (adegan ciuman)."
Moo Ra kesal & tertentu melayangkan tangan untuk menamparnya. Tapi Bi Ryeom gesit menghindar & menangkap tangannya. Ada apa dengan Moo Ra? Sepertinya beliau lupa dengan fakta kalau beliau merupakan tunangan Moo Ra.

Moo Ra kesal & memperingatkan Bi Ryeom untuk tidak mengucap ungkap 'tunangan' itu lagi. Loh, kan Moo Ra yang memohon-mohon padanya untuk jadi tunangannya. Apa beliau berubah pikiran kini?
"Kapan aku bilang begitu?"

Moo Ra sendiri menyuruh Bi Ryeom untuk bilang ke Habaek kalau mereka tunangan karena Moo Ra cemburu kepada gadis itu. Waktu beliau bilang ke Habaek waktu itu, Habaek malah mengucap selamat untuk mereka.

Bahkan demi membantu Moo Ra, Bi Ryeom hingga harus putus dengan seorang perempuan padahal perempuan itu merupakan perempuan tercantik di Negeri Langit. Moo Ra canggung, Bi Ryeom kan tidak terlalu menyukai gadis itu. Lagipula seluruh orang tahu kalau beliau palyboy.

"Playboy maupun punya hati."

Kesal, Moo Ra mau menghajarnya lagi. Tapi lagi-lagi Bi Ryeom menangkap tangannya dengan cepat & memeluk Moo Ra erat-erat. Moo Ra panik berusaha melepaskan diri, tapi Bi Ryeom memeluknya makin erat. Kenapa Moo Ra pura-pura tidak tahu wacana perasaannya.
Mendengar itu, Moo Ra pun berhenti melawan. Tapi beliau masih kesal & memperingatkan Bi Ryeom untuk tidak bicara dengannya.

Bersambung ke part dua

Bride of the Water God

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - tiga:45 PM - Add Comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar