Senin, 29 Januari 2018

Kiss - The Series Episode lima - dua

Kiss - The Series Episode lima - dua

Image source: https://yellowscraps.files.wordpress.com/2014/08/wp13.jpg

Di tempat kerja, Jane sedang sibuk akan tetapi beliau terus menerus menyadari Sanrak yg sedari tersebut meliriknya. Tapi setiap kali beliau menoleh, Sanrak langsung mengalihkan pandangan matanya, pura-pura sibuk dengan komputernya. Dan bencana itu terus terulang hingga akhirnya Sanrak memutuskan buat bangkit & menghampiri Jane.

"Khun Jane, aku tidak tahu bagaimana aku harus meminta maaf padamu. Aku telah memikirkannya sepanjang malam. Aika aku berjanji kalau aku tidak akan menghasilkan kesalahan fatal lagi, aku takut kalau aku tidak akan bisa memenuhinya. Aku takut..."
"Sudahlah. Kembalilah ke pekerjaanmu. Tidak usah mencemaskan perasaanku. Kerjakan saja pekerjaanmu dengan baik, itu saja agak"

Merasa damai mendengar ucapan Jane, Sanrak akhirnya kembali ke pekerjaannya. Tapi beliau tidak tahu kalau Jane sebenarnya membisu-membisu sedang menulis surat pengunduran diri sekaligus surat permintaan maaf kepada Na atas kesalahan fatal yg telah disebabkannya hingga menghasilkan Charisma harus mengalami kerugian besar.

Sandee & Thada sedang berkumpul beserta sahabat-temannya. Saat sedang masih sibuk membahas tugas kelompok mereka, June malah jelalatan ingin menggodai mahasiswi anggun yg lewat. Sanrak langsung menyeretnya kembali & mereka semua langsung bercanda menggodai June.
Thada bahkan menyarankan June buat menikah dengan Sandee saja kalau kepada masa depan nanti June masih belum punya pacar. Sandee langsung protes akan tetapi beliau tidak emosi mirip umumnya & bisa tertawa tanggal dengan godaan mereka padanya.

"Kau bisa tertawa sekarang" ujar Thada

Mereka kemudian keluar buat makan beserta. Thada langsung melingkarkan lengannya ke Sandee & walaupun sempat kaget akan tetapi Sandee membiarkannya & mereka pun berjalan pergi tanpa menyadari Fahsai tengah melihat mereka. Melihat kedekatan mereka, Fahsai langsung berpikir kalau Sandee orang munafik yg sedang berusaha mendekati Thada.

Di tengah jalan, Thada kepada sms Fahsai yg bertanya dimana beliau & bahwa beliau sangat merindukan Thada. Merasa terganggu oleh sms itu, Thada memutuskan buat mengabaikannya malah mengalihkan perhatian sahabat-temannya dengan mengajak mereka selfie dadakan.

First memberitahu selingkuhannya bahwa pacarnya telah mengetahui interaksi mereka & karenanya, beliau ingin mereka tidak saling bertemu buat ad interim waktu. Si selingkuhan tidak terima, beliau tidak mau putus. First bersikeras kalau mereka harus putus...

Tapi apabila beliau bersikeras tidak mau putus, maka harus ada yg harus beliau lakukan. Dia harus mau pergi menemui Sanrak, itulah kondisi yg diminta First dari si selingkuhan. Hmm... apa sebenarnya agenda First?

Na memikirkan kemarahan Tuan Thawee padanya. Dia kemudian berencana pergi buat bicara dengan Tuan Thawee lagi & berniat mengajak Jane. Tapi Jane yg membisu-membisu merencanakan ingin mengundurkan diri, langsung menghasilkan-buat alasan ada janji rendezvous dengan tim absah kemudian menyarankan agar Sanrak saja yg pergi menemani Na dengan alasan bahwa akar duduk perkara ini sebenarnya ialah Sanrak jadi lebih baik Sanrak ikut buat mempertanggungjawabkan kesalahannya.
Tapi sebenarnya tujuan pokok Jane menyuruh Sanrak menemani Na ialah agar beliau bisa belajar buat bekerja dengan betul, agar Sanrak bisa belajar dari kesalahannya & mulai memperbaiki diri "Aika suatu hari nanti aku tidak ada disini, kau bisa membantu pekerjaan Khun Na"

"Memangnya kau mau kemana?"

"Bersiap-siaplah" ujar Jane mengalihkan topik.

Mereka pun pergi ke rumah Tuan Thawee akan tetapi Sekretarisnya Tuan Thawee memberitahu mereka bahwa Tuan Thawee sedang sangat sibuk saat ini jadi beliau menyarankan agar mereka pergi saja sekarang. Tapi Na menolak & bersikeras ingin menunggu Tuan Thawee bahkan sekalipun beliau harus menunggu selama apapun.

Mereka pun menunggu... menunggu... & terus menunggu... hingga akhirnya Sanrak mengantuk & ketiduran. Beberapa saat kemudian, Sekretarisnya Tuan Thawee datang lagi. Tapi lagi-lagi beliau memberitahu mereka kalau Tuan Thawee belum bisa bertemu mereka. Na masih saja bersikeras buat terus menunggu.

Sandee hendak pergi beserta Thew saat tiba-tiba Thew berdiam diri menatapnya kemudian bertanya "Apa kau mau jadi pacarku?"

Sementara itu, Thada sedang kencan dengan Fahsai. Dia berusaha sebaik mungkin buat bersikap baik kepada Fahsai, mendapatkan suapan Fahsai, tersenyum saat Fahsai mengajaknya selfie, dll. Tapi permanen saja kelihatan jelas beliau tidak menikmati kencan ini.
Tidak damai elihat kemesraan Thada & Sandee, Fahsai berusaha bersikap biasa-biasa saja saat menyinggung kedekatan hubungannya dengan Sandee. Dia memperhatikan belakangan ini, Thada & Sandee bersikap sangat aneh kepada satu sama lain, akan tetapi sekarang interaksi mereka membaik kembali & sejak itu sepertinya interaksi mereka jadi semakin dekat.

"Apa yg sebenarnya terjadi?"

"Tidak ada. Aku & Sandee memang dekat dari dulu. Mungkin waktu itu Sandee cuma sedang datang bulan makanya beliau marah-marah kepada semua orang" alasan Thada.

Tiba-tiba Thada ditelepon pamannya yg memintanya buat datang karena May sedang ngamuk-ngamuk lagi. Tapi Fahsai menolak ditinggalkan begitu saja, apalagi kesempatan mereka beserta mirip ini sangat sporadis jadi beliau tidak mau momen ini rusak begitu saja. Thada berusaha meminta pengertiannya karena ini duduk perkara adik sepupunya, May.
"P'Thada, apa tidak pernah terpikirkan olehmu kalau May melakukan semua ini hanya demi menarik perhatianmu"

Thada tidak senang sedikitpun mendengar dugaan Fahsai, duduk perkara ini ialah duduk perkara keluarganya & dugaan Fahsai itu telah sangat keterlaluan.

Masih shock dengan Thew yg mendadak menembaknya, Sandee tidak bicara padanya sedikitpun dalam perjalanan pergi, bahkan hingga mereka tiba kepada depan rumah Sandee. Thew mengingatkan Sandee bahwa beliau akan menunggu jawabannya. Sandee hanya meng-oke-kannya dengan motilitas isyarat tanpa menoleh sedikitpun kepada Thew & langsung masuk tanpa mengucap apapun.

Setelah Thew pergi, Sandee curhat kepada Chacha. Dia galau harus bagaimana karena beliau tidak yakin apakah Thew orang yg baik atau tidak. Chacha tidak merasa tembakan dadakan Thew itu salah, menurutnya kalau seseorang pria mengajaknya pacaran maka itu artinya pria itu serius.
Pria dursila tidak akan mau repot-repot melakukan itu, yg akan mereka lakukan umumnya cuma menggoda sepanjang hari & setiap hari tanpa mau mengubah interaksi mereka ke arah yg lebih serius. Aika pria mirip itu ditanya apa arti Sandee baginya, maka pria itu tidak akan galau menjawabnya. Mungkin beliau cuma akan menjawab kalau kalian cuma sekedar sahabat atau malah cuma sekedar kenalan.

Chacha yakin kalau Thew bukanlah pria semacam itu, jadi terserah keputusan Sandee saja. Sandee memikirkan kata-kata Chacha itu. Tapi bukannya Thew yg beliau pikirkan, malah bayangan wajah Thada yg terngiang dalam benaknya.

Sampai menjelang malam, Tuan Thawee masih saja belum ada. Na & Sanrak akhirnya memutuskan buat pergi. Tapi dalam perjalanan keluar, mereka malah mendengar suara nyanyian Tuan Thawee.
Na langsung keluar menemuinya & menuntut penerangan kenapa Tuan Thawee membohonginya dengan alasan sibuk padahal jelas-jelas beliau tidak sibuk sama sekali. Apa Tuan Thawee betul-betul balas dendam padanya?

"Apa kau mengerti sekarang, bagaimana rasanya saat seseorang memperlakukanmu seolah kau orang yg tidak krusial?"

Kesal, Na langsung berlalu pergi sambil menggerutui kemarahan Tuan Thawee yg sangat kekanak-kanakan.

Dari ventilasi kamarnya, May melihat Thada datang diantarkan Fahsai & pemandangan itu jelas membuatnya sangat kesal.

Begitu Thada masuk kamarnya, May langsung menginterogasinya bagai seseorang pacar yg cemburuan sehabis melihat cowoknya jalan dengan cewek lain. Thada usang-usang jadi kesal melihat sikap May & langsung membentaknya. May menangis hingga menghasilkan Thada jadi merasa bersalah.

Chacha sedang bersih-bersih sehabis menutup toko saat Selingkuhannya First tiba-tiba ada mendobrak pintu toko buat mencari Sanrak. Chacha memberitahunya kalau Sanrak sedang tidak ada kepada rumah, jadi bagaimana kalau beliau meninggalkan pesan atau datang besok lagi saja. Tapi si selingkuhan bertekad mau bertemu Sanrak sekarang, bahkan langsung menerobos masuk & duduk menunggu kepada sofa.

Na mengantarkan Sanrak pergi. Sebelum mereka berpisah, Na tiba-tiba bertanya apakah ada orang yg mengantar-jemput Sanrak. Begitu Sanrak menjelaskan tidak ada, Na langsung menyatakan kalau besok pagi beliau akan menjemput Sanrak.
Sanrak berusaha menolak akan tetapi Na permanen ngotot. Na beralasan kalau beliau ingin menjemput Sanrak karena beliau ialah adiknya Sansuay sekaligus agar beliau bisa mengajari Sanrak tentang pekerjaannya. Hmm... Sanrak akhirnya sepakat, akan tetapi tampaknya beliau agak kecewa saat Na beralasan kalau beliau ingin menjemputnya hanya karena kakaknya.

Mereka pun berpisah. Dan begitu Sanrak masuk rumah, si selingkuhan langsung menghampirinya. Awalnya Sanrak tidak mengingatnya. Tapi saat si selingkuhan terang-terangan mengakui siapa dirinya & hubungannya dengan First, Sanrak akhirnya ingat, beliau ialah perempuan yg beserta First malam itu.

Kiss - The SeriesLakornThai Drama

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 9:52 PM - dua Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar