Minggu, 11 Februari 2018

My Unfortunate Boyfriend Episode 13

My Unfortunate Boyfriend Episode 13

Image source: http://www.dramafever.com/st/img/epth/4628_5.jpg

Ji Na shock menyadari Hee Chul ternyata sudah mengetahui kebohongannya perihal rumahnya yg sebenarnya cuma tempat tinggal kontrakan. Tapi Hee Chul tetap bersikap biasa-biasa saja padanya. Hee Chul mengaku bahwa dia menunggu Ji Na disini sebab Mal Sook lah yg memberitahunya kalau Ji Na akan lewat disini. Dia kemudian menggandeng Ji Na serta mengajaknya makan malam bersama.

Hee Chul nir berkata apapun selama mereka makan serta Ji Na lebih poly menunduk menghindari tatapan Hee Chul. Dan sesudah makan, Hee Chul membawa Ji Na jalan-jalan ke taman serta menghadiahinya sebuah alarm buat jaga-jaga sebab dia melihat area tempat tinggal kontrakan Ji Na cukup sepi.

Karena Ji Na masih saja terus menghindari korelasi mata dengannya, Hee Chul akhirnya mulai mengkonfrontasinya serta bertanya apakah Ji Na nir mau menatapnya sebab dia sudah berbohong padanya. Ji Na mengakuinya serta meminta maaf.
Hee Chul menanggapinya dengan menceritakan sejarah serta dari-usul April's Fools serta bagaimana semua kebohongan yg diucapkan di hari April's Fools bisa dimaafkan. Dan baginya, kebohongan Ji Na sama misalnya kebohongan April's Fools yg bisa dia maafkan.

"Karena itulah nir apa-apa buat menatapku. Bahkan jauh lebih baik kalau kau tersenyum padaku"

Ji Na terharu hingga meneteskan air mata serta akhirnya dia bisa tersenyum. Hee Chul suka "Saat kau tersenyum, aku jua ikut tersenyum. Karena itulah aku nir bisa membuatmu menangis. Kalau kau menangis, aku jua akan menangis. Karena itulah, jangan menangis terlalu poly. Aku niscaya akan membuatmu tersenyum lagi"
Sekretarisnya Ketua IM membawa Tae Woon ke tempat tinggal koordinator yg tengah menjalani rawat jalan serta sedang tidur waktu dia tiba. Sekretaris memberitahu Tae Woon bahwa koordinator jatuh kelenger sore tadi, serta pingsannya kali ini sahih-sahih sungguhan. Ketua sahih-sahih sakit serta seharusnya dirawat di tempat tinggal sakit akan namun dia terus menolak serta lebih menunjuk minum obat painkiller.

Dia membawa Tae Woon kemari sebenarnya atas inisiatifnya sendiri serta melawan perintah koordinator. Sekretaris merasa kalau koordinator baru akan mau dirawat di tempat tinggal sakit jikalau Tae Woon mau mengikuti pemilihan CEO baru. Sambil menyerahkan dokumennya, sekretaris memohon supaya Tae Woon mengikuti pemilihan itu. Tae Woon bingung serta ragu, akan namun dalam akhirnya dia mau jua mendapatkan dokumen itu.

Hee Chul kemudian mengantarkan Ji Na kembali, dia nir bisa hening melihat keadaan kawasan tempat tinggal Ji Na yg sangat sepi serta baru pergi sesudah melihat Ji Na masuk. Dia nir sadar kalau orang suruhan Senator Jung, sebenarnya sedang memata-matainya dari pojokan bahkan memotretnya.
Hye Mi mondar-mandir gelisah serta tidak lama kemudian, dia mendapat pesan yg dinantikan-tunggunya. Tapi dia eksklusif shock begitu melihatnya. Karena itu ialah foto-foto kencannya Hee Chul serta Ji Na yg dikirim si mata-mata. Bahkan dalam foto-foto itu, mereka tampak sangat bahagia.

Tae Woon kembali dengan langkah indolen. Dia tengah memandangi dokumen yg dibawanya waktu Man Soo serta Soo Ji tiba dengan membawa poly masakan. Man Soo memberitahu Tae Woon kalau semua masakan itu ialah traktiran dari Soo Jin sebab dia lolos audisi dalam program kontes menyanyi di TV.
Tae Woon ikut suka mendengarnya. Tapi kurang suka waktu Soo Jin berkata kalau mulai kini dia harus tinggal di asrama dimana dia nir akan sebebas kini, sebab itulah dia mentraktir mereka sebelum dia masuk asrama.

Man Soo jua punya kabar buat mereka. Dia sudah memutuskan buat berhenti belajar serta bergabung dengan sirkus serta mungkin dia nir akan bisa tidak sporadis-tidak sporadis mampir kemari. Tae Woon serta Soo Jin sama-sama kaget mendengarnya. Keputusannya ini diambil sebab dia nir mau menyia-nyiakan hidupnya hanya buat belajar (buat ujian jadi PNS).
Soo Jin bangga mendengarnya, itu keputusan yg sahih "Ahjussi, kau niscaya akan bisa jadi Charlie Chaplin baru"

Tapi yg menciptakan Soo Jin penasaran, dari mana Man Soo mendapatkan keberanian buat menciptakan keputusan itu. Tentu saja sebab cinta, ujar Man Soo. Pacarnya bilang kalau dia ingin dilamar ala sirkus, menggelantung serta jungkir balik dengan tali di udara.

Ngomong-ngomong masalah lamaran, Man Soo bertanya-tanya Tae Woon mau melamar Ji Na dengan cara bagaimana? Tae Woon eksklusif terdiam bingung sebab terperinci-terperinci dia belum berpikir hingga sejauh itu. Man Soo eksklusif stres mendengarnya, dia memperingatkan Tae Woon buat melamar Ji Na dengan lamaran yg luar biasa, jikalau nir maka Ji Na niscaya akan mengomeli Tae Woon seumur hidupnya.

Mal Sook diam-diam mencoba dengan hand creamnya Ji Na yg mahal. Melihat itu, Ji Na eksklusif memukulnya serta menatapnya tajam. Bukan cuma gara-gara hand creamnya akan namun jua gara-gara perbuatan Mal Sook yg memberitahu Hee Chul kalau dia memang tinggal disini.
"Apa kau temanku?!"

"Aku memberitahunya sebab aku temanmu. Semakin aku melihatnya, semakin aku menyukainya. Apa sebenarnya masalahnya?"

Mal Sook curiga apa mungkin Ji Na ragu gara-gara 'si pria toko bunga' itu. Ji Na diam. Aigoo! Berarti sahih gara-gara pria itu. Mal Sook jadi heran, bukankah Ji Na bilang kalau dia ingin sukses serta menciptakan semua orang iri. Kalau misalnya itu maka nir seharusnya dia berpaling dari Hee Chul. Ji Na harus segera kembali dalam Hee Chul sebelum dia sahih-sahih jatuh cinta dalam si pria toko bunga itu.

Tapi Ji Na bingung "Mal Sook-ah, aku harus bagaimana?"

"Apanya?"

"Kurasa sahih" (kalau dia sudah mulai menyukai Tae Woon)

Keesokan paginya, Ji Na masuk tempat kerja dengan koordinator tertunduk tanpa semangat. Tapi sesampainya di tempat kerja, dia malah melihat semua sunbaenya sibuk mengepaki barang-barang mereka. Ada apa ini? Salah satu sunbae memberitahunya bahwa tim mereka dipindahkan ke tempat kerja baru.
Ji Na shock, ternyata selama bepergian masuk tempat kerja tadi, dia nir melihat adanya pengumuman yg berkata kalau tim mereka dipindahkan ke tempat kerja lain. Ji Na kemudian cepat-cepat mengepaki barang-barangnya.

Tae Woon mendatangi seseorang pengrajin perhiasan serta memesan sebuah cincin khusus. Hmm... sepertinya dia berencana melamar Ji Na. Entah cincin misalnya apa yg dimaksudnya akan namun si pengrajin berkata kalau cincin yg Tae Woon inginkan itu, biayanya mungkin bisa jauh lebih mahal ketimbang cincin berhias batu permata. Tapi Tae Woon sama sekali nir mempedulikan masalah harga.
Si pengrajin ragu apa mungkin wanita akan menyukai cincin semacam itu. Tae Woon berpikir sejenak kemudian menjawab memalukan-memalukan "Kurasa dia akan menyukainya"

Oke, deal. Si pengrajin setuju buat menciptakan cincin pesanan Tae Woon serta Tae Woon pun akhirnya bisa keluar sambil tersenyum lebar, dia bahkan berjalan sambil melompat-lompat gembira sepanjang jalan.

Saat dia menyeberang jalan, tidak sengaja dia berpapasan dengan Hee Chul pasti di tengah-tengah zebra cross. Hee Chul nir menyia-nyiakan waktu buat menyindir Tae Woon yg hingga waktu ini masih belum menanggapi pencalonan dirinya sebagai CEO baru.
"Jika kau ingin melarikan diri misalnya dulu. Maka seharusnya kau menyerah saja sejak awal"

Acara pindahan akhirnya selesai serta masing-masing orang hanya perlu membawa satu kotak terakhir. Ji Na memandang tempat kerja itu buat yg terakhir kalinya waktu Hye Mi tiba. Hye Mi mengucapkan selamat tinggal tanpa semangat yg entah kenapa menciptakan Ji Na merasa kalau Hye Mi misalnya salam perpisahan terakhir.
Hye Mi menyangkalnya "Rasanya cukup sulit bagiku buat menghadapimu. Baguslah. Mungkin sebab itulah jadi ucapanku jadi terdengar misalnya itu bagimu"

Ji Na akhirnya pergi meninggalkan Hye Mi yg duduk sendirian menatap tempat kerja yg kini sudah kosong itu.

Ke-4 sunbaenya Ji Na hendak naik lift. Tapi malah mendapati ke 2 lift sedang diperbaiki. Akhirnya terpaksalah mereka harus naik tangga buat menuju tempat kerja baru mereka. Sekarang sebab dia hoobae seseorang diri, Ji Na harus bekerja sendirian mengurusi para sunbaenya. Membawakan kotak barang bawaan mereka serta jua memesankan jajangmyeon buat mereka. Sementara para sunbaenya sendiri malah sibuk saling menarik hati serta kedip mata.

Pulang malam harinya, Ji Na tiba-tiba menyadari kehadiran seseorang yg membuntutinya sepanjang jalan (orang itu sebenarnya anak buah Senator Jung). Awalnya dia masih kalem-kalem waktu mereka berjalan di jalan yg ramai.
Tapi waktu dia mulai melewati jalan sepi serta orang itu masih saja membuntutinya, Ji Na jadi mulai ketakutan. Dia eksklusif mengeluarkan alarmnya akan namun pria itu cepat-cepat berjalan melewati Ji Na begitu saja seolah dia cuma kebetulan lewat jalan yg sama. Ji Na pun akhirnya bisa bernapas lega.

Tapi waktu dia baru masuk tempat tinggal, dia malah lebih shock lagi. Karena rumahnya tiba-tiba kosong melompong serta satu-satunya yg dia temukan hanya post-it dari Mal Sook yg memintanya buat pergi ke sebuah apartemen di Gangnam. Dalam keadaan bingung, dia pergi ke apartemen yg dimaksud Mal Sook.

Dan disanalah dia menemukan semua barang-barangnya serta Mal Sook yg menyambutnya dengan agak canggung. Apa yg sebenarnya terjadi? Dengan agak takut-takut, Mal Sook menjelaskan kalau Hee Chul yg memindahkan mereka kemari sebab Hee Chul merasa tempat tinggal kontrakan mereka terlalu berbahaya. Kesal, Ji Na eksklusif keluar serta menelepon Hee Chul.

Hee Chul sendiri sedang menyetir waktu Ji Na meneleponnya serta agak tercengang mendengar kemarahan Ji Na. Dia tetap hening menghadapi kemarahan Ji Na serta mengajak Ji Na ketemuan saja kini supaya mereka bisa bicara.

Anak buahnya senator Jung kembali serta eksklusif menyerahkan dokumen sewa apartemen yg dilakukan Hee Chul demi Ji Na. Dia terkejut melihat dokumen itu. Tapi pasti waktu itu jua, Senator Jung muncul. Ji Na cepat-cepat menyembunyikannya kemudian pergi. Tapi dari anak buahnya lah Senator Jung mengetahui apa yg sedang diselidiki oleh putrinya.

Senator Jung eksklusif mendesah mendengarnya, agak kesal sebab Hye Mi bertindak gegabah serta nir menuruti perintahnya buat menunggu hingga pemilihan selesai. Dia akhirnya memerintahkan anak buahnya buat nir usah lagi menuruti perintah Hye Mi. Sepertinya Senator Jung punya agenda misteri menyangkut Hee Chul.

Saat sedang menunggu Hee Chul, Ji Na ditelepon Tae Woon yg tampak sangat antusias ingin mengajak Ji Na ketemuan. Sayangnya, Ji Na sedang nir bisa kini. Apalagi Hee Chul tiba waktu itu jua. Ji Na cepat-cepat menutup teleponnya serta eksklusif melabrak Hee Chul serta memaksa Hee Chul buat mengembalikan segalanya ke tempat semula.

Hee Chul menolak serta bersikeras memaksa Ji Na buat tetap tinggal di apartemen yg dia sediakan untuknya sebab dia hanya ingin menjamin keselamatan Ji Na serta dia bisa merasa hening jikalau Ji Na tinggal di tempat yg safety.

Pada waktu yg bersamaan, Tae Woon jua kedatangan tamu, Hye Mi. Dia tiba buat menyerahkan data diri Ji Na serta memberitahu Tae Woon bahwa Ji Na diterima di perusahaan atas dasar kebohongan. Lebih tepatnya berbohong perihal almamaternya. Tae Woon kaget mendengarnya.
"Jika orang-orang tahu kalau Ji Na berbohong perihal pendidikannya, menurutmu apa implikasi dalam Ji Na?" ancam Hye Mi.

Karena itulah, jikalau Tae Woon nir mau orang-orang mengetahui kebohongan Ji Na, maka Tae Woon harus mau mengikuti pemilihan CEO baru serta mengalahkan Hee Chul. Kenapa sebenarnya Hye Mi memintanya buat mengalahkan Hee Chul?
"Jika dia mendapatkan segala yg diinginkannya, maka dia nir akan lagi membutuhkanku. Bahkan sekalipun hal itu menghancurkannya, aku tetap ingin memilikinya. Kalau kau nir ingin Ji Na terluka maka sebaiknya kau menghadiri meeting direktur senior berikutnya"

Setelah Hye Mi pergi, Tae Woon membuka dokumen data diri Ji Na serta didalamnya ternyata ada foto-foto masa kecil Ji Na. Tae Woon ingat gadis kecil dalam foto itu ialah anak kecil yg dulu pernah membantunya merogoh layangan serta dia kira anak cowok.
Tae Woon menangis waktu dia teringat waktu-waktu kebersamaannya dengan Ji Na, waktu Ji Na pernah berkata kalau dia ingin sukses supaya ibunya nir terus menerus bekerja keras serta waktu Ji Na berkata bahwa jikalau suatu hari nanti Tae Woon membukan taman terbuka maka dia yg akan pertama kali memasukinya.

Keesokan harinya, Tae Woon akhirnya menciptakan keputusan. Dia memakai setelan jas formal, mengosongkan rumahnya serta melihat taman peninggalan ibunya buat yg terakhir kalinya "Ibu, kini taman ibu penuh dengan bunga. Sekarang, aku akan menciptakan tamanku sendiri. Aku akan mulai menyiraminya serta merawatnya. Aku konfiden tamanku akan mulai tumbuh tunas serta berbunga misalnya taman milik ibu. Suatu hari nanti, tamanku akan penuh dengan bunga-bunga inda misalnya taman ibu"

My Unfortunate Boyfriend

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 1:23 PM - 5 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar