Senin, 15 Januari 2018

Sinopsis Radiant Office Episode 8 - 1

 Sinopsis Radiant Office Episode 8 - 1

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGZ5-QYsNjIK6zpvEtvZLlykjvqhIQQ3abj9ij7oeEtgdTG4cet-jR8mTQh9W1HfxYrb3kI80K1Q7DkLyDA1KIm4B_I216jJ7rOxlIyzjneFMk8NWKUVj0NMvLQ17r06nBOe3FUFwMBKU/s1600/ro419.jpg

Images Credit: MBC

Sinopsis Radiant Office Episode 8 - 1

Ho Won mengejutkan semua orang waktu dia berkata dalam wawancaranya bahwa semua orang itu berbohong. Keluarga kah namanya andai kata yg mereka lakukan ialah membenci & menyakiti satu sama lain.

Menurut Manajer Jo, Hauline menyampaikan kesempatan yg sama bagi wanita karir, tapi Ho Won menyadari itu nir betul waktu dia bergabung di perusahaan ini. Dia langsung pergi setelah itu.

Kesal & cemas, Tuan Park langsung meminta reporter untuk mengedit bagiannya Ho Won. Woo Jin juga segera memerintahkan Ji Na untuk menghubungi pihak PR & memastikan mereka mengecek segalanya sebelum artikel itu dirilis.

Pasca wawancara itu, Ho Won langsung disidang oleh para atasannya. Woo Jin mengomelinya nir bertanggung jawab alasannya ganggu image perusahaan. Ho Won balas bertanya, baikkah membangun image perusahaan dengan kebohongan waktu semua orang sedang kesulitan alasannya kasus penjualan.
Dia bahkan mengkonfrontasi Tuan Park & memintanya untuk menghentikan evaluasi keryawan ad interim sinkron prestasi penjualan mereka. Semua orang kontan saling berpandangan dengan bingung, sama sekali nir mengerti apa maksud Ho Won.

Ho Won berkata kalau mereka ingin berusaha keras & belajar untuk membangun produk yg lebih baik & menjualnya dengan betul. Apa jadinya kalau mereka harus membujuk famili atau kenalan mereka untuk membeli produk mereka hanya untuk meningkatkan penjualan. Jika mereka membeli sendiri produk mereka hanya alasannya takut nir mendapat posisi permanen, kemudian apa yg akan terjadi selanjutnya.
Woo Jin heran apa maksudnya? Apa mereka bertiga diberitahu kalau mereka harus menjual produk? Manajer Jo konfiden kalau mereka nir pernah menyampaikan perintah semacam itu. Manajer Heo & Tuan Park juga konfiden kalau Ho Won keliru, siapa yg menyuruh Ho Won melakukan itu?

"Kami diberitahu untuk melakukan itu," ujar Ho Won.

"Siapa?" tanya Tuan Park.

"Asisten Lee. Dia memberitahu kami untuk melakukannya andai kata kami menginginkan posisi permanen. Kenapa anda mengancam kami dengan pekerjaan. Itu kejam namanya. Kami berusaha sebaik yg kami sanggup. Ini sudah kelewatan."

Mendengar itu, Woo Jin langsung membentak Ho Won untuk keluar dari sini. Begitu keluar dari ruangan itu, Ho Won pun langsung didamprat Ji Na.
Woo Jin langsung melabrak Tuan Park. Tuan Park nir terima disalahkan dalam kasus ini, dia terperinci nir bersalah. Manajer Jo membela Tuan Park, dia nir pernah memberi perintah semacam itu, tampaknya muncul kesalahpahaman di sini.

Woo Jin mengalah, tapi dia menegaskan kalau dia sendiri yg akan mengurus & menilai prestasi kerja ke 2 karyawan ad interim yg muncul didalam timnya.

Keluar dari ruangan itu, Woo Jin langsung mengomeli Ho Won atas wawancaranya tersebut. Ho Won meminta maaf & mengakui kalau dia hanya merasa marah. Woo Jin nir mau terima alasan apapun & menegaskan kalau dia & Ho Won harus minta izinnya dulu sebelum mengatakan atau melakukan sesuatu di publik & jangan menerima perintah siapapun selain perintahnya.
Woo jin kemudian memerintahkan Ho Won & Ki Taek untuk mengerjakan katalog produk baru Hauliz. Semua orang terkejut mendengar perintah itu. Ji Na protes alasannya dia merasa mereka berdua masih terlalu dini untuk menangani tugas krusial misalnya itu.

"Mereka nir akan menjadi lebih baik andai kata mereka nir belajar. Mereka bicara seolah mereka akan melakukan apapun yg kita suruh, apa aku keliru?"
"Tida. Saya... akan berusaha."

"Jangan jemawa. Jangan bilang kalau kau akan berusaha, tapi lakukan dengan baik. Begitulah bagaimana para sunbae-mu mendapatkan posisi mereka yg sekarang. Mengerti?"

"Iya."

"Pak Seo, saya akan melakukan yg terbaik juga. Saya janji akan bekerja dengan baik," ujar Ki Taek.

Tuan Park ketawa memikirkan perbuatan Asisten Lee. Dia memberitahu Manajer Jo bahwa dia mendapatkan posisinya ini bukan dengan kerja keras tapi alasannya dia menjilat para atasannya. Martabat & prinsip itu terlalu agung, dia nir akan sanggup mencapai posisi ini andai kata dia lebih mementingkan hal-hal semacam itu.
Manajer Jo permanen berpendapat kalau apa yg dilakukan Asisten Lee pada para karyawan kontrak itu keliru. Tuan Park menyelanya & bertanya alasannya pindah ke tim penjualan, Manajer Jo berharap mendapat kenaikan pangkat, bukan? Jika itu yg Manajer Jo inginkan, maka dia harus naik jabatan menjadi dirut terlebih dulu. Jika nir maka Manajer Jo nir akan sanggup mendapatkan posisi general manager.

"Saya akan membantu anda untuk itu," ujar Manajer Jo.

Tuan Park menegaskan kalau dia sedang bicara tentang Manajer Jo. Menurutnya kenapa Manajer Jo selalu gagal mendapatkan kenaikan pangkat? Karena dia nir kompeten? Tidak. Jika ini kasus kompetensi maka dia pasti sudah jadi general manager sekarang.

Lihatlah Woo Jin, dia nir suka dengan politik perusahaan, tapi dia sudah berhasil menjadi general manajer alasannya dia hebat dalam pekerjaannya & dia cuma lebih tua satu tahun dari Manajer Jo. Lalu kenapa Manajer Jo permanen nir sanggup?

"Itu alasannya kau perempuan. Mereka mengarang segala macam alasan, tapi mereka permanen memilih pegawai laki-laki. Itulah kenyataannya. Apa kita punya eksekutif perempuan di sini?"
"Tidak."

Benar, alasannya itulah menggunakan cara usang nir akan berhasil. Tuan Park mengaku kalau dia punya koneksi dengan putra keduanya kepala & dia mau menggunakan koneksi ini demi kepentingannya sendiri. Jadi andai kata Manajer Jo menginginkan kenaikan pangkat maka usahakan Manajer Jo berada di pihaknya. Tapi dia memperingatkan agar Woo Jin nir hingga terlibat.

Manajer Jo kemudian memanggil Ho Won keluar untuk mengomelinya alasannya Ho Won membangun kasus dari kesalahpahaman. Dia memerintahkan Ho Won nir mengembangkan rumor & suruh Ki Taek & Kang Ho untuk diam juga. Dia juga meminta Ho Won untuk bilang ke Kang Ho untuk membatalkan transaksi kartu kreditnya.

Kang Ho sedang memasukkan minuman kedalam kulkas di dapur kantor waktu dia mendapat sms dari Ho Won yg menyuruhnya untyk membatalkan transaksi kartu kreditnya, ini perintah Manajar Jo, tampaknya Mnaajer Jo menelepon toko untuk mencari memahami besarnya traksaksi yg Kang Ho habiskan.
Saat Manajer Jo masuk untuk membangun kopi, Kang Ho yg merasa berterimakasih padanya, menawarkan diri untuk membuatkannya kopi. Tapi Manajer Jo menolaknya.

Malam harinya, Ki Taek & Kang Ho duduk di depan mini market mantan bosnya Ho Won. Ki Taek meminta maaf alasannya membawa Ibunya Kang Ho ke kantor. Tidak kasus, Kang Ho mengakui ini kesalahannya sendiri alasannya berbohong. Ki Taek menyarankannya untuk bilang ke Ibunya untuk menunggu sebentar, Ibunya pasti akan mengerti.
Tiba-tiba 3 orang anak SMA sangar menghampiri mereka & berkata kalau mereka ingin membeli birnya Ki Taek & Kang Jo. Ki Taek langsung mengomeli mereka, buruk minum-minum di usia remaja, sanggup-sanggup mereka nanti bakalan jadi tampaknya.

Ketiga anak itu langsung menertawainya. Ketua geng memanggilnya oppa dengan nada menyeramkan, bersikeras menyuruhnya untuk menjual birnya pada mereka. Ki Taek tampak ketakutan tapi berusaha permanen tegas & menanyakan dari sekolah mana mereka berasal.

Kesal, kepala geng langsung menampar pipinya. Tidak terima diperlakukan misalnya anak mungil, ketiga anak itu langsung mengeroyok Ki Taek yg tak berdaya melawan mereka. Panik, Kang Ho langsung memanggil pemilik mini market untuk membantu mereka.

Begitu pemilik mini market keluar, ketiga anak itu sontak melarikan diri. Sepertinya insiden ini sudah cukup seringkali terjadi. Pemilik mini market meminta maaf pada Ki Taek, dia mengaku kalau keliru satu anak itu ialah putrinya sendiri.

Dalam bepergian balik , Ho Won mampir di toko butir & bertemu Woo Jin yg juga baru selesai membeli butir di sana. Ho Won meminta maaf sekali lagi atas perbuatannya hari ini. Woo Jin menyelanya & meminta Ho Won untuk pretensi tak kenal dengannya andai kata mereka bertemu di lingkungan ini, dia juga meminta Ho Won untuk nir bilang pada siapapun kalau mereka tinggal di lingkungan yg sama. Dia takut kena gosip lagi.
Ho Won bingung mendengarnya. Woo Jin nir menyebutkan apapun lebih detil & langsung pergi... kemudian melompat ketakutan waktu muncul kucing mengeong. hehe.

Kang Ho terlalu takut balik  & menghadapi Ibunya, dia bahkan nir berani menjawab telepon Ibunya. Jae Min lewat di sana waktu itu, hendak mengunjungi temannya yg tinggal di apartemen yg sama dengan Kang Ho.
Saat Jae Min mengaku kalau dia bertemu Ibunya Kang Ho di kantor tersebut, Kang Ho penasaran apakah Jae Min yg memberitahu Ibunya kalau dia karyawan ad interim.

Jae Min kalem membenarkannya. Kang Ho sontak marah & menonjok wajah Jae Min. Apa Jae Min sungguh temannya? Bukankah dia sudah bilang untuk nir memberitahu Ibunya. Kesal, Jae Min membela diri & menjamin kalau Ibunya Kang Ho sudah merasa muncul yg nir beres.

Dia nyinyir kalau Kang Ho itu simpel dibaca makanya dia nir pernah lulus wawancara, Kang Ho bahkan nir selevel dengan Ho Won & Ki Taek, Kang Ho itu cuma malu-maluin sekolah mereka saja. Kang Ho sontak menghajarnya lagi & jadilah ke 2 orang itu saling tonjok-tonjokan.

Ki Taek sedang berusaha merawat matanya yg lebam dengan telur panaskan waktu pintu gosiwon-nya diketuk seseorang. Saat dia membuka pintu, dia mendapati Kang Ho lah yg tiba dengan mata sama-sama lebam. wkwkwk.

Keesokan paginya di kantor, Ho Won & Kkot Bi masuk dapur tapi malah mendapati Kang Ho & Ki Taek sama-sama pakai kacamata hitam untuk menutupi perban mata mereka. Kedua wanita sontak melongo melihat mereka.
Apalagi waktu kemudian Jae Min masuk, sama-sama pakai perban mata juga. Kkot Bi berpikir kalau mereka bertiga lagi ketularan infeksi mata.

Saat Manajer Jo menyuruh Kang Ho untuk mengerjakan laporan analisa penjualan, Jae Min langsung protes alasannya seharusnya dialah yg mengerjakan tugas itu menjadi seorang pegawai baru. Asisten Lee mendukung Jae Min.
Tapi Manajer Jo permanen menyampaikan pekerjaan itu pada Kang Ho & mengingatkan mereka kalau Kang Ho juga pegawai baru, dia harus belajar andai kata dia menginginkan posisi permanen. Jae Min cuma sanggup diam menunda kesal.

Malam harinya, Woo Jin mendapati Ho Won ketiduran di meja kerjanya. Woo Jin kemudian melepaskan jasnya untuk menyelimuti Ho Won. Tapi Ho Won jadi terbangun karenanya. Woo Jin langsung panik bersembunyi di bawah meja sebelah & kebingungan sendiri, "Kenapa juga aku musti sembunyi?"

Ho Won keheranan mendapati jaketnya Woo Jin tersampir di tubuhnya. Dia langsung menelepon Woo Jin tapi malah mendengar bunyi telepon tak jauh darinya. Woo Jin langsung panik mencari ponselnya hingga kepalanya kejedot meja. Ho Won mencari asal suara & mendapati Woo Jin sedang bersembunyi di bawah meja, sedang berusaha mematikan teleponnya.
Ho Won tersenyum geli melihatnya, "GM Seo. GM Seo?"

Woo Jin akhirnya keluar sembari pretensi lagi mencari sesuatu yg terjatuh di bawah meja. Ho Won tak sanggup menunda senyum gelinya, teringat waktu dia bersembunyi didalam lemarinya Woo Jin. Woo Jin menjamin kalau itu beda, dia cuma sedang mencari sesuatu.
Oh, Ho Won langsung melongok ke bawah meja untuk mencari memahami apa yg Woo Jin cari. Tapi Woo Jin malah langsung mendorongnya menjauh.

Woo Jin beralasan kalau dia menyampaikan jasnya alasannya Ho Wo batuk-batuk waktu dia tidur tersebut. Dia hanya khawatir kalau Ho Won bakalan kelenger misalnya waktu itu. Dia langsung mengambil jasnya kembali, menyuruh Ho Won balik  kemudian balik ke ruangannya dengan penuh harga diri. Tapi begitu aman di dalam ruangannya, dia langsung menggerutu malu.

Saat dia balik  tak usang kemudian, dia merapikan berbagai dokumen di meja kerjanya Ho Won yg ditinggalkan terbuka begitu saja oleh Ho Won.

Karena aturan nir boleh berisik di gosiwon, Ki Taek & Kang Ho terpaksa berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Ki Taek tanya kapan Kang Ho mau balik . Kang Ho geleng-geleng. Ki Taek kemudian mengajak Kang Ho keluar cari makan malam & tanya apakah Ki Taek punya uang. Kang Ho mengiyakannya.

Keesokan harinya di kantor, Ho Won mempresentasikan laporan yg dikerjakannya beserta Ki Taek. Kedua general manager mulai berdebat lagi setelah Ho Won selesai presentasi. Tuan Park penasaran apakah Woo Jin nir mendapatkan daftar barang yg dikirimkan Manajer Jo.
Woo Jin mengaku menerimanya, tapi mereka memutuskan nir memakainya alasannya barang-barang itu nir mendapatkan review yg baik dari tim design. Tuan Park protes, apa yg akan mereka lakukan kalau mereka mendapat feedback negatif nantinya, apa mereka harus mengganti produk?

Woo Jin kalem mengiyakannya, dia akan menerima saran Tuan Park andai kata mereka nir mendapat persetujuan 2 minggu ini. Tuan Park mendengus sinis mendengarnya. Yah baiklah, kita coba saja.

Setelah tim penjualan pergi, Woo Jin menginstruksikan Ho Won & Ki Taek untuk mengecek ulang segalanya sebelum mengirimkan katalognya ke percetakan. Manajer Heo memuji kerja bagus Ki Taek & Ho Won.
Ji Na menyuruh Ki Taek untuk mengiriminya arsip versi final-nya nanti lewat email. Begitu semua orang pergi, Ho Won & Ki Taek langsung bersorak diam-diam.

Mereka lembur beserta untuk menuntaskan daftar harga katalog mereka & mengeceknya berulang kali. Setelah selesai, Ki Taek menyuruh Ho Won balik  duluan, biar dia yg melakukan pengecekan akhir sebelum mengirimnya ke percetakan.
Setelah mengecek segalanya, Ki Taek pun lega, konfiden sudah betul semua. Dia kemudian ditelepon seseorang, Ki Taek pun mematikan komputernya kemudian pergi.

Tapi tak usang setelah dia pergi, sosok tangan misterius membuka komputernya Ki Taek & membarui semua harga produk jadi lebih rendah.

Ki Taek terburu-buru menemui si penelepon yg ternyata Ji Na, tampaknya dia mabuk & senang alasannya Ki Taek langsung tiba begitu dia menelepon. Ki Taek tiba alasannya dia mengkhawatirkannya, kan?
Dia mengaku kalau temannya tak sengaja membawa tasnya, jadi dia nir sanggup balik . Dia meminjam ponselnya seseorang untuk menelepon Ki Taek, alasannya hanya nomornya Ki Taek yg dia jangan lupa.

Ki Taek memberinya beberapa lbr uang untuk ongkos taksi & menegaskan kalau ini ialah yg terakhir kalinya. Dia nir akan tiba andai kata lain kali Ji Na meneleponnya lagi.

Bersambung ke part 2

Radiant Office

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 2:26 PM - Add Comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar