Tapi melihat verbal Sandee yang tampak ragu, Thew jadi terlalu takut buat mendengar jawabannya sekarang dan bersikeras meminta Sandee buat memikirkannya terlebih dulu dan memberinya jawaban sesudah beliau keluar berdasarkan rumah sakit saja lalu cepat-cepat mengalihkan topik.
Jane bertanya-tanya apakah Sanrak akan balik bekerja di Charisma. Saat Na menyangkalnya, Jane jadi bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Na permanen menyangkalnya, akan tetapi beliau lalu bertanya bertanya-tanya kepada Jane "Apakah wanita biasanya tidak mengungkapkan apa yang mereka pikirkan?"
Jane langsung tersenyum mendengar pertanyaan itu "Tergantung. Biasanya wanita memang menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya kepada laki-laki yang mereka sukai"
Jane konfiden kalau Na bertanya seperti itu lantaran Na absolut menyukai Sanrak. Dia bertanya seperti itu absolut lantaran Na terlalu terpengaruh oleh sikap Sanrak padanya. Na langsung terdiam duka. Hmm... apa yang sebenarnya terjadi?
Flashback,
Ternyata ketika Na nembak Sanrak tadi pagi, Sanrak langsung menolaknya tanpa pikir panjang. Kecewa dan trauma beserta kontak cintanya beserta First, Sanrak menetapkan buat tidak menjalin kontak cinta beserta siapapun buat sebentar.
Semua bencana yang terjadi dalam hidupnya belakangan ini, sungguh membuatnya sangat lelah. Karena itulah, beliau membutuhkan waktu sejenak buat berpikir agar beliau tahu apa yang sungguh krusial baginya.
Kembali ke masa kini,
Setelah mendengar cerita Na, Jane menasehati Na buat memberi Sanrak sedikit waktu. Selain itu, Na sendiri pun perlu memikirkan dan mempertimbangkan balik perasaaannya sendiri kepada Sanrak. Apakah cintanya kepada Sanrak cukup akbar buat terus berusaha mendapatkan Sanrak.
"Khun Jane, andai saja kita mengasihi seseorang, apakah kita perlu berusaha sekeras itu?"
"Bukan masalah seberapa banyak usahamu, akan tetapi apakah kau mau berusaha atau tidak"
1 minggu kemudian,
Sandee akhirnya keluar berdasarkan rumah sakit akan tetapi tangannya masih harus di-gips. Dia curhat kepada Sanrak, heran beserta hidupnya sendiri. Kenapa beliau harus menderita dan stres tentang kehamilan padahal nyatanya beliau tidak hamil? Tentu saja Sanrak sendiri pun tidak tahu kenapa, akan tetapi beliau konfiden dibalik setiap masalah absolut terdapat kebaikan yang sanggup kita sanggup.
"Kau sanggup melihat jati diri orang lain, kau jadi tahu apa yang mereka pikirkan. Dan yang lebih krusial lagi, kau jadi mengetahui tentang dirimu sendiri. Kau sanggup tahu perasaanmu sendiri akan semua bencana yang terjadi padamu"
Kata-istilah Sanrak menciptakan Sandee mulai memikirkan perasaannya kepada Thada dan Thew. Tapi ngomong-ngomong, Sanrak sendiri sekarang jadi semakin dewasa yah. Sandee langsung menggodanya, memangnya masalah apa yang menimpa Sanrak hingga beliau jadi sedewasa ini sekarang.
Sanrak mengklaim kalau beliau sudah dewasa semenjak dahulu kala lalu cepat-cepat mengalihkan topik, menanyakan kontak Sandee beserta Thada dan Thew "Siapa yang akan kau pilih? Kulihat Thada sangat mencemaskanmu selama kau dirawat di rumah sakit"
"Dia cuma khawatir sebagai teman" sangkal Sandee
"Benarkah?"
Thew datang tidak usang kemudian buat menjemput Sandee. Tapi sebelum Sandee sempat pergi, Sanrak membisikinya sebuah peringatan "Jangan hingga aku mendapatimu jadi playgirl"
Sementara itu, Thada sedang gelisah sendiri di tokonya. Saking gelisahnya, hingga-hingga Thanwa memperhatikan selama sejam Thada terus menerus menatap jam tangannya. Thanwa sanggup mengira kalau Thada gelisah lantaran Sandee.
Dia menyarankan Thada buat menjemput Sandee saja kalau beliau memang ingin. Tapi Thada bersikeras menyangkalnya, lagipula absolut sudah terdapat orang lain yang menjemput Sandee.
Thanwa heran mendengarnya "Apa kau pernah berpikir buat berjuang melawan laki-laki lain buat mendapatkan seorang wanita?"
Saat Thanwa mempertanyakan kehamilan Sandee, Thada memberitahunya bahwa semua itu cuma kesalahpahaman saja dan Sandee tidak hamil. Kalau Sandee tidak hamil, lalu kenapa Thada terlihat masih duka, apa yang sebenarnya Thada pikirkan. Tiba-tiba Thada bergerak bangkit begitu saja tanpa memberinya jawaban. Thanwa langsung mencegahnya dan menuntut jawaban Thada.
"Aku akan berjuang buat mendapatkannya" ujar Thada
Chacha sedang keluar belanja kain, jadilah Sanrak menjaga toko seorang diri. Bosan, beliau menelepon Noina akan tetapi Noina masih sibuk beserta magangnya. Akhirnya beliau menghabiskan waktu nganggurnya beserta main internet dan mempercantik dirinya.
Dia sama sekali tidak menyadari kalau Na sedang memperhatikannya berdasarkan luar toko. Chacha balik tidak usang kemudian dan melihat Na. Kemarin Na mengiriminya pesan dan memintanya buat bicara berdua. Chacha bertanya-tanya apa yang sebenarnya ingin Na katakan padanya.
Na bertanya-tanya kenapa sebenarnya Chacha melarangnya pacaran beserta Sanrak. Chacha langsung mengoreksi. Dia sama sekali tidak bermaksud melarang Na pacaran beserta Sanrak. Dia hanya ingin melindungi Sanrak. Seperti yang Na ketahui sendiri, Sanrak belakangan ini sudah melewati banyak sekali masalah. Dia bermasalah beserta playboy dan Na sendiri cukup disebut seorang playboy.
"Aku tidak mau apa yang terjadi kepada Sansuay, terjadi balik kepada Sanrak" ujar Chacha
Na kaget mendengarnya "Apa kau pikir aku berselingkuh berdasarkan Sansuay?"
"Iya, Khun Na. Sansuay bilang padaku kalau kau itu seperti kucing yang menyembunyikan cakarnya. Kau selalu punya banyak wanita yang tertarik padamu"
Na langsung tertawa dan mendesah geli mendengarnya. Dia mengakui memang banyak wanita yang tertarik padanya. Dia memang akrab beserta wanita-wanita itu akan tetapi beliau sama sekali tidak punya kontak beserta siapapun. Na konfiden ketika Sansuay mengungkapkan hal seperti itu tentangnya kepada Chacha, mereka masih belum pacaran.
Alasannya putus beserta Sansuay sama sekali bukan lantaran terdapat wanita lain akan tetapi lantaran mereka berdua tidak cocok dan ditambah lagi, Sansuay masih belum sanggup melupakan mantan pacarnya.
"Benarkah?"
"Sungguh. Sampai sekarang aku belum menjalani kontak serius beserta siapapun lantaran aku belum menemukan seseorang yang sanggup membuatku menghentikan segalanya demi wanita itu. Tapi sekarang, kurasa aku sudah menemukannya. Aku serius tentang Sanrak"
"Apa kau sungguh serius?"
"Iya. Sejak malam itu, aku memikirkan istilah-katamu berulang kali dan sekarang aku konfiden kalau aku siap buat pertanda segalanya"
Kalau begitu, apa yang akan Na lakukan buat pertanda kesungguhan perasaannya kepada Sanrak. Na meminta donasi Chacha buat itu. Chacha berpikir sejenak lalu menulis sesuatu. Dan ketika Na membacanya, beliau tampak shock. Hmm... entah apa yang Chacha tulis akan tetapi beliau mengklaim kalau Na mengikuti apa yang ditulisnya itu maka Sanrak absolut akan jatuh cinta padanya.
Sesampainya di kampus, Sandee lagi-lagi langsung jadi bahan gunjingan semua orang. Tak terima temannya diperlakukan seperti itu, June langsung mengumumkan kepada semua orang kalau Sandee tidak hamil dan memperingatkan semua orang buat tidak lagi menatap Sandee beserta pandangan menghakimi seperti itu.
Melihat mereka datang berdua, Pete bertanya-tanya apakah sekarang Sandee dan Thew balikan. Thew tidak menjawab dan Sandee cepat-cepat mengalihkan topik, membahas balik ulah Pete yang sudah membuatnya kesusahan. Mumpung lagi membahas topik ini, Pete bertanya-tanya siapa orang yang memposting tentang kehamilan Sandee di blog kampus.
Sandee menetapkan buat tidak mempermasalahkan hal itu. Lagipula beliau konfiden tidak akan terdapat faedahnya bahkan sekalipun mereka mengetahui siapa orangnya. Tapi teman-temannya tidak sependapat. Apa yang dilakukan orang itu sudah keterlaluan, beliau sudah mencoreng nama dan image baik seseorang.
Thew membisu saja akan tetapi terperinci beliau sedang memikirkan sesuatu. Dia lalu pamit pergi... buat mengejar Fahsai. Ternyata Thew sudah bertindak cepat mengusut pelaku yang memposting info kehamilan Sandee itu. Dan berdasarkan keterangan si pemilik ID yang orisinil, Thew mengetahui Fahsai lah pelakunya.
Fahsai mengakui perbuatannya dan alasannya melakukan semua itu lantaran beliau kesal kepada Sandee. Dia tidak terima lantaran Thada memutuskannya demi Sandee. Dia bahkan tidak peduli walaupun Thew sudah menjelaskan kalau Sandee tidak hamil dan kehamilan itu cuma kesalahpahaman saja. Dia heran kenapa Thew masih saja membela Sandee, apa beliau konfiden kalau Sandee menyukainya dan bukannya Thada.
"Jangan mengalihkan topik, Fahsai. Minta maaf lah kepada Sandee sekarang"
Tapi Fahsai tidak mau, beliau terus bersikeras mengklaim dirinya tidak bersalah dan yang bersalah adalah Sandee. Kesal, Thew langsung memperingatkan Fahsai buat tidak lagi mengganggu Sandee. Fahsai tidak peduli dan belik memperingatkan Thew buat berhati-hati beserta Sandee lantaran kalau tidak maka beliau sendiri lah yang akan terluka kepada akhirnya.
Na mondar-mandir resah dan bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, akankah Sanrak akan jatuh cinta padanya andai saja beliau mengucapkan kalimat yang ditulis Chacha.
Sebelum masuk tokonya Chacha, Na langsung berlatih mengucapkan kalimat itu "Sanrak, dengarkan aku baik-baik. Jangan abaikan masa lalu yang jelek, menyakiti perasaanku lagi. Bisakah kau memberiku kesempatan ke 2, Sanrak?"
Lagi sibuk-sibuknya berlatih mengungkapkan cinta, Sanrak tiba-tiba keluar mau buang sampah dan langsung heran sedang apa Na di sini. Na langsung tegang. Saking tegangnya, beliau jadi megap-megap resah harus jawab apa. Dan ujung-ujungnya bukannya mengucapkan kalimat cinta yang barusan dilatihnya, beliau malah berkata kalau beliau datang mau ketemu Chacha.
Chacha memberitahu Na kalau Sanrak menyukai laki-laki yang perhatian. Maka ketika Sanrak batuk-batuk, Na langsung mengambil air untuknya. Tapi beliau malah kesandung dan menumpahkan airnya. Lalu ketika Sanrak membawa kardus-kardus, Na langsung lari dan mengambil alih kardus-kardus itu berdasarkan tangannya. Sanrak hingga heran sendiri melihat kelakuan aneh Na.
Lalu ketika Sanrak sedang menyapu, Na langsung mengambil sapunya dan membantunya menyapu. Tapi beliau menyangkal sedang membantu Sanrak dan beralasan kalau beliau menyapu lantaran tadi menjatuhkan sesuatu dan siapa tahu sanggup beliau temukan beserta menyapu.
First terburu-buru datang menemui Tuan Thawee. Dia berusaha mengklaim kalau dokumen yang diberikan Na kepada Tuan Thawee itu palsu, akan tetapi Tuan Thawee langsung murka akbar padanya. Dia sudah tidak percaya lagi kepada First lantaran beliau sudah pertanda kebenaran dokumen itu dan beliau akan segera menuntut First.
Bersambung ke part 2
Kiss - The SeriesThai Drama
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 9:48 PM - 5 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar