Minggu, 25 Februari 2018

Sinopsis Bride of the Water God Episode 12 - 1

Sinopsis Bride of the Water God Episode 12 - 1

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-HAkNzijiHuylbmV63W3AjW9sSeTFvWfB1wPNNAUn22EeADjUmD0Cy0o5O3-grWOUFGMK-rjIOMykcwKcdSU-d5BWREpkxteg-RPTySan7OPIC01eJkkdsGrlzMJqdUSlYrmSsd3lksh7/s1600/Sinopsis+Bride+of+the+Water+God+2017+Episode+9+Bagian+Pertama.jpg

Images Credit: tvN

Sinopsis Bride of the Water God Episode 12 - 1

Moo Ra menceritakan kisah leluhur So Ah. Dulu, muncul seseorang insan bernama Nak Bin, beliau insan yang dikorbankan pada mereka, para tuhan. Suatu tindakan kurang pandai yang dilakukan oleh insan. Dan Habaek yang jatuh cinta pada insan korban itu, jauh lebih kurang pandai menurut insan.

Raja Negeri Langit bermimpi ingin membuat hirarki baru pada Alam Dewa. Dia pikir beliau bisa melakukannya dengan cara mencuri kekuatan Habaek. Maka Raja Negeri Langit membisiki Nak Bin mengenai kehidupan tak pernah mati hingga Nak Bin mengkhianati Habaek.
Bersama Bi Ryeom, Habaek memasuki sebuah gua pada mana Nak Bin ditahan dan memberitahu Nak Bin bahwa Suh Wang Mo (Ibu Negeri Air) akan membunuhnya. Dia akan mematahkan kutukan Nak Bin dengan menggunakan darah Nak Bin sendiri.

Nak Bin akan mendapatkan kehidupan abadinya, bareng kematiannya. Dia tidak akan pernah mencapai surga dan tidak akan diizinkan bereinkarnasi. Nak Bin ketakutan, berusaha memohon pada Habaek buat menyelamatkannya.
Tapi Habaek menegaskan, "Aku tidak akan memaafkanmu. Aku datang buat menjelaskan itu padamu."

Nak Bin semakin panik, beliau sungguh tak memahami kalau itu artinya kutukan. Dia melakukannya karena beliau mengasihi Habaek, karena beliau ingin hayati bareng Habaek selamanya. Tapi Habaek tertentu berpaling pergi tanpa mempedulikan apapun lagi walaupun beliau tampak begitu duka.

Pada hari eksekusi, Nak Bin dimuntahkan menurut gua tahanannya. Dia diseret ke pantai pada mana Suh Wang Mo dan Bi Ryeom sudah menunggu. Genderang ditabuh dan langit yang cerah berubah mendung seketika.
Nak Bin tertentu diseret ke tepi bahari. Dengan menggunakan kekuatannya, Suh Wang Mo membuat kaki Nak Bin berjalan dengan sendirinya ke tengah bahari. Nak Bin semakin ketakutan dan berusaha memanggil-manggil Habaek tanpa yang akan terjadi. Dia terus berjalan ke tengah bahari hingga air menelannya.

Moo Ra menemani Habaek yang merenung duka pada taman, teringat seluruh kenangan indahnya bareng Nak Bin pada sana. Dia teringat saat Nak Bin mengagumi bunga-bunga pada sana. Habaek memetik bunga itu. Lalu tak usang kemudian, bunga itu mengambang pada atas bahari, daerah kematian Nak Bin.

Akan tetapi, Moo Ra menjelaskan bahwa kemarahan Suh Wang Mo tidak reda hanya dengan kematian Nak Bin dan menginginkan saudaranya Nak Bin bareng putranya, membayar kesalahan Nak Bin. Karena itulah, Bi Ryeom mendatangi si pelaut dan putranya yang sedang memancing buat dibawa ke hadapan Suh Wang Mo.
Demi menyelamatkan nyawanya dan putranya, Kakak Nak Bin pun menjanjikan dirinya dan seluruh keturunannya buat menjadi hamba tuhan.

So Ah nyinyir mendengar cerita itu. Terus apa hubungannya dengannya? Bahkan sekalipun leluhurnya 1000 tahun yang kemudian mengkhianati negara atau membunuh seseorang, hubungannya dengannya apa?
Apa Moo Ra menginginkannya buat merasa bersalah atas kesalahan yang dilakukan leluhurnya dulu? Tapi rasa bersalah artinya sesuatu yang dirasakan seseorang jikalau beliau betul-betul membuat kesalahan, akan tetapi kisah leluhurnya itu sama sekali tidak membuatnya merasa bersalah.

"Kudengar kau kurang pandai. Tapi ternyata kau sungguh tidak mengerti maksudku, yah?"

Bi Ryeom dan Habaek sama-sama gelisah pada daerah masing-masing. So Ah akhirnya kembali tak usang kemudian. Habaek tertentu tegang. Dia hendak membahas mengenai apapun yang dikatakan Moo Ra, akan tetapi So Ah menyelanya dengan santai dan cepat-cepat mengalihkan topik membahas makan malam.
Habaek jadi semakin cemas. Apa yang sudah dikatakan Moo Ra tersebut? So Ah santai, bukan apa-apa kok, cuma mengenai kehidupan cinta masa lalunya Habaek. Tidak menarik maupun.

Tentang seseorang wanita bernama Nak Bin yang sangat Habaek cintai akan tetapi malah mengkhianati Habaek dan dihukum karenanya, kemudian kakaknya membuat janji tidak masuk nalar buat para tuhan dan orang itu artinya leluhurnya.

"Tapi orang itu kan hayati 1200 tahun yang kemudian, dan bukannya 120 tahun yang kemudian. Jadi kalau sekarang saya disalahkan karena itu kan namanya kelewatan, iya kan?"
"Apa sebenarnya yang ingin kau katakan?"

"Kembalilah... ke daerah kau seharusnya berada. Kembalilah ke sana. Tolong tinggalkan tempat tinggal ini secepat mungkin."

"Aku yang akan menentukan kapan saya akan pergi!" Kesal Habaek.

Dia hendak pergi, akan tetapi So Ah tertentu membahas bagaimana dulu Habaek yang bahkan tidak melakukan apapun saat Nak Bin, wanita yang dicintainya, tewas. Habaek tertentu mengepalkan tangannya penuh emosi mendengar sindiran So Ah. Tapi begitu beliau pergi, So Ah menangis diam-diam.
Flashback.

So Ah bersikap sedingin itu pada Habaek sebenarnya karena Moo Ra menuntutnya buat meyakinkan Habaek buat kembali dengan cara apapun. Moo Ra sama sekali tidak menginginkan So Ah buat merasa bersalah. Dia ingin So Ah melepaskan Habaek, beliau konfiden kalau So Ah sanggup melakukan itu.
"Aku hampir gila karena marah. Tapi saya mengakui... kalau si brengs*k itu sungguh-sungguh mencintaimu."

Habaek sekarang goyah karena perasaannya itu. Habaek akan segera menjadi raja seluruh Negeri Air dan seluruh Negeri Air akan segera menjadi Habaek. Jika Habaek tidak menjadi raja maka beliau tidak berharga. Karena itulah beliau wajib segera kembali.

So Ah wajib membuatnya kembali sebelum Habaek tertelan oleh perasaannya. Buat beliau kembali selama beliau masih bisa menanggung rasa kehilangan. Moo Ra tidak mau melihat Habaek menghancurkan dirinya sendiri misalnya saat Nak Bin tewas dulu.

"Kumohon. Jangan memikatnya misalnya yang dilakukan Nak Bin."

Flashback end.

Bi Ryeom gelisah pada depan kamarnya Moo Ra. Saat beliau membuka pintunya, beliau mendapati Moo Ra berdiri membelakanginya. Sedih namun tidak bisa melakukan segala hal yang dilakukan insan saat sedang duka. Di saat misalnya ini, beliau ingin sekali bisa menangis atau mabuk misalnya insan.
"Aku sangat marah hingga mau gila cita rasanya. Aku memberitahunya kalau (Habaek) mencintainya. Kenapa hanya ini satu-satunya cara buat membuatnya kembali?"

Jika Moo Ra sudah mencapai apa yang diinginkannya maka beliau gak perlu marah atau duka. Bi Ryeom biar memeluknya kemudian melingkarkan lengannya memeluk Moo Ra. Jika Moo Ra mengizinkan maka Bi Ryeom akan menghajar Habaek hingga beliau 1/2 tewas.
"Coba saja kalau kau berani."

Habaek dan So Ah insomnia malam itu, sama-sama bersedih pada daerah masing-masing. Keesokan harinya, Habaek berusaha menahan air matanya menatap pintu lotengnya.

Dia cepat-cepat keluar dan membangunkan Soo Ri, apa Soo Ri kecewa karena beliau melakukan kerja paruh waktu demi membelikan bantuan perdeo buat hamba tuhan. Soo Ri mengakuinya, beliau sangat kecewa.
"Maaf. Aku memahami kau kerja pada persewaan bahtera bebek siang hari dan bekerja jadi pengantar ayam pada malam hari semuanya demi memberiku pakaian pangan."

Habaek mengakui yang yang dikerjakannya seharian cuma memandikan tubuhnya yang paripurna dan mendapat segala hal secara perdeo menurut Soo Ri. Soo Ri sontak berlutut ketakutan.

"Kau tidak menerka saya akan menjelaskan hal misalnya ini, kan?"

"Tidak."

"Baguslah kalau kau sadar. Sekarang turunlah ke hamba tuhan itu dan katakan padanya kalau kita mau sarapan."

Selama makan, Soo Ri menyadari keanehan diantara Habaek dan So Ah. Setelah terselesaikan, Habaek menyerahkan ponselnya dan Soo Ri pada So Ah dan meminta So Ah buat mengurusnya. Dia maupun meminta So Ah buat menelepon bos daerah kerjanya Soo Ri dan segala sesuatu miliknya pada sini.
"Pastikan kau kembali lebih cepat setiap malam," pesan Habaek. "Kudengar muncul sesuatu yang bisa membuat lampu depanmu menyala otomatis saat gelap. Gantilah lampu depanmu dengan lampu otomatis itu."

Dia maupun berpesan supaya So Ah tidak makan ramen terus, masaklah kuliner yang lebih layak buat dirinya sendiri biarpun cita rasanya tidak enak. Dan tak jarang-seringlah membersihkan tempat tinggal walaupun susah.

Habaek dengar beliau bisa melaporkan sesuatu yang bernama 'keluhan masyarakat' jikalau lampu jalan rusak. Jangan berjalan pada daerah gelap biarpun menyusahkan dan laporkan. So Ah kan suka melaporkan sesuatu.
So Ah berkaca-kaca mendengar seluruh pesan perpisahan itu. Setelah Soo Ri pergi, Habaek mengaku kalau kali ini beliau tidak bisa mengetahui apakah So Ah berbohong atau tidak. Dia menyadari So Ah sangat ingin beliau beliau pergi.

"Karena saya dewamu, kenapa saya sombong dan bilang kalau saya akan melindungimu? Memalukan. Kenapa saya menjanjikan sesuatu yang tidak bisa kupenuhi? Aku menyesalinya. Aku ingin bertanya padamu apakah saya boleh pergi dan apakah tidak masalah? Aku ingin menanyakan itu. Tapi kurasa tidak masalah lagipula tidak banyak yang kulakukan untukmu."
"Tidak masalah. Kau tidak betul-betul pernah melakukan sesuatu untukku. Aku bahkan tidak akan sadar kalau kau pergi. Tidak masalah biarpun agak sepi nantinya pada sini. Aku sudah bilang kan, saya akan baik-baik saja."

Habaek tertentu beranjak bangkit dan menyatakan mau pergi sekarang. So Ah memperlihatkan buat mengantarkan Habaek ke Gangwon-do, akan tetapi Habaek menolak. "Kita berpisah pada sini saja."

Air mata So Ah tertentu mengalir begitu Habaek pergi. Bi Ryeom muncul pada sana saat Habaek keluar. Soo Ri buru-buru menyusul Habaek. Bi Ryeom tak segera menyusul, sejenak beliau terdiam memperhatikan kesedihan So Ah. Setelah mereka seluruh pergi, So Ah menengadah, menatap langit yang cerah.

Habaek dan Soo Ri tiba pada gerbang tuhan. Saat Habaek hendak melewatinya, tiba-tiba beliau mendengar suara So Ah yang mengucap selamat tinggal. Dia berpaling buat melihat daerah itu sebelum akhirnya beliau berjalan melewati gerbang itu dan kembali ke Negeri Air.

Ja Ya mendapat tawaran syuting. Sebenarnya beliau ragu melakukannya karena beliau disuruh mancing naik kapal, akan tetapi tetap beliau terima maupun. Sekretaris Min datang saat itu dan menyarankan Ja Ya buat menolaknya saja kalau tidak mau.
Ja Ya tidak mau, beliau bukan seseorang bintang akbar yang bisa pilih-pilih pekerjaan. Sekretaris Min tertentu saja merebut ponselnya Ja Ya buat membatalkan Ja Ya menurut acara itu.

Moo Ra monyong mau latihan mencium boneka akbar itu. Tapi bonekanya beranjak-mobilitas terus hingga Moo Ra kesal dan menampar si boneka.
"Kenapa? Tidak berhasil? Apa kau mau kucarikan manekin?" Goda Bi Ryeom. Moo Ra kesal dan mau pergi. Tapi kemudian, Bi Ryeom memperlihatkan manekin yang mirip Brad Pitt. Jelas itu tertentu menarik perhatian Moo Ra, memangnya muncul sesuatu misalnya itu?

Ada, Moo Ra kan sangat peduli dengan penampilan. Mungkin beliau tidak bisa mencium karena laki-laki itu bukan tipenya. Kalau begitu, Moo Ra mengusulkan buat mencari yang baru saja. Tapi Bi Ryeom malah mendengus geli mendengarnya dan mengingatkan Moo Ra bahwa masalah utamanya artinya pada Moo Ra sendiri.

Seharusnya Moo Ra membuat mereka mengasihi Moo Ra, akan tetapi mereka malah takut pada Moo Ra. Moo ra sontak kesal dan mau mengancam Bi Ryeom. Tapi tiba-tiba saja Bi Ryeom menarik Moo Ra mendekat kepadanya hingga Moo Ra jadi gugup karenanya.
Bi Ryeom dengan santainya mengingatkan Moo Ra bahwa jikalau aktor hendak mencium Moo Ra akan tetapi mendengar Moo Ra mengancam akan membekukan dan menghancurkan lidahnya, apa mungkin aktor itu akan mau mencium Moo Ra?

Moo Ra tergagap mau protes, akan tetapi Bi Ryeom menarik Moo Ra semakin dekat. Moo Ra jadi semakin gugup. Bi Ryeom tersenyum melihatnya, yah misalnya inilah suasana yang sempurna buat berciuman.

Moo Ra cepat-cepat menguasai dirinya dan mendorong Bi Ryeom dengan kesal. Bi Ryeom geli, kasih memahami beliau kapanpun Moo Ra membutuhkan seseorang buat latihan ciuman. Dia lebih baik daripada manekin.
Teleponnya berbunyi saat itu dan apapun orang pada seberang, membuat Moo Ra jadi tambah kesal. Bi Ryeom menganggap kalau mereka sudah menjadwal adegan ciuman. Sebaiknya Moo Ra bayar saja sanksi pembatalan kontrak dan terselesaikan.

Biasanya insan misalnya itu. Saat harga diri mereka hancur, mereka tidak mau terima uang. Seperti So Ah. Dia mengembalikan mobilnya selesainya Habaek pergi.

So Ah punya pasien baru, seseorang anak mungil yang aktifnya minta ampun hingga kantornya amburadul, akan tetapi So Ah malah senang-senang saja bermain dengannya. Sang Yoo hingga heran melihat perilaku So Ah.
Sang Yoo punya kabar baik, Ayahnya Ma Bong Yeol akan membantu mereka terkait pinjaman bank mereka. So Ah betul-betul senang, sepertinya segala hal berjalan baik belakangan ini. Dia maupun punya banyak pasien sekarang. Sang Yoo heran, pasien baru mereka kan cuma satu. Kenapa So Ah malah senang banget.

Yeom Mi tiba-tiba menerobos masuk ke kantornya. Soalnya beliau dengar menurut Ji Won kalau So Ah minta kencan buta. So Ah sontak menggerutui Ji Won, beliau kan sudah minta dirahasiakan. Ah, tidak. Memang beliau sendiri kok yang minta Ji Won ngasih memahami. So Ah mendadak ketawa gaje yang kentara membuat Yeom Mi dan Sang Yoo keheranan.
Bersambung ke part dua

Bride of the Water God

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 9:50 AM - Add Comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar