Senin, 15 Januari 2018

Sinopsis Reunited Worlds Episode 2

 Sinopsis Reunited Worlds Episode 2

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwOlsv3rD4m99ehJhPOqHgW4e_55p7TelpoxEE6hQIDpgoyk-8bZXoK2Rzy8JDqEbJYb1LJnRC_UDBAUrTSCb2EFbdEwJLxLQH7KhbI0q0ymXcoW2w1cRB0KjdcJY5fH3q1qGn2w3vj74/s1600/rw1.jpg

Images Credit: SBS

Sinopsis Reunited Worlds Episode 2

Ho Bang shock berat melihat Hae Sung. Dia langsung mengusap matanya saking tidak percayanya. Bukan cuma wajah, bahkan suara anak remaja dalam hadapannya ini pun sama persis menggunakan suara Hae Sung.

Dia langsung terjatuh lemas saking shocknya. Hae Sung mencoba mendekat, akan tetapi Ho Bang jadi semakin histeris dan ketakutan. Hae Sung melihat label nama Ho Bang dan saat itulah dia baru menyadari polisi ini artinya sahabat SMA-nya.
Hae Sung makin antusias mendekati Ho Bang dan membentuk Ho Bang jadi semakin ngeri sampai akhirnya dia tidak tahan lagi dan kelenger.

Sebuh restoran tampak sedang ramai pengunjung, para koki pun sibuk memasak dalam dapur, termasuk diantara mereka artinya Jung Won. Tapi dia mengerjakan pekerjaannya menggunakan malas-malasan sampai sunbae-nya menegurnya buat kerja lebih cepat.
Seorang pelayan lalu mendatangi Jung Won buat memberitahu bahwa ada dua orang pria yang sedang mencarinya. Jung Won langsung panik, memahami betul siapa dua pria yang mendatanginya itu.

Dia langsung bergegas masuk gudang dan melarikan diri dari sana menggunakan memanjat keluar jendela. Yang jadi masalah, kakinya malah tersangkut dan satu sandalnya terjatuh gara-gara. Saat dia akhirnya berhasil keluar, dia malah telah disambut oleh galat satu pria itu.
Kedua pria itu ternyata rentenir yang hendak menagih hutangnya Jung Won. Tapi pria yang lebih belia mengenali Jung Won dan tetapkan tidak ikut mendekati Jung Won. Si rentenir senior langsung mengkonfrontasi Jung Won yang sengaja menghindarinya.

Sambil berushaa menjaga keseimbangannya, Jung Won berusaha menjelaskan kalau dia bukannya sengaja menghindar, ini lantaran tasnya ketinggalan dalam bis dan ponselnya ada dalam tas itu. Dia juga mengalami kesulitan gara-gara bos dalam kantor keduanya melarikan diri.

Si rentenir tetap tidak terima dan mengancam Jung Won buat membayar hutangnya atau dia akan pindah ke rumahnya Jung Won.

"Kenapa harus Jung Won noona?" Si rentenir yang lebih belia diam-diam mendesah sebal lalu pergi sebelum Jung Won melihatnya.

Pemilik restoran wacana Jung Won bekerja, Cha Min Joon (Ahn Jae Hyun), sedang berada dalam bandara. Hari berikut ini akan terbang ke Perancis, akan tetapi entah kenapa dia tampak gelisah akan sesuatu.
Sementara itu dalam restoran, para pegawai menyambut kedatangan seorang koki baru yang akan menggantikan posisi Min Joon selama dia pergi 2 tahun.

Tapi kemudian, Min Joon ternyata membatalkan kepergiannya. Malah sekarang sedang mondar-mandir gelisah dalam depan rumahnya Jung Won.
Hong Jin Joo ternyata masih saling hubungan menggunakan Jung Won akan tetapi tidak mengakuinya dalam sahabat-temannya yang lain. Malam itu dia hendak mendatangi rumah Jung Won, akan tetapi malah melihat Min Joon.

Jin Joo mengenalinya menjadi bosnya Jung Won lantaran dia pernah makan dalam restoran itu dan melihat Jung Won bekerja menggunakan Min Joon. Tapi kenapa Bosnya Jung Won ada dalam sini. Jangan-jangan... bertanya-tanya, dia pun bersembunyi dalam gang.

Jung Won akhirnya kembali tidak usang kemudian dan keheranan melihat Min Joon malah ada dalam sini. Min Joon menggunakan canggung mengaku kalau dia mengetahui alamat Jung Woon dari daftar alamat pegawai.
"Saya tidak bawa ponsel sekarang. Tapi kenapa kenapa anda ada dalam sini? Bukankah seharusnya anda dalam Paris?"

"Aku tidak jadi ke sana."

"Kenapa?"

"Aku tidak mampu pergi lantaran... gugup dan cemas. Makanya aku tetapkan tetap dalam sini."

Hmm... sepertinya yang dimaksudnya artinya Jung Won. Tapi Jung Won menduga kalau Min Joon tidak mampu pergi lantaran mencemaskan restorannya.

Min Joon kecewa mendengar pemikiran Jung Won, akan tetapi dia terlalu ragu buat menjelaskan apapun dan akhirnya membiarkan Jung Won berpikir seperti itu dan hanya mengomelinya buat bekerja lebih keras.
"Bagaimana mampu kau tidak ada perkembangan sama sekali? Bukankah seharusnya kau berkembang sekarang bahkan sekalipun kau tidak punya bakat?"

"Maaf, chef-nim."

"Masuklah. Sampai jumpa besok dalam restoran."

Begitu Min Joon pergi, Jin Joo keluar dari persembunyiannya dan langsung mengomeli Jung Won. Sekarang ini Jung Won harus tetap fokus, dia tuh baru saja memenangkan lotre. Pada dasarnya, Bosnya Jung Won tersebut melamar Jung Won. Buktinya dia melepaskan prospek masa depannya demi Jung Won.
"Kuakui, bosmu itu keren banget."

"Hei! Tidak seperti itu! Sadarlah!"

"Kaulah yang harus sadar! Dia tersebut menyatakan perasaannya padamu. Dia bilang kalau dia tidak jadi pergi ke Paris lantaran dia mencemaskanmu. Gila! Dia bahkan sangat mempesona."

Jung Won tetap tidak percaya dan cepat-cepat mengalihkan topik. Dia mau ke Chungho buat mengambil tasnya yang ketinggalan dalam bis. Jin Joo langsung menggerutu kesal, dia benar-benar kesusahan hanya buat memastikan Jung Won tidak bertemu sahabat-sahabat mereka yang lain.
"Kurasa aku melihat Hae Sung dalam Chungho siang tersebut." Aku Jung Won.

"Jung Jung Won, berhentilah. Sekarang telah 12 tahun berlalu."

Jung Won buru-buru menghindar dan pergi sekarang juga.

Ho Bang membawa Hae Sung ke kedai mie. Dia masih takut-takut dan mencoba menyodok Hae Sung buat memastikan dia benar-benar konkret. Hae Sung bertanya-tanya bagaimana kabar Jung Won. Entahlah, Ho Bang tidak memahami lantaran mereka kehilangan hubungan menggunakan Jung Won. Tapi, apa Hae Sung tidak ingat apapun wacana hari itu.
"Kenapa tidak ingat? Aku ingat segalanya."

Flashback.

Hari itu, Hae Sung yang merupakan anak tertua dari 5 bersaudara, memasak sarapan pagi buat nenek dan saudara termuda-adiknya. Satu per satu, saudara termuda-saudara termuda Hae Sung keluar dan Hae Sung tampak begitu sayang dalam saudara termuda-adiknya. Saat saudara termuda bungsu-nya, Sung Soo Ji, memintanya buat menguncir rambutnya, Hae Sung langsung menuntut cium pipi dulu.
Sung Hae Chul adiknya yang sok dewasa, tiba-tiba saja membentuk semua orang terkejut menggunakan mengumumkan rencananya hari ini, dia akan nembak lalu mencium seorang cewek. Adik perempuannya, Sung Young In, menasehati Hae Chul buat tidak bilang-bilang kalau mau mencium, cewek tidak senang itu.

Hae Sung memperingatkan Hae Chul buat tidak mengganggu cewek, apalagi kalau dia sampai harus dipanggil gurunya Hae Chul gara-gara ulahnya.

Hanya Sung Young Joon yang tidak muncul dalam meja makan, akan tetapi Young In mengatakan kalau Young Joon telah berangkat duluan tersebut. Nenek jadi cemas, sepertinya Young Jun belajar sangat keras. Kemarin juga dia kembali larut malam. Hae Sung bertanya-tanya, lantaran Young Jun juara kelas, mungkinkah dia mampu jadi dokter nantinya. Tentu saja, Nenek konfiden.

Tiba-tiba terdengar bunyi bel sepeda. Jung Won telah tiba menjemput Hae Sung. Sembari menunggu dalam depan, Hae Sung berlatih bagaimana dia harus mengungkapkan ucapan selamat ultahnya dan memberikan kadonya buat Hae Sung nanti.
Mereka bersepeda berdampingan menggunakan riang gembira. Tapi Hae Sung sepertinya tidak ingat hari ultahnya sendiri. Saat Jung Won tanya tersebut dia sarapan apa, Hae Sung malah bilang makan sosis dan sup memahami (bukan sup rumput laut yang biasanya dimakan dalam hari ultah).

"Apa kau juga memasak side dishes juga?"
"Tentu saja. Harus. Aku kan calon koki berbakat. (Masakanku) luar biasa. Nenek dan anak-anak bilang kalau cita rasanya luar biasa."

Jung Won cemberut tidak bahagia mendengarnya. Apalagi saat dia melihat Hae Sung membawa bekal ke sekolah buat Young Jun. Soalnya Young Joon kan juara kelas dan tahun depan dia akan jadi muris senior, jadi Hae Sung bertekad mau menjaga Young Jun menggunakan baik.

"Sung Hae Sung, kau sekarang juga murid senior." Kesal Jung Won.

Beralih topik, Hae Sung tiba-tiba menanyakan pendapat Jung Won ciuman pertama. Jaman sekarang kan biasanya hal itu dilakukan lebih dini. Jung Won makin kesal mendengarnya dan langsung pergi duluan meninggalkan Hae Sung.

Setelah memarkirkan sepedanya, Jung Won merogoh sakunya buat mengambil kalung yang berbandul garpu dan pisau. Ia ingat akan pembicaraannya menggunakan Hae Sung beberapa waktu lalu.
Flashback.

Dia memastikan apakah Hae Sung benar-benar tidak ingin ikut ujian masuk perguruan tinggi? Tidak. Hae Sung bahkan telah memilih sekolah kuliner. Kenapa? Jung Won pikir nilainya Hae Sung cukup bagus. Sebelumnya, Hae Sung bilang kalau dia mau masuk ke sekolah hukum.
Hae Sung berdalih kalau dia mendapat kesadaran dan beliau memang senang memasak. Jung Won menatapnya curiga, dusta! Dia sempurna tidak masuk ke perguruan lantaran tidak mampu membayar biaya sekolah. Hae Sung hanya ingin menyokong saudara-saudaranya supaya mereka tidak risi menggunakan biaya sekolah. Bukankah hidupnya sendiri juga vital? Apa dia tidak akan menyesal?

Hae Sung masih mengelak, dia bukannya tidak punya pilihan, akan tetapi dia punya mimpi baru. Dia akan membangun restoran yang besar supaya mampu menghidupi nenek dan saudara termuda-adiknya. Dia menyuruh Jung Won buat mengunjungi restoranny, dia janji akan memberinya makanan gratis.

Aku tidak akan pergi ke restoran itu. ujar Jung Won kesal.

Flashback end.

Jung Won tersenyum menatap kalung itu. Dong Hyun tiba ke kawasan parkir, dia menyapanya. Keduanya pun berbincang-bincang santai. Bertepatan saat itu, Hae Sung dan Ho Bang sampai kesana.
Ho Bang kenal menggunakan Dong Hyun, dia si pemimpin kelas seni. Dong Hyun dan Jung Won berada dikelas seni yang sama. Ia mendengar dari temannya, ucapnya Dong Hyun sangat menyukai Jung Won. Mereka pasangan yang imut juga sih, tidak seburuk yang dibayangkan.

Hae Sung cemburu juga mendengar gosip itu. Dia sengaja berjalan ke kawasan parkir dan menyenggol pundak Dong Hyun saat berpapasan. Keduanya bertatapan sengit. Hae Sung memperingatkan, Terus saja menggambar dikelas seni.

Jung Won menghampiri Hae Sung yang masih kelihatan kesal. Dia mengatakan kalau dia akan melewatkan kelas seninya hari ini. Apa hari ini Hae Sung akan bekerja? Hae Sung masih bersikap dingin, dia tidak akan melewatkan kerja paruh waktunya. Dia pergi dulu, mau mengantar bekal buat Young Jun.
Kenapa dengannya? desis Jung Won.

Hae Sung pergi ke kelas Young Jun. Bukannya dalam kelas, Young Jun malah sedang dirawat dalam UKS dan wajahnya lebam bekas pukulan. Hae Sung kesal mengetahui adiknya kena bully, siapa yang melakukannya? Katakan.
Young Jun tidak mau buat masalah, dia akan terus belajar. Jadi, dia menyuruh Hae Sung buat pergi saja. Hae Sung terperinci tidak mampu terima, dia kakaknya, mana mungkin ada kakak yang rela adiknya dipukuli.

Apa hyung-nya bersikap seperti itu lantaran dia ingin bertindak menjadi hyung? Young Jun menyalahkan Hae Sung, dia dipukuli lantaran Hae Sung artinya Hyungnya. Tidak ada alasan lain selain lantaran dia hyung-nya!

Young Jun terisak mengatakan hal itu. Hae Sung pun bungkam, tidak mengatakan apapun lagi. Matanya mulai menggenang mendengar kenyataan getir itu.

Hae Sung berlari menuju ke kelasnya Jung Won dan langsung memukul wajah Yang Jung Chul yang sedang membuli anak lain. Seisi kelas terkejut melihat Hae Sung mengamuk begitu. Namun untungnya ada anak lain yang berhasil menunda Hae Sung.
Kau br*ngsek. Mengapa kau melakukan itu terhadap saudaraku? Aku akan memberimu pelajaran! teriak Hae Sung.

Jung Chul malah senyum. Yah, harusnya dia memang begitu dari dulu. Sekarang, dia baru gusar setelah adiknya dipukuli. Dia acapkali bertengkar menggunakan Hae Sung, akan tetapi Hae Sung selalu menghindar. Ia dengar kalau Hae Sung petarung hebat dalam sekolah, dia tidak begitu memahami lantaran dia anak baru disana.

Hae Sung kalap dan ingin memberi Jung Chul pelajaran. Jung Chul semakin memancinya dan mengatakan kalau adinya menangis saat dipukuli. Dia dengar, mereka berdua bukan saudara kandung.

Hae Sung murka bukan ketua Jung Chul membawa topik sensitif itu, dia akan membunuhnya! Hong Bang terus menjagal Hae Sung dan menariknya keluar kelas supaya perkelahian mereka tidak berlanjut.

Kemarahan Hae Sung akhirnya mereda. Jung Won menemaninya dan menyarankan supaya Hae Sung mengabaikannya saja, tidak usah perduli walaupun diprovokasi. Hae Sung telah pernah diskors tahun lalu gara-gara perkelahian juga. Ingat kalau mereka buat sementara lagi lulus.
Ya. Tapi Hae Sung masih tidak tahan lantaran dia memukuli Young Jun. Jung Won memahami, memikirkannya saja telah membentuk dia murka. Lebih baik dia saja yang menjambak rambutnya Jung Chul dan memberi pelajaran.

Hae Sung menunda tangan Jung Won yang berniat pergi. Baiklah, dia berjanji tidak akan berkelahi dengannya lagi. Dia akan menghindarinya. Jung Won menuntutnya buat berjanji. Hae Sung mengangguk.

Pulang dari sekolah, Hae Sung melihat Bibi penjual aksesoris dalam jalan. Dia ingat kalau tersebut pagi Jung Won bilang mau bolos dari kelas seni. Saat melihat aksesorinya, dia tertarik menggunakan jepit rambut pita biru dan membelinya.

Setelah itu, dia pun biar absen dalam pemilik restoran kantor paruh waktunya. Pemilik restorannya sangat baik, dia membiarkannya buat libur hari itu. Hae Sung pun sangat berterima kasih lantaran itu.
Dia kemudian menelepon Jung Won memakai telepon restoran. Jung Won saat itu sedang sibuk menyiapkan kejutan ulang tahun untuknya. Hae Sung memberitahu kalau dia mau tiba ke rumah Jung Won. Jung Won kaget, saudara termuda-saudara termuda Hae Sung menampakan menandakan X, mereka belum menuntaskan persiapan kejutan buat Hae sung.

Jung Won beralasan kalau dia meninggalkan dompetnya dalam kelas seni, jadi dia minta tolong supaya Hae Sung mengambilkan dompetnya sekarang. Dia akan menunggunya dalam rumah Hae Sung. Tanpa curiga, Hae Sung mengiyakan saja permintaan Jung Won.

Hae Sung berjalan masuk ke sekolah memakai senter sepedanya. Ia masuk ke ruang seni akan tetapi tidak mampu menemukan dompet Jung Won dalam lemarinya. Aih, Jung Won sempurna lupa meletakkan dompetnya ditempat lain. Makanya, Jung Won memang membutuhkannya.
Ia pun berniat buat pergi. Tapi dia malah dikejutkan menggunakan adanya Jung Chul yang terkapar dilantai dan kepalanya bocor berlumuran darah. Hae Sung panik, dia membantunya menyingkirkan patung yang menghantam kepalanya kemudian mendudukkannya dan menggunakan panik memohon dalam Jung Chul buat bertahan.

Hae Sung lalu bersepeda keluar sekolah buat mencari kontribusi. Dia terus mengayuh sepedanya sekencang mungkin sampai-sampai dia lupa buat tengak-tengok saat menyeberang jalan. Naasnya, tepat saat itu tunggangan beroda empat melintas menggunakan cepat dan menabrak sepeda Hae Sung. Brak! tubuh Hae Sung pun terpental kena hantam tunggangan beroda empat.

Persiapan pesta ulang tahun Hae Sung telah selesai akan tetapi sampai sekarang Hae Sung belum juga kembali. Adiknya meyakinkan kalau kakaknya akan segera kembali. Mereka mematikan lampu ruangan dan menanti kedatangannya.
Pintu berdecit keras. Mereka semua antusias menyambut kedatangan Hae Sung saat pintu terbuka. Tapi anehnya, saat mereka mencari-cari orang yang membuka pintu, tidak ada seorang pun disana. Sepertinya hanya angin kencang yang telah mendorong pintunya.

Di Masa Kini...

Saat itu, Hae Sung meninggal mayapada. Dan aku baru sadar, mungkin bukan angin yang membuka pintu malam itu... melainkan Hae Sung. Batin Jung Won dewasa.
Jung Won berdiri menunggu kereta melintas. Hae Sung berjalan disisi lain kereta menggunakan lesunya. Jung Won terdiam memperhatikan kaki orang diseberang jalan selama keretanya melintas. Saat kereta akhirnya telah lewat, dia malah tercengang melihat Hae Sung dalam seberang.

Bersambung ke episode tiga

Reunited Worlds

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 4:30 PM - Add Comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar