"Itu... sebenarnya aku belum tahu juga. Yang kutahu hanyalah, aku selalu merindukannya setiap ketika"
Chacha serta Sanrak langsung heboh mendengar jawaban romantis itu. Mereka bahkan jadi semakin gemar memberondong Thew dengan aneka macam pertanyaan tentang bagaimana cara Thew mendekati Sandee hingga dia sukses mendapatkan Sandee secepat ini? Lalu bagaimana ekspresi Sandee ketika dia sedang malu-malu? serta lain sebagainya hingga membuat Thew lama-lama nir nyaman dengan semua rentetan pertanyaan mereka.
Sandee turun tak lama kemudian. Saat dia melihat kedua kakaknya sedang sibuk menghimpit Thew, dia berusaha melarikan diri takut kedua kakaknya akan menggodanya. Tapi Sanrak melihatnya serta langsung memanggilnya.
Terpaksalah Sandee akhirnya turun serta sesuai dugaannya, Chacha serta Sanrak langsung menggoda mereka berdua. Sandee langsung cepat-cepat mendorong Thew keluar sebelum kedua kakaknya menggodai mereka lebih poly lagi.
Dalam perjalanan ke kampus, Sandee langsung memprotes Thew sebab datang menjemputnya serta membuat kedua kakaknya malah menggodainya habis-habisan. Tapi Thew nir merasa apa yang dilakukannya salah.
Lagipula mereka kan sekarang sudah resmi pacaran jadi wajar kan kalau dia mengantar jemput Sandee. Selain itu, Thew juga membawakan sekotak masakan anugerah dari ibunya yang beliau buat khusus buat Sandee.
Sandee shock "Ibumu tahu tentang kita?"
"Iya, aku memberitahukan tentangmu padanya sejak pertama kali aku mengejarmu"
Sandee jelas nir nyaman dengan semua ini. Dia meminta Thew buat menyampaikan ucapan terima kasihnya pada ibunya Thew, tapi dia juga meminta Thew buat menyampaikan pada ibunya buat nir lagi membuatkan hal-hal misalnya ini untuknya.
"Tidak perkara, ibuku senang kok membuatkan itu untukmu. Dan satu lagi"
"Hah? Satu lagi?"
"Karena kita sudah resmi pacaran. Mulai hari ini, aku akan mengantar jemputmu setiap hari"
"Setiap hari?" ulang Sandee tak percaya. Semua ini benar-benar membuatnya tak nyaman tapi dia nir membantah lagi.
Na baru tiba di depan tempat kerja bersamaan dengan Sanrak yang diantarkan oleh First. Dia berhenti agak jauh dari mereka buat mendengar pembicaraan mereka dimana First lagi-lagi menuntut Sanrak buat berhenti magang di perusahaan ini.
Sanrak mengaku kalau ketika ini dia belum bisa berhenti, dia berusaha menjelaskan pada First kalau ketika ini dia belum bisa pergi sebab masih poly tugas yang harus dia selesaikan. Tapi dia berjanji, jika semua perkara di tempat kerja ini terselesaikan maka dia pasti akan berhenti.
Gara-gara itu sikap Na jadi dingin pada Sanrak. Saat Sanrak datang membawakan dokumen untuknya, dia pura-pura bodoh serta menuntut siapa yang orang yang mengantarkannya ke tempat kerja tadi pagi hingga Sanrak membatalkan janji pertemuan mereka berdua.
Sanrak meminta maaf sebab membatalkan janji ketemuan mereka serta mengaku bahwa First lah yang mengantarkannya kemari. Dia mengaku bahwa First ingin mengantar jemputnya mulai sekarang jadi Sanrak merasa nir ingin lagi membebani Na buat mengantar jemputnya.
"Baguslah kalau pacarmu mengurus perkara ini, memang seharusnya misalnya itu"
Sudah bisa diduga, Fahsai lah orang yang sengaja memprovokasi May buat merusak hubungan Thada serta sandee. Kali ini dia mengirimkan rekaman ketika Sandee mengatakan kalau May itu kurang sehat serta dia kasihan pada May. Jelas saja May langsung kesal serta jadi semakin benci pada Sandee.
June datang terburu-buru dengan membawa kabar buruk. Katanya Prof. Pang tahun ini akan menaruh nilai F di mata kuliah analisis struktur yang mana hari ini mereka akan melakukan presentasi grup. Sandee langsung cemas mendengarnya
Saat kelas dimulai mereka disuruh presentasi grup serta menyuruh grup mana saja yang sudah siap buat maju. Sandee belum siap sebab dia lupa menganalisa satu topik, tapi June malah berasal angkat tangan. Jadilah mereka jadi grup pertama yang harus maju buat presentasi.
Satu per satu semua grup maju buat presentasi. Tapi sehabis semua grup terselesaikan mempresentasikan tugas masing-masing, Prof. Pang malah memanggil grupnya Sandee buat maju kedepan kelas lagi serta mengomeli efek kerja grup mereka sebab mereka telah melewatkan topik paling krusial dalam tugas presentasi mereka.
Prof. Pang akan menaruh mereka satu kali kesempatan lagi buat memperbaiki tugas mereka. Tapi dia memperingatkan bahwa jika presentasi mereka masih belum komplit juga, maka mereka bertiga akan dapat nilai F serta harus ulang kelas tahun depan.
Setelah kelas usai, Sandee mengaku bahwa semua ini artinya kesalahannya sebab lupa menyebutkan topik paling krusial dalam tugas mereka serta dia baru mengingatnya tepat sebelum kelas mulai. June langsung protes sebab Sandee nir memberitahukan hal ini padanya dulu, kalau dia kan dia nir akan berasal angkat tangan serta beralasan kalau grup mereka belum siap. Thada cepat-cepat melerai perdebatan mereka serta mengingatkan mereka kalau nasi sudah jadi bubur jadi nir ada gunanya disesali.
"Semua ini salahku, aku akan bertanggung jawab. Kita pasti akan lulus kali ini" janji Sandee.
Tiba-tiba dia mual. Thada cemas serta bahkan sekalipun Sandee bersikeras kalau dia baik-baik saja, Thada nir mau dengar serta bersikeras mendorongnya ke klinik.
June heran melihat mereka berdua. Dilihat dari kepedulian mereka terhadap satu sama lain, dia curiga pasti ada sesuatu yang terjadi diantara Thada serta Sandee. Dia semakin yakin jika mengingat hubungan mereka berdua selama ini yang kadang bertengkar hebat tanpa alasan yang jelas. June curiga, jangan-jangan Thada serta Sandee sudah pernah tidur bersama. Pete serta Kao pura-pura bodoh serta sengaja nir memberitahu June kebenaran tentang Sandee serta Thada.
Thew menemui Fahsai buat mencari informasi tentang apa saja hal-hal yang disukai serta nir disukai Sandee. Dengan bangga serta senyum lebar dia mengabarkan kalau sekarang dia sudah resmi jadi pacarnya Sandee.
Sanrak masih terus berusaha menghubungi kolumnis Daoduen tanpa efek. Jane langsung menghentikannya serta menyuruhnya buat nir lagi menghubungi Daoduen serta dia akan berusaha mencari kolumnis lain buat menggantikan kolumnis Daoduen.
Tapi Sanrak bersikeras ingin bertanggung jawab atas perkara ini. Akhirnya Sanrak memutuskan buat mencari kolumnis Daoduen langsung ke rumahnya. Jane yakin cara itu nir akan berhasil tapi sebab Sanrak bersikeras, akhirnya dia mengizinkannya.
Tapi sesampainya dirumah kolumnis Daoduen, yang menyambutnya artinya seseorang anak remaja serta dia memberitahu Sanrak bahwa nir ada orang yang bernama Daoduen di rumah itu kemudian cepat-cepat masuk kembali ke rumah. Tentu saja Sanrak bingung sebab dia yakin kalau alamatnya benar. Dia nir boleh kembali ke tempat kerja dengan tangan kosong.
Baru tiba di pojok kompleks, Sanrak melihat si anak remaja tadi keluar rumah buat buang sampah. Walaupun ragu, tapi Sanrak akhirnya menetapkan hati buat menyelinap masuk ke rumah itu. Dan didalam, dia mendapati kolumnis Daoduen ternyata ada di rumah, tapi tengah terbaring sakit.
Saat anak remaja itu memergokinya, dia akhirnya mengaku kalau dia telah membohongi mereka sebab keadaan ibunya yang menderita penyakit katup jantung selama beberapa bulan ini. Dan semua artikel selama 3 bulan terakhir ini, ditulis olehnya. Dia terpaksa membohongi mereka sebab dia butuh uang buat pengobatan ibunya.
Sandee akhirnya dirawat di klinik. Tapi ketika dia meminta Thada buat pergi, Thada menolak meninggalkannya sendirian, dia bahkan nir peduli walaupun dia harus bolos. Tak lama kemudian, Thew juga datang.
Sandee jadi tambah stres. Kehadiran Thada saja sudah membuatnya tak nyaman, sekarang Thew juga ikutan datang. Dia meyakinkan Thew kalau dia baik-baik saja serta cuma pusing sedikit.
Thew menyuruh Thada pergi saja, biar dia sendiri yang menjaga Sandee. Tapi Thada menolak serta bersikeras ingin menjaga Sandee. Thew langsung mengklaim bahwa dia lebih berhak menjaga Sandee sebab dia artinya pacarnya Sandee. Thada shock mendengarnya. Kesal, akhirnya dia langsung pergi.
Sanrak kembali ke tempat kerja sambil melamun hingga nir mendengar ketika Jane memanggilnya. Jane hingga harus menjentikkan jari buat menyadarkannya serta bertanya apakah dia sudah bertemu dengan kolumnis Daoduen. Na datang ketika itu juga buat menanyakan perkara artikelnya kolumnis Daoduen. Sanrak mengaku kalau dia memang sudah bertemu kolumnis Daoduen, tapi ada perkara.
"Khun Daoduen... sakit parah. Jadi dia nir bisa lagi menulis artikel buat majalah kita"
Mereka kemudian membahas perkara ini lebih lanjut di ruangannya Na. Sanrak memberitahu mereka penyakit apa yang diderita kolumnis Daoduen yang telah dialaminya beberapa bulan terakhir. Dan artikelnya selama beberapa bulan terakhir ini, bukan ditulis sendiri olehnya, melainkan oleh putrinya. Tapi yang jadi perkara, putrinya kolumnis Daoduen nir punya gelar dalam hal penulisan sebab dia masih anak SMA.
Jane sekarang mengerti kenapa artikel kolumnis Daoduen beberapa bulan terakhir ini, agak tidak sama dari biasanya, nir begitu menarik misalnya sebelumnya. Jane menyarankan sebaiknya mereka mencetak majalah mereka tanpa artikelnya saja. Tapi Na nir sepakat sebab dia nir mau artikel majalahnya nir lengkap tanpa alasan yang jelas.
"Izinkan aku menulisnya?" pinta Sanrak
Na serta Jane kaget mendengarnya. Sanrak beralasan sebab semua perkara ini berawal darinya jadi dia ingin bertanggung jawab. Jane nir sepakat tapi Na sepakat serta memberi Sanrak biar buat menulis artikel itu. Tapi Sanrak punya satu permintaan lagi.
"P'Na, jika mungkin bisakah kau membantu membayarkan biaya pengobatan Khun Daoduen?" pinta Sanrak sebab dia cemas kalau putri kolumnis Daoduen sudah nir punya uang lagi buat membayar biaya pengobatan ibunya.
"Kau nir usah mencemaskan urusan orang lain" omel Na.
Tapi sehabis Sanrak pergi, Na mengintruksikan Jane buat mentransfer sejumlah uang pada kolumnis Daoduen tapi Jane nir boleh memberitahu dari siapa uang itu.
Bersambung ke part 2
Kiss - The Series
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 10:47 AM - Add Comment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar