"Lalu kemana beliau?" Chacha bertanya-tanya cemas "Tadi pagi beliau memang menunggu First tapi First tidak ada-ada. Lalu selesainya itu beliau keluar. Kurasa beliau pergi mencari First"
Sanrak menyembunyikan dirinya sementara First masih terus berdebat menggunakan si selingkuhan yg terus bersikeras menuntut First buat putus menggunakan Sanrak. First terus berusaha meminta pengertian si selingkuhan tapi si selingkuhan permanen tidak terima.
Dia sudah menuruti asa First, beliau menyingkirkan harga dirinya sendiri demi menuruti First & pergi menemui Sanrak waktu itu. Jadi apa lagi yg First inginkan darinya. Sekarang First sudah tidak lagi seperti dirinya yg dulu. First bersikeras kalau beliau tidak pernah berubah, buktinya beliau masih pacaran dengannya kan hingga sekarang.
"Tapi aku bukan satu-satunya perempuan yg kau pacari!"
"Kukira kita sudah melewati segalanya bersama-sama & saling mengerti. Kalau kau masih bersikap kurang pandai seperti ini maka usahakan kita akhiri saja. Aku juga sudah lelah"
First lalu pergi menjemput Sanrak tapi baru hingga depan toko, beliau berpapasan menggunakan Na yg baru keluar. Dia tertentu menuntut, apa yg Na lakukan disini? Na beralasan kalau beliau cuma sedang membicarakan persoalan kerjaan menggunakan Chacha. Setelah Na pergi, Chacha keluar & memberitahunya kalau Sanrak sudah pergi mencari First.
Sanrak masih menyembunyikan dirinya bahkan selesainya First pergi. Dia mendengar perempuan itu menelepon seseorang & curhat ihwal First & kebohongannya. Bagaimana beliau menduga kalau First akan putus menggunakan Sanrak tapi ternyata tidak. Dia bahkan mengatai Sanrak itu perempuan kurang pandai.
Tidak tahan lagi, Sanrak akhirnya keluar dari persembunyiannya buat mengkonfrontasi perempuan itu tapi entah kenapa dalam akhirnya beliau tidak sanggup menyampaikan apapun. Melihat aktualisasi diri marah & duka Sanrak, perempuan itu tertentu tersenyum & menebak kalau Sanrak niscaya sudah mendengarkan segalanya.
"Aku heran, bagaimana mampu kau masih saja pacaran menggunakan P'First. Apa mungkin kau tidak punya orang lain... atau tidak ada seorangpun yg menginginkanmu?"
Sanrak semakin duka hingga beliau tidak mampu menyampaikan apa-apa buat melawannya. Wanita itu tersenyum licik, menduga beliau sudah menang.
Tapi yg tak disangkanya, tiba-tiba Na ada disisi Sanrak & merangkulnya seolah mengklaim Sanrak artinya miliknya lalu membawa Sanrak pergi dari sana. Diam-membisu Na membisiki Sanrak buat tidak menangis karena perempuan itu masih melihat.
Setelah Na & Sanrak pergi, First kembali & bertanya dalam si selingkuhan apakah beliau melihat Sanrak. Tentu saja si selingkuhan masih marah padanya & tertentu pergi tanpa menyampaikan apapun.
Sandee pergi mencari Thada ke toko tatonya. Setibanya disana, Thada ternyata sudah menyiapkan sarapan untuknya. Tapi ketika Thada menghidangkan kuliner itu dalam depan hidungnya, Sandee tiba-tiba mual & tertentu lari ke kamar mandi. Mengira makanannya yg keliru, Thada tertentu mengendusi kuliner itu. Tapi tidak ada yg aneh, Thada jadi galau.
Tak usang kemudian, Sandee akhirnya keluar dari kamar mandi & mendapati Thada tengah menungguinya didepan. Thada cemas, apalagi beliau memperhatikan belakangan ini Sandee acapkali mual-mual seperti ini. Sandee meyakinkannya kalau beliau baik-baik saja, beliau cuma stres menggunakan banyaknya tugas belakangan ini.
"Kau yakin?"
"Iya"
Sanrak menangis sepanjang perjalanan. Na bertanya-tanya apa yg sebenarnya terjadi? Apa First melakukan sesuatu dalam Sanrak? Tapi Sanrak masih terlalu duka buat menjawabnya.
"Lupakan saja beliau sementara waktu waktu. Fokus saja dalam pekerjaanmu dulu. Tentang perjalanan ke Hua-Hin, kau boleh menundanya. Kita mampu mempublish-nya buat edisi selanjutnya"
"Tidak apa-apa. Aku mampu melakukannya"
"Kau yakin?"
Sanrak bersikeras kalau beliau baik-baik saja padahal beliau masih terus menangis. Na akhirnya menyerah & menurutinya & memberikan diri buat mengantarkan Sanrak ke Hua-Hin. Na mengaku kalau sebenarnya beliau ada janji kencan menggunakan Ella. Tapi sekarang beliau tetapkan buat membatalkannya menggunakan alasan pekerjaan harus didahulukan. Hmm... demi pekerjaan atau demi menemani Sanrak yah?
Mereka lalu melanjutkan tugas gerombolan mereka. Tapi Thada masih cemas karena tidak percaya menggunakan ucapan Sandee. Kesal, Sandee tertentu membentaknya, bersikeras kalau beliau baik-baik saja & cuma stres saja. Dia bahkan mengancam agar mereka mengerjakan tugas mereka sendiri-sendiri saja kalau Thada masih terus mempermasalahkan hal ini.
"Baiklah-baiklah. Apa keliru kalau aku cemas?"
June tiba tak usang kemudian & tertentu menatap mereka menggunakan curiga. Kesal karena June selalu datang terlambat, Sandee tertentu mengomelinya panjang lebar bahkan menyuruhnya buat mencari kitab etiket & memakannya mulai dari halaman pertama hingga halaman terakhir.
June berusaha membela diri tapi Sandee & Thada saling bekerja sama mengomeli June lalu menyuruhnya buat cepat-cepat bekerja. Mereka harus menyelesaikannya sebelum deadline. Tapi June malah menanggapi keseriusan mereka menggunakan mengusulkan, bagaimana kalau mereka menghubungi Prof. Pang & meminta pengunduran deadline.
"Mukamu tebal sekali yah? Bagaimana mampu kau meminta buat itu?"
"Iya memang mukaku tebal. Tapi bukan cuma itu saja kualitasku. Aku juga tampan"
June betul-betul memberanikan diri menelepon Prof. Pang buat minta pengunduran deadline. Sayangnya usahanya tidak berhasil, Prof. Pang malah memaki-makinya.
Thew sedang belajar ketika tiba-tiba beliau dapat pesan dari Fahsai. Dia memberitahu Thew kalau beliau & Thada sudah putus & curiga jangan-jangan Sandee punya peran dalam putusnya hubungannya menggunakan Thada. Karena itulah beliau meminta Thew buat mengawasi Sandee.
Chacha gelisah teringat menggunakan testpacknya Sandee semalam. Dia tertentu naik ke kamarnya Sandee & tetapkan buat mencari testpack itu karena jikalau beliau menemukannya maka itu artinya Sandee berbohong. Dia lalu menggeledah barang-barangnya Sandee & akhirnya menemukan testpack itu dalam kolong kasur.
Sandee & Thada serius mengerjakan tugas mereka. Tapi June malah asyik sendiri mainan hape. Sandee usang-usang kesal melihatnya. Dia tertentu merampas hapenya June & memarahinya.
June tidak terima dimarahi, walaupun Sandee tidak mau gagal tapi nyatanya Sandee juga yg memproduksi mereka gagal waktu itu. Bahkan mampu dibilang Sandee & Thada lah yg keliru, karena mereka terus menerus bertengkar hingga memproduksi tugas mereka jadi rancu.
"Jujur saja deh, apa yg sebenarnya terjadi menggunakan kalian berdua waktu itu?"
Tidak terima disalah-salahkan, Sandee balik menyalahkan June & menuduhnya sangat pemalas hingga memproduksi tugas mereka gagal. Thada berusaha meredakan ketegangan diantara mereka.
Thanwa ada ketika itu juga & sukses mengomeli mereka hingga mereka akhirnya beliau & melanjutkan pekerjaan mereka lagi. Thada heran & cemas karena sepertinya belakangan ini mood Sandee acapkali berubah-ubah.
Di tengah jalan, Sanrak tiba-tiba ditelepon First tapi beliau tetapkan buat mengabaikannya. Na juga ditelepon Ella tapi beliau tertentu mematikannya. Saat First terus menerus menelepon, Na mengangkatnya memberitahu First kalau Sanrak sedang bekerja & tidak mampu diganggu lalu mematikan teleponnya.
Na meminta maaf dalam Sanrak & mengaku bahwa sebenarnya sudah memahami siapa sebenarnya First. Tapi beliau tetapkan buat tidak memberitahu Sanrak karena beliau pikir itu urusan mereka berdua.
Walaupun Sanrak tidak nafsu makan, tapi Na membawa Sanrak ke sebuah cafe & memaksa Sanrak buat makan. Pengakuan Na tadi memproduksi Sanrak duka lagi, menyadari ternyata hanya beliau satu-satunya yg buta ihwal First.
"Apa aku terlihat kurang pandai?"
"Kita gak perlu menjadi pandai dalam segala hal. Lagipula, sekarang persoalan itu sudah berlalu. Tidak ada gunanya terlalu memikirkan persoalan ini. Yang perlu kau pikirkan ketika ini artinya bekerja. Kau perempuan dewasa, kau harus mulai belajar buat memisahkan urusan pribadi & pekerjaan"
"Kau selalu saja membicarakan pekerjaan, apa karena kau tidak ingin aku memikirkan P'First terus?"
"Benar. Lalu, apakah berhasil?"
"Iya, tidak mengecewakan. Sekarang aku mencemaskan pekerjaan. Aku juga jadi lapar"
Kelompoknya Sandee terburu-buru ke kampus karena sementara waktu lagi deadline. Pete & Kao ada tak usang kemudian & memberitahu mereka kalau Prof. Pang sudah mau pergi. Mereka bertiga tertentu panik karena laporan mereka belum dibendel. Panik, June akhirnya mengusulkan agar Sandee membendel laporan mereka sementara beliau & Thada berusaha mencegah Prof. Pang pergi.
Mereka pun berpisah. Setibanya dalam kawasan kerja Prof. Pang, mereka tidak menemukan Prof. Pang dalam kantornya. Apakah Prof. Pang sudah pergi. Tapi June melihat tasnya terdapat dalam meja. Ide licik tiba-tiba ada dalam benaknya, yaitu menculik tasnya Prof. Pang. Tanpa tas, Prof. Pang tidak akan mampu pulang.
Tiba-tiba Pete yg bertugas berjaga dalam luar, melihat Prof. Pang datang. Semua orang tertentu menunduk menyembunyikan diri mereka dalam sofa. Syukurlah Prof. Pang sedang sibuk bicara dalam telepon sembari mengecek papan schedule jadi beliau tidak menyadari kehadiran anak-anak itu.
Selesai bicara dalam telepon, Prof. Pang pun mau pergi. Tapi ketika beliau hendak mengambil tasnya, beliau malah mendapati tasnya menghilang. Kemana tasnya? "Seingatku aku meletakkannya dalam sini? Jangan-jangan ini... kerjaannya hantu? Hei, aku sudah gila apa? Mana ada hantu. Kalau ada keluarlah sekarang!"
June tertentu memproduksi bunyi melolong. Prof. Pang ketakutan & galau mencari bunyi lolongan hantu itu. June terus melolong-lolong hingga memproduksi Prof. Pang betul-betul ketakutan. Dia sudah hampir saja melarikan diri.
Tapi absolut ketika itu juga, Sandee ada bersama Pete secara tiba-tiba hingga memproduksi Prof. Pang hampir jantungan. Sandee menyerahkan laporan yg baru saja dibendelnya & meminta maaf karena hampir telat, beliau beralasan kalau beliau usang karena antrian dalam toko tadi cukup panjang.
Setelah Prof. Pang pergi, ketiga cowok tadi akhirnya keluar dari persembunyian mereka. June mengembalikan tasnya Prof. Pang dalam meja & mereka semua pun pergi.
Tak usang kemudian, Prof. Pang kembali lagi karena ingat kalau beliau belum mencari tasnya & tertentu menjerit ketakutan ketika tas itu tiba-tiba ada kembali dalam mejanya. Percaya kalau dalam kantornya ada hantu, Prof. Pang tertentu memohon maaf dalam si hantu lalu kabuuuuurrr.
Kiss - The SeriesLakornThai Drama
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 11:18 PM - 2 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar