"Sanrak, sebaiknya kita putus saja"
Tapi itu hanyalah rencananya untuk membentuk Sanrak bersimpati padanya. Dia bicara seolah beliau merasa bersalah telah banyak menyakiti Sanrak dan nir ingin lagi membentuk Sanrak menderita, karena itulah beliau memutuskan agar sebaiknya mereka berpisah. Dia mengklaim kalau beliau sangat mengasihi Sanrak tapi beliau nir berdaya menolak rayuan perempuan itu dan karena itulah beliau memutuskan untuk melepaskan Sanrak karena beliau nir ingin lagi menyakiti Sanrak.
Dan rencananya sukses waktu Sanrak menolak berpisah dan memohon agar First nir meninggalkannya. Sanrak mengklaim kalau beliau nir murka dan beliau sangat mengerti kalau First hanya dimanfaatkan perempuan itu. Dan karena itulah, beliau bisa memaafkan First. Sementara Na hanya bisa terdiam sedih menyaksikan bersatunya mereka kembali.
Sukses mendapatkan Sanrak kembali, First langsung meminta Sanrak untuk berhenti bekerja di daerah kerja majalah Na ini dan menawari Sanrak untuk bekerja magang di daerah kerja majalahnya sendiri. Dan Sanrak langsung menyetujuinya. First lalu memeluk Sanrak dan membisu-membisu menatap Na dengan penuh kemenangan.
Fahsai tengah mencari Thada tapi teman-teman Thada nir terdapat yg mengetahui keberadaannya. Dia hendak pergi waktu tiba-tiba saja ketiga teman Thada maupun bertanya-tanya dimana Sandee. Fahsai langsung curiga.
Begitu kembali Sanrak ke daerah kerja, Jane langsung memborbardirnya dengan berbagai ilmu dan instruksi perihal berbagai macam dokumen dan apa saja yg harus dilakukannya sebelum menyerahkan dokumen-dokumen itu pada Na. Karena beliau janji pada First untuk berhenti dari daerah kerja, Sanrak cepat-cepat menyela Jane untuk mengutarakan niat pengunduran dirinya.
Tapi Jane dengan tegas melarang Sanrak melakukan itu "Karena aku akan mengundurkan diri maupun"
Jane lalu menyampaikan daftar berbagai kuliner dan minuman yg disukai Na dan berbagai instruksi bagaimana cara menyajikannya dan menuntut Sanrak untuk mengingat semuanya karena mulai sekarang Sanrak lah yg bertanggung jawab untuk tugas itu.
"Tapi Khun Jane, apa kau sungguh akan mengundurkan diri?"
"Sejak kau mengenalku, apa aku pernah mencandaimu?"
"Tidak pernah"
Siang harinya, Sanrak menyajikan kuliner dan kopi untuk Na berdasarkan instruksi Jane dan hasilnya menurut Na nir mengecewakan enak dan mirip kopi buatan Jane. Dia ingin membahas perkara Sanrak dan First tapi tepat waktu itu maupun, Jane datang menyerahkan surat pengunduran diri. Sanrak cepat-cepat keluar agar mereka bisa bicara berdua.
Na nir terima dengan pengunduran diri Jane ini, apalagi beliau melakukannya hanya karena perkara kegagalan kontrak dengan Tuan Thawee. Tapi keputusan Jane sudah bulat, beliau memutuskan untuk bertanggung jawab atas perkara itu.
"Kalau kau memang ingin bertanggung jawab, maka seharusnya kau melakukannya dengan membantuku mencari jalan keluar, membantuku membuatnya menandatangani kontrak dengan kita, bukannya dengan cara meninggalkan kami seperti ini. Aku nir terima pengunduran dirimu"
"Saya akan permanen teguh untuk mengundurkan diri"
Berniat membantu Na dan Jane, Sanrak langsung pergi menemui Tuan Thawee seorang diri. Jane melihatnya dan langsung mengejarnya. Dia berusaha menarik Sanrak untuk pergi dari sana. Tapi tepat waktu itu maupun, Tuan Thawee muncul dan menyuruh mereka untuk membicarakan pesan pada Na agar Na meminta maaf secara langsung padanya dan bukannya menyuruh perempuan datang kemari mewakilinya.
Setelah keluar dari rumah Tuan Thawee, Jane membawa Sanrak ke sebuah cafe lalu mengomelinya karena bersikap terlalu gegabah. Meminta maaf pada Tuan Thawee itu nir mudah dan mungkin saja malah akan membentuk Sanrak menangis. Sanrak beralasan kalau beliau melakukan ini agar Jane nir mengundurkan diri.
Jane mengaku bahwa alasan pengunduran dirinya bukan semata-mata gara-gara perkara ini saja. Dia mengundurkan diri karena alasan pribadi, beliau ingin istirahat dan mengejar impiannya sendiri.
Pemilik cafe yg masih muda datang membawakan kopi untuk mereka lalu menyentuh bahu Jane dengan mesra dan Jane tersenyum manis padanya. Sanrak tentu saja kaget dan bertanya-tanya apakah pria muda itu...?
"Pacarku" jawab Jane "Kenapa? Dia kelihatan jauh lebih muda dariku, bukan?"
Jane mengaku bahwa cafe ini merupakan cafe yg beliau buka beserta pacarnya karena inilah asa mereka berdua. Dia nir ingin lagi membiarkan oleh pacar mengurus cafe ini seorang diri, dan inilah alasannya untuk mengundurkan diri.
"Aku sudah membentuk keputusan dan aku nir akan merubahnya. Karena itulah aku memintamu untuk menjaga Khun Na untukku"
"Tapi kurasa, aku nir akan bisa mengurusnya sebaik dirimu"
"Kau nir harus sebaik aku, lakukan saja yg terbaik sebisamu, itu saja relatif. Dan jangan terlalu cemas. 1 bulan dari sekarang, aku akan menjadikanmu sebagai sekretaris yg bisa bekerja secara efektif untuk Khun Na"
Tiba-tiba pacar mudanya Jane lewat sambil bicara di telepon dengan bahasa asing "Annyeonghaseyo..." (say what???)
"Err... beliau bukan orang Thailand. Apa beliau orang Korea?"
Dan Jane langsung mengkonfirmasinya dengan senyum manis. Sanrak langsung kagum, sama sekali nir menyangka kalau Jane bukan cuma mempunyai pacar yg jauh lebih muda tapi maupun orang Korea.
Sandee sedang merenung seorang diri waktu Thada tiba-tiba duduk di sampingnya. Dia berkata kalau beliau ingin berkata sesuatu pada Sandee. Tapi ujung-ujungnya beliau malah ragu dan memutuskan untuk pergi beli minuman dulu sebelum beliau berkata apa yg ingin diutarakannya.
Dia pergi tapi lupa membawa tasnya. Tak lama setelah beliau pergi, hapenya berbunyinya dari May. Sandee mengangkat teleponnya dan memberitahu May kalau Thada pergi sebentar. May terdengar cemburu waktu beliau menginterogasi Sandee dan bertanya-tanya apakah Sandee yg mengantarkan Thada waktu itu. Dia bahkan menuduh Sandee berbohong waktu beliau menyangkal tuduhan May. Fahsai tiba disana waktu itu dan mendengarkan percakapan mereka tapi beliau sengaja permanen bersembunyi.
Thada kembali tak lama kemudian. Dia masih agak ragu untuk berkata apa yg ingin diucapkannya. Tapi karena Sandee terus mendesaknya, Thada akhirnya mengaku bahwa beliau ingin putus dari Fahsai. Shock, Sandee bertanya kenapa Thada tiba-tiba ingin putus dari Fahsai, memangnya terdapat apa diantara mereka berdua.
"Entahlah, kurasa perasaanku mulai berubah. Bukan karena cinta atau nir. Kau kan tahu kalau aku nir pernah mengasihi seseorang"
"Kau memang orang yg berhati dingin"
"Saat aku mengajaknya pacaran dulu, kukira beliau relatif cute dan kupikir aku akan memutuskannya setelah 3 bulan"
"Tapi kau sudah pacaran dengannya selama 10 bulan sekarang"
Memang betul. Tapi, Thada merasa beliau dan Fahsai nir punya kecocokan dalam banyak hal. Selera mereka berbeda apalagi gaya hayati mereka. Lama kelamaan beliau merasa nir nyaman dengan korelasi mereka. Dia nir senang waktu Fahsai selalu mengantarkannya kesana-kemari atau waktu Fahsai membelikannya kuliner. Dia nir senang harus selalu mendengarkan dan menuruti keinginan Fahsai.
"Tapi kalau kau putus dengannya hanya karena perkara ini, permanen saja rasanya nir betul"
"Aku tahu. Dia memang nir bersalah"
Patah hati mendengarkan segalanya, Fahsai pun langsung pergi.
Sanrak hendak pulang tapi beliau melihat lampu di ruangan Na masih menyala. Dia mendapati Na merenung sedih di meja kerjanya, sedih karena Jane akan meninggalkannya dan nir terdapat lagi yg akan menemaninya.
"Sejak ayah menyerahkan perusahaan ini padaku, aku banyak mengalami perkara. Orang-orang meremehkanku. Mereka bilang kalau aku nir akan bisa sebaik ayahku. Mereka hanya ingin melihatku gagal dan menghinaku apabila aku sungguh gagal. Tapi terdapat satu orang yg selalu terdapat di sisiku dan mendukungku. Dan orang itu merupakan Khun Jane. Tapi sekarang beliau nir akan menemaniku lagi"
Na bercerita bagaimana dulu hari pertamanya bekerja di daerah kerja ini. Bagaimana dulu beliau sangat amat gugup sampai beliau nir bisa bicara dengan betul. Tapi Jane membantunya menyebutkan cara kerja segala hal di daerah ini dengan penuh kesabaran.
Dulu Jane pernah berkata bahwa beliau nir akan pernah meninggalkannya dan akan selalu menemaninya dan membantunya mengatasi segala hal. Tapi nyatanya, sekarang Jane malah meninggalkannya seorang diri. Sanrak berusaha menghibur Na dan meyakinkannya untuk nir cemas.
"Segalanya niscaya akan baik-baik saja. Kau kan masih memilikiku"
Tapi tepat waktu itu maupun, First datang untuk menjemput Sanrak. Terpaksalah Sanrak akhirnya pergi meninggalkan Na.
Thada membawa Sandee ke toko tatonya. Melihat foto tato di perut telanjang seorang perempuan, Sandee jadi punya pikiran nir baik. Tersinggung, Thada memberitahu Sandee kalau beliau bekerja dengan etika profesional, beliau bukan pervert walaupun beliau sering mentato tubuh telanjang perempuan.
Thanwa muncul tak lama kemudian. Melihat mereka datang berdua, Thanwa bertanya-tanya apakah Thada sudah berbaikan dengan Sandee. Sandee langsung kesal menyadari Thada sudah menceritakan perihal kejadian malam itu pada Thanwa. Thada meyakinkannya untuk nir cemas karena Thanwa itu orangnya nir akbar ekspresi.
Kembali memperhatikan foto-foto tato, Sandee bertanya-tanya apakah ditato itu rasanya sakit. Thada langsung menawarkan diri untuk mentato Sandee agar beliau tahu bagaimana rasanya ditato. Sandee nir mau dan langsung mendorong Thada dengan relatif keras. Ujung-ujungnya mereka saling sodok-sodokan dengan penuh canda tawa.
Tanpa mereka sadari, terdapat seseorang misterius yg membisu-membisu memotret mereka lalu mengirimkan foto-fotonya pada May yg cemburu berat dan murka akbar melihat foto-foto itu.
Sandee pulang tak lama kemudian. Tapi sesampainya di rumah, beliau malah shock mendapati Thew sedang menunggunya "Perasaanku berkata kalau kau sedang berusaha menghindariku"
Kiss - The Series
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - lima:02 PM - Add Comment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar