Kamis, 18 Januari 2018

Sinopsis The King's Woman Episode 2 - 1

 Sinopsis The King's Woman Episode 2 - 1

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCYIJjEQ9PNw_AYryF2_7k39Lw7OlRcgUz6AJpl9EifwH8Ffu3BP96c6pz6TlSYdZbUyv8618u12Lh4uQytrxa6kTwI5Uc2saO_nJa8PA-dmiisksHjAjsb0e0Z7zLHusV1JQ3-Xd-XlWE/s1600/K2-3.jpg

Images Credit: Zhejiang TV

Sinopsis The King's Woman Episode 2 - 1

Pagi itu, para pejabat & prajurit sudah berbaris dalam sepanjang karpet merah ketika Ying Zheng berjalan menggunakan penuh wibawa menuju istana buat apel pagi.

Dalam narasi, diceritakan bahwa Ying Zheng mulai memerintah secara pribadi sehabis upacara penobatannya dalam tahun 238 SM.
Dulunya, Ying Zheng dilahirkan dalam Kerajaan Zhao & nama aslinya merupakan Zhao Zheng. Dia dalam sana menjadi pangeran yang disandera. Karena itulah beliau tidak jarang dihina & ditindas. Bahkan dalam flashback, Ying Zheng tidak jarang dikejar-kejar tentara militer.

Begitu kembali ke Kerajaan Qin, beliau mengubah namanya menjadi Ying Zheng. Dia naik tahta dalam usia 13 tahun. Akan akan tetapi dalam ketika itu, beliau poly mengalami tekanan berasal Ibu Suri Huayang & Lu Buwei.

Para bawahannya Lao Ai dibawa menghadap Ying Zheng. Seorang menteri mencoba membela orang-orang itu karena biarpun Lao Ai pantas dieksekusi tewas atas pemberontakannya, tapi para bawahannya ini nir terlibat.
Karenanya, Menteri menyarankan agar mereka dibiarkan tetap hayati, tapi diusir berasal istana & statusnya diturunkan jadi masyarakat biasa. Seorang menteri lain ikut mendukung usul menteri pertama.

Tapi tentu saja tidak muncul ampun bagi siapapun. Ying Zheng menolak bersikap lunak. Karena seandainya beliau bersikap mirip itu, maka takkan muncul yang setia padanya.

Dia bahkan memutuskan bahwa siapapun yang membela pengkhianat, maka mereka juga wajib tewas. Para menteri yang lain sontak ketakutan, sementara para bawahan Lao Ai & kedua menteri yang membela mereka, diseret keluar berasal aula.

Li Zhong kemudian melaporkan sebuah warta yang mengatakan kalau Lao Ai kabur ke Kota Luoyang dalam Kerajaan Han. Ying Zheng yakin kalau Lao Ai absolut bersembunyi dalam rumah penduduk biasa.
Karena itulah, Ying Zheng memutuskan mau pergi ke Kota Luoyang. "Aku akan menangkapnya menggunakan tanganku sendiri!"

Li'er & Jing Ke makan siang dalam sebuah kedai dalam Kota Luoyang. Li'er lagi-lagi menyamar menggunakan kostum laki-laki agar lebih safety & Jing Ke mencoba menghiburnya agar tidak terlalu bersedih atas kematian Kakeknya.
Li'er membahas Kota Yewang yang dekat loka ini. Itu merupakan loka Raja Kerajaan Wey diasingkan sang Raja Kerajaan Qin. Dulu, Raja & keluarga Gongsun relatif dekat. Li'er bertanya-tanya bagaimana keadaan Raja sekarang.

Li'er juga menyinggung wasiat Kakeknya yang menyuruh mereka buat mencari Pendekar Lu Guojian. Li'er pernah mendengar kalau Pendekar Lu Guojian pernah menjadi pengikut dalam rumah Bangsawan Xinling.

Tapi Bangasawan Xinling sudah meninggal global beberapa tahun yang kemudian & para pengikutnya sudah terpencar. Jadi, buat menemukan Pendekar Lu Guojian, tampaknya mereka wajib poly bertanya dalam orang.

Di loka yang sama, Ying Zheng duduk dalam meja seberang menggunakan Li Zhong & Chengjiao. Ying Zheng melihat Kota Louyang yang sekarang jadi semakin makmur ini. Chengjiao maklum, Kanselir Kota Louyang merupakan seseorang pedagang, jadi beliau tentu memahami bagaimana memakmurkan kotanya.
Ying Zheng mengaku bahwa selama bepergian Ke Luoyang. Begitu beliau memegang kendali penuh atas pemerintahan, beliau berencana akan memindahkan semua orang kaya ke Xianyang.

Dia akan mengurangi pajak & menghapus wajib militer & membiarkan mereka hayati hening dalam Xianyang. Orang-orang kaya umumnya lebih mementingkan kekayaan daripada prestise nasional.

"Aika Kerajaan Qin-ku menunjukkan yang terbaik buat mereka, maka mereka takkan peduli siapa raja global."

Chengjiao kagum menggunakan agenda Ying Zheng itu. Aika mereka memindahkan kekayaan global ke Kerajaan Qin, maka kekuatan Kerajaan Qin absolut akan semakin tinggi.

Tiba-tiba muncul 2 orang pemabuk yang cari kasus menggunakan menggodai seseorang perempuan tapi tidak muncul seorangpun yang bergerak buat menolongnya. Li'er berniat menolong perempuan itu. Tapi Jing Ke menghentikannya. Dia sendiri hendak bangkit buat menolong perempuan itu.
Tapi bahkan sebelum beliau sempat berdiri, Ying Zheng sudah bergerak duluan menghajar kedua laki-laki itu. Salah satu pemabuk terlempar ke arah Jing Ke & Li'er. Tapi mereka berdua cekatan ikut menghajar si pemabuk itu.

Setelah kedua pemabuk itu pergi, Ying Zheng mendekati Jing Ke & Li'er, memuji kehebatan mereka & mengundang mereka minum menggunakan.

Mereka bertiga akhirnya duduk & minum-minum menggunakan. Ying Zheng memperkenalkan dirinya menjadi 'Tuan Muda Zhao'. Saat Jing Ke tanya apa alasan Ying Zheng datang ke kota ini, Ying Zheng beralasan kalau beliau lewat kota ini buat berbisnis.

Jing Ke & Li'er mempercayainya begitu saja kemudian menggunakan santainya membahas ihwal invansi Kerajaan Qin dalam Kerajaan Zhao. Li'er heran menggunakan ambisi besar Kerajaan Qin, keenam kerajaan bisa hayati hening, tapi Kerajaan Qin malah bersikeras berperang & menciptakan masyarakat jadi panik.
Jing Ke merasa kalau ini merupakan waktu yang tepat bagi keenam kerajaan buat manunggal melawan Kerajaan Qin. Ying Zheng buru-buru mengalihkan topik & mengajak mereka berdua bersulang. Mereka terus minum & minum berulang kali hingga akhirnya mereka semua mabuk.

Jing Ke mabuk berat hingga Li'er wajib memapahnya ke kamar. Saat Li'er tengah menyelimutinya, tiba-tiba Jing Ke menggenggam tangan Li'er & mengatakan.
"Akhirnya aku menangkapmu. Kau dilarang meninggalkanku, bahkan tidak boleh satu langkahpun, bahkan satu haripun tidak boleh. Apa kau memahami, Adik seperguruan?"

Li'er menciptakan malu-menciptakan malu mendengarnya. Jelas mereka punya perasaan dalam satu sama lain. Jing ke tertentu tertidur & Li'er pun perlahan melepaskan tangannya & kembali ke kamarnya sendiri.

Ying Zheng yang juga mabuk berat, berjalan sempoyongan menuju kamarnya. Tapi keesokan harinya ketika Ying Zheng membuka selimutnya, beliau malah mendapati Li'er tertidur dalam atas dadanya.
Kaget, Ying Zheng kontan mendorong Li'er. "Kenapa kau muncul dalam sini?"

Li'er juga kaget melihatnya. "Aku juga ingin tanya kenapa kau muncul dalam sini? Ini kamarku."

Ying Zheng baru sadar kalau beliau sudah keliru masuk kamar semalam. Tak sengaja beliau keceplosan menyebut dirinya sendiri menjadi 'gua ren' (aku - celoteh ganti pribadi yang spesifik dipergunakan sang raja).

Li'er tentu saja heran mendengarnya. Ying Zheng kalem beralasan kalau beliau sedang mabuk, umumnya beliau senang pura-pura jadi raja. Ying Zheng mengatakan kalau umumnya beliau nir senang tidur menggunakan orang lain. Tapi karena sekarang sudah terlanjur, beliau ingin tidur lebih lama.

Dia sudah mau merebahkan diri, tapi Li'er cepat-cepat mencegahnya & meminta Ying Zheng pergi dulu soalnya beliau mau ganti baju. Mengira mereka sama-sama laki-laki, Ying Zheng kalem saja mengizinkannya ganti baju sekarang.
Saat Li'er ragu, Ying Zheng menganggap kalau beliau menciptakan malu & berinisiatif mau membantunya ganti baju. Li'er tertentu panik mencegahnya. Ying Zheng heran, mereka berdua kan laki-laki, apa yang beliau takutkan?

Kalau begitu, Ying Zheng menunjukkan diri buat melepas baju duluan. Dia sudah mau melepas bajunya yang sontak menciptakan Li'er semakin panik mencegahnya. Ying Zheng jadi semakin heran melihat sikapnya.

"Tuan Muda Sun, kau terlalu pemalu. Apa mungkin kau seseorang perempuan?" Goda Ying Zheng.
Li'er ragu sesaat, tapi kemudian beliau tegas mengklaim dirinya laki-laki. Kalau beliau laki-laki, terus kenapa takut? Sini, sini. Ying Zheng donasi buka baju. Li'er makin panik mengancam akan memanggil abang seperguruannya kalau Ying Zheng berani mendekat lagi.

Ying Zheng tertawa melihat reaksi Li'er & menganggap kalau Li'er absolut sangat muda. Baiklah, Ying Zheng memutuskan buat nir lagi menggodanya & pergi.

Dia membuka pintu bertepatan menggunakan Jing Ke yang hendak mengetuk. Jing Ke kentara heran melihat Ying Zheng muncul dalam kamarnya Li'er. Ying Zheng menjelaskan kalau beliau keliru masuk kamar gara-gara mabuk semalam.
Jing Ke mendelik kaget mendengarnya. Ying Zheng bingung, memangnya kenapa kalau beliau tidur menggunakan saudara termuda seperguruannya Jing Ke, mereka semua kan laki-laki. Tapi saudara termuda sepeguruannya Jing Ke itu sangat aneh, beliau bertingkah mirip perempuan rewel.

Setelah Ying Zheng pergi, Li'er tertentu keluar menggunakan gugup. Mungkin takut Jing Ke keliru paham, Li'er menjelaskan kalau beliau sungguh tidak memahami apa yang terjadi semalam. Ying Zheng sudah muncul dalam sebelahnya ketika beliau bangun tersebut.
Jing Ke mengatakan kalau beliau mabuk semalam & tidak memahami bagaimana beliau kembali ke kamar. Li'er makin gugup mendengarnya, tapi beliau membisu saja. Jing Ke tertentu mengalihkan topik mengajaknya turun buat sarapan.

Di bawah, Li Zhong melapor bahwa anak butir mereka sudah menemukan eksistensi para pemberontak. Ying Zheng pun tertentu pamitan dalam Jing Ke & Li'er menggunakan alasan muncul barang baru yang wajib beliau periksa.
Dia kemudian tanya secara spesifik dalam Li'er ihwal apa agenda mereka selanjutnya. Sepertinya biarpun beliau nir memahami kalau Li'er perempuan, secara tidak sadar beliau mulai tertarik dalam Li'er.

Jing Ke menjawabnya buat Li'er, mereka akan pergi mencari Pendekar Lu Gaojian. Ying Zheng pun pamit dalam mereka.

Bersambung ke part 2

The King's Woman

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 3:23 PM - 2 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar