Minggu, 21 Januari 2018

Kiss - The Series Episode 1 - part 1

Kiss - The Series Episode 1 - part 1

Image source: https://i.ytimg.com/vi/VIXEgcOOf5Q/maxresdefault.jpg

Sandee (Mild Wiraporn) terbangun oleh bunyi hape yang langsung ia matikan. Dia kemudian bangkit tapi malah kaget mendapati dirinya terbangun di sebuah ranjang asing, rumah asing & tubuhnya terbungkus hanya dengan selembar selimut.
Tapi yang paling membuatnya shock ialah sosok pria yang punggungnya bertato sedang asyik tidur di sebelahnya. Dan sama sepertinya, pria itu juga cuma menggunakan selembar selimut. Hmm... siapakah pria bertato itu?

Flashback,

Sandee memiliki banyak teman cowok & galat satu diantaranya ialah Thada (Jirakit Thawornwongs). Hari itu, teman-teman cowoknya Sandee membuka baju-baju mereka setelah selesai bertanding & Sandee langsung mangalihkan pandangan matanya dengan canggung.
Melihat ekspresinya, teman-temannya langsung menggodainya & Thada "Hei Thada, alasannya orang-orang berusaha menjodohkan kalian berdua. Bagaimana apabila kau peluk ia & menghibur seluruh orang"

Thada hanya tertawa sambil geleng-geleng kepala & Sandee ngedumel kesal & menggerutui mereka seluruh.

Kembali ke masa kini,

Sandee berharap ia bukan Thada tapi ketika pria itu beranjak dalam tidurnya, ia memang Thada. OMG! Sandee makin shock mendapati dirinya tidur beserta temannya sendiri. Apa yang sebenarnya terjadi? Memalukan sekali! Tiba-tiba ia melihat Thada mulai terbangun. Sontak Sandee langsung cepat-cepat kabur masuk kamar mandi.

Dia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi semalam hingga ia & Thada berakhir seperti ini. Dan akhirnya, sedikit demi sedikit ia mulai ingat. Kemarin ia & teman-temannya pesta merayakan ultah teman mereka yang bernama Pete & ia mabuk berat di pesta itu.

Tapi ia tidak ingat insiden setelah ia mabuk. Kesal, ia langsung menendang & menjambaki Thada hingga terbangun. Thada juga sama shocknya ketika ia akhirnya sungguh bangun & menyadari kehadiran Sandee di ranjangnya.
"Kenapa kau tidak pakai baju?" tanya Thada resah

"Kau juga sama!"

"Apa yang kau lakukan padaku?" tuntut Thada

"Kau yang melakukan sesuatu padaku!"

Tapi Thada juga sama sepertinya, ia tidak mengingat apapun tentang insiden setelah mereka mabuk. Bahkan sekalipun Sandee ngotot memaksanya untuk terus berusaha mengingat, Thada tetap tidak dapat ingat. Tapi ia yakin apabila semalam mungkin ia tidak melakukan apapun pada Sandee.

Tentu saja Sandee tidak percaya melihat keadaan mereka yang sama-sama tak menggunakan selembar benang pun. Tapi Thada tetap ngotot dengan keyakinannya, ia yakin mereka tidak melakukan apapun semalam, siapa tahu semalam cuacanya cuma panas banget & jadilah mereka sama-sama copot baju.

Ditengah-tengah perdebatan mereka, Thada tiba-tiba dapat sms dari Pete yang mengungkapkan apabila ia sedang dalam perjalanan ke apartemen Thada. Waduh! Beberapa menit kemudian, Pete akhirnya tiba di kamar Thada yang ketika itu tengah berusaha menggunakan celana. Pete langsung curiga dengan perilaku Thada, apalagi ketika tiba-tiba saja Thada menghalanginya masuk kedalam kamarnya.

Pete langsung memaksa melewati halangan Thada & betapa kagetnya ia ketika mendapati Sandee berada di kamar Thada dengan hanya menggunakan selembar selimut. Tapi ternyata Pete lah orang yang membawa Sandee kemari semalam. Dia tidak berani membawa Sandee pulang alasannya semalam Sandee mabuk berat & kakaknya Sandee absolut akan membunuhnya apabila ia memulangkan Sandee dalam keadaan seperti itu.

Yang mengherankan Pete, ia ingat apabila semalam ia menidurkan mereka berdua di sofa & mereka sama-sama masih menggunakan baju lengkap ketika ia meninggalkan mereka semalam. Lalu bagaimana dapat paginya mereka sama-sama terbangun di ranjang dalam keadaan tidak menggunakan apapun.

Yakin apabila semalam mereka tidak melakukan apapun, Sandee menyuruh mereka berdua untuk tidak mengungkapkan apapun pada siapapun & melupakan segalanya, pura-pura saja tidak pernah terjadi apapun. Dia memutuskan apabila seluruh itu cuma kesalahan saja. Hmm... tapi sepertinya Thada tampak agak kecewa dengan ucapan Sandee itu.

Sandee kemudian buru-buru pulang. Tapi ketika ia baru hingga rumah yang sekaligus toko bridal, ia langsung bersembunyi alasannya ia melihat Chacha yang baru masuk rumah. Chacha masuk rumah dengan riang tapi malah mendapati kakaknya Sandee, Sanrak (Worranit Thawornwongs) sedang berada di sofa.

Sanrak mengaku apabila tidak dapat tidur semalam gara-gara menunggu seseorang. Chacha penasaran siapa yang ditunggunya hingga semalam suntuk. Dia mulai menjelaskan siapa saja orang yang kira-kira ditunggu Sanrak ketika tiba-tiba saja ia melihat Sandee didepan rumah sedang memoho-mohon kontribusi.

Chacha langsung mengerti siapa yang ditunggu Sanrak & mengerti pula arti isyarat Sandee. Untunglah Sanrak sedang tidak begitu perhatian padanya hingga Chacha berhasil menyembunyikan Sandee dibalik gaun pengantin hingga Sandee berhasil melarikan diri ke lantai atas.
Chacha berusaha meredakan kekhawatiran Sanrak dengan memberitahunya mungkin Sandee semalam belajar & menginap di rumah teman. Tapi Sanrak tidak yakin alasannya apabila Sandee memang bermalam di rumah teman maka sekarang ia absolut sudah menelepon & mengeluhkan tentang temannya. Dia yakin apabila sekarang Sandee absolut sedang melakukan sesuatu yang galat.

Begitu menyadari Sandee sudah berhasil melarikan diri ke kamarnya, Chacha akhirnya memberitahu Sanrak apabila Sandee sudah pulang sambil memperagakan apa yang barusan dilakukannya untuk membantu Sandee.

Sandee baru saja menenangkan diri ketika tiba-tiba Sanrak muncul dihadapannya & langsung menginterogasinya. Kemana Sandee semalam hingga tidak pulang? Dengan agak canggung ia mengaku amanah apabila semalam ia ke pesta ultah Pete tapi ia berbohong mengungkapkan apabila ia menginap di rumah Pete.
Tidak percaya, Sanrak langsung angkat hape berniat menelepon Pete. Tapi Sandee cepat-cepat mencegahnya sambil beralasan apabila Pete masih tidur sekarang. Sanrak langsung mengendus baju Sandee & menyadari Sandee juga minum-minum semalam.

"Itu... alasannya Pete itu bego. Dia itu gila & menyuruh seluruh orang untuk minum. Jadi aku memutuskan untuk menginap & pulang pagi" alasan Sandee
"Lalu kenapa kau tidak menelepon saja?"

"Itu... alasannya aku kan mabuk jadi aku lupa mencharge hapeku. Aku lupa apabila hapeku lowbet"

Untuk membuktikannya, Sanrak langsung merebut hapenya Sandee & mendapati baterei hapenya Sandee full. Apa penjelasan Sandee sekarang?

"Mungkin... Pete yang mencharge-nya untukku"

"Pete kan mabuk juga. Jadi bagaimana dapat ia mencharge hapemu?"

"Pete itu emang gitu. Dia hobi sekali mencharge hape seluruh orang. Percaya deh"

Frustasi melihat adiknya, Sanrak menasehatinya untuk menjaga dirinya sendiri dengan baik kemudian berniat menelepon kakak mereka Sansuay biar Sandee diomeli habis-habisan oleh kakak mereka. Tapi Sandee beranjak cepat memeluk Sanrak sambil meminta maaf berkali-kali.

Sanrak akhirnya menyerah tapi ia memperingatkan Sandee untuk tidak melakukan hal seperti ini lagi, Sandee harus ingat apabila kakak mereka menitipkan Sandee padanya jadi dialah yang bertanggung jawab atas hidup Sandee disini.
Tapi walaupun tidak jadi menelepon Sansuay, kakak mereka itu sendiri yang menelepon Sanrak. Tapi Sanrak tidak memberitahukan perbuatan Sandee supaya sang kakak tidak cemas.

Gara-gara Sandee, Sanrak jadi telat masuk kuliah. Sanrak ialah mahasiswi jurusan seni komunikasi. Dan ketika ia masuk, ia malah kaget mendapati dosen pengajarnya ternyata seseorang yang dikenalnya, P'Na (Tao Sethapong). Dia berusaha menyembunyikan dirinya supaya tidak ketahuan P'Na.

Tapi ketika ia & temannya Noina sedang asyik ngobrol membicarakan masalah keterlambatannya, P'Na langsung membentaknya & menyuruhnya untuk konsen. Noina yang naksir P'Na langsung penasaran, bagaimana P'Na dapat tahu nama Sanrak?
Sanrak mengaku apabila P'Na itu teman kakaknya. Hmm... tapi Sanrak sendiri sepertinya juga senang pada P'Na. Lalu bagaimanakah dengan masa kemudian mereka?...

Flashback,

Suatu hari, P'Na yang waktu itu ialah pacar kakaknya, tiba-tiba muncul & ngotot membantunya membawakan tasnya yang berat (padahal kayaknya tasnya tipis banget XD). Tapi P'Na memperhatikan sepertinya Sanrak sedang banyak pikiran. Sanrak mengaku apabila ia hanya resah memikirkan jurusan apa yang ingin dipelajarinya di universitas nanti, ia bahkan masih resah apa yang disukainya.

Mendengar itu P'Na langsung menasehatinya bagaimana apabila Sanrak masuk jurusan seni komunikasi mengingat Sanrak senang baca novel, jurusan jurnalisme & komunikasi massa mungkin yang terbaik bagi Sanrak.
Ide yang cantik & Sanrak langsung menelepon kakaknya untuk memberitahunya apabila ia mau masuk jurusan yang disebutkan P'Na barusan. P'Na heran, ia cuma menyampaikan nasehat tapi Sanrak malah menerimanya begitu saja tanpa dipikir dulu.

"Aku sudah memikirkannya. Karena aku senang baca novel jadi aku harus belajar seni komunikasi" ujar Sanrak.

Tiba-tiba P'Na mengulurkan ke 2 tangannya seolah ingin menangkup wajah Sanrak. Hah? Apa yang mau ia lakukan? Sanrak sontak mundur sambil dalam hatinya meminta P'Na untuk tidak melakukan ini padanya & ingat statusnya menjadi pacar kakaknya. Tapi P'Na terus saja mengulurkan ke 2 tangannya kemudian... PAK!
"Aku cuma memukul nyamuk untukmu" kata P'Na sambil menunjukkan nyamuk yang barusan dibunuhnya.

Kembali ke masa kini,

Sanrak melamun sambil cengar-cengir sendiri memikirkan masa lalunya beserta P'Na itu. Tapi ketika itu pula P'Na langsung mendekatinya, menyadarkan Sanrak dari lamunannya & menyuruhnya untuk penekanan sambil tersenyum manis padanya & membuat Sanrak gugup & Noina cemburu melihat keakraban mereka.

Keesokan paginya, Sandee hendak berangkat kuliah. Tapi ketika ia turun, ia malah shock melihat Thada sedang menunggunya. Chacha langsung menggoda mereka & penasaran, apa sekarang mereka berdua sudah jadian. Tapi Sandee bersikeras menyangkalnya.

Saat Thada pamit pergi pada Chacha, Chacha malah merayunya sambil menyentuh-nyentuh lengan Thada "Lenganmu sangat kuat. Kalau ini kepiting, aku dapat membelinya seharga 800 baht/kg atau mungkin 1,000 baht atau mungkin 1,500 bhat..."

Untunglah Sandee cepat-cepat menyelamatkan Thada dengan menyeret Thada pergi dari sana. Begitu mereka berduaan saja, Sandee langsung mengintergogasi Thada & bertanya apakah Thada sudah memberitahu Chacha.
Thada menyangkalnya, justru perilaku Sandee sendirilah yang tampak sangat mencurigakan. Thada sepertinya ingin mengungkapkan sesuatu tapi entah apa yang membuatnya ragu & pada akhirnya ia mengurungkan niatnya.

Setibanya di kampus, teman-teman mereka langsung menggodai mereka alasannya mereka datang beserta. Terlepas dari protes mereka berdua, tapi seluruh orang masih bersikeras menjodoh-jodohkan mereka dengan alasan "Kami dapat merasakan aura cinta terpancar dari kalian berdua. Kurasa kalian ialah Perfect Match"
"Perfect match, pala lu!" protes Sandee

Sandee curiga absolut mereka mengembangkan nomor hapenya ke sembarang orang alasannya belakangan ini ia sering sekali menerima telepon hingga membuatnya kesal. Dia memutuskan apabila ia butuh kopi kemudian menawari mereka juga. Teman-temannya mulai menjelaskan kopi apa saja yang mereka inginkan. Lalu bagaimana dengan Thada, ia mau kopi apa?

"Aku akan ikut denganmu"
Sandee tidak mau & berniat untuk pergi sendiri saja. Tapi Thada tetap bersikeras dengan alasan apabila kopi yang harus dibawa Sandee nanti banyak jadi ia ingin ikut supaya dapat membantu. Terang saja teman-teman mereka langsung menggodai mereka lagi.

Bersambung ke part 2

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 2:41 PM - 3 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar