Bertekad buat mendapatkan Michiko kembali, Daichi berusaha mendekati Michiko saat mereka bertemu pada kawasan kerja. Dia bahkan terang-terangan berkata bila dia masih belum menyerah akan Michiko.
Entah kenapa Michiko memperhatikan sikap Daichi sejak putus dengannya jadi agak berbeda umumnya, jauh lebih tanggal & gokil. Daichi mengaku bila selama berikut ini memang berusaha keras buat terlihat sok cool pada hadapan Michiko.
"Aneh yah?"
"Tidak. Aku merasa kau yang sekarang lebih asyik buat diajak ngobrol"
Nakajima yang melihat mereka, eksklusif menggodai mereka. Dia mengaku bila dia pernah melihat mereka keluar menurut program pameran pernikahan, dia jadi curiga jangan-jangan mereka mau menikah yah? Michiko bingung bagaimana wajib menjawabnya. Tapi Daichi memakai santainya mengaku bila kontak mereka sekarang hanya teman saja.
"Hah? Maksudnya? KALIAN SUDAH PUTUS?!"
Gara-gara teriakan Nakajima, Michiko eksklusif jadi bahan gosip terhangat pada kawasan kerja. Kadoma kasihan pada Michiko & berusaha memberinya semangat. Dia bercerita bagaimana dia bertemu memakai pacarnya yang sekarang tak lama setelah dia patah hati dulu.
Michiko kaget mendengarnya, jadi Kadoma punya pacar yah? Karena image Kadoma yang selama ini tampak sangat keras, Michiko tidak pernah mengira bila Kadoma punya pacar. Membicarakan kasus pacar membuat sikap Kadoma eksklusif berubah lebih lembut & manis, dia bahkan mengaku bila alasannya tidak pernah mau kerja lembur merupakan alasannya adalah dia wajib memasakkan makan malam buat pacarnya.
Bukan cuma Kadoma yang memandangnya memakai simpati. Bahkan pak direktur pun eksklusif menepuk bahunya buat memberinya semangat & nasehat wacana bagaimana caranya melupakan patah hatinya yaitu memakai lebih giat bekerja & bekerja.
Ayumu tiba-tiba menelepon & eksklusif protes "Hei, sejak kapan kau berencana tinggal disini lagi?"
Hah?... Ah, ternyata Akira sungguh serius mengusir Michiko secepatnya menurut apartemennya. Bahkan tanpa sepengetahuan Michiko, dia eksklusif membawa semua barang-barangnya Michiko kembali ke rumahnya Ayumu.
Michiko heran memakai sikap Akira yang terlalu terburu-buru mengusirnya, apa dia melakukan sesuatu yang keliru? Tapi pertanyaan itu tak terjawab alasannya adalah Akira sudah terlanjur pergi tanpa memberi alasan jelas akan sikapnya ini.
Setelah Ayumu menyerahkan kembali kunci kamarnya Michiko. Kakek & trio preman eksklusif bertanya-tanya penasaran wacana apa kasus diantara Michiko & Daichi hingga mereka menetapkan buat putus. Apa Daichi menduakan? Michiko eksklusif menyangkalnya. Tapi bila bukan itu alasannya kemudian apa?
Michiko membisu-membisu menatap Ayumu & berpikir "Aku tidak bisa mengatakannya. Tidak mungkin aku mengatakannya... bila aku menyukai Shunin"
Terlepas menurut keanehan sikap Akira yang membingungkannya, Michiko tetap bahagia alasannya adalah akhirnya dia tinggal memakai Ayumu lagi... berduaan. Tak lama kemudian, mereka sikat gigi berdua. Michiko membisu-membisu melirik Ayumu lewat. Tapi saat Ayumu memergokinya, dia eksklusif berpaling. Ayumu bingung. hehe!
Tidak bisa lewat cermin, dia menatap Ayumu secara eksklusif. Ayumu heran memakai tatapannya & eksklusif balas menatap. Jadilah mereka saling pelotot-pelototan kayak orang mau duel hingga Michiko menyerah & protes.
"Kau duluan kan yang menatapku?"
"Iya, aku lupa"
Keesokan paginya, Michiko akhirnya bisa sarapan yummy lagi. Dia makan memakai sangat lahap hingga tidak sadar bila terdapat nasi nempel pada pipinya & bajunya.
Hari ini Michiko bekerja pada cafe. Di tengah-tengah kesibukan, tiba-tiba ibunya menelepon & menuntut Michiko buat membawa pergi pacarnya. Michiko berusaha membuat-buat alasan bila pacarnya saat ini sedang sibuk. Tapi Ibu terus mendesaknya.
Ibu sudah berniat buat memperkenalkan pacarnya Michiko para sanak saudara mereka & juga buat mengundang pacarnya Michiko menghadiri upacara peringatan kematian neneknya Michiko. Michiko eksklusif protes keras alasannya adalah ibunya sudah memberitahu sanak saudara mereka tanpa seizinnya. Ibu jadi curiga memakai sikap protesnya, apa Michiko & pacarnya putus?
"Tidak... Aku... aku mutlak akan menikah!" kata Michiko. Trio preman yang sedari tadi mencuri dengar percakapan ini, eksklusif terjatuh saling menimpa satu sama lain saking shocknya.
Malam harinya, Michiko mengajak Akira ketemuan pada sebuah resto. Michiko berusaha menanyakan apa salahnya hingga Akira mengusirnya semendadak ini. Tapi Akira mengacuhkan pertanyaan itu & eksklusif berceloteh riang memberitahu Michiko bila dia sudah mendaftarkan diri pada agen biro jodoh, dia sungguh serius ingin segera menikah.
Michiko akhirnya menetapkan buat tidak memperkarakan pengusiran dadakannya & ganti topik memberitahu Akira bahwa dia sudah terlanjur berkata pada orang tuanya bila dia akan membawa tunangannya pergi. Tapi sekarang tiba-tiba putus & tidak berani memberitahukan kasus ini pada orang tuanya.
"Bukankah kasus itu bisa diatasi memakai baik bila kau minta kontribusi Kurosawa-kun?"
"Tapi aku konfiden sekali bila dia mutlak akan menolak"
"Kau betul. Tapi tetap saja... ini kesempatan. Kalian berdua pergi memakai ke kampung halamanmu & memakai adanya momentum travelling memakai ini, kenapa kau tidak pacaran saja dengannya"
Michiko kaget. Akira akhirnya mengaku bila dia sudah memahami perasaan Michiko pada Ayumu & itulah alasan utamanya mengembalikan Michiko kembali ke rumah Ayumu secepatnya "Kurasa kalian berdua serasi juga"
Michiko tersentuh mendengarnya. Tapi tetap saja cintanya pada Ayumu tetap saja terdapat resistor, Haruko. Akira mengerti, Haruko memang mutlak sulit sekali dikalahkan. Tapi, seseorang perempuan 30-an tahun seperti Michiko yang masih polos, dia lebih cocok.
"Bisa mengucapkan semoga bahagia pada orang yang kusukai, sepertinya aku sudah bisa melupakannya"
Di cafe keesokan harinya, Michiko baru saja hendak bicara buat meminta kontribusi Ayumu buat menyamar jadi tunangannya. Tapi belum sempat berkata apapun, Terui tiba-tiba menyela & berkata "Bagaimana bila aku saja yang jadi tunanganmu?"
Michiko kaget akan tetapi dia kurang setuju mengingat penampilan Terui yang berambut blonde. Pochi eksklusif memberikan diri akan tetapi kali ini Kakek yang eksklusif menyatakan ketidaksetujuannya.
Maka sekarang hanya Tama satu-satunya, alasannya adalah dialah yang kelihatan lumayan normal dibandingkan Terui & Pochi. Ayumu kemudian membantu me-makeover Tama memakai setelan jas kantoran yang sekarang tidak pernah dipakainya lagi. Dan hasilnya lumayan.
Mereka kemudian latihan akting bertemu calon mertua. Terui berperan jadi ibunya Michiko, dia memberitahu Tama bila ibunya suka tembikar jadi Tama wajib memuji tembikar sintesis ibunya. Kakek berperan jadi ayahnya Michiko, ayahnya suka gulat profesional akan tetapi dia memperingatkan Tama buat tidak usah menyampaikan kasus itu memakai ayahnya. Pochi bisa peran menjadi adik perempuannya Michiko.
Lalu peran terakhir merupakan kakeknya Michiko... & satu-satunya yang tersisan hanya Ayumu. Tapi Ayumu eksklusif menghindar sebelum Michiko berkata apapun. Ah, sudahlah! Lagipula kakeknya mudah disenangkan, Tama hanya perlu memberinya macarron. Sebenarnya terdapat satu program lagi wacana tarian lokal... akan tetapi Michiko menetapkan buat menyampaikan kasus itu nanti saja.
Latihan akting dimulai. Tapi bahkan walaupun semua ini cuma akting, Tama sungguh sangat amat gugup & sulit mengucapkan kata-kata formal & sopan. Stres, dia akhirnya menyatakan menyerah & eksklusif berlutut meminta maaf sedalam-dalamnya.
Terpaksalah, pada hari kepulangannya, Michiko akhirnya pergi seseorang diri. Sesampainya pada kuil, dia mendapati seluruh keluarganya sudah menantinya & menyambut kedatangannya memakai spanduk ucapan selamat atas pertunangannya. Tapi mereka malah jadi bingung melihat Michiko pergi sendirian. Michiko beralasan bila tunangannya saat ini tidak bisa datang alasannya adalah kesibukannya yang sangat padat.
Adiknya sama sekali tidak percaya bahkan sekalipun Michiko ngotot berkata bila dia tidak bohong. Sang adik baru saja hendak mencopot spanduknya saat seseorang pria berpakaian necis tiba-tiba saja terdapat & menyapa mereka memakai sopan... dia Ayumu.
Dia meminta maaf atas keterlambatannya memakai alasan keliru arah tadi. Lalu memakai lancar & sopan dia memperkenalkan namanya & berkata bila dia pacarnya Michiko. Dia bahkan melakukan semua hal yang Michiko ajarkan memakai baik. menghadiahkan macaroon buat kakek & memuji mangkok tembikar yang dibuat ibunya Michiko. Semua itu sungguh membuat Michiko eksklusif memandang Ayumu memakai penuh haru & kagum.
Kedua orang tua Michiko eksklusif to the point menginterogasi Ayumu. Bertanya ini-itu wacana Ayumu & Ayumu menjawab semuanya memakai amanah... kecuali saat Ibunya Michiko mulai bertanya-tanya wacana apa yang Ayumu sukai menurut Michiko.
Ayumu berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab memakai agak tergagap "Dia periang..."
"Dan...?"
"Periang &... makan memakai baik"
"Lalu...?"
"Lalu... dia makan memakai sangat-sangat baik"
Michiko senang mendengar pendapat Ayumu tentangnya & terus berharap Ayumu terus berkata segala pendapatnya tentangnya.
Setelah memikirkannya, Ayumu melanjutkan "Apapun yang orang katakan... dia tidak mudah patah semangat... bukankah dia cute sekali?"
Akhirnya... Ayumu berkata apa yang sangat ingin Michiko dengar, dia cute. Tapi adiknya Michiko malah bingung, terdapat banyak perempuan lain yang jauh lebih cute daripada kakaknya. Jadi kenapa Ayumu menentukan kakaknya?
Ayumu bingung bagaimana wajib menjawabnya "Ituuuuu... alasannya adalah... aku menyukainya"
Semua orang senang memakai jawabannya. Kakek pun lega, akhirnya Michiko mempunyai seseorang pria sebaik ini disisinya "Kau bertemu pria yang hebat, Michan!"
Tapi baru saja mengucapkan kata-kata membuat Michiko terharu, Kakek tiba-tiba bersin & ganggu suasana. Sementara keluarganya sibuk berdebat, Michiko eksklusif memanfaatkan kesempatan itu buat berbisik menanyai Ayumu "Shunin, kenapa kau datang kemari?"
[Flashback] Saat dia menghidangkan LOVE omurice pada Kakek, Kakek tiba-tiba memberitahunya bahwa kebohongan yang Michiko lakukan pada keluarganya juga bisa disebut menjadi cinta "Perasaan ingin membuat keluarganya merasa tenang. Bagi Michiko & keluarganya, perasaan itu merupakan cinta. Dan satu-satunya orang yang bisa melindungi cinta itu, hanya Master seseorang kan?"
Tapi Ayumu tidak mau memberitahukan alasan yang sebenarnya & hanya beralasan pada Michiko bila dia datang hanya buat melihat kuil keluarganya Michiko.
Adiknya Michiko tiba-tiba bertanya kapan mereka akan menikah? Michiko berbohong berkata mungkin tahun depan. Dan walaupun tampak mendapat jawaban itu, oleh adik memperhatikan jawaban itu yang terkesan terlalu 'direncanakan'.
Michiko eksklusif canggung kemudian cepat-cepat menghindar memakai alasan mau keluar mengajak Ayumu jalan-jalan keliling desa. Michiko sungguh sangat berterima kasih pada Ayumu. Tapi mengingat setelah pergi nanti mereka wajib berpisah, Ayumu sebenarnya merasa bersalah.
Ngomong-ngomong kasus pergi, bagaimana memakai Eigo pada rumah? Siapa yang menjaganya? Ayumu meyakinkannya buat tidak cemas, anak-anak lah yang menjaga Eigo.
Hmm... siapa yah yang menggantikan Ayumu pada Cafe Himawari selama dia tidak terdapat? Haruko datang ke cafe & eksklusif heran alasannya adalah hidangan hari ini tidak seperti umumnya... pizza. Saat dia masuk, dia lebih terkejut lagi melihat koki penghasil pizzanya ternyata Kakek yang tampaknya sangat ahli membuat pizza.
Malam tiba saat Michiko & Ayumu berjalan-jalan melewati gedung sekolah SMP-nya Michiko dulu. Mereka hendak kembali pergi, saat tiba-tiba terdapat 3 orang anak memanjat pagar sekolah. Michiko memperhatikan anak yang ketiga sepertinya tidak ingin ikut-ikutan ke 2 temannya. Tapi alasannya adalah tidak berani melawan ke 2 temannya, akhirnya anak ketiga itu ikut memanjat pagar sekolah.
Bersambung ke part 2
Please Love the Useless Me
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 9:56 AM - 7 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar