Minggu, 21 Januari 2018

Kiss - The Series Episode 2 - 2

Kiss - The Series Episode 2 - 2

Image source: http://media.comicbook.com/2016/03/screen-shot-2016-03-18-at-9-22-21-am-174818.png

Keesokan paginya, Thew sahih-sahih bergerak cepat dengan tiba-tiba datang ke butiknya Chacha buat mencari Sandee. Karena kemarin Sandee belum memberinya jawaban tentang apakah beliau boleh menjemput Sandee atau nir, jadi kini beliau datang langsung buat mendapatkan jawaban Sandee. Tepat ketika itu juga, Thada datang dengan tujuan yg sama dengan Thew, menjemput Sandee. Suasana antar ke 2 laki-laki itu langsung tegang, Chacha hingga ketakutan & cepat-cepat kabur menurut sana.

Apa boleh buat, jadilah ketiga orang itu pergi ke kampus bertiga dengan memakai mobilnya Thew. Dalam bepergian, Thew penasaran apakah Sandee punya jadwal kelas pagi setiap hari. Sandee mengiyakannya, Thew berkata kalau beliau juga sama jadi bagaimana kalau beliau menjemput Sandee tiap pagi.

Belum sempat Sandee menjawab, Thew memberitahu Thada bahwa beliau boleh ikut kalau beliau mau. Thada menolak & suasana diantara ke 2 laki-laki itu langsung kembali tegang, sebelum akhirnya Thew cepat-cepat mencairkannya dengan candaan.
Jadi bagaimana dengan pertanyaannya yg tersebut, apa boleh beliau menjemput Sandee tiap pagi? Sandee menolak dengan sopan & beralasan kalau biasanya beliau pergi dengan kakaknya jadi Thew nir perlu menjemputnya.

"Ngomong-ngomong, apa kalian berdua akrab semenjak masih mahasiswa baru?" tanya Thew

Sandee membenarkannya. Jadi kalau beliau ingin mendapatkan Sandee, kemudian apakah itu artinya beliau harus melewati Thada dulu. Sandee bingung apa hubungannya dengan Thada tapi Thada cepat-cepat membenarkannya & menjamin bahwa semua ini ada hubungannya dengannya.
"Kau sempurna sangat dekat dengannya hingga begitu peduli padanya?" sindir Thew.

"Aku bukannya mempedulikannya. Tapi posesif terhadapnya" aku Thada.

Setelah kemarin cuma mengobservasi tugas-tugas Jane, hari ini Sanrak bertugas langsung mengerjakan beberapa pekerjaannya Jane. Membagi-bagikan beberapa dokumen kepada tiap-tiap pegawai & beliau melakukannya dengan cukup lancar. Dan begitu berhasil menyelesaikannya, Sanrak langsung melompat kegirangan misalnya anak mini. Jane cuma geleng-geleng koordinator melihat tingkahnya.

Tapi ketika mereka kembali ke ruang sekretaris, Jane tiba-tiba bisa telepon menurut galat satu pegawai yg mendapat dokumen yg galat. Jelas ini kesalahan Sanrak & Jane langsung mengomelinya panjang lebar karena mengerjakan pekerjaan sederhana misalnya itu beliau nir becus.
Sanrak merasa bersalah & berjanji nir akan mengulangi kesalahan misalnya itu. Tapi Jane nir mendapatkan maafnya begitu saja & terus mengomel mengkritiki Sanrak. Jane makin kesal ketika Sanrak tiba-tiba hendak menangis. Dia memperingatkan Sanrak buat jangan pernah memperlihatkan air mata kepada daerah kerja karena andai istilah klien hingga melihat mereka maka mereka akan menduga daerah ini nir profesional.

Sanrak berusaha menahan tangisnya & berkata bahwa beliau akan pergi buat mengambil arsip yg sahih. Tapi Jane melarangnya & berkata kalau beliau sendiri yg akan mengurusnya. Kali ini Sanrak sahih-sahih nir bisa menahan tangisnya & langsung melarikan diri ke toilet.

Dia ingin curhat kepada First tapi First beralasan kalau ketika ini beliau sedang sibuk & nir bisa diganggu. Akhirnya beliau hanya bisa curhat Sandee, mengeluhkan kecerobohannya sendiri & meratapi keputusannya buat mendapatkan tawaran magang disini.

Na mendengarkan segalanya menurut luar toilet. Sedih melihat Sanrak misalnya itu, beliau langsung memarahi Jane karena bersikap kelewatan kepada pegawai magang yg notabene masih belum mengerti apapun. Jane berusaha membela diri karena apa yg beliau lakukan kepada Sanrak nir galat, Sanrak galat jadi sudah seharusnya beliau memberi peringatan.
"Kau boleh memberi peringatan padanya. Tapi kau sudah kelewatan. Dia masih muda, tolong kau pikirkan perasaannya sebelum kau mengatakan apapun padanya"

Jane akhirnya menyerah & meminta maaf atas kesalahannya karena menetapkan standard yg terlalu tinggi kepada Sanrak. Tapi Sanrak tiba-tiba muncul ketika itu juga buat membela Jane & mengakui semua ini merupakan kesalahannya sendiri.

Di kelas, bukannya mendengarkan kuliah, Sandee malah asyik chattingan dengan Thew. Melihat aktualisasi diri kesal Thada gara-gara melihat Sandee chattingan dengan Thew, ketiga sahabat mereka kepada belakang langsung bergosip. Sepertinya kali ini shipping Dee-Da couple mereka akan segera berlayar tapi Sandee sudah punya laki-laki lain jadi sepertinya shipping mereka akan karam.

Tiba-tiba Thew menelepon. Belum sempat mengangkatnya, Thada tiba-tiba merampas hapenya, mengangkat telepon Thew, memberinya kalau mereka masih kepada kelas kemudian mematikannya. Kesal, Sandee langsung berteriak-teriak memarahi Thada. Ujung-ujungnya mereka bertengkar sengit tanpa menyadari kalau mereka masih kepada kelas & seluruh kelas langsung berpaling menatap mereka.

Pulang kerja, Sanrak hendak menunggu taksi ketika Na tiba-tiba datang & menunjukkan tumpangan. Sanrak menolak karena beliau masih harus bertemu sahabat jadi beliau ingin naik taksi saja, lagipula apa Na nir akan dengan Ella. Na terus bersikeras ingin mengantarkan Sanrak, lagipula Ella sedang ada schedule lain ketika ini. Saat Sanrak masih bersikeras menolaknya, Na jadi penasaran apakah Sanrak masih murka padanya atas apa yg terjadi hari ini?
"Tidak, aku yg galat jadi kaulah yg seharusnya murka padaku"

"Naiklah, aku akan mengantarmu"

Sanrak akhirnya menyerah & naik ke mobilnya Na. Sanrak penasaran apakah Jane murka padanya, Na langsung mengiyakannya & menjamin kalau Jane sudah punya kesan buruk padanya. Tapi beliau meyakinkan Sanrak buat nir cemas, karena perkara itu sudah biasa dalam dunia kerja.
"Dan jangan menyerah. Kau harus berusaha lebih keras & memperbaiki kesan buruk Jane padamu" nasehat Na. Sanrak berjanji akan melakukannya, beliau akan berusaha membuat Jane mengubah pandangannya tentangnya.

Na menurunkan Sanrak kepada sebuah restoran tempatnya ketemuan dengan Noina. Tapi tepat setelah Sanrak masuk restoran, Na melihat First datang dengan wanita lain. Tapi beliau memutuskan buat nir mempedulikannya & pergi.

Noina sudah menunggu ketika Sanrak datang & langsung menjerit heboh ketika beliau Sanrak memberitahunya kalau beliau datang diantarkan Na. Noina mengaku kalau beliau mengajak Sanrak ketemuan karena Sandee yg meneleponnya & memberitahunya tentang perkara Sanrak kepada daerah kerja tersebut.

Setelah beberapa lama, pesanan mereka masih juga belum diantarkan. Tak lama kemudian, seorang pelayan mendatangi mereka & meminta maaf karena pesanan makanan mereka galat diberikan kepada orang lain yg kebetulan memesan menu yg sama dengan mereka. Sanrak nir mempermasalahkannya tapi Noina nir terima makanannya dimakan orang lain & karenanya beliau langsung beranjak bangkit buat melihat orang ndeso mana yg sudah memakan makanan pesanan mereka.

Tapi ketika beliau menemukan orang yg memakan pesanannya, beliau malah shock mendapati orang itu ternyata First yg sedang kencan dengan wanita lain. Dia langsung menyeret Sanrak buat memperlihatkan perbuatan pacarnya itu.
Tapi bahkan sekalipun sudah melihat bukti konkret kepada depan matanya, Sanrak permanen menolak mempercayainya & bersikeras kalau First & wanita itu mungkin cuma rekan kerja & mungkin mereka cuma sedang mengungkapkan perkara pekerjaan sembari makan malam dengan.

Noina tidak percaya melihat kekeraskepalaan Sanrak, kentara-kentara First & wanita itu duduk sangat berdekatan, mana ada orang bicara bisnis dalam jeda seintim itu "Kalau kau nir mau bicara dengannya maka aku yg akan melakukannya untukmu"
"Jangan, jangan. Jangan lakukan itu. Aku akan meneleponnya besok"

"Dia ada disini kini. Kalau kau meneleponnya besok maka beliau hanya akan membuat kebohongan lain"

Saat Sanrak masih saja keras koordinator, Noina akhirnya berinisiatif merekam kencan First dengan wanita lain itu sebagai bukti. Bukti itu bisa membantu Sanrak andai istilah besok Sanrak memutuskan buat melabrak First & First berusaha membuat-buat alasan. Tapi Sanrak permanen saja nir senang dengan perbuatan Noina & cepat-cepat menyeret Noina pergi menurut sana.

Sandee sahih-sahih kesal kepada Thada & berusaha menghindarinya. Tapi bahkan setelah kelas selesai, Thada terus saja mengejarnya & menuntut kenapa Sandee terus berusaha menghindarinya, beliau cuma ingin pergi bareng Sandee.
"Kenapa kau ingin pergi bersamaku?"

"Kenapa? Apa kau ada janji dengan Thew?"

Kesal, Sandee langsung pergi tapi Thada terus saja mengejarnya & bertanya apakah Sandee sahih-sahih menyukai Thew. Sandee mengingatkan Thada bahwa beliau senang atau nir kepada Thew, itu sama sekali bukan urusan Thada. Tapi Thada bersikeras kalau beliau hanya mengkhawatirkan Sandee sebagai sahabat. Dia cemas karena mungkin saja Thew cuma mempermainkannya saja.
"Aku bukan orang ndeso. Aku nir akan semudah itu dibodohi orang lain"

Thada langsung mendengus sinis mendengarnya "Kau? Kau nir akan pernah memahami apa yg dipikirkan laki-laki"

"Dulu mungkin iya, aku nir memahami tentang apa yg laki-laki pikirkan. Tapi semenjak malam sial*n itu, aku bisa melihat semuanya. Aku memahami sifat laki-laki yg sebenarnya"

"Apa kau ingin bertanggung jawab atas peristiwa malam itu?"
"Tidak, aku nir mau kau bertanggung jawab"

"Kau ingin aku bertanggung jawab"

"Aku bilang nir!"

"Kau baru saja memberitahuakn sifat orisinal wanita"

"Apa? Memangnya misalnya apa sifat orisinal wanita?"

"Tidak jujur kepada dirimu sendiri"

Sandee menyangkalnya. Dia sahih-sahih nir menginginkan pertanggung jawaban Thada. Mungkin wanita lain akan melakukan itu tapi beliau nir. Tak percaya, Thada langsung menarik Sandee & menciumnya.

Kiss - The Series

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 5:51 PM - 6 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar