Ji Na tertentu putusan bulat. Tapi bahkan setelah mereka kembali ke taman hiburan, suara auman itu terus terdengar nyaring & menciptakan Ji Na semakin ketakutan hingga beliau terus menempel erat ke Tae Woon. Ingin menciptakan Ji Na merasa kondusif & nyaman, Tae Woon memutuskan buat meninggalkan Ji Na sebentar buat mencari barang-barang bekas yang masih berkhasiat.
Tak lama kemudian, beliau kembali dengan membawa sepatu badut buat menghangatkan kaki Ji Na yang pasti sudah kedinginan & kesakitan setelah seharian memakai high heels. Dia juga membawa selembar kain buat menghangatkan tubuh Ji Na & topi bekas penyihir.
Tae Woon lalu mengumpulkan beberapa kayu buat dibakar. Tangannya tergores ketika mengumpulkan kayu-kayu itu tapi beliau mengacuhkan rasa sakitnya demi membantu Ji Na merasa hangat & nyaman.
Ji Na mengaku tidak lapar tapi perutnya berkhianat & berbunyi keras. Tae Woon gundah harus bagaimana. Tapi sedetik kemudian, beliau tiba-tiba punya inspirasi indah. Dia pergi meninggalkan Ji Na sebentar lalu kembali dengan membawa vending machine berisi permen. Tapi alasannya adalah tidak timbul koin, Ji Na tertentu menendang mesin itu & akhirnya permennya keluar.
Selain itu, Tae Woon juga menemukan sebuah senter. Awalnya beliau mengira senter itu rusak tapi setelah beliau mencoba memencetnya ternyata masih menyala. Suasana mereka kembali ceria ketika mereka mulai bermain tangan-tangan bayangan dengan gembira.
Hee Chul gelisah alasannya adalah Ji Na tidak mengangkat teleponnya. Dia akhirnya menelepon Manager Choi & menanyakan dimana Ji Na. Tapi malah diberitahu kalau Ji Na sedang pergi berduaan saja dengan Tae Woon.
Di taman hiburan, Ji Na mengaku bahwa sebenarnya beliau ingin sekali pergi ke taman hiburan & naik kuda-kudaan beserta pacarnya pada hari ultahnya. Siapa sangka kalau pada akhirnya, beliau malah berada pada kawasan ini dalam keadaan seperti ini.
"Aku takut beserta seseorang pada hari ultahku" aku Tae Woon
Ji Na tertentu bertanya penasaran, kenapa beliau harus takut. Tapi Tae Woon menolak menjawab pertanyaan itu. Melihat reaksi Tae Woon itu, Ji Na tertentu mendecakkan pengecap "Pantas saja kau dipanggil 'Tuan Malang'. Dalam peristiwa spesial, kau harusnya beserta orang-orang. Ngobrol & bercanda tawa dengan mereka. Terutama dengan orang-orang yang kau sukai"
Tae Woon hanya menanggapinya dengan senyum tipis. Ji Na lalu mengalihkan topik & bertanya-tanya apakah Tae Woon tahu tentang rasi bintang. Tae Woon mengiyakannya lalu menuntun tangan Ji Na buat melihat 3 bintang berbentuk segitiga.
"Dari ketiga bintang itu, jikalau kau tarik garis lurus kebawah, maka kau akan melihat bintang yang paling terang. Itu adalah bintang paling terang pada langit Hemisphere selatan, namanya Sirius. Itu adalah rasi bintang yang paling kusukai"
Tae Woon bercerita bagaimana dulu beliau pernah memiliki seekor anjing bernama Laika. Tapi sekarang Laika telah sebagai bintang pada langit "Aku merasa beliau selalu menjagaku dari atas sana"
Tae Woon memberitahu Ji Na bahwa nama Laika beliau ambil dari nama seekor anjing yang pertama kali dikirim ke luar angkasa. Awalnya Laika itu adalah anjing liar hingga akhirnya beliau ditemukan & dibawa pulang oleh seorang peneliti yang kemudian merawatnya & melatihnya. Si peneliti kemudian menerbangkan Laika ke luar angkasa dengan memakai pesawat ruang angkasa Sputnik 2. Sebelum Laika terbang, Si peneliti berpesan supaya Laika bertahan hayati disana. Tapi tentu saja Laika tidak selamat & diduga kalau Laika hanya bertahan seminggu.
"Tapi, aku konfiden kalau Laika masih hayati & berkeliling pada luar angkasa. Dan Laika ku juga. Aku konfiden kalau Laika ku sekarang sebagai pembawa surat pada luar nomor sana. Laika ku dulu suka membawa surat buat kami. Setiap kali timbul surat didalam kotak surat, beliau akan membawanya pada mulutnya lalu membawanya ka ibuku. Aku merindukan Laika ku"
Hye Mi mengajak rekan-rekan timnya buat meeting pada sebuah cafe sekaligus perpustakaan supaya mereka dapat meeting dengan hening. Berbeda dari sebelumnya, kali ini beliau mau mendengarkan pendapat rekan-rekannya & saling bekerja sama mengeluarkan pendapat. Tapi ditengah-tengah kedap, tiba-tiba Manager Oh mengerang kesakitan pada bagian perut.
Semua orang tertentu panik, apalagi seharusnya sekarang ini masih belum waktunya bayinya lahir. Ambulance tidak dapat tiba alasannya adalah timbul kebakaran pada kawasan lain, akhirnya mereka seluruh tertentu membawa Manager Oh ke rumah sakit.
Ji Na kedinginan ad interim api unggun sudah meninggal. Tae Woon tertentu memakaikan jaketnya buat menghangatkan Ji Na & memeluk Ji Na. Hangat & nyaman, Ji Na akhirnya tertidur dalam pelukan Tae Woon.
Merasa bersalah alasannya adalah menciptakan Ji Na terjebak dalam keadaan seperti ini, Tae Woon pergi meninggalkannya sebentar lalu kembali ke mobilnya & memecahkan kaca mobilnya dengan batu.
Manager Oh terbangun pada rumah sakit keesokan harinya. Dia tertentu mencemaskan keadaan janinnya, tapi suster memberitahunya kalau beliau sakit perut hanya alasannya adalah kebanyakan makan. Ha!
Tapi yang tidak beliau sangka, Hye Mi ternyata menjaganya sepanjang malam bahkan hingga ketiduran pada kursi. Rekan-rekan mereka tiba tak lama kemudian lalu disusul suaminya Manager Oh yang ternyata cukup tampan.(Dan mirip banget sama Kwang Hee ZE:A)
Tapi yang mengherankan mereka, Manager Oh & suaminya berkomunikasi dalam Bahasa Isyarat & menyatakan cinta mereka dalam Bahasa Isyarat juga.
Mereka mesra banget hingga menciptakan yang lain iri. Saat Manager Oh memperkenalkan suaminya pada mereka, mereka seluruh menyapanya dengan canggung alasannya adalah mereka tidak dapat Bahasa Isyarat.
Tapi yang tidak mereka sangka, suaminya Manager Oh ternyata dapat bicara. Hanya saja beliau bicara dalam Bahasa Inggris. Manager Oh menjelaskan kalau suaminya tinggal pada luar negeri & tidak dapat Bahasa Korea. Dan alasannya adalah beliau sendiri tidak dapat Bahasa Inggris, jadi mereka selalu berkomunikasi & menyatakan cinta mereka dalam Bahasa Isyarat. (Err... emangnya Bahasa Isyarat Inggris & Isyarat Korea itu sama yah? Bukannya Bahasa Isyarat tiap negara itu beda?)
Mendengar itu, Hye Mi tiba-tiba punya inspirasi buat konsep proyek mereka, komunikasi. Mereka dapat menciptakan sebuah taman & museum yang memiliki poly sekali fasilitas & akses supaya dapat dikunjungi oleh seluruh kalangan baik tua, muda, normal, stigma & orang-orang dari poly sekali macam budaya. Ide yang indah!
Hee Chul menemani Ketua IM pergi checkup ke rumah sakit. Begitu dokter menyatakan keadaannya baik-baik saja, Ketua tertentu menyuruh Hee Chul kembali ke kawasan kerja dengan alasan beliau mau makan siang dengan dokter.
Padahal begitu Hee Chul pergi, dokter tertentu cemas alasannya adalah keadaan Ketua terang tidak baik-baik saja tapi Ketua terus bersikeras ingin merahasiakan masalah ini alasannya adalah tidak ingin mencemaskan seluruh orang.
Dalam bepergian keluar, orang suruhan Senator Jung mencegatnya. Walaupun tadinya beliau tampak mempercayai omongan dokter. Tapi Hee Chul terang tidak percaya & menyuruh orang suruhan Senator Jung itu buat mengusut riwayat kesehatan Ketua IM.
Tae Woon & Ji Na akhirnya dapat pulang. Sepanjang bepergian, Tae Woon menyetir dengan satu tangan ad interim tangannya yang satunya buat memegangi payung yang beliau pakai sebagai pengganti kaca kendaraan beroda empat yang beliau pecahkan. Ji Na tampak merasa tak yummy pada Tae Woon apalagi beliau melihat tangan Tae Woon masih berdarah gara-gara gesekan kayu semalam.
Di menurunkan Ji Na dekat kawasan kerja. Tapi sebelum Ji Na pergi, beliau bertanya-tanya apakah Ji Na dapat mampir ke toko bunganya malam ini. Tae Woon mengaku bahwa ingin Ji Na tiba alasannya adalah hari ini adalah hari ultahnya. Tapi tepat ketika beliau menyampaikan ultah, suaranya teredam oleh suara kendaraan beroda empat yang lewat hingga Ji Na tidak dapat mendengarnya dengan terang. Tapi beliau putusan bulat buat tiba ke toko bunganya Tae Woon malam ini.
Hee Chul baru saja terselesaikan berolahraga ketika Ji Na meneleponnya. Ji Na hendak menjelaskan tentang kenapa beliau tidak mengangkat teleponnya semalam, tapi Hee Chul tertentu menyela & menyuruh Ji Na buat diam saja pada kawasan beliau berada sekarang & menunggunya sebentar.
Tae Woon pergi ke bengkel Ahjussi buat menyerahkan yang akan terjadi foto-foto mereka. Tapi disana, beliau mendapati Manager Hong & Manager Choi masih dipaksa Ahjussi bekerja. Begitu ahjussi membebaskan mereka, Manager Choi tertentu menyeret Tae Woon ke pemandian generik dimana ke 2 manager tertentu melongo menatap bodi seksi Tae Woon.
Manager Choi lalu menginterogasinya tentang apa yang dilakukannya beserta Ji Na sepanjang malam & Tae Woon hanya menjawab ambigu bahwa semalam beliau menghabiskan malam beserta Ji Na.
Hee Chul menjemput Ji Na tak lama kemudian, tapi wajahnya tampak sangat masam. Mereka saling terdiam canggung hingga Ji Na akhirnya angkat bicara buat menjelaskan bahwa semalam beliau tidak dapat mengangkat teleponnya alasannya adalah timbul halangan. Tapi Tae Woon terus terdiam & tancap gas.
Dia lalu membawa Ji Na kencan ke kawasan latihan tembak & mengajari Ji Na cara menembak yang baik & betul.
Setelah itu, beliau membawa Ji Na ke sebuah kuil buat makan siang pada sana. Melihat Ji Na masih sangat canggung padanya, Hee Chul meminta maaf padanya. Tapi beliau mengaku bahwa sebenarnya beliau sangat murka.
"Aku sangat konfiden dapat mengontrol emosiku. Tapi ketika beserta denganmu, aku tidak dapat melakukan itu" ujar Hee Chul "Karena itulah aku membawamu kemari alih-alih ke restoran hotel"
"Apa?"
"Kalau makan masakan barat kan kau akan memegang senjata seperti pisau & garpu" canda Hee Chul
Candaannya sukses menciptakan Ji Na akhirnya tersenyum lagi & mereka pun dapat makan dengan nyaman. Setelah terselesaikan, Hee Chul menyampaikan kalau beliau ingin mengajak Ji Na kembali kemari kapan-kapan supaya mereka dapat melakukan 108 sujud beserta-sama.
Walaupun tahu tapi beliau pura-pura tak tahu ketika beliau bertanya dengan siapa Ji Na semalam. Tapi alasannya adalah Ji Na diam, Hee Chul akhirnya mengalah & memutuskan buat tidak mempekarakan masalah itu lagi. Tapi beliau memperingatkan bahwa mulai sekarang, beliau tidak mau lagi timbul yang menganggu mereka.
"Aku ingin memilikimu sepenuhnya buat diriku sendiri. Jadi kau harus bersikap terang padaku" ujar Hee Chul.
Tidak ingin Ji Na beserta Tae Woon lagi, Hee Chul memutuskan buat menugaskan orang lain buat merogoh bunga dari toko bunganya Tae Woon jadi Ji Na dapat tertentu masuk kawasan kerja tanpa bertemu Tae Woon. Saat beliau melihat Ji Na tampak ragu, beliau menyampaikan bahwa jikalau Ji Na tiba ke kawasan kerja dengan membawa bunga maka beliau akan menganggap hal itu sebagai penolakan akan perasaannya.
Hee Chul lalu mengantarkan Ji Na pulang. Dia menolak menurunkan Ji Na pada halte bis alasannya adalah beliau ingin tahu dimana Ji Na tinggal. Ji Na tentu saja cemas alasannya adalah selama ini beliau selalu berbohong bahwa beliau anak orang kaya.
Tidak ingin ketahuan kalau beliau sebenarnya tinggal pada kamar kontrakan, Ji Na akhirnya mengarahkan Hee Chul ke sebuah perumahan glamor yang sangat amat sepi. Dia hendak pergi, tapi Hee Chul lagi-lagi mengejutkannya dengan menaruh kecupan selamat malam pada dahi.
Hee Chul sepertinya tidak mempercayai Ji Na apalagi beliau melihat Ji Na masuk ke galat satu rumah dengan canggung. Tapi beliau tidak mempertanyakan apapun & berlalu pergi. Ji Na keluar dari persembunyiannya begitu beliau melihat Hee Chul pergi. Tapi beliau tidak sadar kalau Hee Chul belum pergi terlalu jauh & masih dapat melihatnya melalui spion.
Begitu kembali ke kontrakannya, tiba-tiba Manager Hong meneleponnya & menanyakan masalah foto-foto yang Ji Na berikan pada ahjussi. Dia ingin mengambilnya supaya beliau dapat mulai bekerja. Ji Na tiba-tiba teringat foto-foto jeleknya Tae Woon yang diambilnya & tertentu bersikeras menyatakan kalau beliau sendirilah yang akan mengambilkan foto itu untuknya.
Ji Na tertentu pergi ke bengkel ketika itu juga. Ahjussi menyambutnya dengan suka hati & menyajikan teh bunga yang dibentuk Tae Woon. Mereka saling ngobrol & ahjussi bercerita pada Ji Na tentang pengalamannya ke Afrika.
Ahjussi tahu tujuan Ji Na terburu-buru tiba kemari pasti buat merogoh yang akan terjadi cetak foto-fotonya. Dia tertentu menyerahkan apa yang Ji Na inginkan bahkan sebelum Ji Na memintanya. Ahjussi suka melihat Tae Woon tertawa gembira. Sudah lama beliau tidak melihat Tae Woon tersenyum selebar itu.
"Dia anak yang sopan & ramah. Semua orang mengira kalau beliau selalu tersenyum. Tapi sebenarnya, dalam senyumannya tersimpan kesedihan"
Ahjussi memberitahu Ji Na bahwa Tae Woon kehilangan ke 2 orang tuanya pada hari ultahnya yang ke-8 tahun dalam sebuah kecelakaan kendaraan beroda empat. Dan sejak ketika itu, Tae Woon tidak pernah tersenyum suka. Tapi sekarang, beliau suka melihat foto-foto Tae Woon yang tampak tersenyum sangat suka.
"Terima kasih, alasannya adalah kau telah menciptakan Tae Woon tersenyum"
Ucapan ahjussi itu tertentu mengingatkan Ji Na akan permintaan Tae Woon buat tiba ke toko bunganya malam ini & pengakuan Tae Woon bahwa beliau selalu ketakutan beserta seseorang pada hari ultahnya. Ji Na tertentu berlari ke rumah Tae Woon & mendapati Tae Woon duduk menunggunya sendirian pada taman bunga.
Tapi bukannya menatapnya, Tae Woon malah menunduk makin dalam. Cemas & merasa bersalah, Ji Na menggenggam tangan Tae Woon & meminta maaf alasannya adalah sudah menciptakan Tae Woon menunggu lama. Ji Na makin tercengang ketika Tae Woon akhirnya menatapnya tapi matanya berkaca-kaca. Ji Na tertentu menarik Tae Woon mendekat & menciumnya.
My Unfortunate Boyfriend
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 1:17 PM - 2 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar