Ah! Ngomong-ngomong persoalan umur, Michiko baru jangan lupa kalau buat sementara lagi beliau akan ultah ke-31. Haduh! Betapa malangnya Michiko. Diumurnya yg hampir menginjak 31 tahun, beliau malah harus patah hati lagi. Memang semua orang di mayapada ini niscaya pernah mengalami yg namanya patah hati, tapi permanen saja cita rasanya terlalu menyakitkan. Saking sedihnya, beliau hingga berpikir buruk buat mangkat saja.
Tapi tepat saat itu pula, beliau melihat sebuah iklan acara masak yg kokinya ganteng-ganteng. Seketika itu pula, Michiko pribadi berubah pikiran, tidak jadi mau mangkat. Koki ganteng itu sukses memproduksi semangat hayati Michiko bangkit lagi.
Di kantor keesokan harinya, Pak direktur memberikan sebuah kabar baik buat Michiko. Michiko diangkat sebagai koordinator serta dipindahtugaskan ke departemen pengembangan produk. Semua ini berkat pandangan baru produknya yg lolos seleksi final.
Semua orang pribadi bertepuk tangan untuknya. Michiko shock tapi sebenarnya beliau agak keberatan lantaran posisi koordinator terlalu berat baginya. Tapi Pak direktur meyakinkannya kalau beliau niscaya sanggup, apalagi Michiko punya nyali besar.
Malam harinya, beliau makan malam bareng Akira. Dia bercerita kalau beliau telah keluar dari rumahnya Ayumu serta kali ini beliau betul-betul patah hati. Tapi beliau berpikir buat permanen bertahan hayati demi pekerjaannya lantaran beliau baru saja dipromosikan sebagai koordinator, jadi buat sementara lagi beliau akan dipanggil Shunin, sama seperti Ayumu dulu.
"Jadi kau tidak akan menikah seumur hidupmu?"
"Bukankah kau pula bekerja keras?"
"Aku kini bergabung memakai biro jodoh, tahu. Aku sangat putus impian ingin menikah"
"Begitu yah? Lalu bagaimana memakai acara perjodohannya?"
Akira memakai antusias memamerkan penampilan barunya serta mengatakan kalau kali ini beliau berniat buat mentarget laki-laki-laki-laki yg bekerja di bidang kreatif.
Keadaan Haruko masih belum membaik. Dia sebenarnya tidak yummy kepada Ayumu. Tapi lantaran teringat ucapan Michiko yg menyarankannya buat bersandar kepada seseorang, Haruko akhirnya menetapkan buat tinggal lebih lama lagi disini.
Ayumu membuatkan bubur kepiting buat Haruko lantaran kuliner itu ialah kesukaan Haruko. Tapi Haruko mengatakan kalau bubur kepiting itu sebenarnya kesukaannya Hajime. Dia menyukai bubur itu hanya lantaran Hajime menyukainya. Tapi beliau melarang Ayumu membuatkannya bubur lain serta menerima bubur kepiting itu memakai suka hati.
Suasana diantara mereka agak canggung. Tapi Haruko cepat-cepat mencairkan kecanggungan ini memakai terus mengajak Ayumu ngobrol serta bertanya-tanya mengenai olahraga kesukaan Ayumu, tenis. Ayumu mengatakan kalau semua itu telah jadi masa kemudian, bahkan telah lima tahun beliau tidak pernah main tenis lagi.
Haruko mengaku kalau belakangan ini beliau mulai bermain tenis. Mendengar itu, Ayumu berpikir buat main tenis lagi. Tapi... kalau kini beliau main tenis lagi, mungkin beliau malah akan ditertawakan sang Michiko. Haruko setuju, beliau bahkan pribadi menirukan gaya Michiko mengejek Ayumu.
"Wanita itu memang kurang ajar yah padahal beliau disini nebeng gratis" ujar Ayumu memakai tawa geli.
Tapi ngomong-ngomong mengenai Michiko, apa Ayumu telah mendengar kabar darinya. Ayumu mengatakan tidak. Dia tidak menyangka pula kalau Michiko itu ternyata sangat bertenaga, malah beliau yakin sekali kalau kini Michiko mungkin telah punya hobi baru.
Bingo! Michiko memang punya hobi baru kini. Menghadiri acara masak si koki ganteng sekaligus jadi galat satu fans-nya. Bahkan satu senyuman saja sanggup memproduksi Michiko serta fans lainnya memekik heboh.
Tapi yg paling tidak beliau sangka-sangka, Kadoma ternyata pula fansnya si koki ganteng. Dan yg lebih mengejutkan ialah penampilannya yg super girly serta sangat jauh tidak sama dari imagenya di kantor.
Kadoma sangat memalukan serta canggung kepada Michiko bahkan hingga keesokan harinya saat mereka makan siang bareng. Tapi kecanggungan mereka cepat berubah saat mereka mulai membicarakan segala hal mengenai si koki ganteng idola mereka itu memakai sangat antusias seperti fans-fans kepada umumnya. Sikap Kadoma betul-betul berubah total saat membicarakan si koki ganteng itu. Tapi yg mengherankan Michiko, bukankah Kadoma telah punya pacar.
"Ini kan cuma hobi" alasan Kadoma
Kadoma mengalihkan topik serta menanyakan persoalan kepindahan Michiko ke departemen baru. Michiko niscaya sangat sibuk mengerjakan berbagai pengalihan tugas. Tapi bagi Michiko, walaupun beliau telah sukses naik jabatan di usia 31 tahun tapi permanen saja beliau murung. Bagaimana tidak? Sampai kini fakta kalau beliau jomblo serta tidak punya uang, masih belum berubah.
Kadoma bertanya-tanya apakah Michiko bekerja sekeras ini demi melupakan Daichi. Michiko menyangkalnya kemudian cepat-cepat mengalihkan topik menanyakan seperti apa pacarnya Kadoma.
"Dia orang yg anehnya mau menerima segala hal tentangku bahkan sekalipun aku telah mengekspos semua kejelekanku"
Beruntungnya Kadoma. Michiko betul-betul iri mendengarnya, akankah beliau sanggup bertemu kekasih seperti itu pula suatu hari nanti? Saat beliau tengah melamun memikirkan persoalan ini, Ayumu tiba-tiba menelepon serta ngomel-ngomel lantaran Michiko perlop kerja di cafe hari minggu kemarin.
Dia memerintahkan Michiko buat tiba malam ini buat merogoh residu barang-barangnya. Michiko berusaha menghindar memakai alasan sibuk. Tapi Ayumu tidak mau tahu, beliau bahkan mengancam akan membuang semua barang-barangnya Michiko kalau Michiko tidak tiba.
Terpaksalah Michiko akhirnya tiba ke cafe malam harinya. Dan saat beliau masuk, beliau pribadi disambut sang confetti serta ucapan selamat ulang tahun. Ternyata ancamannya tadi hanya seni manajemen buat memproduksi Michiko tiba ke pesta ultah kejutan yg telah disiapkan semua orang.
Bukan cuma kudapan manis, semua orang pula menyiapkan hidangan kesukaan Michiko, daging yg dimasak dalam berbagai versi. Ayumu lagi-lagi menarik hati Michiko "Makanlah sebesar mungkin. Saat kau telah mencapai umur 1/2 baya, kau tidak akan sanggup makan daging sebesar yg kau mau"
"Setengah baya? Bukankah kau pula telah 1/2 baya?"
"Jadi maksudmu kau telah tua?"
"Aku belum tua!"
Haruko tiba tidak lama kemudian memakai membawa sebuket bunga buat Michiko. Dia telah tampak lebih sehat serta lebih ceria kini. Tapi anehnya, beliau serta Ayumu tampak saling menatap memakai agak canggung. Menyadari muncul kecanggungan dalam suasana makan malam ini, Michiko cepat-cepat mengalihkan topik serta memberitahu Ayumu kalau beliau telah naik jabatan jadi Shunin.
"Kau bicara apa?" Ayumu tidak percaya
"Aku jadi Shunin, Shunin. Aku akan jadi koordinator tim produksi"
Semua orang tentu saja ikut suka serta mengucapkan selamat untuknya. Dia kemudian meminta Ayumu buat memberinya saran mengenai apa yg harus dilakukannya sebagai Shunin nanti. Ayumu pribadi memberikan berbagai saran profesional. Misalnya: Michiko dilarang bersikap terlalu baik, kalau muncul anak buahnya yg tidak becus maka pribadi saja hantam beliau.
Tapi Michiko tidak setuju. Kalau beliau melakukan itu, sanggup-sanggup beliau akan dipanggil menghadap atasan serta dimarahi habis-habisan. Kalau beliau hingga memecat pegawai tampan bukankah hal itu malah akan memproduksi perusahaan jadi bangkrut. Semua orang pribadi tertawa geli mendengarnya ad interim Ayumu hanya sanggup mendesah, beliau jadi curiga jangan-jangan kebiasaannya Michiko kumat lagi.
"Tidak! Aku hanya berjabat tangan serta membeli beberapa koleksi foto (si koki ganteng)"
"Kebodohanmu masih saja belum sembuh, yah?"
"Dia ialah penyelamat hidupku. Ada seseorang... yg mau menerima wajah polosku (kekuranganku)"
"Kau terima sendiri saja wajah polosmu itu!"
Tapi Ayumu bertanya-tanya, dimana kini Michiko tinggal. Michiko mengatakan kalau beliau tinggal sendirian... lantaran beliau telah dewasa. Mereka terus saja bertengkar hebat. Tapi untunglah perdebatan mereka cepat tersela sang kedatangan seseorang pengantar paket.
Paket itu dari neneknya Ayumu. Neneknya Ayumu membuatkan sebuah cheesecake serta memberitahu Ayumu bahwa kakinya kini telah mulai membaik. Dia pernah menelepon cafe tapi yg mengangkatnya waktu itu ialah Kakek yg kemudian bergegas tiba menemuinya. Ah, pantas saja waktu itu Kakek tampak sangat buru-buru sehabis menerima telepon.
Michiko kini mulai mengerti apa interaksi neneknya Ayumu serta kakek, apalagi selama ini pula seringkali mengungkit-ungkit neneknya Ayumu. Tapi muncul bagian yg paling mengejutkan dari suratnya nenek, beliau mengatakan bahwa kini ia tinggal serumah bareng Kakek. Semua orang pribadi shock.
Didalam kardus paket itu, Michiko menemukan sebuah puisi yg ditulis Kakek. Tentang bagaimana ia serta neneknya Ayumu menetapkan buat tinggal bareng lantaran mereka sama-sama kesepian serta saling mengasihi.
Puisi Kakek itu pribadi memproduksi Ayumu termenung. Sama seperti Kakek, beliau pula kesepian. Saat Terui menanyakan pendapatnya mengenai persoalan ini, Ayumu mengatakan kalau beliau tidak keberatan selama neneknya bahagia. Semua orang bahagia, ternyata hari ini muncul banyak hal buat dirayakan.
Tapi Michiko pergi dalam keadaan lesu serta murung. Apalagi saat beliau melihat apartemen kecilnya yg kosong, gelap, sepi serta tanpa muncul seorangpun yg menyambut kedatangannya "Bohong kalau aku bilang kalau aku tidak bahagia memakai ulang tahun ke-31 tahun-ku. Bahkan jikalau aku mencapai umur 41 tahun ataupun 81 tahun, aku yakin akan muncul seseorang yg akan merayakan ulang tahunku bersamaku"
Tapi tidak lama kemudian, moodnya kembali ceria saat beliau disms Daichi yg mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.
Haruko membantu membawakan semua piring kotor. Saat Ayumu melihat semua makanannya ludes, beliau pribadi tersenyum "Wanita itu betul-betul makan daging memakai sangat baik serta banyak"
Haruko tersenyum sendu mendengar rasa sayang Ayumu kepada Michiko yg terdengar terperinci dalam nada suaranya. Saat melewati halaman belakang, beliau melihat bunga Christmas Rose yg membuatnya teringat memakai semua kenangan indahnya bareng Hajime. Bagaimana dulu Hajime selalu mengatakan kalau bunga Christmas Rose itu sangat mirip Haruko, biasa tapi bertenaga.
Keesokan harinya, Haruko pergi mengantarkan beberapa bunga yg akan dipromosikan bareng memakai vas perusahaannya Michiko serta Daichi yg ternyata laris manis.
Daichi memberitahu Michiko bahwa penjualan vas mereka ternyata betul-betul jauh melebihi dugaan mereka. Daichi berterima kasih atas kolaborasi Haruko. Tapi Haruko merasa jauh lebih berterima kasih kepada mereka. Dialah yg merasa banyak terbantu. Dan berkat kontribusi mereka semua, kini semangatnya bangkit kembali.
Di cafe, Michiko bertanya-tanya bertanya-tanya mengenai perkembangan interaksi Ayumu serta Haruko. Apa Ayumu telah menyatakan perasaannya kepada Haruko. Tapi Ayumu tidak mau menjawab.
"Shibata, hari ini apa kau tidak akan pergi ke acaranya si laki-laki itu?"
"Iya"
"Apa tidak persoalan kalau kau tidak pergi?"
"Kami kan beda departemen"
"Kau boleh istirahat dari pekerjaan paruh waktumu hari ini. Pergilah melihatnya"
Saat Michiko tiba disana, beliau menetapkan buat membeli suatu barang. Tema pameran ini ialah produk baru serta beliau pun saat ini sedang memulai hayati baru. Daichi tidak mengerti apa maksudnya. Michiko akhirnya mengaku kalau kini beliau hayati sendirian.
Mendengar itu, Daichi pribadi mengundangnya makan malam bareng. Daichi betul-betul heran kepada Michiko. Kenapa beliau malah membantu rival cintanya. Lalu tiba-tiba saja beliau meminta Michiko buat balikan dengannya, Daichi berjanji kali ini beliau tidak akan memaksa Michiko buat cepat-cepat menikah dengannya.
"Aku hanya ingin kita punya interaksi yg baik. Aku yg kini, semakin menyukaimu lebih daripada sebelumnya. Tolong, pikirkan ini memakai baik"
Michiko merasa tersentuh mendengarnya, beliau menyadari bahwa Daichi niscaya membutuhkan keberanian besar buat mengucapkan istilah-istilah itu. Tapi...
"Mogami-kun, aku pula sebenarnya ingin pacaran denganmu. Tapi, kurasa itu galat. Aku telah 31 tahun serta kesepian. Pacaran denganmu memang sanggup memproduksi segalanya jadi gampang. Tapi kini ini, aku harus hayati sanggup berdiri diatas kaki sendiri agar aku jadi dewasa. Aku tidak menginginkannya, tapi aku harus. Karena itulah, maafkan aku"
Daichi murung, tapi apa boleh buat. Dia menyesal pernah melepaskan Michiko dulu "Kau betul-betul orang yg amanah"
Tidak, Michiko mengaku sebenarnya selama ini beliau banyak berbohong kepada Daichi. Dia sebenarnya sangat amat menyukai daging. Dan sebenarnya, selama ini beliau menganggap kalau Daichi itu seseorang penipu. Daichi kaget serta pribadi tertawa mendengar.
Bersambung ke part 2
Please Love the Useless Me
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 8:07 PM - 7 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar