Senin, 22 Januari 2018

Kiss - The Series Episode 4 - dua

Kiss - The Series Episode 4 - dua

Image source: https://static2.hypable.com/wp-content/uploads/2016/02/The-100-season-3-episode-4-Bellarke1.jpg

Tuan Thawee mulai membaca kontraknya. Tapi seketika itu jua, senyumannya eksklusif menghilang dari wajahnya "Kontrak ini bukan buat perusahaanku. Dan kontrak ini membuatku menyadari bahwa aku wajib membayar sebesar 4 juta baht padamu. Tapi dalam kontrak ini, kau hanya memungut porto sebesar 3 juta baht saja"
Na eksklusif menyidik kontrak itu & semakin shock menyadari itu kontrak yg salah. Na & Jane & berusaha menjelas & beralasan kalau itu kontrak usang, akan akan tetapi Tuan Thawee nir percaya, beliau nir mau dengar alasan apapun & eksklusif mengusir mereka dari rumahnya.

Mereka bertiga akhirnya pergi. Tidak terdapat satupun yg bicara. Na & Jane berjalan cepat sementara Sanrak terus mengikuti dari belakang. Tiba-tiba saja beliau tersandung, akan akan tetapi Na & Jane hanya menatapnya dengan paras masam.
Sanrak berniat kembali ke tempat tinggal Tuan Thawee buat meminta maaf. Tapi Na cepat-cepat melarangnya dengan tegas & menyuruh Jane buat menemuinya di ruangannya begitu mereka kembali ke kantor nanti.

Thada kembali ke toko tato sembari mendesah kesal. Temannya eksklusif mengira dengan benar kalau beliau niscaya terdapat kasus dengan Sandee. Memangnya apa lagi kasus mereka berdua kini.
"Bukan aku yg bermasalah. Sandee lah yg bermasalah. Kami wajib mengerjakan tugas grup akan akan tetapi beliau sangat moody padaku. Tapi ketika laki-laki lain tiba buat menjemputnya, beliau eksklusif gembira & berubah jadi orang yg berbeda. Seharusnya beliau lebih menjaga sikapnya, beliau itu cewek"

"Kau kentara sekali"

"Apanya?"

"Kau cemburu"

Thada terus bersikeras menyangkalnya & menjamin kalau beliau nir cemburu pada Sandee. Temannya jua bersikeras kalau Thada cemburu. Kalau nir cemburu pada Sandee, berarti beliau cemburu pada Thew. Thada akhirnya menyerah & bertanya-tanya apakah andai saja merasa kesal pada seseorang temannya yg punya pacar, apakah itu artinya beliau cemburu.
"Kurasa itu namanya posesif"

"Lalu bagaimana caranya membedakan antara posesif terhadap teman dengan cemburu terhadap orang yg kita sukai?"

"Aku nir tahu. Itu merupakan sesuatu yg wajib kau cari tahu sendiri. Yang kutahu hanyalah, andai saja kau menyukainya lebih dari sekedar teman maka berhentilah melarikan diri"

"Aku nir melarikan diri"

"Kau terang melarikan diri, kau menderita Philophobia (ketakutan pada cinta)"

Sandee menyeret Pete ke wilayah sepi & melabraknya di sana & menuduh Pete sudah membohonginya dengan sengaja menulis nama Thada dalam grupnya. Pete nir mengerti apa salahnya, kenapa Sandee nir ingin berteman dengan Thada sama sekali. Kenapa beliau wajib berongsang seperti ini.
"Karena aku nir ingin satu grup dengannya"

"Apa hanya sebab kasus malam itu, kau kini ingin berhenti berteman dengannya?"

"Aku bukannya nir mau berteman lagi, aku hanya nir mau melihat wajahnya. Setiap kali melihatnya, kami selalu bertengkar. Karena itulah aku nir mau menghambat persahabatan kami"

"Kau nir mau menghambat persahabatan kalian? Tapi apa yg kau lakukan kini, sanggup membentuk persahabatan kalian dalam bahaya"

Sandee membela diri & menyalahkan Thada sebagai provokatornya. Tapi berdasarkan Pete itu bukan alasan bagi Sandee buat bersikap seperti ini. Jika beliau memang ingin mempertahankan persahabatan mereka maka seharusnya beliau bersikap seperti dulu.

"Tutup mulutmu! Apa kau baru saja kehilangan keperawananmu sepertiku?!"

Tepat ketika itu jua, Kao timbul & kaget mendengar perkataan Sandee. Mereka bertiga akhirnya duduk beserta mendiskusikan kasus ini. Kao protes sebab merahasiakan kasus ini darinya, apalagi kasus ini kini sudah semakin nir terkontrol.
"Aku jua nir tahu bagaimana kasus ini sanggup hingga sejauh ini. Satu-satunya yg kutahu hanyalah kepalaku serasa mau pecah"

Jika Sandee merasa nir nyaman dengan kasus ini, Kao menyarankan usahakan beliau menghilang buat sementara waktu. Kalau Thada tanya beliau kemana, mereka bilang saja kalau Sandee sedang sakit. Tapi Pete nir sepakat, Thada niscaya akan semakin mencemaskan Sandee & nir akan percaya dengan ucapan mereka. Kesal sebab teman-temannya nir terdapat yg sanggup menyampaikan jalan keluar terbaik untuknya, Sandee pun eksklusif berkecimpung pergi.

Jane meminta maaf pada Na akan akan tetapi Na terlalu murka buat mendapat maafnya. Jane tahu betul kalau kontrak itu merupakan dokumen krusial sekaligus kerahasiaan perusahaan, jadi bagaimana sanggup beliau malah menyerahkan dokumen sepenting ini pada pegawai magang.
"Ini salah aku, aku minta maaf"

"Maaf? Apa maafmu sanggup membawa sponsor kita kembali? Apa kau punya sesuatu yg jauh lebih baik daripada maaf' Aku sangat kecewa padamu Jane. Kalau di masa depan nanti, kita nir sanggup berbisnis dengan Paman Thawee maka kau wajib jangan lupa baik-baik bahwa semua itu merupakan salahmu"

Jane mendapat semuanya dengan hening & profesional. Tapi ketika Sanrak bertemu denganya di toilet, beliau melihat Jane menangis. Sanrak duka & merasa bersalah melihatnya, akan akan tetapi Jane cepat-cepat menghapus air matanya.

Pete & Kao pergi menemui Thada di toko tatonya. Kao mengaku kalau beliau sudah mengetahui alasan kenapa interaksi Thada & Sandee kini berubah drastis. Thada eksklusif mendesah mendengarnya, jadi mereka tiba kemari buat apa sebenarnya? Apa mereka mau menyalahkannya?
"Aku cuma mau bilang, kaulah yg berubah duluan"

"Iya, aku mengakui kalau aku memang baj*ngan. Puas kalian kini?"

"Kau bahkan nir terdengar merasa bersalah. Ucapanmu sama sekali nir terdapat ketulusannya. Kalau kau memang merasa bersalah maka seharusnya kau berusaha memperbaikinya & kembali menjadi dirimu yg dulu. Apa kau ingin pertemanan kita musnah? Bersikaplah seperti dulu. Goda beliau seperti dulu atau sebut beliau dengan banyak sekali macam julukan, perlakukan beliau seperti dulu & bukannya bertengkar seperti kini"

"Baiklah, aku akan berusaha melakukannya"

"Kau bilang akan berusaha, jadi penuhi janjimu itu"

Na berusaha menelepon sekretarisnya Tuan Thawee buat membentuk janji agar beliau sanggup bertemu & meminta maaf. Sanrak merasa bersalah sebab dialah yg sudah ceroboh akan akan tetapi Na meyakinkannya buat nir berpikir seperti itu. Memang benar Sanrak jua turut andil, akan akan tetapi dokumen itu sendiri seharusnya tugas Jane sepenuhnya.
"Tapi yg kau salahkan cuma Khun Jane seseorang"

"Kau nir berusaha buat memahamiku sama sekali, kan?"

"Kau jua nir berusaha buat memahami Khun Jane"

Sanrak pulang dengan langkah indolen. Chacha bertanya-tanya apa sebenarnya kasus Sanrak, apa mungkin kasus pacarnya, beliau yakin niscaya kasus pacarnya. Tapi Sanrak menyangkalnya, kasus yg dihadapinya kini merupakan kasus kerja... akan akan tetapi kemudian mengaku iya, memang terdapat sedikit kasus wacana pacarnya.
"Jadi kini ke 2-duanya yah? Jadi mana duluan yg ingin kau ceritakan?"

Sanrak mengaku bahwa hari ini beliau membentuk kesalahan fatal menyangkut kasus yg sangat krusial kemudian setelah itu First mengsmsnya & berkata bahwa usahakan mereka berdua break dulu.

"Memang nir simpel menjadi orang muda dewasa. Ada banyak sekali hal yg wajib dipikirkan, ini & itu & selanjutnya & seterusnya. Kau tahu, dalam menjahit terdapat satu tipe jahitan yg namanya backstitch & apa ku tahu kenapa jahitan itu dianggap backstitch?"
"Karena kita wajib kembali menjahitnya satu langkah dari belakang sebelum menusukkan jarumnya kedepan. Kenapa kau mengungkapkan ini, aku kan sudah tahu"

"Yang ingin kukatakan merupakan interaksi insan jua sama seperti itu. Terkadang kita wajib mengambil satu langkah mundur agar sanggup maju dengan lebih mantap & kuat"

"Oooh, apa kau memikirkan istilah-istilah itu sendiri?"
"Please deh. Aku jua punya otak & pernah sekolah tahu. Aku nir membeli ijazahku di pasar"

"Terima kasih, kakak"

"Jangan terlalu banyak dipikirkan. Kau sanggup memperbaiki kesalahanmu selangkah demi selangkah. Dan terdapat banyak ikan di samudera, kau sanggup mendapatkan yg lain, mengerti?"

Sanrak mengsms Jane setelah itu & meminta maaf. Dia kemudian mengecek chattingannya dengan First akan akan tetapi ternyata First belum menjawab semua chat-nya. Tidak hening, akhirnya beliau tetapkan keluar menemui First.

Sandee sedang merenung dalam bepergian pulang di bis ketika tiba-tiba saja Thew timbul di sebelahnya. Dia mengaku kalau beliau memang sengaja mengikuti Sandee sebab cemas, sedari tadi beliau berusaha menelepon akan akan tetapi Sandee nir menjawab teleponnya. Sandee mengecek hapenya & mendapati Thew meneleponnya berkali-kali.
"Kau kan nir wajib meneleponku sebanyak ini, sms saja"

"Kalau cuma mengsms maka aku wajib menunggumu membaca smsnya, kemudian setelah itu aku wajib menunggumu membalasnya. Kalau aku tiba eksklusif seperti ini kan, aku sanggup melihat wajahmu secara eksklusif"

Sanrak tiba di apartemennya First & eksklusif disambut ramah sang pak satpam & resepsionis. Dia mengsms First buat mengabarkan kedatangannya. Tepat ketika itu jua, First sebenarnya sedang berduaan dengan selingkuhannya & eksklusif panik begitu membaca sms-nya Sanrak.

Dia eksklusif cepat-cepat menyeret selingkuhannya pergi. Tapi tepat ketika mereka baru tiba di depan lift, lift berdentang menandakan kedatangan Sanrak. First eksklusif menyeret selingkuhannya kembali ke apartemennya & mereka saling berdiam diri pretensi nir terdapat orang di tempat tinggal ketika Sanrak mengetuk pintu.
Sanrak mencoba meneleponnya akan akan tetapi nir diangkat. Akhirnya beliau kembali ke lobi & meminta resepsionis buat menelepon kamarnya First. Selingkuhannya First hendak mengangkat teleponnya akan akan tetapi First cepat-cepat mencegahnya. Menyadari Sanrak niscaya terdapat di lobi, First cepat-cepat memanfaatkan kesempatan itu buat mendorong selingkuhannya keluar dari sana.

Sanrak mencoba meneleponnya lagi ketika tepat ketika itu jua, tak sengaja beliau lewat didepan ruang kontrol CCTV & mendengar pak satpam menelepon seseorang & mengabarkan bahwa terdapat kasus di ruang kontrol.

Begitu melihat pak satpam pergi, Sanrak eksklusif memanfaatkan ketika itu buat masuk ke ruang kontrol. Dan melalui rekaman CCTV itulah, Sanrak sanggup melihat First sedang menyeret selingkuhannya keluar melalui tangga darurat.

Sanrak keluar dari ruangan itu dalam keadaan shock akan akan tetapi beliau berusaha bersikap normal dihadapan pak satpam yg menyapanya. Dia keluar bersamaan dengan First yg keluar beserta selingkuhannya. Dia mendengar First berjanji pada si selingkuhan bahwa beliau akan meneleponnya kembali setelah menuntaskan kasus ini kemudian mengakhirinya dengan mencium kening si selingkuhan.

First melihat Sanrak berdiri di balik tiang setelah si selingkuhan pergi & eksklusif berpura-pura seolah beliau baru pulang. Sanrak eksklusif menuntut apa sebenarnya alasan First berkata kalau mereka usahakan break dulu. First beralasan kalau beliau cuma ingin Sanrak mempertimbangkan interaksi mereka kembali akan akan tetapi Sanrak nir mau dengar & eksklusif pergi dengan taksi.

Kiss - The SeriesLakornThai Drama

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 6:08 PM - 3 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar