Rabu, 14 Februari 2018

Please Love the Useless Me Episode 3 - dua

Please Love the Useless Me Episode 3 - dua

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifHXadGp1hfk_8ugOxroMZUzbh5z2GWmuMF2xMwpN4vvFf1ViCfIhVmNZfhe4iOYz67M1B970ggVZXjh0lBnazSL7Hnj2gt2Wm0w909KlXF1ZFDtK1pLM3YxJqjwP5ftI2shvb0foZzNo/s1600/Please+Love+the+Useless+Me+episode+3+1439.jpg

Hari ini Michiko libur kerja dan membantu pada cafe. Tapi walaupun hari libur tapi suasananya sangat sepi dan pelanggan mereka hanya Kakek langganan permanen mereka yang sepertinya kini sudah jadi langganan VIP, bahkan Michiko dan yang lain pribadi melayaninya bagai seorang raja.

Melihat betapa sepinya cafe, Michiko jadi bertanya-tanya apakah mereka sedang mengalami kesulitan, apabila keadaan mirip terus berlanjut maka keadaan mereka sungguh akan jadi parah. Salah satu partikelir menjelaskan bahwa cafe memang tidak pernah kedatangan gadis. Tapi pada hari minggu, mereka biasanya akan kedatangan para 'fansnya Ayumu'. Michiko menerka dia cuma bercanda...

Tapi tak lama kemudian, tiba-tiba ada tiga orang tante-tante genit yang pribadi menggodai Ayumu dan Ayumu menyambut mereka dengan senyum manis dan ramah.
"Fans yang kalian maksud itu..."

"Mereka tiba kemari setiap hari, tapi..."

"Mereka bukan gadis"

Michiko yakin apabila Ayumu hanya memaksakan senyum demi bisnis. Tapi Terui menjelaskan tidak mirip itu, Ayumu sungguh tersenyum ikhlas dari lubuk hatinya karena Ayumu pernah memberitahu mereka buat tersenyum ikhlas pada siapapun pelanggan mereka buat menampakan apabila cafe ini merupakan kawasan yang nyaman.

Setelah cafe tutup malam harinya, Ayumu mencoba resep daging baru dan Michiko pribadi memohon-mohon supaya diizinkan mencicipinya. Daging itu sangat lezat dan Michiko menyarankan supaya dimasukkan kedalam hidangan. Tapi Ayumu ragu karena masakan ini sepertinya tidak akan menarik bagi para gadis.
"Gadis? Biasanya apabila mereka mendengar pancake, mereka mutlak akan pribadi antusias" ujar Michiko

Tiba-tiba Michiko punya wangsit bagus, bagaimana apabila mereka menambahkan pancake kedalam hidangan cafe, mutlak akan poly pelanggan gadis muda yang akan tiba kemari. Dia bahkan pribadi semangat menggambar wangsit resep pancake.

Di kantor keesokan harinya, Michiko diomeli atasannya gara-gara ada kesalahan dalam laporannya. Michiko hanya minta maaf padahal sebenarnya bukan dia yang galat karena laporan itu aslinya pekerjaannya Nakajima yang sudah melarikan diri duluan. Kadoma berusaha membelanya tapi Michiko cepat-cepat menghentikannya. Sikap terlalu mengalah Michiko itu sungguh membangun Kadoma tidak suka dan marah padanya.

Michiko kembali dalam keadaan sangat letih sehabis kerja lembur lagi. Ayumu menunggunya karena hari ini dia sedang mencoba hidangan baru... pancake yang dia buat sesuai resep yang Michiko gambar. Michiko sama sekali tidak mood buat mencicipinya karena dia lebih ingin daging, tapi Ayumu memaksanya. Michiko mencoba sesuap dan ternyata cita rasanya jauh melebihi dugaannya, bahkan seluruh rasa letihnya terasa hilang begitu memakan masakan manis itu.

"Kurangi saja kerja lemburmu. Tubuhmu lama-lama bisa sakit nanti"
"Tapi apabila tidak ada yang kerja lembur maka pekerjaan tidak akan selesai"

"Jadi karena itu kau kerja lembur? Hebat sekali!"

"Aku sendiri galau. Antara rekan kerja yang selalu membangun dilema tapi sangat pandai mengalihkan seluruh pekerjaannya pada orang lain atau rekan kerja yang selalu serius dan benar"

"Tegur saja rekan kerjamu yang selalu membangun kesalahan itu"

Tapi Michiko pribadi menolak keras usul itu karena orang itu mutlak akan menangis apabila ditegur. Lagipula bukankah apabila pada kantor, mereka wajib membangun interaksi baik dengan rekan kerja. Jadi daripada bertengkar, dia merasa jauh lebih baik buat menuntaskan segalanya sendiri. Tapi Ayumu tiba-tiba menggeberak meja dan membentaknya buat tidak malas. Michiko heran mendengarnya, kenapa Ayumu membentaknya mirip itu padahal dia yang bekerja paling keras.

"Wanita umur 30 tahunan yang bekerja keras sendirian, artinya dia malas. Apa lebih gampang bagimu buat kerja lembur daripada menegur orang lain? Daripada bekerja sendirian, membangun orang lain bekerja untukmu jauh lebih sulit. Di masa depan nanti waktu kau sudah kehilangan kemungkinan buat menikah, maka kau akan wajib terus bekerja seorang diri seumur hidupmu. Para rekan kerjamu akan jadi juniormu dan apabila kau tidak punya kemampuan kepemimpinan maka kau akan sangat kesulitan. Apa kau akan terus bekerja mirip ini seumur hidupmu?"

Keesokan harinya, Daichi menyapa galat satu perempuan rekan kerjanya. Wanita itu meminta maaf karena tidak bisa menerima undangan nontonnya Daichi karena situasi yang tidak memungkinkan, tapi Daichi tidak mempermasalahkannya sama sekali. Lalu galat seorang rekannya yang lain memberitahunya apabila acara kencan buta mereka dengan resepsionis sepertinya wajib dibatalkan, lagi-lagi Daichi malah suka mendengarnya.

Di toilet, beberapa pegawai perempuan menggosipkan Daichi yang sepertinya suka mengajak sembarang pegawai perempuan makan dengan. Hmm... kayaknya dia playboy.

Nakajima lagi-lagi, menggerutu panjang lebar gara-gara ditegur Kadoma, tidak terima dia galat-salahkan hanya gara-gara galat memasukkan angka, lagipula menurutnya Kadoma itu tidak ada hubungannya dengannya. Saat mereka kembali ke kantor, mereka melihat Kadoma sedang tidak ada. Kesempatan! Nakajima pribadi mengajak Michiko keluar makan pancake. Tapi mendengar istilah pancake mengingatkan Michiko pada istilah-istilah Ayumu semalam.
Terdorong oleh istilah-istilah Ayumu, Michiko akhirnya memberanikan diri buat menegur Nakajima dan mirip yang dia duga Nakajima pribadi menangis heboh. Michiko tidak lezat tapi kali ini dia tidak menyerah begitu saja.

Dia bercerita wacana Shunin yang bekerja hingga larut malam demi mencoba resep baru dan memaksakan senyum ikhlas demi bisnis. Dan walaupun Shunin selalu mengomelinya dengan sangat kejam tapi dia permanen ingin bekerja padanya dan mengikutinya.
Sama halnya dalam dilema Nakajima. Bika Nakajima sungguh mau serius bekerja dan membangun kesalahan sehabis dia sungguh serius bekerja maka Michiko akan dengan suka hati buat membantunya. Michiko menekankan bahwa kesalahan Nakajima bukan karena dia membangun kesalahan tapi karena dia kurang serius bekerja. Karena itulah dia tidak mau mengikuti Nakajima lagi. Kesal, Nakajima pribadi pergi dan membangun Michiko jadi merasa bersalah.

Kagum sehabis melihat Michiko akhirnya memberanikan diri menegur Nakajima, Kadoma meminta maaf atas seluruh istilah-istilah kasarnya pada Michiko selama ini lalu mengajak Michiko keluar makan siang bersamanya.

Tak disangka, Kadoma ternyata punya kesamaaan dengan Michiko, sama-sama suka makan daging. Bahkan dia membawa Michiko makan siang pada restoran favoritnya. Kadoma bertanya-tanya, apakah Michiko punya interaksi khas dengan Daichi. Michiko pribadi menyangkalnya.

Kadoma lalu bertanya-tanya wacana laki-laki lain yang Michiko sebut menjadi 'Shunin', siapa laki-laki itu? apa dia mantan pacar atau semacamnya? Kadoma bertanya mirip itu karena dia merasa waktu Michiko bercerita tentangnya ada sedikit rasa sayang.
"Mana mungkin" sangkal Michiko

Nakajima kini bekerja lebih serius tapi dia masih ngambek pada Michiko. Bahkan waktu Michiko berbaik hati memperlihatkan bantuan, Kadoma pribadi membentaknya buat tidak mengganggunya... tapi pada akhirnya, dia mengucap terima kasih pada Michiko dan mau bekerja lembur dengan Michiko. Michiko teringat dengan risalah kontes hibahPak direktur dulu, dan akhirnya menghabiskan waktu lemburnya buat menggambar wangsit-wangsit buat diikutkan pada kontes.

Saat dia kembali, dia melihat mobilnya Haruko didepan cafe lalu tak lama kemudian Haruko keluar dengan diantarkan Ayumu yang tersenyum sangat lebar padanya. Michiko masuk cafe sehabis Haruko pergi.

Tapi sesampainya didalam, dia malah kaget mendapati cafe penuh tanaman dan bunga. Ada apa dengan seluruh tanaman dan bunga ini? Apa Ayumu menetapkan buat mengubah konsep cafe ini?

Ayumu menjelaskan apabila pelanggannya Haruko tiba-tiba membatalkan pemesanan. Jadi Haruko meminta bantuannya buat menyimpan seluruh tanaman dan bunga itu disini buat ad interim waktu. Walaupun Ayumu menjelaskan apabila seluruh tanaman ini menyusahkannya tapi nyatanya senyumnya sangat lebar dan sangat kontras dengan keluhannya.
Saat itulah, Michiko yang awalnya merasa tidak punya insting perempuan, tiba-tiba bisa merasakan insting perempuan yang sering dikenal menjadi-sebut rekan kerjanya itu. Dan instingnya menjelaskan apabila Ayumu menyukai Haruko.

Michiko teringat dengan ajakan Daichi buat kencan lagi hari sabtu nanti dan pribadi minta Ayumu buat mengizinkannya libur kerja. Ayumu curiga jangan-jangan Michiko mau kerja lembur lagi. Michiko pribadi menyangkalnya. Dia memberitahu Ayumu apabila dia sudah tidak malas lagi jadi kini dia mau kencan hari sabtu nanti.

Semua orang pribadi bertanya-tanya, siapa laki-laki itu? Kakek bertanya-tanya apakah dia laki-laki yang ceria dan lebih muda darinya. Michiko kaget darimana Kakek memahami? Ayumu mewanti-wanti Michiko buat berhati-hati, terutama dalam membuka dompet supaya kebiasaannya yang suka menghidupi laki-laki itu tidak terulang lagi.

"Ingat baik-baik, kau itu bukan tipe perempuan berbakti yang mengabdikan hidupmu buat orang lain. Kau hanya perempuan terbelakang yang menghidupi orang terbelakang. Jangan lupa itu"
"Menyuruhku membisu buat mendengarkan seluruh ini... kau pikir kau siapa?"

"Aku Master yang memberimu kawasan tinggal, makan bahkan pekerjaan paruh waktu"

"Saya mengerti. Maaf sudah bikin capek"

"Pria yang gampang ditangkap, biasanya laki-laki terbelakang. Perhatikan dia baik-baik dan waspadalah selalu. Lagipula, kau itu idiot premium. Jadi selalu waspadalah pada sikapmu sendiri maupun"

Setelah seluruh orang kembali dan Michiko masuk kamarnya, Ayumu menyirami bunga Christmas Rose dan teringat pada masa lalunya yang penuh canda tawa antara dia, kakaknya dan Haruko. Dan bgaimana dulu kakaknya pernah menjelaskan bahwa dia menyukai Christmas Rose karena bunga itu mirip Haruko.

Michiko dan Daichi kencan pada bioskop. Terpengaruh oleh kebiasaannya, Michiko pribadi membuka dompetnya buat membeli minuman buat mereka berdua... sebelum akhirnya dia berhenti karena teringat akan istilah-istilah Ayumu. Daichi tersenyum geli melihatnya lalu menggandeng tangan Michiko dan menyarankan supaya usahakan mereka membeli sendiri-sendiri.

Mereka lalu menonton film rom-com yang bukan cuma sukses membangun Daichi ketawa ngakak tapi maupun membuatnya menangis sesenggukan.

"Seperti istilah Shunin, aku mungkin terbelakang. Tidak, aku mungkin idiot premium. Tapi Mogami-kun bukan orang idiot. Jadi jangan cemas. Michiko, mutlak akan bahagia"

Setelah dari bioskop mereka makan malam dengan pada restoran. Daichi sungguh kagum dengan film yang sangat menyentuh hati tadi. Michiko putusan bulat, apalagi film yang terakhir dia tonton dengan Shunin merupakan film horor. Takut apabila Daichi galat paham, Michiko meyakinkan Daichi apabila dia dan Ayumu nonton dengan hanya karena kebetulan dapat tiket gratis.
"Apa kalian bukan sepasang kekasih?"

"Tidak, kami tidak mirip itu. Dia hanya pelindungku karena dia selalu menjagaku"

Daichi pribadi mendesah lega. Dia menjelaskan apabila sebelumnya dia cemas dan curiga setiap kali memikirkan Michiko tinggal dengan Ayumu. Daichi mengaku bahwa semenjak pertama kali Michiko bekerja pada kantor, dia selalu mengawasi Michiko. Karena itulah dia memahami betul apabila Michiko selalu kerja lembur dan sungguh bekerja keras, dia memahami betapa baiknya Michiko dan bagaimana selama ini Michiko tidak pernah berbohong. Saat dia melihat Michiko menangkap buket pengantin waktu itu, dia merasa Michiko sangat cute.

"Karena itulah, kupikir ini merupakan takdir. Selama kita kencan, semakin lama aku semakin menyukaimu. Karena itulah... berkencanlah denganku dengan petimbangan buat menikah"
Saking shocknya, Michiko hampir saja kesedak air yang diminumnya "Menikah?"

Please Love the Useless Me

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 11:57 AM - 4 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar