Rabu, 24 Januari 2018

Kiss - The Series Episode 9 - dua

Kiss - The Series Episode 9 - dua

Image source: http://cfs2.pie.daum.net/2%2FLzAvMTIvMjcvMTY%24%2F9.jpg

Thada usang-usang kesal sendiri pada Sandee yang terus-menerus merecokinya masalah putusnya dia dan Fahsai. Sebagai pihak yang minta putus duluan, tentu saja dia merasa tak enak pada Fahsai. Tapi bagaimanapun dia benar-benar tidak bisa melanjutkan hubungan ini dan satu-satunya hal yang dia minta menurut Sandee hanyalah pengertiannya.

Thew tiba-tiba datang. Dia memperhatikan ketegangan di antara mereka dan jadi penasaran ada apa diantara mereka. Tapi Thada malah menanggapinya dengan makian. Jelas saja Thew langsung kesal.

Melihat situasi berubah tegang, Sandee cepat-cepat mencairkan ketegangan diantara kedua laki-laki itu dengan cara mengalihkan perhatian Thew. Seketika itu juga, perhatian Thew langsung teralih pada Sandee kembali. Dia bersikap sangat perhatian Sandee hingga membuat Thada makin kesal dan cemburu lalu pergi.

Jam 4 sore, Ella menatap Sanrak dengan senyum licik alasannya jam 4 adalah seharusnya saatnya Sanrak mengurusi masalah order menurut si penelepon tadi dan meminta Na buat menandatangani dokumennya. Sesaat kemudian, Na menelepon dan Sanrak berkata "Sudah siap"

Sanrak lalu membawa dua buah dokumen ke ruangan Na lalu menyerahkan laporan agenda perjalanannya ke Hua Hin. Saat Sanrak memanggilnya P'Na seperti biasanya, sikap Na langsung berubah jadi dingin lagi dan mengingatkan Sanrak buat memanggilnya dengan panggilan yang lebih formal (Khun Na) selama dia di kantor.
Dia bahkan langsung marah-marah dan mengkritik banyaknya kesalahan dalam laporannya Sanrak. Tapi dia penasaran ingin memahami bagaimana Sanrak akan pergi ke Hua-Hin nanti. Sanrak memberitahunya kalau First yang akan mengantarkannya.

Ella tiba-tiba muncul. Dengan muka pretensi tak berdosa, Ella bertanya pada Sanrak kenapa dokumen order masih belum ditandatangani padahal dia sudah menulis post-it untuknya tadi. Sanrak sekarang mengerti dengan ucapan Jane buat selalu mengawasi Ella dan tidak terlalu mempercayainya.
Ella terus nyerocos panjang lebar mengomeli Sanrak. Tapi Sanrak dengan senyum manisnya berkata "Sudah terselesaikan kok" (Hahaha! Kasihan deh Ella)

"Selesai?" tanya Ella tak percaya

Dalam flashback, Sanrak tak sengaja menjatuhkan dokumennya yang terjatuh sempurna didekat tong sampah. Dan saat dia mengambilnya, saat itulah Sanrak melihat sobekan post it yang dibuang Ella. Dia mengambilnya dan menyatukan kembali sobekan-sobekan post itu.

Sanrak memperlihatkan sobekan post-it yang sekarang sudah dia rekatkan kembali itu dan mengaku kalau dia tak sengaja menemukan sobekan-sobekan post-it itu di tong sampah "Terima kasih Khun Ella, kau sudah repot-repot membuatkan catatan untukku"

Ella jelas kesal walaupun dia berusaha menanggapinya dengan senyum manis. Setelah Sanrak pergi, Na memperingatkan Ella buat tidak menyusahkan Sanrak dan mengingatkan Ella buat penekanan saja pada tugasnya sendiri selama dia bekerja di sini.
"Sepertinya kau mencemaskannya?" sindir Ella kesal.

Thew mengajak Sandee kencan ke akuarium lagi. Tapi dia memperhatikan paras Sandee tampak murung terus sedari tadi. Thew penasaran ada apa dengan Sandee, apa dia semurung ini gara-gara percakapannya dengan Thada tadi. Sandee akhirnya mengaku kalau dia hanya cemas alasannya Thada baru saja putus dengan Fahsai.
"Lalu, siapa yang kau khawatirkan?"

"Keduanya"

Thew tak suka mendengar jawaban itu dan mengingatkan Sandee bahwa pacaran adalah urusan dua orang yang terlibat. Aika mereka menentukan buat mengakhiri hubungan mereka maka itu artinya mereka punya alasan mereka sendiri, jadi tidak seharusnya Sandee terlalu ikut campur dalam masalah mereka. Lagipula dia yakin kalau mereka berdua pasti akan baik-baik saja.

Sandee penasaran apakah Thew pernah putus dengan seseorang sebelumnya. Thew mengaku bahwa dulu dia seringkali jalan dengan seseorang wanita. Mereka tidak pernah membicarakan status hubungan mereka tapi dia sangat yakin kalau dia dan wanita itu pacaran. Tapi pada akhirnya, ternyata cuma dia seseorang yang menganggap wanita itu pacarnya. Sementara wanita itu, ternyata pacaran dengan orang lain.
"Lalu apa yang kau lakukan?"

"Tidak ada. Aku sedih dan selama beberapa waktu, agak takut buat menjalani hubungan. Tapi sekarang aku merasa, jikalau aku ingin menjalin hubungan dengan seseorang maka aku wajib memperjelas hubungan kami"

Thew tiba-tiba mencondongkan wajahnya buat mencium Sandee. Shock dan belum siap, Sandee refleks menjauh sebelum Thew sempat menyentuhnya. Mereka jadi canggung gara-gara itu.

Thew lalu mengantarkan Sandee kembali. Pacar yang baik, Thew berusaha menyemangati Sandee buat presentasinya yang akan datang. Sandee lalu mengecek hapenya dan seketika itu juga dia murung kembali.
Dia mengaku kalau dia mengirim pesan buat menyemangati Fahsai tapi pesannya tidak dibalas sampai sekarang. Tidak ingin lagi melihat Sandee cemas, Thew berjanji akan mencoba bicara dengan Fahsai nanti.

Sebelum pergi Thew membisiki Sandee pesan romantis yang membuatnya tercengang "Aku mencintaimu"

Kesal setiap kali melihat Sanrak, Ella akhirnya mengkonfrontasinya dan bertanya to the point apakah Sanrak punya perasaan pada Na dan apa pandangan Sanrak tentang Na. Dia bertanya seperti ini alasannya dia melihat mereka tampak seperti dua orang yang punya hubungan lebih daripada cuma sekedar kenalan.
"Aku tidak punya perasaan pada P'Na. Aku disini hanya bekerja dan melakukan tugasku"

"Baguslah. Kuharap kau benar-benar melakukan apa yang kau katakan, anak magang"

Sanrak juga penasaran, apa sebenarnya hubungan Ella dan Na. Ella heran buat apa Sanrak ingin mengetahuinya, bukankah dia bilang kalau dia tidak punya perasaan apa-apa pada Na. Sanrak mengklaim kalau dia cuma penasaran saja.
Ella langsung menjawab dengan bisikan ketus "Itu bukan urusanmu. Kau tidak perlu memahami apa hubunganku dengan Na"

Na tiba-tiba muncul dan dengan sengaja mengajak Ella buat kembali dan makan malam bersama, dia bahkan sengaja menggenggam tangan Ella dan cepat-cepat menarik Ella pergi menurut sana. Tentu saja Ella bahagia.

Na membawa Ella ke sebuah bar. Na tampak jelas tidak mood dan terus minum-minum. Ella penasaran ingin memahami apa yang sedang Na pikirkan. Dengan sikap manja, dia menggenggam tangan Na dan berusaha membujuk Na buat curhat padanya.
"Saat kita memiliki sebuah harapan, cita rasanya melelahkan, bukan? Tapi, tidak mungkin juga kita tidak punya harapan. Biasanya kita mengira hidup akan berjalan seperti ini atau seperti itu. Tapi pada akhirnya, saat hasilnya tidak seperti yang kita kira, satu-satunya hal yang kita inginkan hanyalah bergantung pada harapan itu, terus dan terus dan tidak ingin pindah ke yang lain. Kita tidak bisa menahan seseorang jikalau dia memang benar-benar ingin pergi"

Hmm... entah apakah Ella mengerti siapa yang Na maksud alasannya raut wajahnya tampak sangat bahagia. Dan dia berusaha meyakinkan Na bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan Na dan akan selalu ada di sisi Na.

Sandee tengah melanjutkan tugas revisinya saat tiba-tiba saja mual-mualnya datang lagi. Kali ini kecemasannya semakin menjadi-jadi dan akhirnya dia pergi buat membeli testpack. Saat kembali kembali, dia berusaha mengendap-endap supaya tidak ketahuan Chacha.
Tapi Chacha tiba-tiba muncul di belakangnya dan langsung merampas testpack di tangannya. Jelas saja Chacha langsung shock dan heboh "Apa maksudnya ini? Katakan! Apa kau hamil? Dengan siapa? Kapan kau hamil? Bagaimana bisa kau dihamili?"

Sandee cepat-cepat berbohong, mengatakan kalau itu testpack pesanan temannya. Temannya yang menyuruhnya buat membeli testpack itu. Tapi Chacha terus heboh, alasannya seluruh temannya Sandee kan cowok, jadi bagaimana bisa mereka hamil.
Sandee terus bersikeras kalau testpack itu milik temannya tapi dia tidak mau sebut nama. Chacha tampaknya masih ragu tapi pada akhirnya dia tidak mempermasalahkannya lagi

Sebelum tidur, Sanrak mengingatkan First janji mereka. Besok pagi jam 7, First wajib mengantarkannya ke Hua-Hin. First dengan gaya romantisnya meyakinkan Sanrak kalau dia tidak lupa.

Tapi keesokan harinya, bahkan sampai hampir jam 8, First masih juga belum datang-datang. Sanrak jadi gelisah. Apalagi Chacha dan Sandee terus menerus merecokinya buat segera pergi alasannya jarak Hua-Hin yang cukup jauh menurut Bangkok. Belum lagi dia sudah wajib check-in jam 10, kalau tidak segera pergi maka dia pasti akan telat.

Cemas, Sanrak akhirnya tetapkan buat keluar sekarang buat mencari First. Setibanya didepan apartemennya First, dia melihat First sedang duduk di sebuah bangku sembari menelepon seseorang. Sengaja ingin mengejutkan First, dia tidak langsung menampakkan diri dan duduk sementara waktu membelakangi First.

Tapi saat dia hendak berbalik buat mengejutkan First, dia malah melihat selingkuhannya First muncul. Sontak Sanrak langsung berbalik kembali sebelum dia ketahuan. Dia mendengar si selingkuhan melabrak First alasannya First mau pergi bersama Sanrak dan memperingatkan First bahwa dia tidak akan membiarkan First pergi dengan Sanrak.
"Kenapa tidak? Dia pacarku"

"Lalu aku apamu?"

Dari pertengkaran mereka, Sanrak akhirnya mengetahui bahwa selama ini First sudah pernah beberapa kali liburan ke luar negeri bersama si selingkuhan. First berusaha meminta pengertian si selingkuhan alasannya dia dan Sanrak cuma mau pergi ke Hua-Hin saja beberapa hari.
Si selingkuhan tidak mempermasalahkan masalah tempatnya, tapi janjinya First, alasannya First sudah janji duluan padanya buat mengajaknya kencan weekend ini. First berusaha memintanya buat tenang dulu dan mendengarkan penjelasannya. Tapi si selingkuhan menolak mendengarkan apapun.

"Kalau kau tidak mau mendengarkan, maka tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi" ancam First

Si selingkuhan menolak putus dan bersikeras menuntut First buat putus dengan Sanrak. Dia tidak mengerti kenapa First selalu saja memaksakan dirinya buat bersama Sanrak. Perlahan, Sanrak bergeser menyembunyikan dirinya dibalik semak dan mendengarkan seluruh perdebatan mereka dan berusaha menahan tangisnya.

Kiss - The SeriesLakornThai Drama

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 10:10 PM - 2 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar