Jumat, 12 Januari 2018

Sinopsis King is Not Easy Episode 14

 Sinopsis King is Not Easy Episode 14

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQhLlz58ZXtlMqMUCKMfX1qpTX8iG5cWsNV3OQz2r9qV2Ab98HOcgb9wFTBEBBXW1UPmXV6AvEVDHCWR9HuAqAVhvrdfqkUISaHHgDs_9isfxdGHixCPOuSye7I2XEisLC8u55650m7nT0/s1600/kine2.jpg

Images Credit: Tencent

Sinopsis King is Not Easy Episode 14

Gara-gara kecurigaan Ni Chang kepada mereka berdua, Ji Man memaksa Da Xi bangun lebih pagi buat mengajarinya segala sesuatu perihal istana.
Da Xi terang kesal. Lagian kalau contohnya beliau memberitahu Ji Man ada 2 orang yg bertukar jiwa, apa beliau bakal mempercayainya? Tidak, kan? Jadi tidak mungkin akan ada yg mempercayai Ni Chang.

"Bagaimana kalau ada yg mempercayainya? Apa yg wajib kita lakukan?"

"Terserah mereka mau percaya apapun. Mereka tidak punya bukti."

"Kau ada aku adalah buktinya. Pelayan istana yg memahami segala seluk beluk istana serta seseorang raja yg tidak memahami apapun. Menurutmu apa yg orang lain pikirkan? Sudahlah. Akan kuajarkan segala hal perihal istana padamu. Cuma ringkasan, siapa memahami terjadi sesuatu."

Ditulis oleh Ima Sutrima
Support penulis dengan membaca sinopsis ini hanya kepada
sutrimadiary.blogspot.co.id

Ji Man baru bicara satu ungkap, akan tetapi Da Xi sudah tidur lagi hingga Ji Man wajib memaksanya buat melek. Tapi kepada tengah pelajaran, Shen Jia ada buat mengabarkan bahwa Ibu Suri memanggil mereka berdua buat mendikusikan sesuatu.
Da Xi pribadi cemas. "Apa yg wajib kulakukan? Apa aku akan diinterogasi? Mati aku!"

"Bukankah barusan kau damai-damai saja? Kenapa? Sekarang kau takut?"

Da Xi menyangkal. "Aku tidak takut kok."

"Kalau begitu, mari kita pergi... Paduka."

Begitu mereka tiba, Ibu Suri pribadi mengetes Raja dengan tanya apakah beliau masih jangan lupa apa dulu sering dibicarakan Ayahandanya Ji Man?
Waduh! Da Xi terang panik mendengarnya serta gugup menjawab: kejujuran, efisiensi, mengasihi masyarakat serta... beliau sudah tidak jangan lupa lagi. Sudah begitu lama waktu berlalu.

Ibu Suri kemudian beralih topik membahas Da Xi yg katanya berdebat dengan Ni Chang. Apa yg terjadi sebenarnya? Apa Ni Chang membuli lagi? Ji Man kalem mengklaim kalau dialah yg salah, jadi wajar kalau Ni Chang menghukumnya.

"Tapi kudengar kalau pelajaran etiketmu sangat baik. Kenapa kau malah membentuk kesalahan?"

Da Xi mengklaim kalau itu alasannya beliau terlalu memanjakan pelayannya ini. Membahas hal itu, Ibu Suri pribadi memanfaatkannya buat membahas perihal salah satu selir Ayahandanya Ji Man yg manja dulu. Apa Raja masih jangan lupa apa yg terjadi kepada selir manja itu?
"Kau serta aku bahkan ada kepada sana waktu itu. Kau bahkan janji padaku kalau para selirmu tidak akan pernah berbuat hal sembrono seperti itu. Apa kau lupa janjimu sendiri?!"

Da Xi panik tidak memahami wajib bagaimana. Saat Ji Man membisu-membisu mengisyaratkannya dengan sodokan ringan, Da Xi pribadi pura-pura pingsan. Ji Man beralasan kalau ini alasannya Raja kelelahan sehabis membaca berbagai laporan semalam suntuk.

Cemas, Ibu Suri memerintahkan para pengawal buat membawa Raja kembali ke kamar. Akhirnya mereka aman buat ketika ini.
Tapi Ibu Suri kemudian memerintahkan Qiu Shui buat memanggil dukun ke istana. Dia wajib menyingkirkan iblis yg bersembunyi kepada istana ini.

Setelah Da Xi diletakkan kepada ranjangnya, Ji Man mengusir seluruh orang dengan menyuruh Shen Jia memanggilkan dukun buat menyembuhkan Raja yg kelelahan.
Begitu aman berduaan, Da Xi pribadi bangun dengan cemas. Mereka sungguh sudah ketahuan. Jangan-jangan mereka akan dikurung seolah mereka kerasukan iblis. Lebih baik mereka melarikan diri saja.

Ji Man masih kalem serta mengingatkannya buat tidak gegabah, itu membentuk keadaan makin tidak baik. Lebih baik mereka membisu dulu serta lihat apa agenda orang-orang itu.

"Kalau kita tidak pergi, maka mereka akan membunuh kita. Ayo, pergi saja. Yah?"

"Pergi ke mana? Seluruh negara ini milik famili kerajaan. Ke mana kita bisa pergi? Lagipula, tidak mungkin kita melarikan diri seumur hidup."

Tapi... mungkin mereka bersembunyi buat ad interim waktu kepada luar istana. Karena itulah, Ji Man menyuruh Da Xi buat membentuk pengumuman bahwa beliau akan melakukan pemeriksaan ke luar istana.

Begitu mereka keluar istana, mereka bisa mencari seseorang pakar bela diri yg mungkin bisa membantu mereka bertukar jiwa kembali. Jika tidak, setidaknya mereka bisa melarikan diri buat ad interim waktu.

Da Xi sepakat. Mereka pun bergegas pergi. Tapi baru jua mereka keluar selangkah dari gerbang istana, Qiu Shui sudah menghadang mereka dengan membawa para dukun serta prajurit.
Dia mengaku kalau belakangan ini beliau selalu membuntuti mereka berdua... buat menangkap serta menyingkirkan iblis. Dia memberi isyarat serta seketika itu jua para prajurit pribadi mengepung mereka.

"Kau mengira aku kerasukan iblis?" tanya Da Xi gugup

"Saya tidak berani. Tapi para dukun ini bisa mengetahui mana raja yg asli. Anda tidak perlu takut, Paduka."

Sementara Da Xi gugup, Ji Man tegas mengomeli Qiu Shui alasannya berani menghalangi raja buat melakukan pemeriksaan keluar istana. Qiu Shui berkata bahwa Ibu Suri memerintahkan tidak ada seseorang pun yg boleh meninggalkan istana hari ini. Terutama mereka berdua.

"Bagaimana kalau kami permanen pergi?"

"Berdasarkan perintah resmi Yang Mulia Ibu Suri, siapapun yg melawan, akan dieksekusi meninggal!"

Para pengawal pribadi menyerbu mereka. Alih-alih Raja, malah Da Xi yg bertindak melawan serta menghajar para pengawal itu. Jelas saja Qiu Shui jadi makin curiga.
Salah seseorang pengawal berhasil menendang Da Xi hingga beliau terjatuh dengan Ji Man serta membentuk Ji Man menimpanya. Tepat ketika kepada tengah kepanikannya, langit mendadak mendung. Petir menggelegar bersahutan kemudian tiba-tiba saja sebuah petir dahsyat menyambar Ji Man serta Da Xi.

Seketika itu jua terjadi sesuatu yg aneh kepada mereka berdua. Jiwa mereka bertukar kembali ke tubuh masing-masing. Ji Man bangkit kembali dengan aura rajanya serta seketika itu jua para pengawal ketakutan serta berlutut padanya.
"Qiu Shui, siapa yg memberimu keberanian buat memperlakukannya seperti ini?" Omel Ji Man

Saking senangnya mendapati jiwanya kembali ke tubuhnya sendiri, Da Xi sontak jejeritan heboh kepada sana, kepada hadapan orang banyak. Ji Man hingga wajib membisikinya buat membisu alasannya mereka sedang dipandang banyak orang.

"Syukurlah, akhirnya kita bertukar kembali! Kita tidak perlu risi lagi." Bisik Da Xi

Sudah bisa damai sekarang, Ji Man menetapkan buat membatalkan kepergian mereka keluar istana. Toh Ibu Suri jua memerintahkan mereka buat tidak keluar istana. Dia mau kembali saja, para dukun itu boleh ikut kalau mereka mau.

Qiu Shui terang galau. "Kenapa aku merasa beliau raja yg asli? Apa intuisiku salah lagi?"

Mereka kemudian pergi menemui Ibu Suri yg tampak masih sangat curiga kepada mereka. Da Xi hingga tegang ditatap seintens itu, untung saja mereka sudah bertukar jiwa kembali.
Ibu Suri tanya kenapa Ji Man mau melakukan pemeriksaan ke luar istana dengan membawa Da Xi? Apa Da Xi mengatakan sesuatu padanya? Ji Man menyangkal. Dia cuma sedang bosan, makanya beliau berniat mengobservasi warga.

Dan jua, alasannya Da Xi sudah cukup lama tidak keluar istana sejak ketika beliau masuk istana. Belakangan ini beliau memperhatikan Da Xi tampak depresi, mungkin beliau ingin pulang kampung. Makanya Ji Man membawanya supaya mereka bisa mampir ke rumahnya Da Xi buat membangkitkan semangatnya.

"Apa itu benar, Da Xi?"

"Err... Benar, Yang Mulia."

"Aneh sekali. Jika memang begitu, kemudian kenapa Ni Chang memberitahuku kalau kalian berdua bertukar jiwa?"
"Kebohongan yg konyol. Ibunda, kurasa ini alasannya Ni Chang tidak bisa mendapat perilaku acuhku padanya. Makanya beliau merencanakan seluruh itu serta membohongi seluruh orang."

Jika Ibu Suri tidak percaya padanya, Ibu Suri boleh melakukan segala macam cara buat mengkonfirmasi kebenarannya. Ibu Suri mencoba mengetesnya lagi dengan berbagai pertanyaan serta Ji Man sukses menjawab semuanya dengan gampang.

Tapi pertanyaan terakhir, sempat membentuk Ji Man gugup alasannya Ibu Suri tanya ada berapa banyak wanita yg beliau kurung bersamanya kepada ruang memorial waktu itu.
Jelas beliau tidak memahami alasannya beliau tidak ada kepada sana waktu itu. Tapi dengan damai beliau menolak menjawabnya dengan alasan bencana itu masih membuatnya trauma. Mengingat wanita sebanyak itu tiba-tiba menyerbunya, rasanya mengerikan sekali.

Ibu Suri akhirnya mempercayainya serta pribadi mengeluarkan perintah buat mencabut gelar serta posisi Ni Chang. Mulai sekarang, beliau akan diasingkan ke Istana Dingin selamanya.

Begitu mereka kembali ke kamar raja, Ji Man mengusir seluruh orang kecuali Da Xi. Begitu seluruh orang pergi, Ji Man pribadi memeluk Da Xi.
"Bagus sekali. Akhirnya aku bisa memeluk dirimu yg asli."

"Syukurlah. Aku akhirnya jadi Da Xi lagi."

"Bukankah kau bilang kau senang jadi raja serta punya pelayan?"

"Aku kan dari bicara waktu itu. Aku lebih cocok jadi pelayan buat orang lain."

Ji Man tiba-tiba mendekat seolah mau menciumnya yg terang membentuk Da Xi protes. "Mau apa?"

"Tidak ada. Aku cuma ingin menciummu serta mengecek tubuh sementaraku."

"Dasar cabul. Aku tidak percaya kau seseorang raja. Tidak pantas."

"Kau malu apa? Aku bukan cuma sudah melihat seluruh, aku jua sudah menyentuh semuanya."

"Diamlah. Jangan katakan apapun lagi."

"Jangan risi. Biarpun aku sudah melihat serta menyentuh semuanya. Tapi itu bukan tidak pantas. Karena kau... sangat buruk."

Da Xi tidak terima serta pribadi mengejarnya. Saat berusaha menghindarinya, Ji Man tidak sengaja tersandung serta pribadi terjatuh serta Da Xi pun ikut terjatuh menimpanya.
Dia mengomentari Da Xi berat. Tapi ketika Da Xi hendak menjauh, Ji Man pribadi menggulingkan mereka berdua hingga posisi mereka terbalik.

"Maaf, tidak seharusnya aku bilang kalau kau buruk. Tapi biarpun kau buruk serta gendut, hanya kau satu-satunya yg kusukai."

Ji Man kemudian mendekat serta menciumnya mesra. Da Xi berusaha mendorongnya. Tapi Ji Man bertahan serta menghentikan Da Xi dengan menautkan tangan mereka.

Ni Chang jejeritan heboh ketika beliau dilempar ke Istana Dingin, berusaha mengklaim kalau beliau tidak bersalah, beliau difitnah.
"Berhentilah berteriak." Tegur seseorang tahanan lainnya. "Semua orang yg dikirim kemari selalu bilang kalau mereka difitnah."

Dia menasehati Ni Chang buat tidak buang-buang tenaganya. Percuma berpikir kalau beliau bisa meninggalkan kawasan ini begitu beliau dikirim kemari.

Ni Chang sinis. "Kau memahami apa? Aku berbeda denganmu! Jika aku mau pergi, maka aku bisa pergi."

Dia terus berusaha teriak-teriak meminta bertemu Paduka Raja serta Ibu Suri, akan tetapi tentu saja para pengawal mengacuhkannya. Sebal mendengar teriakan Ni Chang, si kasim memerintahkan rekannya buat menyuruh Ni Chang membisu.
Dengan perilaku sok elok, Ni Chang berusaha membujuk si kasim supaya beliau bisa bertemu Kaisar serta Ibu Suri. Tapi si kasim bersikeras menolak. Kalau begitu, Ni Chang menuntut buat bertemu Da Xi.

Dia bahkan menyuap si kasim dengan memberinya benda berharga. Si kasim pun pribadi luluh serta pergi buat memanggilkan Da Xi.

Ji Man hendak sarapan, akan tetapi yg menyajikan makanannya malah pelayan lain. Dia melapor kalau Da Xi wajib pergi ke Istana Dingin buat bertemu Ni Chang. Tadi seseorang kasim tiba membicarakan pesan dari Ni Chang untuknya.
"Ni Chang itu sangat licik. Bagaimana bisa Da Xi menanganinya?"

Cemas, Ji Man bergegas pergi menyusul Da Xi. Tapi kepada tengah jalan, beliau bertemu Da Xi yg baru kembali dari Istana Dingin. Ji Man pribadi mengeceknya depan belakang saking cemasnya.

Dia tidak apa-apa kan? Apa Ni Chang melakukan sesuatu padanya? Bahkan Istana Dingin beliau mampu menanganinya. Akan beliau bunuh si Ni Chang itu!

"Eh, tunggu, tunggu! Tidak apa-apa. Kami cuma ngobrol sedikit."

"Apa yg kalian bicarakan?"
Da Xi dengan lebay-nya menirukan gaya bicaranya Ni Chang yg berusaha merayunya serta mengklaim kalau beliau tidak pernah punya maksud jahat.

"Aku cuma menginginkan seseorang buat ngobrol kepada istana sebanyak ini. Tapi siapa sangka kalau kalian salah paham dengan maksudku. Kali ini jua salah paham. Suatu hari... aku bermimpi. Aku mimpi jadi kau, kau menjadi raja serta raja menjadi aku. Saat aku bangun, aku salah mengira seluruh nyata. Lalu aku dengan bodohnya memberitahu ibu Suri. Nona Da Xi, tolong ampuni aku. Aku janji takkan membentuk perkara lagi. Kumohon!"

"Lalu mempercayainya? Kenapa kau pergi menemuinya?"

Tentu saja alasannya Ni Chang mengirim seseorang buat menjemputnya. Ni Chang bicara seolah beliau mau membunuhnya atau semacamnya. Kalau begitu, abaikan saja beliau.

"Da Xi, dari kau memahami saja. Waktu aku dengar kau pergi ke sana, aku begitu takut hingga aku bergegas kemari, aku bahkan belum makan. Aku sekarang kelaparan serta merasa lemah. Maukah kau menggendongku kepada punggungmu?"
"Bagaimana kalau aku memaafkan Ni Chang saja. Kadang aku merasa otak kalian serasi. Aku menggendongmu? Yang benar saja!"

Saat berniat pergi, Da Xi tidak sengaja tersandung serta hampir saja saja terjatuh. Untunglah Ji Man sigap menariknya kemudian membopongnya.
"Karena kau tidak mau menggendongku, kurasa akulah wajib menggendongmu. Pokoknya kau tidak boleh memberikanku kepada orang lain."

"Tentu saja tidak akan."

Flashback.

Saat mereka bertemu tadi, Ni Chang memang bersikap kurang lebih sama seperti yg dikatakan Da Xi. Dia berusaha sok melas bahkan mewek izin Da Xi kasihan padanya.
Dia bahkan mengumbar janji bahwa apabila beliau dikeluarkan dari sini, beliau janji akan jauh-jauh dari Raja. Tapi ketika Da Xi berkata kalau beliau akan bicara kepada Raja supaya Ni Chang dikeluarkan dari istana, Ni Chang sontak protes dengan alasan kalau beliau akan dibuli kepada luar sana.

Da Xi rasa, Ni Chang cuma takut kehilangan kehidupan mewahnya kepada istana ini. Ni Chang menyangkalnya sambil mewek lagi. Bukannya beliau takut kehilangan kemewahannya. Dia kan sekarang cuma masyarakat jelata, kemewahan apa yg beliau miliki?

"Kalau begitu, kenapa kau tidak mau meninggalkan istana?"

"Karena kurasa aku bisa memenangkan hati paduka lagi," itulah alasan Ni Chang yg sebenarnya. Tapi tentu saja beliau tidak mengatakannya secara lantang.

Bersambung ke episode 15

King is Not Easy

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 4:13 PM - 5 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar