Senin, 15 Januari 2018

Sinopsis Reunited Worlds Episode 14

 Sinopsis Reunited Worlds Episode 14

Image source: https://s20.postimg.org/jgl8cfubx/02_3.jpg

Images Credit: SBS

Sinopsis Reunited Worlds Episode 14

Hae Sung pribadi tegang saat Jung Won merangkulnya & membekap mulutnya dalam jeda dekat. Jung Won menyuruhnya diam, soalnya tadi dia dusta ke Jin Joo kalau dia masih kerja. Dia kemudian membawa Hae Sung untuk bersembunyi di belakang TV.

Keempat teman mereka berkumpul di teras rumahnya Jung Won sambil memanggang perut babi. Ho Bang kesal 1/2 mangkat kepada Tae Hoon & Moon Sik. Apa mereka nir sibuk? Tapi tetap saja tak terdapat yang ngeh memakai kekesalannya.

Jin Joo kemudian masuk untuk merogoh kimchi. Jung Won pribadi mendorong ketua Hae Sung menunduk sangat dekat dengannya. Baru selesainya Jin Joo keluar, mereka saling menyadari kedekatan mereka & pribadi gugup karenanya.
Jung Won resah wajib bagaimana. Hae Sung usul supaya mereka keluar saja. Tapi menurut Jung Won, kini ini sudah terlalu terlambat, jadi sebaiknya jangan. Mereka mendengar suara teman-teman mereka yang mulai bersulang.

Mereka kemudian main memakai ribut. Ho Bang & Jin Joo sama-sama kalah. Kesempatan, Ho Bang pribadi mau mencium Jin Joo yang jelas saja menciptakan Jin Joo kesal. Hae Sung wajib berusaha menahan tawa mendengar keributan mereka.
"Keluarlah & bergabunglah memakai mereka kalau kau mau."

"Tidak. Aneh kalau saya keluar kini."

Kaki Hae Sung kesemutan. Dia mau berdiri, tapi Jin Joo masuk lagi untuk ambil air. Jung Won pun bergegas menariknya turun lagi. Sekilas, Jin Joo merasa terdapat yang aneh. Tapi tampaknya nir terdapat yang aneh. Dia pun keluar.
Jung Won gugup berada dalam jeda sedekat itu memakai Hae Sung. Teringat kembali akan mimpi hampir ciuman mereka, Jung Won pribadi saja monyong mengharapkan ciuman. Tapi Hae Sung nggak ngeh, kakinya sakit, yuk berdiri. Malu deh. Hehe.

Hae Sung baru sadar, tak kedengaran suara apapun dari luar. Anak-anak niscaya sudah pulang, mereka berdua akhirnya dapat lega & kembali duduk di sofa. Tapi yang nir mereka ketahui, teman-teman sebenarnya mereka masih di sana, melanjutkan acara game mereka secara diam-diam.

Canggung berduaan, Hae Sung mendadak kepanasan. Mereka akhirnya memutuskan untuk keluar, tapi malah shock melihat yang lain masih di sana. Sontak semua orang menjerit kaget. Hae Sung & Jung Won refleks masuk kembali.
Harus bagaimana kini? Apa boleh buat, mereka akhirnya keluar lagi untuk menghadapi ke-4 teman mereka & pura-pura menyapa mereka seolah baru memahami mereka terdapat di sana. Kapan mereka tiba?

"Seharusnya kalian yang memberi penerangan."

"Apa maksudnya kapan kami tiba? Aku sudah keluar masuk tempat tinggal beberapa kali tadi."

"Kalian terdapat di sana sedari tadi?"

"Ini ialah kejadian paling mencengangkan yang pernah kualami tahun ini."

Tak memahami bagaimana wajib menjawab, Jung Won bergegas menghindar memakai alasan sakit ketua. Jadilah Hae Sung wajib menghadapi semua orang sendirian. Saat mereka berjalan pulang tak usang kemudian, Hae Sung pribadi digodai & dihajar mereka semua.

Keesokan harinya, Soo Ji keluar tempat tinggal sambil berongsang. Hae Sung tiba saat itu, apa Soo Ji bertengkar memakai Young In. Soo Ji menyebutkan kalau Young In yang keras ketua. Dia mengajak Young In untuk makan bersama memakai Hae Chul, tapi Young In malah memukulinya.
Hae Sung mengaku Hae Chul pula pribadi ngamuk waktu dia mengajak Hae Chul makan bersama. Ada apa sih antara Hae Chul memakai Young In? Soo Ji pula nir memahami.

"Tidak keren sama sekali. Mereka harusnya memahami bagaimana caranya saling memaafkan. Mereka memang berpikiran pendek." Gerutu Soo Ji.

"Lihatlah dirimu. Kau memang punya hati yang besar." Hae Sung mengacak-acak rambut Soo Ji memakai bangga.

Hae Sung mencoba membujuk Young In. Tapi Young In tetap ngotot nir mau bertemu Hae Chul. Hae Sung bertanya-tanya, apa terjadi sesuatu di antara mereka berdua hingga mereka bertengkar mirip ini?
"Aku nir dapat memaafkan Hae Chul. Aku nir mau bertemu dia."

Young In berusaha menghindar. Tapi Hae Sung mencegahnya & terus menuntut cerita yang sebenarnya, apa kasus di antara mereka. Young In akhirnya bercerita bahwa ibu kandungnya meninggalkan sebuah kalung emas untuknya sebelum beliau meninggal dunia.

Saat dia pergi ke Seoul sendirian untuk melanjutkan sekolahnya, dia melakukan segala macam pekerjaan untuk mendapatkan uang, tapi tak pernah dia berpikiran mau menjual kalung itu.

Tapi suatu hari, Hae Chul mencuri kalung itu. Dia konfiden kalau Hae Chul sudah menjualnya alasannya adalah dia tak dapat menemukannya di manapun. Itu terjadi waktu dia umur 20 tahun & Hae Chul 19 tahun.

Merasa bersalah, Hae Sung berjanji akan menyuruh Hae Chul untuk minta maaf kepada Young In. Soo Ji kini ikutan marah kepada Hae Chul. Percuma minta maaf, kalungnya sudah tak terdapat. Dia pula nir mau bertemu Hae Chul.

Tentu dia lebih membela Young In. Young In selalu membelikannya barang-barang cantik supaya dia nir minder walaupun Young In sendiri cuma pakai yang itu-itu saja. Pengorbanan Young In demi membesarkannya sangat berat, ad interim Young Jun & Hae Chul menghilang tanpa jejak.
"Aku nir mau bertemu memakai orang yang mencuri dari Kak Young In."

Hae Sung pribadi pergi menemui Hae Chul di daerah pembersihan kendaraan beroda empat & pribadi mengkonfrontasi pencurian yang dilakukan Hae Chul 6 tahun yang kemudian. Hae Chul tak menyangkalnya, alasannya adalah itulah dia nir dapat bertemu Young In. Jadi kenapa pula Hae Sung tiba kemari.

Hae Sung berusaha memintanya untuk meminta maaf kepada Young In. Tapi Hae Chul ngotot nir mau. Dia memahami kalau kalung yang dia jual ialah kalung mendiang ibu kandungnya Young In. Makanya dia merasa jadi baj*ngan kini.

Hae Sung tak percaya mendengarnya. "Kau memahami tapi tetap nir mau minta maaf? Kau betul-betul baj*ngan!"

"Makanya pencuri sepertiku nir pantas bertemu dengannya!"

Akhirnya yang pergi ke restoran hanya Hae Sung, Young In & Soo Ji. Mereka memesan ruang private yang cukup besar alasannya adalah Soo Ji pikir kalau mereka berlima akan berkumpul, tapi ternyata cuma mereka bertiga.
Tapi tak usang kemudian, Hae Chul tiba. Hae Chul sungguh-sungguh meminta maaf. Tapi Young In terlalu marah & mau pergi saja. Hae Sung cepat-cepat mencegahnya & berusaha membujuk Young In untuk mendengarkan Hae Chul.

Young In akhirnya mau duduk kembali walaupun masih sangat kesal. Hae Chul menyampaikan beberapa kitab tabungan kepada Young In. Dia mengaku kalau itu ialah kitab tabungannya selama 3 tahun.
Isinya nir banyak tapi dia menabungnya bertahap setiap hari. Semua itu disimpannya untuk diberikan kepada Young In. Young In melihat isinya & betul-betul melihat bukti Hae Chul menabung setiap hari.

Hae Chul menyadari kalau itu takkan cukup untuk memaafkannya. Tapi dia betul-betul merasa menyesal setiap hari. Dia memahami betapa berharganya kalung itu bagi Young In, tapi waktu itu dia sedang nir dapat berpikir jernih... alasannya adalah waktu itu putrinya lahir.

Ibunya pribadi menghilang begitu dia lahir & dia sangat membutuhkan uang untuk porto RS & segala keperluan bayi, tapi waktu itu dia betul-betul nir punya uang. "Aku betul-betul minta maaf, kak."

Young In & Soo Ji terkejut mendengar Hae Chul punya anak. Mereka semua terdiam mendengar kisah itu. Hae Sung cepat-cepat memanggil seseorang masuk, kemudian Gong Joo timbul sambil membawa kudapan manis ultah alasannya adalah hari ini ultahnya Young In.
"Bibi, selamat ulang tahun." Ucap Gong Joo memakai imutnya.

Terharu, Young In pun meniup lilin ultahnya & memeluk keponakannya itu. Soo Ji pula pribadi memeluk mereka berdua. Hae Chul & Hae Sung pun suka melihat mereka.

Saat Young In kembali ke mall, Tae Hoon tiba menghampirinya. Manager toko bergegas menyambutnya. Tae Hoon mengomentari kebersihan toko mereka kemudian menyodorkan segulung koran bekas ke Young In & meminta Young In mengurusnya.

Dia pribadi pergi selesainya itu. Young In pun pribadi membuangnya. Tapi saat dia hendak memasukkannya ke tong sampah, dia menyadari terdapat sesuatu di dalam koran itu. Saat dia membukanya, ternyata terdapat sebuah kotak perhiasan berisi kalung elok & pesan ucapan selamat ultah dari Tae Hoon.
Tapi dia tak sempat memikirkannya lebih lanjut alasannya adalah terdapat pelanggan tiba. Young In cepat-cepat menaruhnya di laci kemudian pergi melayani pelanggannya.

Min Joon baru tiba di depan restorannya. Tapi saat dia hendak keluar dari kendaraan beroda empat, dia malah melihat ayahnya tiba bersama istrinya & Tae Hoon. Mereka ke sana untuk merayakan ulang tahun pernikahan orang tua Tae Hoon.
Di dalam, Tae Hoon memperkenalkan Jung Won kepada kedua orang tuanya kemudian meminta Jung Won untuk membawanya menemui Min Joon. Tanpa memahami kalau orang yang terdapat di hadapannya ialah saudara tirinya, Tae Hoon berterima kasih alasannya adalah mereka mendapatkan reservasinya untuk hari ini. Min Joon hanya menjawabnya singkat & terus menatapnya.

Saat Tae Hoon kembali, Ayahnya tak terdapat di meja. Tuan Cha baru keluar dari toilet & tak sengaja berpapasan memakai Min Joon. Tuan Cha memakai dinginnya bertanya apakah ini restorannya Min Joon.

Jung Woon sedang merogoh bahan masakan di gudang saat tak sengaja dia mendengar suara Tuan Cha yang meminta seseorang untuk pura-pura tak mengenalnya di hadapan Tae Hoon alasannya adalah Tae Hoon tak memahami apapun tentang Min Joon.
Penasaran, Jung Won mengintip & melihat Tuan Cha ternyata sedang bicara memakai Min Joon & meminta Min Joon untuk nir memberitahu Tae Hoon kalau Min Joon ialah saudara tirinya. Jung Won jelas kaget mendengarnya.

"Pasti enak sekali. Ayah nir membiarkan orang bicara seenaknya & membuang orang yang nir ayah butuhkan lagi."

"Karena saya sudah terlanjur di sini, saya akan makan kemudian pergi. Sepertinya kau sudha paham maksudku."

"Jangan kira saya melakukan ini alasannya adalah ayah. Aku pula nir ingin memberitahunya kalau saya ialah hyung-nya. Bagaimana dapat saya menyayangi famili ayah?"

"Dasar anak berandalan!"

Min Joon jadi murung gara-gara itu. Dia bahkan nir pribadi dengar saat Sous Chef memanggilnya. Sous Chef menyampaikan hidangan diskon mereka untuk famili Tuan Cha. Berhubung mereka VIP, jadi wajib Min Joon sendiri yang menghidangkannya kepada mereka.
Min Joon bimbang. Menyadari kegalauan Min Joon, Jung Woon menyatakan mau mengantarkan masakan itu. Sous Chef jelas tak putusan bulat, tapi Jung Won bersikeras memakai alasan mereka ialah famili temannya. Sous Chef tetap tak putusan bulat, tapi Min Joon putusan bulat.

Melihat Tae Hoon & keluarganya, Jung Won teringat cerita Min Joon tentang ayahnya yang menikah lagi & dia hanya pernah melihat adik tirinya saat adik tirinya masih bayi.
Jung Won melihat betapa bahagianya famili itu. Dia kemudian menyajikan hidangan diskon mereka & mereka semua berterima kasih memakai ramah padanya.

Setelah restoran tutup, Jung Won mengajaknya Min Joon minum-minum bersamanya di bar. Jung Won meminta maaf, dia nir sengaja mendengar pembicaraan mereka tadi. Haruskah Jung Won pura-pura nir dengar saja?
Min Joon hanya diam. Kalau begitu, Jung Won memutuskan untuk pura-pura nir dengar saja. Lupakan yang barusan dia katakan. Tapi Min Joon menyebutkan terdapat bagusnya pula Jung Won memahami, kini dia dapat menjelek-jelekkan ayahnya di depan seseorang.

"Aika saya ingin memakinya, apa kau mau mendengarnya?"

"Aku dapat ikut memakinya bersamamu."

Tapi Min Joon meminta Jung Won untuk merahasiakan hal ini dari Tae Hoon. Baik, Jung Won mengerti kok. Kalau begitu, Min Joon untuk menyampaikan pemberian  terima kasih untuk Jung Won.

Mereka kemudian pergi ke daerah permainan mesin capit. Jung Won bilang saja mau pemberian  yang mana, Min Joon akan mengambilkannya. Apa Min Joon jago main ini? Tanya Jung Won. Min Joon memakai pedenya mengklaim kalau tangannya sangat sensitif. Hanya memakai satu sentuhan saja, mainannya akan keluar.
Jung Won pun memilih sebuah boneka Winnie the Pooh. Oke, Min Joon pun mulai memainkannya memakai penuh percaya diri. Tapi baru percobaan pertama saja sudah gagal. Pfft! Dia mencoba lagi... & gagal lagi.

Jung Won hingga geli melihatnya. Malu, Min Joon pribadi menyalahkan obatnya. Obat yang diminumnya niscaya terlalu keras. Ayo pergi saja. Tapi Jung Won mau mencoba sendiri & sukses hanya dalam satu kali main.

Min Joon betul-betul malu karenanya. Tapi Jung Won menyampaikan boneka itu untuk Min Joon, soalnya boneka ini pula terluka mirip Min Joon. Ini akan jadi jimat untuk menjauhkannya dari kecelakaan.

Min Joon kemudian mengantarkan Jung Won ke halte bis. Dia merasa lebih baik kini berkat Jung Won. "Kau menghiburku & membuatku baikan. Apa ini yang namanya berdua lebih baik daripada sendiri? Aku selalu sendirian."

Bisnya Jung Won tiba, mereka pun berpisah. Pada saat yang bersamaan di bis lain, Hae Sung pula dalam perjalanan pulang bersama Ahjussi. Ahjussi tanya apakah Jung Won menyukai Hae Sung.
"Sepertinya dia nir membenciku."

"Bagaimana denganmu?"

"Aku sangat menyukainya. Tapi... saya merasa nir seharusnya saya menyukainya."

Ahjussi menganggap kalau Hae Sung merasa tak damai alasannya adalah dia dapat pergi kapan saja. Hae Sung mengakuinya. Dia cemas kalau Jung Won akan merasa sakit apabila dia mendadak menghilang.

"Hae Sung-ah. Jangan memikirkan hari esok & jangan terlalu memikirkan orang lain.

Tapi Hae Sung merasa itu nir gampang. Pusing membahas kasus itu, Ahjussi meminta Hae Sung ganti topik saja. Ahjussi nyerocos membicarakan masakan, ad interim Hae Sung melamun menatap keluar jendela.

Tapi kemudian, Hae Sung menyadari suasana tiba-tiba jadi sepi. Saat dia menoleh, Ahjussi sudah tak terdapat di sana & hanya meninggalkan sebuah surat. Air mata Hae Sung mengalir menyadari Ahjussi sudah kembali.
Saat Jung Won tiba di halte tak usang kemudian, dia pribadi cemas melihat Hae Sung menangis di sana.

Bersambung ke episode 15

Reunited Worlds

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 6:05 PM - Add Comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar