Kamis, 11 Januari 2018

Sinopsis Go Princess Go Episode 30

 Sinopsis Go Princess Go Episode 30

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnN8t6-5wmYzP12z5TW8tZiTjLSZ464HBhDDAM2PdrWpDcRlbYasb3pDl40kYzg61v-hOWW4W4P59qRv4ltxgRUDRMgOFJIERqk9MqRS7xcef90y3M-9Qm2t5LgugtkhTHGED-vjvgj9w/s1600/Screen+Shot+2016-02-08+at+3.45.30+PM.png

Images Credit: LeTV

Sinopsis Go Princess Go Episode 30

Jiu Wang & Zhao bertemu di tengah hutan & mendiskusikan Jenderal Yang. Zhao yakin kalau beliau sebenarnya orangnya Qi Sheng & Qi Sheng sudah niscaya sudah memahami agenda mereka. Zhao rasa, agenda mereka tidak akan berhasil.

Karena itulah Jiu Wang tadi menyarankan supaya Qi Sheng memimpin peperangan & saat Qi Sheng sedang bertarung, mereka akan punya kesempatan buat beraksi.

Ditulis oleh Ima Sutrima
Support penulis dengan membaca sinopsis ini hanya di sutrimadiary.blogspot.co.id

"Adik ke-9, apa kau ndeso? Walaupun itu mungkin berhasil, tapi saran buat memimpin perang itu tidak seharusnya datang berdasarkan kita."

Jiu Wang menyarankan hal itu, bukankah itu namanya mengundang kecurigaan? Benar, Jiu Wang baru sadar. Kalau begitu, sekarang mereka hanya dapat beraksi di markas.

Jiu Wang rasa mereka wajib bertindak sekarang, ini waktu yg tepat. Karena Qi Sheng mempercayai Zhao, maka Zhao wajib memanfaatkan kepercayaannya ini dengan sebaik mungkin.

Idenya Jiu Wang merupakan mengalihkan perhatian para penjaga di sekitar tendanya Qi Sheng. Begitu penjagaan lemah, maka Zhao wajib segera memasuki tendanya Qi Sheng & bunuh beliau. Begitu Zhao selesai membunuhnya, segera kirimi beliau sinyal & Jiu Wang akan segera mengurus segala sesuatu yg terdapat di luar.

Zhao gugup dengan wangsit itu. Takutnya beliau ketakutan hingga ngompol di celana. Jiu Wang menegaskan bahwa sekarang hanya mereka berdua yg dapat melakukannya, Zhao wajib memberanikan diri.

Keesokan harinya, para pembunuh sewaan Jiu Wang tengah lari mengendap-endap menuju perkemahan, lalu celingukan ke kanan & ke kiri & baru sadar kalau Zhao menghilang. Di mana Zhao?

Lagi gelandotan di pohon kayak monyet sembari memetiki kelopak bunga, galau antara wajib membunuh Qi Sheng atau tidak.

Petir menderu-deru malam harinya. Qi Sheng menyuruh kedua penjaganya buat istirahat saja. Jadilah beliau sendirian saat para pembunuh itu datang.

Perlahan mereka berjalan mendekati tendanya dengan pedang-pedang terhunus. Tapi tiba-tiba saja Jenderal Yang & pasukannya menghadang mereka & Qi Sheng permanen hening menulis di mejanya.

Tapi saat keliru satu pembunuh berhasil menerobos tendanya, beliau malah mendapati Qi Sheng sudah bersiap menunggunya dengan panah. Satu per satu beliau melepaskan anak panah & membunuhi para pembunuh yg hendak mendekati tendanya.

Saat beberapa pembunuh berhasil masuk, mendadak seseorang ninja menerobos masuk buat melindungi Qi Sheng & ternyata beliau Zhao. Para pembunuh jadi bingung dibuatnya, bahkan Qi Sheng pun keheranan.

Para pembunuh itu sudah mau menyerang. Zhao santai menyuruh mereka menunggu dulu, beliau punya senjata rahasia lalu melemparkan bubuk merah (cabai kayaknya) ke muka mereka yg kontan saja membuat muka mereka panas & para pembunuh pun tumbang.

Setelah keadaan sudah terkendali, Qi Sheng ngobrol berdua dengan Zhao. Qi Sheng tak menyangka kalau Zhao masih menganggapnya saudara. Tentu saja, Zhao selalu menganggapnya saudaranya & bukannya Kaisar, makanya beliau selalu berani mendebat Qi Sheng.

"Dan alasannya itulah saya menyelamatkanmu hari ini."

Memang beliau pernah membenci Qi Sheng alasannya Qi Sheng merebut perempuan yg sangat dicintainya. Dia pernah ingin membunuh Qi Sheng alasannya merebut wanitanya tapi tidak menghargai perempuan itu.

"Tapi terkadang kau sangat baik padaku. Walaupun saya suka berdebat & tidak menghargaimu, tapi dalam hatiku, saya selalu berterima kasih padamu."

Qi Sheng selalu menghargai persahabatan, tapi juga selalu menyembunyikan apa yg terdapat dalam hatinya. Awalnya beliau berencana membenci Qi Sheng hingga akhir, tapi beliau tidak bisa jikalau wajib melihat Qi Sheng mati di depan matanya. Terserah Qi Sheng mau menghukumnya atau membunuhnya.

"Kakak ke-2, saya minta maaf tentang Ying Yue."

"Aku sudah tidak mempermasalahkannya lagi. Aku tidak menyalahkanmu."

"Kita akan menghapus dendam di antara kita hari ini. Di masa depan, kau wajib membantuku berjuang demi negara."

Zhao terkejut mendengarnya. Bagaimana dapat Qi Sheng masih mempercayainya sehabis apa yg dilakukannya. Tapi Qi Sheng yakin kalau Zhao tidak akan membunuhnya.

Qi Sheng penasaran dengan senjata rahasianya tadi, itu apa? Zhao menampakan kantung berisi bubuk cabai itu. Ini pemberian Peng Peng, Lu Li memberitahunya buat menggunakan itu saat beliau dalam bahaya.

Keesokan harinya, Jenderal Yang melapor bahwa para pembunuh itu tak terdapat yg mau mengaku siapa majikan mereka. Beberapa di antara mereka bahkan lebih memilih bunuh diri.

Tapi bahkan sehabis apa yg mereka perbuat, Qi Sheng permanen berbaik hati memerintahkan Jenderal Yang buat mengubur yg mati dengan baik. Karena walaupun mereka pembunuh, tapi mereka setia dalam tuannya, Qi Sheng suka orang-orang yg misalnya itu.

Lagipula pembunuh yg sebenarnya merupakan orang lain & Jenderal Yang juga memahami siapa dalangnya, jadi tidak duduk perkara mereka mau bilang atau tidak. Bawa Jiu Wang ke hadapannya.

Qi Sheng eksklusif mengkonfrontasinya begitu Jiu Wang datang. Tapi Jiu Wang tidak tampak merasa bersalah sedikitpun & mengingatkan Qi Sheng bahwa sebagai orang yg terlahir dalam keluarga kerajaan, segalanya sudah ditentukan.

Qi Sheng mengakui bahwa terlahir sebagai keluarga kerajaan, mereka tidak dapat bebas. Tapi itu bukan berarti Jiu Wang boleh memperjuangkan apa yg tidak ditakdirkan untuknya.

"Kita cucu berdasarkan garis keturunan yg sama. Takdirkah jikalau saya tidak dimanjakan olehnya? Kita sama-sama pinatar & berbakat & memikirkan negara ini. Jangan bilang hanya alasannya sudah ditakdirkan, saya tidak dapat sebagai Kaisar."

"Pemenanglah yg akan sebagai raja & yg kalah tak punya apa-apa."

Jiu Wang tidak peduli apakah beliau akan selamat atau tidak sekarang. Tapi beliau melakukan semua ini demi Peng Peng. Bukan cuma alasannya beliau ingin mendapatkan Peng Peng, tapi juga alasannya Peng Peng tidak senang.

Peng Peng tidak senang sebagai Permaisuri & tidak merasa aman. Dia melakukan ini hanya demi membuat Peng Peng senang.

Qi Sheng terperinci marah mendengarnya. "Kau wajib memahami kalau Peng Peng & kau tidak ditakdirkan bersama. Dia ditakdirkan buat sebagai Pemraisuriku. Aika semua yg kau lakukan merupakan demi beliau, berarti kau mencelakainya. Dia dapat sebagai Permaisuri tanpa perlu mencemaskan keselamatannya."

"Kalau kau mau menghukumku, silahkan saja. Jangan libatkan orang lain lagi."

Qi Sheng tanpa ragu memerintahkan Jiu Wang dipenjara & tunggu keputusan denda darinya. Jiu Wang menolak disentuh para pengawal itu & balik  sendiri.

Jenderal Yang bertanya-tanya apakah Qi Sheng tidak akan menyingkirkan Permaisuri sehabis mengetahui keterlibatan Permaisuri dalam percobaan pembunuhan ini.

Memang, seharusnya Qi Sheng menyingkirkan Peng Peng sedari dulu. Tapi Qi Sheng tidak bisa buat bersikap sekejam itu dalam Peng Peng. Qi Sheng lalu memerintahkan Jenderal Yang buat mengirimkan sebuah dua surat buat Ibu Suri & Permaisuri.

Dalam surat-surat itu, Qi Sheng mengaku kalau beliau diracuni pembunuh & meminta Peng Peng datang buat mengantarkan penawar racunnya & bertemu dengannya buat yg terakhir kalinya.

Flashback end.

8 hari sudah Peng Peng & rombongannya jalan tanpa istirahat. Peng Peng ngotot buat terus jalan, tapi para pengawalnya terus meyakinkan Peng peng buat istirahat sebentar supaya kudanya juga dapat istirahat, mereka dapat jalan lebih cepat jikalau mereka istirahat sebentar.

Peng Peng akhirnya mengalah & mereka pun dapat istirahat di tengah hutan. Lu Li meyakinkannya buat tidak terlalu cemas. Peng Peng wajib yakin kalau Qi Sheng niscaya akan dilindungi oleh Dewa, beliau kan orang baik.

Setelah berkata itu, Lu Li eksklusif ketiduran saking lelahnya. Kedua pengawal pun eksklusif tidur dengan cepat. Peng Peng menatap penawar racun itu dengan duka, sebelum akhirnya tidur juga.

Tepat saat itu juga, Yang Yan muncul entah berdasarkan mana. Dia mengipas-ngipaskan asapnya buat membuat mereka semakin lelap lalu usil menjahili pengawalnya Peng Peng dengan menyumpal hidungnya pakai rumput. Puas menjahilinya, Yang Yan lalu menculik Peng Peng.

Bersambung ke episode 31

Go Princess Go

By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 6:07 PM - 8 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar