Sinopsis The Eternal Love Episode 4 - 1
Lian Cheng tiba-tiba saja mencium mesra bibir Xiao Tan & membangun Xiao Tan kaget bukan main dibuatnya. Dua penonton mereka pun tak kalah kaget. Jing Xin hingga nutup mata sembari ngintip berdasarkan sela-sela jarinya & Qing Yun cemburu dibuatnya.
Xiao Tan langsung mendorongnya menjauh & mau menamparnya. Tapi Lian Cheng sigap mencegahnya. "Istriku, apa kau puas dengan ciumanku?" Goda Lian Cheng.
"Dasar sinting! Itu jelek banget!"
"Oh, maksudmu saya wajib latihan lebih banyak lagi?" Lian Cheng dengan bahagia hati mendekat buat menciumnya lagi. Tapi Xiao Tan buru-buru mendorongnya sembari mengutukinya dengan segala macam sumpah serapah, akan akan tetapi semuanya beliau ucapkan dalam hati.
"Ciuman pertamaku yg kulindungi selama 2 puluh tahun, sekarang hilang begitu saja." Rutuknya dalam hati.
Qing Yun cemburu manjah, seharusnya Lian Cheng dihentikan begitu, beliau kan ingin bersama Lian Cheng. Lian Cheng santai mengingatkannya bahwa keadaan sudah berubah sekarang.
"Aku sudah memiliki seseorang istri sekarang. Tentu saja saya wajib baik dalam istriku." Ucapnya sembari menarik Xiao Tan mendekat.
Saat Xiao Tan berusaha meronta berdasarkan dekapannya, beliau langsung berbisik memperingatkan Xiao Tan buat bersikap baik, Xiao Tan tahu betul apa yg bisa beliau lakukan.
Xiao Tan terpaksa berhenti melawan sembari menahan kesal. Puas, Lian Cheng pun beralasan kalau istrinya lelah setelah perjalanan jauh, jadi mereka pamit sekarang. Xiao Tan ketus, terserah!
Bagus, Lian Cheng pun menyeret Xiao Tan pergi berdasarkan sana. Tapi Qing Yun tanya apakah beliau boleh berkunjung ke kediaman Lian Cheng kapan-kapan. Lian Cheng menyuruhnya buat tanya ke istrinya saja.
Jelas beliau mengharapkan Xiao Tan buat menolak. Tapi Xiao Tan dengan santainya mengundang Qing Yun datang kapanpun beliau mau. "Anggap saja saya tak timbul. Kalian berdua kan tumbuh bersama. Sebenarnya, Pangeran Lian Cheng berharap kau bisa datang setiap hari."
Lian Cheng kentara kesal & langsung pergi duluan. Xiao Tan mendengus sinis sebelum menyusulnya & Qing Yun kentara bahagia.
Malam harinya, Jing Xin membantu menyeka punggung Xiao Tan yg berdarah sebab tusukan jarum tersebut. Xiao Tan mengeluh duka, semoga nir meninggalkan bekas luka, beliau kan tak punya uang buat operasi plastik.
"Seandainya saya bisa menggantikan nona (mendapat eksekusi ini)."
"Aku nir apa-apa. Sudah terbiasa. Wanita tua itu mutlak cemburu dengan kecantikanku. Ingin menghancurkanku? Jangan mimpi! Punggungku yg anggun. Aku nir akan bisa mengenakan baju backless lagi buat merayu laki-laki tampan."
Kayaknya Jing Xin udah terbiasa banget dengan ocehan Xiao Tan. Dia nir kaget ataupun resah mendengar semua ucapan Xiao Tan. Dia baru resah ketika Xiao Tan memintanya buat mengambilkan Yunnan Baiyao. Apa itu?
"Itu semacam obat penyembuh."
Tapi Jing Xin mengungkapkan kalau mereka nir punya obat-obatan di sini. Sebelum pernikahan, Nyonya Qu bilang kalau obat-obatan itu bawa sial, jadi beliau menyita semuanya. Bagaimana kalau Jing Xin mintakan obat berdasarkan pengurus rumah.
Xiao Tan melarang, beliau nir mau banyak orang tahu kalau beliau terluka. Lebih baik ambilkan saja beliau telur rebus panas berdasarkan dapur & taruh di atas lukanya.
"Bagaimana kalau kupanggilkan Pangeran?"
"Jangan! Si laki-laki licik itu hanya akan menyiksaku lebih kejam."
Kalau begitu, Jing Xin pun pergi ke dapur buat mengambilkannya telur rebus sementara Xiao Tan terus menggerutui Lian Cheng dengan kesal. "Beraninya beliau mencuri ciuman pertamaku?! Ciuman pertamaku... Itu ciuman pertamaku. Ah, Lupakan saja! Memikirkannya saja membuatku murka! Bagaimana bisa laki-laki licik sepertinya jadi pangeran?"
Dia terus mengoceh membandingkan Lian Cheng yg sangat tidak sinkron dengan para pangeran di drama TV tanpa menyadari kalau Lian Cheng datang membawa obat & membisu-membisu duduk di belakangnya.
Lian Cheng kentara kesal mendengar semua hinaan Xiao Tan & langsung menempelkan obatnya dengan kasar. Xiao Tan hingga mendesis kesakitan. Tapi beliau nir menoleh & menduga Jing Xin lah yg melakukannya.
"Lebih lembut sedikit. Apa kau mau membunuku? Jing Xin, kuberitahu kau. Jangan pernah kau menikah dengan laki-laki misalnya beliau. Siapapun yg terjatuh kedalam perangkap misalnya ini, beliau akan menjalani hidup bagai di neraka selamanya."
Kesal, Lian Cheng menekan obatnya ke punggung Xiao Tan dengan kasar. Xiao Tan sontak berbalik & langsung buru-buru merapatkan selimutnya saking kagetnya. Kenapa beliau bisa timbul di sini? Pergi!
"Karena saya baj*ngan, kenapa saya wajib pergi?"
"Kau mau apa?"
"Melakukan hal yg dilakukan seseorang baj*ngan. Apa kau tahu kalau mengutuk pangeran itu sebuah kejahatan akbar? Satu istilah dariku, kau akan dilempar ke penjara. Setidaknya 10 tahun penjara."
"Benarkah? Jangan coba-coba membodohiku!"
"Kalau kau nir percaya kau bisa mencobanya."
Mulai ketakutan, Xiao Tan langsung pasang senyum manis sembari melenguh manjah. Semua ucapannya tersebut nir sungguh-sungguh kok. Ini cuma sebab punggungnya sakit sekali.
"Sebenarnya di dalam hatiku, kau merupakan pangeran yg sangat tampan, elegan, semua perempuan akan jatuh cinta padamu, bahkan bunga-bunga akan mengembang untukmu. Kau laki-laki paling tampan sedunia. Pangeran~~~, jangan murka lagi padaku, yah?"
Dia bisa nir murka, akan akan tetapi Xiao Tan wajib menjawab pertanyaannya dulu. Xiao Tan wajib menjawab semua pertanyaannya. Melihat semua luka di punggung Xiao Tan, Lian Cheng tanya apakah Nyonya Qu seringkali melakukan ini dalam Xiao Tan.
Xiao Tan membenarkannya. Dia bahkan punya bekas luka lama yg masih belum sembuh. Lian Cheng tak percaya, bagaimana beliau bisa mempercayai ucapan Xiao Tan. Kesal, Xiao Tan bangkit & duduk membelakangi Lian Cheng buat memberitahuakn semua luka di punggungnya.
Lian Cheng melihatnya, akan akan tetapi beliau menjamin kalau beliau nir bisa melihatnya biar Xiao Tan mendekat padanya. Heran sebab Lian Cheng belum maupun bisa melihat lukanya, Xiao Tan pun berpaling akan akan tetapi malah mendapati Lian Cheng sempurna di hadapannya dalam jeda yg sangaaaaaat dekat.
Mereka begitu terpana menatap satu sama lain & baru sadar buat menjauh ketika Jing Xin kembali. Jing Xin sontak berpaling mau pergi. Tapi Lian Cheng mencegahnya. Dia memperlihatkan obatnya & meminta Jing Xin buat merawat istrinya baik-baik kemudian pergi.
Xiao Tan curhat cemas, beliau tersebut mengutuki si laki-laki licik itu & beliau mendengarnya. Terus beliau bilang kalau mengutuk famili kerajaan itu bisa dihukum penjara sepuluh tahun. Apa itu sahih.
Jing Xin malah resah, perasaan beliau nir pernah mendengar peraturan itu sebelumnya. Jelas saja Xiao Tan kesal, beliau sudah dibodohi lagi.
Saat Jing Xin kembali ke kamar nonanya keesokan harinya, beliau mendapati nonanya sudah duduk di meja rias. Dia langsung menyapanya sebagai Xiao Tan & nyerocos panjang lebar kalau beliau sudah berusaha mencari wilayah tidur itu di seluruh wilayah ini, akan akan tetapi beliau nir menemukan mengambarkan-mengambarkan adanya wilayah tidur itu sama sekali.
Sekarang ini satu-satunya wilayah yg belum beliau periksa hanya kamarnya Pangeran. Tapi beliau nir bisa masuk ke sana. Dia wajib bagaimana?
"Jing Xin, kau bicara apa?"
Jing Xin langsung sadar kalau yg timbul di hadapannya ketika ini merupakan Tan Er kemudian buru-buru membantu menyisir rambutnya. Tan Er bertanya-tanya, apa beliau menyuruh Jing Xin buat mencari sebuah wilayah tidur? Tempat tidur semacam apa? Katakan sedetilnya.
Jing Xin melapor. Xiao Tan menyuruhnya buat mencari sebuah wilayah tidur kuno. Tidak timbul yg istimewa, akan akan tetapi sepertinya sangat krusial buat Xiao Tan. Dia sudah mencarinya ke semua kamar di kediaman Qu sebelumnya, akan akan tetapi beliau nir menemukan apapun.
Xiao Tan sangat murka waktu itu hingga beliau berniat memanjat tembok & melarikan diri berdasarkan rumah. Lalu Xiao Tan menikah & datang kemari & Xiao Tan tetap menyuruhnya buat mencari wilayah tidur itu.
"Dan nona maupun bilang kalau saya merupakan Ratu Gosip. Nona kan tahu saya bagaimana, saya gampang ditentukan oleh kebanggaan. Sejak nona mengungkapkan itu, saya jadi lebih bersemangat. Jadi saya berkeliling kediaman ini ketika saya timbul waktu senggang. Tapi saya masih belum menemukannya."
"Apa kau tahu kenapa saya memintamu buat menemukan wilayah tidur itu?"
Tidak, Jing Xin hanya tahu kalau wilayah tidur itu sangat krusial baginya seolah hidup matinya tergantung berdasarkan wilayah tidur itu.
Tan Er berpikir kalau beliau masih belum punya kesempatan buat mencari Segel Kerajaan itu sebab beliau takut membangun Lian Cheng curiga & mengacaukan segalanya. Tapi perkara 'dirinya yg lain' mencari wilayah tidur itu bisa beliau pakai sebagai samaran.
Tan Er pun langsung memerintahkan Jing Xin buat menyiapkan teh ginseng & kudapan. Mereka akan mengunjungi Pangeran di ruang belajarnya.
Yu Hao melapor mengenai Jing Xin yg belakangan berkeliling kediaman ini buat mencari sesuatu. Lian Cheng berkomentar kalau beliau sepertinya sudah mulai tak sabaran.
Dia kemudian minta pendapat Yu Hao. Jika mangsanya masuk kedalam jebakannya, haruskah beliau membunuhnya atau mempertahankannya buat bersenang-bahagia? Belum sempat Yu Hao menjawab, pengawal mengumumkan kedatangan Tan Er.
Tan Er pun masuk & sok bersikap misalnya istri yg baik dengan meminta suaminya buat beristirahat. Lian Cheng heran, beliau baru tahu kalau Tan Er sangat peduli padanya. Jika nir timbul hal lain yg beliau inginkan, maka beliau boleh pergi.
Bersambung ke part 2
The Eternal Love
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 8:52 PM - 8 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar