Setelah menyerahkan laporan kepada dosen, timnya Sandee presentasi. June bahkan tampak sangat bersemangat ketika mempresentasikan gaya nol dalam analisa struktur rangka batang... sebelum akhirnya dia tergagap gara-gara lupa.
Sandee cepat-cepat merogoh alih melanjutkan presentasinya. Tampaknya presentasi mereka berjalan lancar. Tapi tiba-tiba Prof. Pang menanyakan pertanyaan yg sulit Sandee jawab. Thada langsung merogoh alih & menjawab pertanyaan Prof. Pang menggunakan lancar.
Prof. Pang puas menggunakan presentasi mereka & kerja sama tim mereka yg agak baik & sehabis menghasilkan mereka bertiga tegang, Prof. Pang akhirnya menyatakan kalau mereka bertiga lulus dalam tugas ini. Sontak mereka bertiga langsung jejeritan suka.
Mereka kemudian merayakannya menggunakan makan-makan bareng kepada toko tatonya Thada. Saat mereka bersulang, Sandee mendapati Thada menatapnya lekat-lekat. June melihat cara mereka saling menatap & langsung curiga, niscaya timbul sesuatu yg mereka sembunyikan darinya.
Tidak timbul yg menjawab akan namun Thanwa tiba-tiba nyerocos "June, kau masih belum memahami yah?"
"Jangan bilang kalau kau pula memahami"
"Tentu saja, sini kuberitahu"
Semua orang panik memberi isyarat kepada Thanwa untuk tidak membicarakan apapun kepada June. Tapi Thanwa terus bicara "Sandee & Thada..." June tegang menanti kelanjutannya, semua orang semakin panik, Thanwa melanjutkan "... jiwa mereka tertukar"
June galau "Sejak kapan itu terjadi?"
"Barusan"
"Barusan? Jiwa mereka tertukar barusan?"
"Tidak, aku bercanda barusan"
Makan-makan pun akhirnya berlanjut, akan namun Thada tiba-tiba ditelepon May. Saat Thada memberitahunya kalau dia sedang makan-makan bareng sahabat-temannya, May langsung bertanya apakah Sandee pula timbul kepada sana.
Entah apa yg May inginkan, alasannya adalah begitu Thada mengiyakan pertanyaannya, tiba-tiba dia meminta Thada untuk menemuinya menggunakan mengajak Sandee pula sehabis acara mereka selesai nanti. May beralasan kalau dia hanya ingin meminta maaf kepada Sandee atas insiden waktu itu. Thada menyetujuinya.
Sesampainya kepada Hua-Hin, Sanrak tampak lebih ceria. Sementara Na, bukannya memotreti pemandangan pantai, malah sibuk sendiri memotreti Sanrak hingga menghasilkan Sanrak protes, tidak mau difoto diam-diam.
"Kenapa? Foto candid itu cute. Lihat, kau kelihatan cute kan kepada foto ini" ujar Na sembari membagikan yg akan terjadi jepretannya.
Tiba-tiba Sanrak mengusulkan supaya mereka merogoh foto-foto lucu, contohnya berpose ala-ala hero mengeluarkan kekuatan supernya. Na ragu melakukan itu akan namun Sanrak terus membujuknya, lagipula tidak timbul orang lewat & Na tidak perlu mempertahankan image eksekutifnya terus selama dia kepada sini. Na akhirnya putusan bulat, akan namun menggunakan syarat. Sanrak dilarang meng-share foto-foto ini kepada siapapun atau kepada medsos manapun.
Puas berfoto-foto, Sanrak tampak semakin ceria & senyumnya pun makin lebar. Na tentu saja suka melihatnya "Kenapa kau tidak tersenyum mirip ini lebih acapkali? Kau kelihatan sangat cute menggunakan senyum itu"
Malu, Sanrak langsung menghindar menggunakan alasan mengecek yg akan terjadi fotonya.
Ella langsung pergi ke Hua-Hin & baru tiba malam hari. Dia langsung menuju hotel yg dibooking Sanrak, kemudian sembari berongsang tak sabaran, memaksa resepsionis untuk memberitahunya nomor kamarnya Na. Dan dia semakin tak sabaran ketika si resepsionis lambat melakukan perintahnya.
Thada membawa Sandee menemui May. Dia tampak tidak sehat waktu mereka datang kemudian menggunakan wajah memeles, dia meminta maaf kepada Sandee atas kejadian waktu itu. Dia bahkan menggenggam tangan Sandee & memohon supaya Sandee memaafkannya & tidak marah padanya.
"Aku tidak marah kok, aku mengerti" ujar Sandee
Tapi kemudian, May meminta Thada untuk mengambilkannya air. Dan sehabis memastikan Thada turun, sikap May langsung berubah total. Mendorong Sandee ke kasur kemudian mencekiknya bertenaga-bertenaga, menuduh Sandee ingin merebut Thada darinya & memperingatkan Sandee bahwa Thada ialah miliknya. Sementara Thada kepada bawah merogoh air menggunakan santai & lambat, Sandee sudah hampir sekarat kepada tangan May.
Tapi kemudian May melihat pintu hendak dibuka, sontak dia langsung menjauh dari Sandee. Thada masuk & Sandee bangkit sembari terbatuk-batuk. Dengan senyum anggun & wajah tak berdosa bak malaikat, May beralasan kalau Sandee tersebut mengeluh pusing jadi dia menyuruh Sandee untuk berbaring & Thada mempercayainya begitu saja. Sandee menatap May menggunakan shock & tak percaya, akan namun dia tidak membicarakan apapun kepada Thada kemudian pamit pergi.
Sepertinya Ella tidak akan bisa menemukan Na & Sanrak kepada hotel itu, alasannya adalah Na ternyata membawa Sanrak ke hotel lain. Na berkata bahwa kamar yg Sanrak booking sudah diberikan kepada orang lain gara-gara dia tidak check-in mutlak waktu kepada sana, alasannya adalah itulah dia membawa Sanrak untuk bermalam kepada hotel lain.
Sanrak merasa bersalah sekaligus berterima kasih kepada Na atas semua bantuan Na seharian ini. Dia menduga kalau Na akan langsung kembali & cemas alasannya adalah Na akan berkendara malam-malam, akan namun Na menggunakan santainya berkata kalau dia akan bermalam bareng Sanrak kepada sini.
Chacha hendak menutup toko, ketika First tiba-tiba menerobos masuk & langsung menuntut Chacha untuk memberitahunya kepada hotel mana Sanrak bermalam kini. Chacha galau & mengaku amanah kalau dia tidak memahami. Tapi First tidak percaya & terus membombardir Chacha aneka macam pertanyaan & tuduhan sembari terus menyudutkannya.
Dia menuduh Chacha berbohong padanya, dia menuduh Chacha memahami kalau Sanrak pergi bareng Na ke Hua-Hin. Parahnya lagi, dia bahkan menuduh Sanrak berselingkuh menggunakan Na & Chacha mengetahui hal itu. Dia menuduh Chacha berkomplot menggunakan Sanrak & Na untuk mempermainkannya.
Emosi & tidak terima menggunakan semua tuduhan sepihak First, Chacha langsung balik membentak "Kalau orang sepertiku ingin merencanakan sesuatu maka rencana itu niscaya akan kelihatan lebih nyata. Semua itu cuma timbul didalam kepalamu"
First tidak percaya & terus bersikeras menggunakan keyakinannya sendiri. Dia yakin kalau Chacha niscaya sangat suka alasannya adalah dia lebih menyukai Na & lebih suka Sanrak berakhir bareng Na alasannya adalah dia pikir kalau Na lebih tampan, lebih kaya & lebih dalam segala hal darinya.
Kesal, Chacha langsung menonjoknya "Orang yg punya pikiran kotor sepertimu, tidak pantas mendapatkan seseorang mirip Sanrak! Keluar dari sini, SEKARANG!!!"
Thada mengantarkan Sandee kembali. Tapi dia jadi cemas alasannya adalah Sandee diam terus sepanjang jalan. Dia langsung menghentikan Sandee untuk menanyakan keadaannya, akan namun Sandee menjawabnya menggunakan bertanya balik "Berapa usang May sakit?"
"Sejak dia berumur lebih kurang 7-8 tahun" Thada bercerita bagaimana paman & bibinya wajib acapkali-acapkali kembali kerja untuk mengecek keadaan May. Sejak dia sakit, dia jadi jarang sekolah & tidak punya sahabat. Karena itulah, dia berusaha sebaik mungkin untuk menjaga May.
Thada heran untuk apa Sandee menanyakan perkara ini. Sandee beralasan kalau dia cuma ingin memahami saja. Tiba-tiba Thada melihat leher Sandee merah. Sandee cepat-cepat menutupinya & beralasan kalau itu cuma gigitan nyamuk kemudian melanjutkan perjalanannya kembali.
Tak usang kemudian, mereka akhirnya hingga pula kepada rumahnya Sandee. Thada cemas alasannya adalah seharian berikut ini memperhatikan Sandee tampak stres "Pagi tersebut, kau pusing & mual-mual kepada ketika yg bersamaan, kan?... Apa kau hamil?"
Shock & tidak terima menggunakan tuduhan Thada, Sandee langsung melayang tinjunya. Tapi Thada berhasil menangkap tangannya menggunakan sigap. Thada tertawa & berkata kalau dia cuma bercanda. Mereka tidak sadar kalau Thew sebenarnya sedang memperhatikan mereka dari kejauhan.
Sanrak & Na diantar ke kamar mereka. Na cuma menyewa satu kamar akan namun agak luas & glamor menggunakan kolam renang & aneka macam fasilitas glamor lainnya. Yang jadi perkara, kasurnya cuma satu. Takut Sanrak tak nyaman, Na menawari Sanrak untuk pindah hotel saja. Tapi Sanrak menyangkal & bersikeras kalau dia tidak perkara menggunakan kamar ini.
Na akhirnya menyampaikan kasurnya untuk Sanrak sementara dia sendiri akan tidur kepada sofa. Tapi Sanrak tak bisa tidur malam itu. Saat dia bangun, dia tidak melihat Na kepada sofa. Na ternyata sedang duduk merenung kepada gazebo dekat kolam renang sembari menikmati wine.
Sanrak langsung beranjak bangkit & duduk bareng Na. Sanrak mengaku kalau dia tak bisa tidur alasannya adalah memikirkan First. Na kemudian menawarinya wine. Sanrak menolaknya menggunakan alasan dia sangat berisik ketika mabuk...
Tapi beberapa ketika kemudian, Sanrak lah yg paling antusias menenggak wine. Tak puas menggunakan gelas, dia langsung menyambar botolnya & meminumnya langsung dari botol.
Tampaknya dia sudah mulai mabuk alasannya adalah tiba-tiba saja dia nyerocos panjang lebar, mengkritiki kebodohannya sendiri "Aku sudah agak usang memahami dia punya wanita lain akan namun aku tidak melakukan apapun. Aku kurang pandai banget, kan? Dia menyakitiki sebesar ini akan namun aku masih saja mencintainya. Aku ini sangat kurang pandai"
Cemas, Na langsung merebut botol wine itu dari tangan Sanrak. Sementara Sanrak masih terus nyerocos, mengenai bagaimana selama berikut ini wajib selalu menuruti asa First, bagaimana selama berikut ini wajib mempercayai apa yg First percayai. Dan semua itu dilakukannya hanya alasannya adalah dia tidak mau First menduga dia pacar yg kurang pandai.
"Aku selalu curiga kalau dia menipuku. Tapi aku menunjuk untuk mengabaikan itu. Setiap kali orang-orang memperingatkanku, aku mengabaikan mereka"
"Jangan menangisi laki-laki brengs*k mirip dia. Masih poly laki-laki baik kepada luar sana"
Tiba-tiba Na membelai Sanrak kemudian menciumnya.
Kiss - The SeriesLakornThai Drama
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 9:42 AM - 3 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar