Selasa, 23 Januari 2018

Kiss - The Series Episode 7 - 1

Kiss - The Series Episode 7 - 1

Image source: https://cdn4.static.ovimg.com/m/0kf2mld/?width=1200&mode=thumb

Baru pulang, Sandee malah shock melihat Thew yang seharian berusaha dia hindari, sekarang malah sedang duduk menunggunya di sofa dan berkata "Aku punya perasaan kalau kau sedang berusaha menghindariku"
Sandee berusaha menyangkalnya... sebelum akhirnya menyerah dan mengaku jujur. Thew tentu saja datang buat menuntut jawaban Sandee (atas pernyataan cintanya waktu itu). Dan bukan cuma Thew seorang penasaran, Chacha dan Sanrak juga penasaran.

Sandee jadi stres dan bingung. Sampai saat ini dia masih belum tahu apa yang harus dia katakan pada Thew, dan sekarang Chacha dan Sanrak malah ikut-ikutan.

Tidak mau pembicaraan mereka didengar Chacha dan Sanrak, Sandee langsung menyeret Thew keluar. Mereka berjalan pelan-pelan sambil saling terdiam canggung. Tapi di tengah jalan, Thew kembali menuntut jawaban Sandee hingga membuat Sandee semakin frustasi dan menggerutu kesal dalam batinnya "Sepertinya dia tidak akan mundur sampai dia mendapatkan jawabannya. Dia gigih sekali!"

Tiba-tiba dia melihat sesuatu lalu menyuruh Thew menunggu sebentar. Dia kembali ke pojokan buat memergoki Chacha dan Sanrak yang diam-diam membuntuti mereka. Kesal, dia langsung memerintahkan mereka berdua buat masuk kembali ke rumah sekarang juga karena dia menginginkan privasi saat ini. Saat Sanrak hendak protes, Sandee cepat menyelanya dan tidak mau mendengar alasan apapun.

Setelah memastikan kedua kakaknya telah benar-benar pergi, Sandee dan Thew duduk di bangku sambil saling terdiam canggung. Sandee yang terperinci tampak paling canggung sementara Thew masih terus berusaha menuntut jawaban Sandee.

Entah apa jawaban Sandee karena tiba-tiba saja kita dialihkan pada keesokan harinya. Chacha sedang sibuk menjahit gaun pengantin dengan ditemani Sanrak sambil ngobrol membicarakan tentang Sandee. Chacha menyuruh Sanrak menebak apakah Sandee benar-benar akan jadian dengan Thew atau tidak. Tapi Sanrak benar-benar tidak bisa menebak.
"Mungkin dia mencemaskan masalah yang pernah dia bilang padaku waktu itu" ujar Chacha.

Sanrak langsung penasaran dan menuntut Chacha buat memberitahunya, masalah apa yang pernah Sandee bicarakan dengan Chacha? Chacha akhirnya mengaku kalau Sandee pernah bilang padanya kalau Thew meminta Sandee buat jadi pacarnya.

"Dia bertanya seperti itu? Lalu apa jawaban Sandee? Apa dia bilang iya?"

Tepat saat itu juga, Sandee turun dan mendengar pembicaraan mereka tentangnya. Tapi dia langsung lari keluar rumah dengan alasan telat ke kampus saat Sanrak mulai mendekat buat menginterogasinya.

Di kelas, bukannya mendengarkan dosen, Thada malah sibuk sendiri menatap Sandee. Mengacuhkan protes pak dosen, Thada menanyai Sandee tentang kejadian semalam antara dirinya dan Thew. Sandee curiga dan langsung menuduh Thada sebagai provokator yang memberitahu Thew kalau dia tidak mau kencan dengan Thew makanya sekarang Thew membuntutinya kemana-mana.

Thada menyangkalnya dan menuntut apa jawaban Sandee pada Thew. Ketiga teman mereka di belakang langsung ikutan nimbrung dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Thada memberitahu mereka kalau Thew semalam datang ke rumah Sandee buat menuntut jawaban Sandee atas pernyataan cintanya. Thada sekali lagi berusaha menuntut jawaban Sandee pada Thew.
Flashback,

Sandee ragu harus menjawab apa saat Thew terus-menerus menuntut jawabannya. Bingung, skhirnya dia mengirim chat minta bantuan pada Thada buat datang menyelamatkannya. Walaupun dia berusaha mengirim chat itu secara diam-diam tapi Thew langsung bisa membaca niatnya dengan terperinci.

Thew jadi bertanya-tanya apa dia terlalu menekan Sandee dan Sandee langsung mengiyakannya tanpa ragu. Tapi Thew mengklaim kalau dia mendesak Sandee karena dia ingin cepat-cepat mendengar jawaban Sandee. Dia bahkan berusaha membujuk Sandee buat segera menerima cintanya agar dia bisa menjaga Sandee.
Sayangnya, bujukannya gagal karena Sandee masih bersikeras belum mau memberinya jawaban. Sandee berusaha minta perpanjangan waktu minimal besok. Tapi Thew bersikeras ingin mendengar jawaban Sandee malam ini juga.

Kembali ke masa kini,

Sandee masih menolak memberitahu apa jawabannya pada Thew dan berusaha menghindari Thada. Bahkan saat kelas usai, dia langsung cepat-cepat melarikan diri. Thada berusaha mengejarnya tapi baru tiba di ujung tangga, tiba-tiba Thew mencegahnya mengejar Sandee dan memaksanya buat bicara berdua, membicarakan masalah Sandee. Ketiga teman Thada cemas melihat Thada pergi bersama Thew dan memutuskan buat mengikuti mereka.

May melihat foto-foto candid kedekatan Sandee dan Thada. Dia begitu terpaku menatap foto-foto itu sampai mengacuhkan ibunya. Bahkan saat ibunya memintanya buat makan dan tidak terus menerus menatap hapenya, May melawannya dan bersikeras akan memakannya nanti saja. Tapi saat ibunya pamit mau pergi belanja ke pasar, May tampaknya punya ide licik.

Sanrak baru tiba di tempat kerja dan melihat Na membanting setumpuk dokumen pada Jane dan dengan nada kesal menuntut Jane buat menyelesaikan semua dokumen itu sebelum dia resmi keluar dari perusahaan ini.

Siang harinya, Ella baru saja tiba saat dia mendengar beberapa pegawai bergosip tentang pengunduran diri dan siapa kira-kira orang yang akan menggantikan posisi Jane sebagai sekretarisnya Na.
Mereka menduga mungkin Sanrak yang akan jadi penggantinya karena belakangan ini Jane memang acapkali melarih Sanrak. Terlebih lagi, Sanrak kan ceweknya Na. Mereka yakin kalau Na dan Sanrak punya hubungan spesial karena mereka acapkali melihat kedekatan Na dan Sanrak.

Kesal mendengar gosipan mereka itu, Ella langsung mendatangi Jane buat mengkonfirmasi kebenaran gosip yang barusan didengarnya. Jane membenarkannya tapi dia menanggapinya dengan agak ketus. Ella lalu bertanya siapa yang akan menggantikannya.
"Apa si cewek Sanrak itu?" tanya Ella dengan nada merendahkan Sanrak.

"Memangnya kenapa?"

Ella mengklaim kalau Sanrak tidak boleh menjadi pengganti Jane mengingat banyaknya kesalahan yang selama ini banyak dilakukan Sanrak. Dan karena itulah, dia menawarkan diri buat menjadi pengganti Jane. Dia meyakinkan Jane kalau dia tahu apa yang harus dikerjakannya karena menurutnya pekerjaan jadi sekretaris itu gampang, cuma mengecek ini dan itu dan membuat kopi buat Na saja.

"Jika kau mengira pekerjaan ini gampang, kau mungkin akan merasa kalau pekerjaan ini segampang menjadi model, iya kan?" sindir Jane
"Apa kau bilang?"

"Apa pendengaranmu buruk?"

Berusaha menahan emosinya, Ella berusaha sekali lagi membujuk Jane buat melatihnya sebagai sekretaris pengganti, dia yakin kalau dia mutlak akan bisa hanya dengan sedikit latihan. Tapi Jane tetap menolak dan mengingatkan Ella bahwa dia bukan bagian dari perusahaan ini.

Saat Jane terus bersikeras, Jane berseru tegas menolak melatih Ella sebagai penggantinya karena melatih Ella sama saja dengan buang-buang waktu dan dia lebih suka memanfaatkan waktunya buat melatih Sanrak saja.

Kesal, Ella langsung menemui Na dan berusaha merayu Na buat menjadikannya sekretaris pengganti Jane, dia bahkan berusaha meyakinkan Na kalau dia pintar mengurus dokumen-dokumen. Tapi sama seperti Jane, Na juga menolaknya. Tapi tidak selaras dengan Jane yang menolaknya dengan sindiran tajam, Na menolaknya dengan cara halus.
"Ella, pekerjaan ini tidak gampang. Kurasa lebih baik kau tetap menjalani karir modelingmu. Jangan membuat hidupmu menjadi lebih rumit. Lagipula kau kan tidak punya pengalaman dalam bidang ini. Kurasa aku tidak akan merekrutmu buat pekerjaan ini"

Saat Ella masih terus bersikeras, Na berusaha mengalihkan topik dan memberitahunya kalau saat ini dia sedang sangat sibuk. Saking sibuknya sampai-sampai dia belum tahu hasil cetak cover page majalah mereka buat edisi yang akan datang.

"Cover page? Yang mana? Apa yang aku sebagai modelnya. Hasilnya bagus kok. Aku tadi pergi ke pihat percekatan buat melihat hasilnya. Tapi tampaknya mereka belum mencetaknya. Mereka bilang karena belum ada yang menyerahkan master copy-nya"

Na tercengang mendengarnya dan langsung menelepon pihak penerbit buat mengkonfirmasi warta yang barusan didengarnya itu. Pada saat yang bersamaan, Jane juga mendapatkan telepon yang menyampaikan kalau pihak percetakan belum mendapatkan artikel dari kolumnis Daoduen.

Heran, Jane langsung menuntut penerangan Sanrak yang dulu pernah bilang kalau kolumnis Daoduen akan menyerahkan artikelnya dalam kurun waktu dua minggu tapi nyatanya sampai sekarang artikel itu tak pernah terkirim. Sanrak langsung terdiam canggung, bingung harus menjawab apa. Kalau dia bicara jujur maka Jane mutlak akan mengomelinya habis-habisan, tapi kalaupun dia tidak jujur maka Jane mutlak akan mengetahui kebenarannya cepat atau lambat.

Saat Sanrak masih bingung memikirkan jawaban yang harus dikatakannya pada Jane, Na tiba-tiba datang melabrak Jane dan menuduh Jane bertindak sembrono dan tidak mampu mendapatkan satu artikel padahal deadline telah habis. Dia bahkan menuduh Jane berbuat sesuka hatinya karena dia mau berhenti.
Sanrak hendak membela Jane tapi belum sempat menjelaskan bahwa semua ini adalah kesalahannya, Jane langsung mengangkat tangannya dan mengisyaratkan Sanrak buat diam. Dia menerima semua tuduhan Na, meminta maaf dan beralasan kalau dia sangat sibuk belakangan ini sampai tidak punya waktu buat mengecek artikel dari kolumnis Daoduen.

Na yakin kalau Jane mutlak sangat sibuk mencari pekerjaan baru sampai melupakan pekerjaannya disini. Jane hanya terdiam tidak membantah sedikitpun dan menerima semua kemarahan Na bahkan saat Na memerintahkannya buat menyelesaikan semua dokumen malam ini juga.

Saat dia hendak kembali ke ruangannya, Ella berusaha membujuk Na buat makan siang bersamanya. Tapi Na menolak dengan alasan sangat sibuk. Saat Ella menyarankannya buat menyerahkan semua pekerjaannya pada sekretarisnya, Na dengan nada kesal menyindir sekretarisnya "Jika aku menyerahkan semua pekerjaanku pada sekretarisku, maka aku tidak akan mengerjakan apapun saat dia pergi nanti"

Kesal dengan penolakan Na, Ella langsung menuntut sebenarnya Na menganggapnya sebagai apa? Kenapa setiap kali dia datang kemari, Na selalu saja mengusirnya?
"Kurasa kita telah pernah membicarakan masalah hubungan kita. Tempat ini adalah tempat kerja dan kita hanyalah dua orang yang saling bekerja sama" ujar Na

Bersambung ke part 2

Kiss - The Series

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 4:16 PM - Add Comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar