Jumat, 19 Januari 2018

Good Morning Call Episode 1 - 1

Good Morning Call Episode 1 - 1

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQalrS3ljYrExqDVXM8tR08OIUxhZxsAdQpB9F5gjzHkb-1ZWRxYqRk7cyVn6RvjWAwP7fd9TiYFlkIfiqavH7bEgGDsiuzAXi19CqmSUSDmiIx3K-qMcseiydRAZ0cToIJd60j9hT1o8/s1600/Good+Morning+Call+Episode+1+1579.jpg

Pagi itu, Nao Yoshikawa (Haruka Fukuhara) pergi ke sekolah memakai senyum suka. Akhirnya beliau resmi menggenggam kunci apartemen yang baru disewanya, kamar nomor 305. Nao artinya siswi SMA Megurogaoka.

Baru masuk, tiba-tiba seluruh peserta didik yang lain tertentu heboh minggir sambil teriak-teriak geje, terutama para siswi. Hmm... terdapat apa?...

Oww, ternyata mereka sedang memberi jalan demi cowok paling keren dalam sekolah mereka. Dia artinya Hisashi Uehara (Shiraishi Sunya), peserta didik kelas dua yang sangat terkenal bagai selebritis dalam sekolah mereka.

Tapi sayang, sikapnya sedingin es. Saat seseorang siswi memberanikan diri mengundang Uehara ke acara pesta natal mereka, beliau Uehara tertentu menolaknya mentah-mentah.

Si siswi kecewa. Parahnya lagi, beliau tertentu dilabrak oleh beberapa siswi senior. Mereka melabraknya memakai nada & senyum manis, mengingatkannya kalau Uehara artinya galat satu dari 3 cowok paling top dalam sekolah & sebab itu beliau milik bareng. Mereka lalu menyeret si siswi buat dikasih pelajaran.

Saat seluruh orang nge-fans sama Uehara, Nao tampak kentara berbeda dari mereka. Dia malah tampak galau memakai kekaguman seluruh orang dalam Uehara. Di jam istirahat, beliau pergi ke atap buat mendapat telepon dari ibunya.
Tapi selesainya terselesaikan bicara dalam telepon, Uehara tiba-tiba timbul menyapanya & bertanya-tanya apa yang ingin Nao katakan padanya. Nao galau akan tetapi Uehara terus nyerocos.

"Aku tidak mau pacaran memakai siapapun. Dan juga, aku tidak tahu dari mana kau mendapatkan alamatku akan tetapi cara ini sungguh tidak dapat diterima" ujar Uehara sambil memberitahuakn sms dari seseorang siswi yang mengancamnya buat tiba ke atap, andai ungkap tidak maka beliau akan bunuh diri.

Uehara mengira kalau Nao lah siswi yang mengiriminya sms ancaman itu. Mereka tidak sadar kalau orang yang sebenarnya baru saja tiba & tertentu kesal sebab rencananya gagal & akhirnya beliau pergi. Nao menyebutkan bahwa bukan beliau yang mengirim pesan itu. Uehara mendapat penjelasannya akan tetapi tertentu berlalu pergi begitu saja tanpa minta maaf.

Melihat perilaku dingin Uehara dalam cewek-cewek, Nao memakai agak ragu-ragu menasehati Uehara buat bersikap lebih lembut dalam cewek & jangan abaikan mereka kecewa. Bagaimana kalau hingga cewek-cewek bunuh diri betulan.
Uehara menolak sarannya & ketika Nao protes, Uehara tertentu berjalan mendekati Nao memakai gaya kerennya. Uehara semakin dekat... makin dekat... Nao gugup & tertentu merem... apakah Uehara akan menciumnya?...

"Resletingmu terbuka" bisik Uehara dalam telinganya
Kaget, Nao tertentu menilik roknya & ternyata Uehara benar. Nao tertentu malu & Uehara tertentu pergi, Nao pun cepat-cepat menutup resletingnya memakai panik sambil menggerutui Uehara memakai kesal.

Dalam perjalanan kembali, kedua sahabat Nao saling berbisik-bisik sebelum akhirnya mereka berbalik & memberikan sebuah bantuan perdeo untuknya. Itu artinya bantuan perdeo pindah rumah. Nao suka & tertentu membukanya memakai antusias. Tapi isinya ternyata celana pendek yang buruk banget.
Kedua temannya mengklaim kalau itu artinya barang yang paling cocok buat cewek yang tinggal sendirian sebab kalau digantung dalam balkon dapat digunakan menjadi alat penangkal maling. Nao hanya memandanginya memakai aktualisasi diri kosong. Kedua temannya cemas, jangan-jangan Nao tidak suka. Tapi tiba-tiba Nao ketawa ngakak, suka memakai bantuan perdeo buruk itu.

Tiba-tiba mereka beliau disapa Daichi Shinozaki. Hubungan Nao & Daichi tampak akrab & tampaknya mereka sudah kenal usang. Tapi ketika diberitahu kalau Nao akan pindahan besok, Daichi terpaksa meminta maaf sebab besok beliau terdapat janji buat menonton pertandingan bola jadi tidak dapat membantu Nao pindahan.
"Tidak kasus. Mampirlah kapan-kapan" ujar Nao

Mendengar itu, Daichi tertentu mengacak-random rambut Nao sambil mengingatkan Nao bahwa Nao hidup sendirian jadi tidak seharusnya beliau berasal mengundang cowok ke rumahnya. Nao membeku & baru menjawab ketika Daichi memaksanya buat menjawab pertanyaanya. Hmm... apakah Nao menyukai Daichi?

Setelah Daichi kembali ke lapangan bola, sahabat ceweknya Nao, Marina Konno yang sedari tersebut melongo menatap Daichi, tertentu meratap "Dia keren banget"
Ah, ternyata sama misalnya Uehara, Daichi juga dinobatkan menjadi galat satu dari 3 laki-laki paling top dalam sekolah. Daichi peserta didik paling top dari kelas 3 sementara Uehara peserta didik paling top dari kelas 2.

Keesokan harinya artinya hari pindahan. Nao mengundang kedua temannya ke apartemen barunya. Yang tidak mereka sangka, apartemen barunya Nao sangat luas. Marina sangat kagum melihat apartemen barunya Nao yang luas & bagus itu. Dan tidak usang kemudian, apartemen yang tadinya kosong itu, akhirnya mulai penuh memakai kardus-kardus barang-barangnya Nao.

Tapi Misuishi (sahabat-temannya memanggilnya Mi-chan) merasa agak aneh. Karena porto sewa apartemen ini dapat dibilang terlalu murah buat ukuran sebuah apartemen sebesar ini. Daichi tertentu curiga, jangan-jangan apartemen ini disewakan memakai harga sangat murah sebab... apartemen ini berhantu.
Nao jadi ketakutan gara-gara ulah Mi-chan. Saking takutnya, beliau hingga tidak rela sahabat-temannya kembali. Marina meyakinkannya buat tidak mempercayai omongan Mi-chan. Tapi Nao sungguh menerka omongan Mo-chan tentang hantu itu berfokus. Saking percayanya memakai omongan Mi-chan, Nao hingga menaruh garam dalam depan pintu menjadi jimat penangkal setan.

Baru saja Nao menenangkan diri dalam apartemen barunya, tiba-tiba terdengar bunyi-bunyi aneh dalam luar. Nao tertentu ketakutan. Dia berusaha menenangkan dirinya akan tetapi tiba-tiba sms-nya bunyi. Nao hingga terjatuh saking shock-nya. Dasar tuh sms!

Baru sedetik Nao damai, tiba-tiba bunyi-bunyi aneh dari luar berbunyi lagi. Sepertinya terdapat seseorang yang membuka pintu depan. Panik, Nao pun tertentu ambil raket menjadi senjata & bersiap menghajar si maling. Pintu koridor terbuka... Nao tertentu menghajar orang itu pakai raket sambil berteriak-teriak memakai mata terpejam "Maling! Maling!"
Orang itu berteriak kesakitan & ketika Nao membuka mata, beliau lebih kaget lagi melihat yang tiba ternyata Uehara. Mereka berdua sama-sama heran melihat satu sama lain terdapat dalam rumah ini. Nao pun menyebutkan sebab hari ini beliau mulai menempati apartemen ini.

Uehara malah semakin galau "Apa maksudmu? Sewa kontrakku (dalam rumah ini) juga dimulai hari ini"
"Hah?"

Yakin kalau Nao galat masuk kamar, Uehara tertentu mendorong Nao keluar. Jelas saja Nao tertentu melawannya & mengklaim kalau Uehara lah yang sudah galat masuk kamar. Uehara menyangkal lalu memperlihatkan kunci rumahnya yang kentara-kentara tertera, kamar 305. Nao pun tertentu memberitahuakn kunci rumahnya yang juga bernomor 305. Mereka berdua kaget, apa maksudnya.

Sadar dari kagetnya, Nao berpikir kalau Uehara mungkin galat gedung apartemen. Tapi Uehara memakai konfiden berkata kalau beliau tidak galat gedung. Masih tidak percaya, Nao berpikir kalau Uehara mungkin galat lantai. Lagi-lagi Uehara menyangkalnya, kentara-kentara kamarnya dalam lantai 3.

Tak usang kemudian, tukang pindah barang tiba membawakan barang-barang Uehara. Sama-sama galau, mereka saling mengeluarkan kontrak sewa masing-masing. Dan ternyata isi kontrak mereka, dua-duanya sama persis.
Uehara tertentu menelepon pihak real estate yang mengkontrakkan apartemen itu dalam mereka, akan tetapi tidak terdapat jawaban. Parahnya lagi, ketika mereka pergi ke daerah kerja real estate, daerah kerja itu sudah ditutup selama-lamanya. Waduh! kayaknya mereka kena tipu.

Uehara akhirnya membawa Nao pergi konsultasi dalam nenek tuan rumah mereka. Setelah mengkaji kedua kontrak mereka, si nenek mengklaim kalau mereka berdua sudah ditipu oleh pihak real estate yang sekarang sudah pergi membawa kabur uang mereka.
Kalau begitu siapa diantara mereka yang lebih berhak menempati rumah itu? tanya Nao. Si nenek memutuskan bahwa yang boleh menempati kamar itu artinya siapapun yang membayar 1500 dollar duluan sebab harga sewa apartemen itu sebenarnya memang jauh lebih mahal. Mereka berdua tertentu shock mendengar jumlah yang diminta si nenek.

Mereka berdua akhirnya berjalan kembali ke apartemen mereka memakai langkah indolen. Setibanya dalam depan pintu, Nao mendapati terdapat kresek berisi ramen & sebuah pesan dari Daichi. Nao suka, tampaknya Daichi tiba ketika beliau sedang pergi.

Mereka kemudian mendiskusikan kasus ini. Nao berusaha mempertahankan daerah ini memakai meminta Uehara buat minta kontribusi kedua orang tuanya saja. Tapi entah kenapa aktualisasi diri Uehara tampak canggung & aneh mendengar ucapan Nao, sebelum akhirnya beliau menyatakan kalau beliau tidak dapat minta kontribusi orang tuanya.
"Apa alasanmu tinggal sendirian?" tanya Nao

"Bukan urusanmu!"

"Tentu saja urusanku"

"Lalu bagaimana denganmu"

Nao menyebutkan kalau beliau tinggal sendirian dalam Tokyo sebab kedua orang tuanya pindah ke desa buat mengambil alih tanah pertanian famili mereka. Jadi beliau akan tinggal sendirian dalam sini hingga beliau lulus. Uehara tertentu meremehkan alasannya itu sebab alasan Nao itu terdengar kalau beliau tinggal sendirian dalam sini hanya sebab beliau tidak mau tinggal dalam desa.

"Lalu bagaimana denganmu? Kau kan juga bergantung dalam orang tuamu, iya kan?"

Hmm... lagi-lagi, aktualisasi diri Uehara tampak aneh setiap kali orang tuanya disebut. Tapi beliau tidak berkata apapun buat membantahnya. Dia hanya bertanya balik, apakah Nao tidak punya saudara lain. Pertanyaan itu malah menghasilkan Nao makin panik.

Tak mau orang tuanya hingga tahu & tidak ingin tinggal dalam desa, Nao tiba-tiba mengusulkan "Kenapa kita tidak tinggal bareng saja?"
Uehara kaget & tidak setuju memakai inspirasi itu. Tapi Nao sekarang merasa itu inspirasi bagus. Lagipula apartemen ini luas & terdapat dua kamar tidur. Mereka juga dapat menyebarkan uang sewa, memakai begitu harga sewanya akan terasa lebih murah.

Uehara permanen tidak setuju akan tetapi Nao menyelanya & berkata kalau mereka tidak akan tinggal berdua selamanya, mereka hanya akan tinggal bareng sampi mereka sama-sama menemukan daerah lain. Tapi Uehara permanen tidak setuju.

"Apa kau mampu membayar 1500 dollar per bulan? Aku tidak dapat. Sepertinya aku harus pergi" ujar Nao memakai aktualisasi diri sok memelas lalu mulai menangis "Tapi daerah lamaku sudah ditempati. Aku tidak punya daerah lain buat dituju"
Dan akting memelasnya akhirnya sukses meluluhkan hati Uehara. Dia setuju akan tetapi hanya hingga mereka punya uang & menemukan daerah tinggal lain. Nao setuju. Uehara juga meyakinkan Nao buat tidak mencemaskan interaksi mereka sebab... "Aku tidak tertarik padamu sama sekali"

Nao kesal "Aku juga tidak peduli padamu sedikitpun!"

Tapi, persetujuan Uehara menghasilkan Nao menyadari sesuatu. Uehara ternyata gampang luluh hanya sebab air mata wanita.

3 jam kemudian... kamarnya Nao masih saja berantakan. Dan parahnya lagi, beliau masih kelaparan walaupun beliau sudah menghabiskan ramen pemberian Daichi. Tapi tiba-tiba bel pintu berbunyi & Nao mencium aroma harum kuliner. Dia keluar kamar & matanya tertentu berbinar-binar melihat Uehara membawa beberapa tumpuk kotak pizza.
Nao sudah suka bakalan makan pizza, akan tetapi Uehara berkata kalau beliau tidak akan membaginya memakai Nao. Dia akan menghabiskan seluruh pizza itu seseorang diri. Wow! sebanyak itu?! Nao kecewa. Di kamarnya, Uehara meletakkan foto famili yang tidak begitu kentara dalam meja.

Keesokan paginya, Nao terbangun oleh bunyi alarm yang memanggilnya. Saat sedang sikat gigi dalam keadaan masih terkantuk-kantuk, Uehara keluar dari shower dalam keadaan telanjang lingkaran. Kaget, Nao tertentu menjerit heboh. Gara-gara itu, Uehara memutuskan buat menghasilkan beberapa anggaran buat Nao taati.

Pertama: Nao tidak boleh makan makanannya Uehara yang terdapat dalam kulkas.
Kedua: Nao mandi duluan baru sebelum jam 9 kemudian giliran Uehara.
Ketiga: mereka harus membersihkan kamar mandi setiap hari secara bergiliran
Keempat: Tidak boleh masuk ke kamar masing-masing
"Aturan yang lain dapat kita diskusikan nanti. Dan juga, jagalah kebersihan ruang tamu" ujar Uehara selesainya melihat barang-barangnya Nao yang berserakan dalam sofa.

Uehara juga menegaskan bahwa Nao tidak boleh bawa cowok. Nao tertentu malu, mengira kalau Uehara melarangnya bawa pacar. Tapi Uehara menyebutkan bahwa cowok yang dimaksudnya juga termasuk sahabat, Nao juga tidak boleh membawa sahabat cewek. Intinya, tidak terdapat yang boleh tahu kalau mereka tinggal bareng.

"Dan juga, jangan bicara padaku selama dalam sekolah. Kita orang asing, oke?"

Uehara keluar duluan. Tapi ketika Nao menyusulnya, beliau melarang Nao dekat-dekat padanya & memperingatkan Nao buat jaga jeda darinya minimal 3 meter. Nao kesal akan tetapi terpaksa menurutinya sebab belum hafal jalan.

Pada pelajaran boga dalam kelas, Nao mendengar beberapa siswi berdiskusi tentang masakan mereka yang mereka berikan dalam Uehara. Salah satu siswi berpikir kalau Uehara itu sangat kurus jadi makannya Uehara sempurna tidak banyak. Nao tertentu mendengus mendengarnya.
"Dia itu bagai juara lomba makan" gumam Nao

Marina iri mendengar percakapan kedua siswi itu "Uehara sangat terkenal dalam kalangan gadis-gadis. Aku sangat menyukainya. Dia tipeku"

"Kemarin kau bilang tipe idealmu artinya Daichi"

"Untuk menikah, tipeku Daichi. Untuk pacaran doang, tipeku Uehara"

Setelah kelas boga usai, Nao mendengar kedua siswi tersebut memberikan yang akan terjadi masakan mereka dalam Uehara akan tetapi ditolak mentah-mentah. Bahkan memakai dinginnya Uehara menyatakan kalau apa yang mereka lakukan ini sangat mengganggu.
Nao jadi kasihan dalam si siswi. Tapi yang tidak disangkanya, walaupun murung akan tetapi si siswi masih nge-fans berat sama Uehara & menerka Uehara itu keren banget walaupun sikapnya sedingin es.

Bersambung ke part 2

Dorama JepangGood Morning Call

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 6:04 PM - Add Comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar