Selasa, 23 Januari 2018

Kiss - The Series Episode 7 - 2

Kiss - The Series Episode 7 - 2

Image source: http://cdn2us.denofgeek.com/sites/denofgeekus/files/styles/main_wide/public/2017/10/rvd201a_0124b_f.jpg?itok=8xyJLvpx

Thew melabrak Thada alasannya adalah menjadi penghalang antara dirinya serta Sandee bahkan hingga berani memberitahunya kalau Sandee tidak mau berteman lagi dengannya. Thada menjamin kalau ia tidak menyukai Thew alasannya adalah menurutnya Thew itu licik serta cewek naif seperti Sandee tidak akan dapat melihat tipuannya. Dan Thew memahami betul kalau Sandee adalah orang yg baik hati serta susah menolak perasaan orang makanya Thew mendekatinya.
"Jadi, apa kau menyukai Sandee?" tuntut Thew

"Aku tidak menyukainya seperti itu, aku hanya peduli padanya menjadi teman"

"Kalau begitu jangan lupa istilah-katamu itu baik-baik. Jangan hingga aku melihatmu menjilat ludahmu sendiri. Kau cuma temannya jadi kau tidak punya hak buat mewakilinya bicara"

Flashback,

Thada ingin mengantarkan Sandee pulang semalam tapi Sandee menolaknya. Dia sebenarnya ingin menunjukkan sesuatu kepada Sandee tapi ia ragu serta akhirnya tetapkan buat membatalkannya. Setelah Sandee pergi, ia eksklusif menelepon Thew yg ketika itu sedang menunggu Sandee.

Thada secara blak-blakan menyuruh Thew buat berhenti berteman dengan Sandee bahkan menjamin kalau Sandee tidak menyukai Thew. Thew tidak percaya serta menuntut apakah Sandee sendiri yg menunjukkan itu padanya ataukah semua itu sebenarnya ucapan dari Thada sendiri. Thada menolak mengakuinya serta menjamin kalau ia memahami saja.
"Kau lucu sekali, kau bilang kau tidak punya perasaan padanya. Tapi kau selalu menjadi penghalang diantara aku serta ia dalam setiap kesempatan"

"Terserah. Pokoknya aku sudah memperingatkanmu"

"Apa sebenarnya maumu?"

"Mundurlah sebelum kau terluka"

Thew menjadi sangat kesal gara-gara itu. Dan gara-gara Thada lah, begitu Sandee pulang, Thew eksklusif menuntut Sandee buat memberinya jawaban malam ini pula.

Begitu Thada mendapat chat dari Sandee, Thada eksklusif buru-buru pergi. Dalam perjalanan, ia mengirim chat kepada Sandee serta menyuruh Sandee buat tidak memberi jawaban dulu kepada Thew. Dia berusaha menelepon Sandee tapi Sandee tidak mengangkat teleponnya.

Karena ketika itu Thew terus bersikeras menuntut Sandee buat memberikannya jawaban malam ini pula. Sandee galau wajib menjawab apa. Dan akhirnya ia tetapkan buat mengaku sejujurnya bahwa ketika ini ia masih belum siap buat menunjukkan jawaban apapun.
Bahkan sekalipun Thew berusaha meyakinkan Sandee bahwa ia sungguh-sungguh serius padanya, Sandee tetap belum dapat memberinya jawaban. Dia hendak pergi tapi Thew mencegahnya. Thew menjamin kalau ia tidak ingin menekan Sandee.

Tapi kemudian ia malah mengusulkan agar mereka bermain batu, gunting, kertas sebanyak tiga kali serta kalau ia menang maka Sandee wajib jadi pacarnya. Tapi terlebih dulu ia memberitahu Sandee kalau ia akan mengeluarkan batu menjadi bukti kalau ia sungguh-sungguh lapang dada kepada Sandee. Jadi terserah Sandee mau mengeluarkan gunting yg artinya Sandee mendapat cintanya, ataukan mengeluarkan kertas yg artinya Sandee menolaknya.

Sandee eksklusif protes, ia belum siap. Tapi Thew eksklusif memulai gamenya kini pula serta mengeluarkan batu didasarkan  janjinya. Sandee berkiprah refleks serta mengeluarkan kertas. Thew kecewa tapi ini baru permainan pertama, jadi ia belum mau menyerah begitu saja.

Mengacuhkan protes Sandee, kali ini Thew memberitahunya kalau ia akan mengeluarkan gunting. Dan lagi-lagi, Sandee menolaknya dengan mengeluarkan batu.

"Apa yg sebenarnya kau lakukan?" tuntut Sandee
"Aku ingin membuktikan ketulusanku padamu. Agar kau dapat menghasilkan keputusan cepat"

"Bukankah kau sudah kalah dua kali"

"Sekarang ronde terakhir. Aku akan mengeluarkan kertas. Kalau kau menang lagi, maka aku tidak akan lagi datang menemuimu"

Thew mengeluarkan kertas didasarkan  janjinya. Dan kali ini, Sandee ragu...
Kembali ke masa kini,

Sandee merenung galau memikirkan apakah keputusannya kemarin malam benar atau tidak. Tiba-tiba ia tersadar dari lamumannya sang bunyi sms masuk. Dari seseorang yg anehnya memperingatkan Sandee buat berhati-hati alasannya adalah mungkin akan terdapat orang yg mencelakainya.

Thada akhirnya berhasil mengejar Sandee serta masih bersikeras menuntut apa yg terjadi sebenarnya antara ia serta Thew. Kesal, Sandee berusaha pergi mengacuhkannya. Tapi Thada terus bersikeras mengejarnya serta menuntut jawabannya.
Tidak ingin lagi diganggu Thada, Sandee akhirnya meminta maaf alasannya adalah tidak seharusnya ia memberitahu Thada perihal Thew semalam. Dia menegaskan bahwa duduk perkara ini adalah sepenuhnya urusan pribadinya serta ia dapat menanganinya sendiri. Tapi Thada masih bersikeras menolak melepaskannya begitu saja.

Tepat ketika itu pula, May tiba-tiba terdapat mendorong Sandee menjauh dari Thada hingga ia terjatuh kemudian melabrak Sandee menjadi penyebab kenapa Thada tidak pernah punya waktu untuknya.
Parahnya lagi, ia sungguh bersikap seperti wanita yg terlalu posesif kepada cowoknya bahkan menuduh Sandee merebut Thada darinya. Dia bahkan tidak percaya ketika Sandee berusaha menyebutkan kalau ia serta Thada hanya teman biasa, teman satu kelompok.

Cemas, Thada eksklusif cepat-cepat menyeret May pergi dari sana. May memperingatkan Sandee buat tidak lagi dekat-dekat dengan Thada sebelum akhirnya membiarkan Thada membawanya pergi dari sana.

Kejadian barusan sungguh menghasilkan Sandee tercengang hingga-hingga ia terus duduk disana dengan galau. Thew datang tidak lama kemudian, galau melihatnya duduk kepada jalan kemudian membantunya berdiri. Sandee heran kenapa Thew datang lagi padahal kemarin ia bilang kalau ia tidak akan datang lagi.

Oh, ternyata dalam ronde terakhir kemarin malam, Sandee lagi-lagi sengaja mengalahkan Thew dengan mengeluarkan gunting. Dia sungguh menolak Thew serta meminta maaf setelahnya. Thew tentu saja kecewa tapi ia mendapat keputusan Sandee.

Tapi walaupun semalam ia menunjukkan kalau ia tidak akan menemui Sandee lagi jikalau ia kalah, nyatanya kini ia masih saja menemui Sandee alasannya adalah ia merasa tidak dapat memenuhi ucapannya sendiri. Dia masih bersikeras ingin mencoba sekali lagi bahkan sekalipun ia memahami kalau ia akan kalah nantinya.
Dia hendak pergi, tapi tiba-tiba Sandee memanggilnya serta mengucapkan sesuatu yg sangat tidak disangkanya "Aika aku membarui jawabanku dengan 'iya', apa yg akan kau katakan?"

Thew tentu saja galau. Entah apa yg merubah pikiran Sandee, alasannya adalah kali ini malah ia sendiri yg mengajak Thew pacaran dengannya. Thew shock, tidak percaya dengan apa yg ia dengar, apa Sandee sungguh sungguh-sungguh?

Begitu Sandee menjawabnya dengan anggukan koordinator tegas, Thew eksklusif berteriak-teriak seperti penonton bola yg menjerit kegirangan selesainya melihat tim unggulannya sukses memasukkan bola ke gawang.

Thada mengantarkan May pulang. Saat Ibunya May melihat mereka pulang dengan, ia eksklusif menuduh Thada sengaja membawa May keluar alasannya adalah ia yakin sekali kalau May tidak mungkin keluar tempat tinggal dengan sendirinya.
May membela Thada serta meyakinkan ibunya kalau ia memang keluar atas keinginannya sendiri buat menemui Thada. Kesal, Ibunya May berusaha mengusir Thada tapi May mencegahnya serta beralasan bahwa terdapat yg wajib ia bicarakan kepada kamar berdua dengan Thada.

Setelah mengantarkan May hingga kamarnya, Thada berniat eksklusif pulang. Tapi May mencegahnya. Dia meminta maaf atas kejadian tadi. Tapi ia menolak melepaskan Thada dengan alasan kalau Thada pergi kini maka itu artinya Thada masih marah padanya.
Thada akhirnya menyerah serta duduk kepada samping May. Dengan lembut ia mengingatkan May bahwa jikalau ia terus disini maka Ibunya May akan memarahinya. Tapi May eksklusif menyandarkan kepalanya kepada Thada serta bersikeras meminta Thada buat tinggal bersamanya lebih lama.

Sanrak tidak mengerti kenapa Jane membelanya padahal terperinci-terperinci ia yg keliru. Jane beralasan alasannya adalah ia hanya ingin melindungi Sanrak. Na tidak boleh memahami bahwa asisten yg akan menggantikannya nanti, menghasilkan kesalahan akbar.
Dia akan pergi dari sini beberapa hari lagi serta Sanrak wajib menjadi asistennya Na menggantikannya. Karena itulah, Na tidak boleh punya kesan tidak baik terhadap Sanrak "Kau wajib menjadi orang yg dapat ia andalkan. Dan lagi, jikalau Ella memahami kalau kaulah yg menghasilkan kesalahan ini maka ia mutlak akan menggunakannya buat menyerangmu dalam setiap kesempatan. Dan aku memahami betul bahwa orang yg rendah diri sepertimu, akan semakin menyalahkan dirimu sendiri"

Sanrak mengaku kalau ia sendiri pula ingin berhenti alasannya adalah pacarnya memintanya buat berhenti magang kepada sini. Tapi kini ia jadi galau wajib bagaimana kalau Jane mengundurkan diri pula.

"Aku membelamu berulang kali setiap kali menghasilkan kesalahan. Tapi kini kau malah ingin berhenti hanya alasannya adalah disuruh pacarmu? Seharusnya kini kau memahami bagaimana kau wajib bertanggung jawab atas kesalahanmu dalam menangani artikel kolumnis Daoduen"

Malam harinya, semua pegawai sudah pulang. Tapi Sanrak melihat Jane masih lembur mengerjaka semua dokumen yg Na berikan tadi. Sanrak ingin membantunya tapi Jane menolaknya. Tapi Sanrak tetap menemaninya disana kemudian mulai bertanya-tanya, kapan Jane akan menikah. Dia beralasan kalau ia hanya ingin memahami alasannya adalah ia ingin membantu kepada hari pernikahan Jane. Jane menunjukkan kalau ia akan memikirkan duduk perkara pernikahannya selesainya segala urusannya beres.
"Lalu bagaimana kau memahami kalau ia adalah jodohmu? Maksudku bagaimana kau memahami kalau ia adalah orang yg ingin kau nikahi?"

"Itu... kurasa jikalau orang itu adalah seseorang yg membuatmu nyaman serta kau tidak perlu berusaha keras ketika kau bersamanya"

Tiba-tiba Na datang buat mengajak Sanrak pulang dengan. Sanrak menolak dengan alasan kalau ia masih ingin membantu Jane. Tapi Na yg masih kesal dengan Jane, melarang Sanrak membantu Jane serta menjamin kalau Jane dapat mengerjakan segalanya sendiri. Saat Sanrak masih bersikeras tidak mau pulang, Na eksklusif membawa pergi tasnya Sanrak buat memaksanya pulang bareng.

Sanrak cepat-cepat mengejarnya serta terlepas dari larangan Jane, Sanrak tetap tetapkan buat membuka misteri kenapa Jane tetapkan buat mengundurkan diri. Dia berhenti bukan alasannya adalah ingin meninggalkan Na, tapi alasannya adalah terdapat hal lain yg ingin ia lakukan. Jane ingin mengejar impiannya, jadi bukankah Na seharusnya suka buat Jane alasannya adalah akhirnya Jane kini dapat meraih impiannya.
"Aku yakin kalau Khun Jane mencintai perusahaan ini sebesar cintamu kepada perusahaan ini. Dia pula duka alasannya adalah wajib meninggalkan wilayah ini. Aku akan kembali buat membantu Jane"

Na melihat ke 2 asistennya saling membantu mengerjakan pekerjaan mereka. Tampaknya Na kini sudah mulai melunak. Tidak ingin lagi memaksa ke 2 asistennya buat bekerja keras, Na pun eksklusif pergi ke saklar listrik.

Sanrak membantu Jane tapi ia tidak henti-hentinya bertanya ini-itu kepada Jane. Kali ini ia bertanya berapa beda umur Jane dengan pacar mudanya yg bernama Kim itu. Jane eksklusif menjawabnya dengan tatapan setajam silet, Sanrak akhirnya diam. Tapi Jane akhirnya memberitahu Sanrak bahwa ia serta Kim beda usia 9 tahun. Sanrak shock mendengarnya.

Saat mereka hendak serius mengerjakan pekerjaan mereka lagi, listrik tiba-tiba padam. Pekerjaan mereka akhirnya wajib tertunda serta sempurna ketika itu pula, Na terdapat kembali serta menyuruh Jane buat melanjutkan pekerjaannya besok saja dengan alasan listrik padam kemudian mengajak Sanrak pulang bersamanya kini.

Sandee tengah berjalan pulang ketika tiba-tiba Fahsai memanggilnya serta mencemaskannya selesainya tadi May melabrak Sandee. Tentu saja Sandee heran bagaimana Fahsai dapat memahami duduk perkara itu. Fahsai mengaku kalau ia mengetahuinya dari Thada, mereka bicara selesainya Thada mengantarkan May pulang. Sandee mempercayainya serta meyakinkannya kalau itu cuma kesalahpahaman saja.
"Aku sudah terbiasa. Aku memang seringkali disalah pahami sang cewek-ceweknya Thada. Aku sudah tidak terlalu peduli lagi kini"

"Kau sabar sekali. Kalau aku jadi kau, aku mutlak sudah berhenti berteman dengannya"

"Bagaimana dapat aku berhenti berteman dengannya. Dia teman baikku. Ini cuma duduk perkara mungil kau tidak perlu cemas"

"Kau benar. Tapi apa baik-baik saja? Dia kan hingga datang kemari serta mengamuk padamu"

"Kurasa aku dapat memahaminya. Lagipula, aku memahami kalau ia... kurang sehat. Aku kasihan padanya"

Sandee sama sekali tidak sadar bahwa semua yg ia ucapkan tadi sebenarnya direkam sang Fahsai secara diam-diam.

Sesampainya kepada tempat tinggal serta melihat kalender, Sandee baru menyadari kalau ia sudah telat 2 hari. Hmm... jangan-jangan...

Kiss - The SeriesLakornThai Drama

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 1:50 PM - Add Comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar