SInopsis Queen of Mystery Episode 1 - 2
Wan Seung & Detektif Lee hendak pergi & Wan Seung eksklusif menenggak habis kopi yang seharusnya masih panas itu.
Tepat selesainya mereka pergi, geng Ahjumma ada sembari kecapekan lantaran masih belum menemukan Seol Ok.
Tapi mereka melihat ada mobil polisi pada sana, jadi Ahjumma satu yakin kalau mereka ada pada tempat yang sahih. Kalau Ibu mengusulkan agar mereka menunggu saja pada sini. Mereka pun duduk pada depan restoran, tanpa menyadari orang yang mereka cari sedang ada pada dalam.
Joon Oh keheranan menggunakan dugaan Seol Ok. Seol Ok sekali lagi mengingatkan bahwa si pencuri mencuri secara berurutan. Aika pencurinya artinya anak-anak yang tujuannya untuk untuk bersenang-suka mirip dugaan Joon Oh, maka nir mungkin dia akan merencanakan pencurian semacam ini. Dalam bayangan Seol Ok, dia membayangkan si pencuri artinya Wan Seung.
Lalu bagaimana Seol Ok akan menjelaskan kenapa si pencuri nir mengambil uang. Seol Ok balik bertanya, dalam bahan-bahan untuk upacara peringatan yang dicuri itu, apa saja isinya? Tepung bumbu untuk membentuk gorengan pancake & tepung maizena.
"Apa hubungannya bahan-bahan itu menggunakan anak-anak? Anak-anak sudah sangat berenergi, kemudian untuk apa dia mengambil ginseng?"
Joon Oh terdiam nir bisa menjawab. Seol Ok yakin bahwa apabila pencuri nir peduli menggunakan uang & bukan anak-anak maka sudah pasti barang yang dicari si pencuri jauh lebih berharga daripada uang. Apa itu? tanya Joon Oh.
Seol Ok frustasi mendengarnya, "Petugas Hong, ini masalah narkoba."
Tapi Joon Oh permanen tak percaya, kenapa maupun ada orang menyembunyikan narkoba pada pasar? Itu lantaran ada kegagalan dalam pengiriman. Tapi Joon Oh permanen saja tak percaya, dia yakin kalau kali ini Seol Ok salah. Seol Ok menyela, ginseng itu dalam bentuk serbuk, kan? Tepung maizena, susu formula & ginseng serbuk. Semuanya itu dalam bentuk tepung putih.
Orang-orang menyebut narkoba menjadi kristal atau tepung. Aika semua serbuk putih yang dicuri itu narkoba asli maka semuanya bernilai $350,000 per 1kg. Karena itulah dia nir mencuri uangnya. Tapi permanen saja, kenapa narkoba semahal itu disembunyikan pada sebuah pasar?
"Itu perjanjiannya," duga Seol Ok. "Perjanjian dari penjual besar ke penjual mungil."
Tapi kemudian ada kesalahan dalam pengiriman. Mereka kehilangan kuncinya & pengirimnya. Karena nir bisa menemukan loker yang tepat, makanya si pencuri membuka semua loker. Aika ini sahih masalah narkoba maka kemungkinan herbi sebuah geng.
Tepat ketika itu maupun, ponselnya Seol Ok berbunyi dari Ibu mertuanya yang bertanya apakah dia masih pada toko lauk. Mendengar itu, Ibu mengungkapkan kalau dia akan mampir bersama teman-temannya nanti. Seol Ok terang eksklusif panik & ketika itu pula dia melihat melihat sosok punggung Ibu pada depan restoran bersama teman-temannya.
Seol Ok kontan menyembunyikan dirinya kemudian melesat kabur lewat jalan belakang. Joon Oh sama sekali nir menyadarinya saking fokusnya menulis semua petunjuk. Para ahjumma beranjak bangkit & seorang Ahjumma akhirnya melihat Joon Oh.
Joon Oh sendiri baru sadar kalau Seol Ok tiba-tiba menghilang entah kemana, malah mendapati geng ahjumma sedang dadah-dadah padanya.
Seol Ok berlari keluar gang, ad interim Joon Oh keluar dari restoran bersama para ahjumma. Apalagi Ahjumma satu yang tampak kegatelan padanya, apalagi sikap Joon Oh sangat ramah pada mereka. Ibu kesal pada Ahjumma satu, terang-terang Petugas Hong sendirian.
Ahjumma satu lebay mengeluhkan kakinya yang kecapekan, Joon Oh pun eksklusif berbaik hati mengantarkan mereka.
Seol Ok baru tiba pada penyeberangan jalan tapi ketika itu maupun dia melihat mobilnya Joon Oh lewat menggunakan membawa geng Ahjumma. Panik, Seol Ok eksklusif berpaling menyembunyikan wajahnya sebelum ketahuan. Begitu mobil itu sudah lewat, Seol Ok eksklusif berlari secepat mungkin ke tempatnya Gyung Mi.
Kecapekan, dia berhenti pada tengah jembatan. Tapi dia melihat mobil polisnya Joon Oh lewat. Terpaksa Seol Ok wajib berlari lagi.
Joon Oh menurunkan mereka pada depan tempatnya Gyung Mi & mendapati Hyung Mi masih sendirian. Gyung Mi menggunakan ramah memperkenalkan dirinya, tapi Ahjumma satu malah blak-blakan bertanya, Gyung Mi janda cerai, kan? Mengacuhkan Ahjumma satu, Ibu menanyakan eksistensi Seol Ok.
Gyung Mi beralasan kalau Seol Ok lagi pada dapur. Ibu pun eksklusif berjalan ke dapur. Panik, Gyung Mi berusaha menghadangnya menggunakan aneka macam cara, tapi gagal. Ibu mulai cemas ketika nir melihat siapapun pada dapur. Tepat ketika dia berpaling, Gyung Mi melihat Seol Ok yang baru masuk dapur. Gyung Mi pun lega.
Seol Ok bergegas menyalakan kompor secara diam-diam kemudian bangkit menggunakan menenteng ikan besar & menyapa Ibu seolah dia sudah ada disana sedari tadi. Dia menggoreng ikannya begitu saja & memasukkan aneka macam bumbu berasal-asalan. Lega, Ibu pun pamit & Seol Ok pun bisa bernafas lega selesainya Ibu pergi.
Gyung Mi menyindir sinis, "Kau menggoreng ikan yang seharusnya jadi sashimi. Astaga. Keluarkan!!!"
Beberapa ketika kemudian, restoran ditutup & Seol Ok menenggak soju sembari menikmati ikan gorengnya. Gyung Mi terus menggerutu kesal lantaran ikan mahalnya berakhir mirip itu. Heran dia, ada apa sebenarnya menggunakan Ibu mertanya Seol Ok itu? Kenapa dia nir pernah membiarkan Seol Ok & terus saja mengikutinya?
"Karena Putranya seorang jaksa."
Gyung Mi berdecih sinis, memangnya honor Suaminya Seol Ok lebih tinggi daripada gajinya apa? Tidak, malah Seol Ok yang membiayai kuliah S2 saudara termuda iparnya.
"Dia nir akan jadi jaksa tanpa dirimu."
"Berkat dia aku jadi istri jaksa."
"Berkat dia maupun, kau nir bisa kuliah & mertuamu meremehkanmu."
Kata siapa Ibu mertuanya meremehkannya? Gyung Mi bisa melihatnya menggunakan terang. Tapi bagaimanapun, dia menasehati Seol Ok untuk nir sampai bercerai. Lakukan apapun untuk bertahan. Apa Gyung Mi meratapi perceraiannya? Tidak tuh, dia malah merasa sahih-sahih bebas dari mertuanya, keluarganya bahkan mengusirnya. Tapi Seol Ok jangan sampai bercerai.
Seol Ok beranjak bangkit, sudah waktunya dia pulang. Gyung Mi memperlihatkan paket yang ternyata berisi buku-buku kepolisian. Seol Ok eksklusif antusias membawa buku-buku itu ke kamarnya, dia akan mempelajarinya mulai besok. Gyung Mi heran, untuk apa Seol Ok mempelajarinya apabila dia bahkan nir akan mendaftar jadi polisi?
"Itu membuatku puas." Jawab Seol Ok. Di dinding, tampak tertempel aneka macam foto kriminalitas.
"Itu hanya terjadi kalau kau lulus ujian."
"Siapa memahami, mungkin aku akan ikut ujiannya tahun ini."
"Bagaimana kalau kau lulus. Apa menurutmu (suaminya) akan bilang 'Ya'?"
Seol Ok mengalihkan topik nyerocos ceria tentang Ibu mertuanya yang menyukai Yakbap buatan Gyung Mi, tapi beliau menatap foto ke 2 orang tuanya pada rak menggunakan tatapan sedih.
Seol Ok yakin kalau Ibu mertuanya akan baik padanya apabila dia lulus ujian. Tahun ini tahun terakhirnya, jadi Gyung Mi semangati saja dia. Gyung Mi memperlihatkan yakbap padanya & sekali lagi menasehatinya untuk nir bercerai.
"Aku memahami. Saranghae, chingu."
Dalam perjalanan pulang, tak sengaja dia bertubrukan menggunakan Wan Seung sampai yakbap-nya terjatuh. Tapi keduanya nir saling melihat wajah satu sama lain. Seol Ok eksklusif pergi & Wan Seung makan pada food truck terdekat.
Kedua polisi melihat Joon Oh tampak sedang galau pada meja kerjanya. Polisi senior menduga kalau Joon Oh pasti sedang bertengkar menggunakan pacarnya. Ponselnya Joon Oh berdering tak lama kemudian & diberitahu sesuatu tentang loker Pasar Bangtan.
Joon Oh memberitahu mereka bahwa masalah ini ternyata lebih rumit daripada dugaannya. Polisi senior sinis mendengar itu, ini kan cuma masalah pencurian biasa, polisi yang lain pun berpendapat kalau ini ulang anak-anak iseng. Joon Oh menyangkalnya, ini masalah narkoba yang herbi geng.
Polisi senior eksklusif ketawa meremehkannya, "Jangan terlalu menganggapnya serius. Aku mengkhawatirkan anda."
Percakapan mereka terhenti lantaran ketika itu maupun, Joon Oh ditelepon Seol Ok. Dia memberitahu Seol Ok kalau lokernya sudah diganti hari ini & mereka nir bisa menyimpan barang-barangnya sampai pemiliknya datang. Sudah ada orang-orang yang datang mengklaim barang pada loker barisan atas, ad interim yang lain kemungkinan akan dibawa ke tempat barang hilang.
Seol Ok malah suka mendengarnya, "Kurasa kita bisa mencari memahami siapa pelakunya."
Tapi dia nir sempat melanjutkannya lantaran tepat ketika itu maupun, Ibu masuk teras & menyuruhnya mencuci. Ibu jadi curiga melihat Seol Ok tampak tegang, misteri apa yang dia bicarakan pada telepon tadi? Tidak, dia cuma bicara menggunakan chingu. Chingu apaan? Namja chingu?
Seol Ok cepat-cepat mengalihkan topik ke cucian, tapi eksklusif shock ketika melihat cucian bed cover tebal yang dimuntahkan Ibu. Dia wajib mencuci semua ini. Ibu sendiri malah santai tiduran pada sofa. Dia mencoba keluar rumah menggunakan usul agar dia pergi belanja.
Tapi Ibu melarangnya keluar, masak saja bibimbap dari bahan-bahan yang tersisa. Tidak menyerah begitu saja, Seol Ok biar mau pakai toilet. Dia lagi sembelit, jadi bakalan lama pada kamar mandi. Ibu nir curiga & mengizinkannya. Seol Ok pun bergegas ke kamar mandi.
Sambil diam-diam mengintip Ibu yang lagi asyik nonton TV, Seol Ok menelepon Joon Oh lagi & menduga kalau si pencuri akan kembali untuk mengambil barangnya. Dia menyarankan mereka bergerak hari ini maupun. Pasti akan sulit kalau lokernya sudah diganti.
Si pelaku pasti wajib datang sendiri ke tempat penitipan barang hilang & mengklaim barangnya. Aika dia nir bisa mengambil barangnya maka dia pasti akan kembali hari ini. Bagaimana kalau si pelaku sudah mengambil barangnya? tanya Joon Oh.
"Maka dia nir akan ada. Tapi kau permanen bisa menangkapnya."
Joon Oh bingung, "Aku bisa menangkap pencuri yang nir akan ada?"
"Kau akan menangkap kaki tangannya."
Joon Oh mengerti, dia akan menangkap orang yang meletakkan barang itu pada loker. Bingo! Seol Ok ingin ikut ke sana. Joon Oh melarang, disana berbahaya jadi Seol Ok tinggal saja pada rumah.
"Di sini lebih berbahaya bagiku," bisik Seol Ok. Joon Oh heran apa maksudnya. Pokoknya Seol Ok ingin ke pasar, sampai jumpa pada sana. Joon Oh akhirnya setuju, sama sekali nir menyadari rekan polisinya mendengarkan pembicaraannya sedari tadi.
Seol Ok melihat Ibu mertuanya sudah tidur. Kesempatan! Dia eksklusif keluar diam-diam, memasukkan sandalnya pada kamar mandi & memasang kunci kamar mandinya agar mengunci dari dalam menggunakan sendirinya. Tapi baru beberapa langkah, tiba-tiba dia mendengar suara dari belakang.
Seol Ok menoleh & mendapati remote yang dipegang Ibu terjatuh. Ibu sempat terbangun lantaran itu tapi eksklusif tidur lagi. Fiuh! Seol Ok pun eksklusif pergi.
Joon Oh mengambil senjata taser walaupun dia beralasan kalau dia cuma mau pergi patroli, buat jaga-jaga saja. Rekannya tampak antusias menanyakan masalah loker Pasar Bangtan itu, apa itu sahih-sahih masalah narkoba? Dia ingin ikut.
Seol Ok tiba duluan pada sana. Dia berpikir kalau si pencuri nir menghancurkan loker-loker yang tersisa. Tapi satu loker sudah disebut. Dia melihat loker barisan atas & melihat satu loker yang mencurigakan, loker 46. Kenapa kuncinya hilang? Apa yang ini sudah digunakan. Dia mencoba membukanya, tapi loker itu terkunci.
Dia melihat jam & menyadari pasar sudah tutup & lokernya akan diganti hari ini. Sekarang waktu yang tepat bagi si pencuri untuk kembali. Seol Ok pun eksklusif menyembunyikan dirinya pada booth photobox terdekat.
Di rumah, Ibu terbangun & mulai keheranan menggunakan Seol Ok yang lama sekali pada kamar mandi. Dia hampir saja mau mengecek, tapi takut menganggu Seol Ok yang lagi sembelit & akhirnya tidur lagi.
Hujan turun deras ketika Wan Seung & Deteltif Lee tiba pada tempat loker. Wan Seung yakin kalau Jang Do Jang pasti akan ada hari ini. Seol Ok diam-diam mengintip dari dalam booth & eksklusif mengenali wajah Wan Seung. Detektif Lee terpaksa wajib pergi meninggalkannya sebentar lantaran sudah sangat kebelet, membentuk Wan Seung kesal saja.
Seol Ok eksklusif mengsms Joon Oh kalau pencurinya sudah datang. Tapi tepat ketika itu maupun, Wan Seung masuk ke booth. Seol Ok kontan menjerit kaget. Dia eksklusif oleng dari kursinya sampai terjatuh menimpa Wan Seung. Seol Ok sontak menjerit-jerit sembari melarikan diri dari sana.
Wan Seung mengejarnya, mengira Seol Ok kaki tangan Jang Do Jang. Detektif Lee kembali ketika itu & eksklusif ikutan mengejar Seol Ok. Dia bertemu Joon Oh & rekannya pada tengah jalan & eksklusif menyuruh Joon Oh menangkap pencurinya (sembari nunjuk Wan Seung).
Wan Seung mulai sadar kalau mereka salah target & tetapkan pergi, yang terang saja tampak mencurigakan bagi Joon Oh cs. Joon Oh cs pun eksklusif mengejar mereka. Wan Seung cs berhenti pada tengah jalan. Detektif Lee hendak menjelaskan.
Dia berusaha meraih sesuatu dari dalam jaketnya, mungkin tanda pengenal. Tapi Joon Oh sudah terlanjur curiga padanya & eksklusif menembakkan peluru taser. Kesal, Wan Seung eksklusif menampakan tanda pengenal polisinya & memarahi mereka.
"Apa sahih ada narkoba pada loker?" tanya Joon Oh.
Wan Seung heran, "Bagaimana kalian bisa memahami?"
"Pencurinya akan kembali kesini malam ini."
"Makanya jangan kesini pakai seragam! Kami sudah bekerja keras & kalian hampir saja menghancurkannya!" Dia menyuruh mereka untuk mengurus Detektif Lee ad interim dia sendiri kembali ke loker.
Seol Ok menyadari ponselnya ketinggalan pada tempat loker & nekat kembali sendirian ke sana. Tepat selesainya dia menemukan ponselnya, dia melihat si pelaku kembali.
Tapi tidak sinkron dari sebelumnya, dia nir berteriak ketakutan, malah nekat menghampiri si pelaku & mengomentari tangan si pelaku yang sepertinya banyak memakai tinjunya, apa dia petinju? Dia pasti acapkali bertinju tanpa sarung tangan.
Si pelaku berhoodie itu mengacuhkannya & santai memasukkan kembali barang-barang yang diambilnya kemudian hendak membuka kunci loker 48. Tapi Seol Ok mengungkapkan kalau dia salah loker, kunci loker yang dimilikinya kan loker 46. Si pelaku permanen mengacuhkannya & membuka kunci loker 48 menggunakan kunci loker 46.
Seol Ok mengerti, itu kunci master. Dia sudah membuka loker 46,47 & 48. Kalau begitu, loker 49 pun bisa terbuka. Kalau begitu Si pelaku memasukkan kembali barang yang diambilnya dari loker itu, sepertinya barang yang dicarinya nir ada pada sana.
Seol Ok menduga barangnya ada pada loker 49. Si pelaku membuka loker 49 & menemukan beberapa bungkus narkoba pada dalamnya. Seol Ok heran, sebelumnya dia berkerja sia-sia. Apa sekarang dia mendapat kontribusi pakar?
Si pelaku memasukkan barang itu ke tas, celingkan memeriksa keadaan kurang lebih sebelum akhirnya berpaling menatap Seol Ok. Dia artinya Jang Do Jang & dia eksklusif mengancam Seol Ok menggunakan sebilah pisau.
Seol Ok kontan panik sekarang. Dia berusaha menakuti Do Jang kalau CCTV-nya sudah diperbaiki. Tapi ketika dia menoleh, dia malah mendapati kamera CCTV itu sudah rusak. Panik, dia berusaha melarikan diri. Tapi Do Jang menangkapnya.
Wan Seung yang mengintip dari kejauhan, terpaksa wajib keluar dari persembunyiannya untuk menyelamatkan Seol Ok. Tapi Do Jang eksklusif menusuk Seol Ok. Darah Seol Ok terciprat ke loker & dia eksklusif ambruk seketika.
Bersambung ke episode 2
Queen of Mystery
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 4:41 PM - 1 Comment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar