Hari itu, Uehara meminta bosnya buat memberinya shift lebih menggunakan alasan uangnya habis buat sewa kontrak rumah. Si bos heran kenapa Uehara butuh uang sangat banyak padahal dia tinggal sendirian, tapi akhirnya si bos sepakat buat memberikan shift ekstra buat Uehara.
Si bos bertanya-tanya apakah Uehara telah memberitahu keluarganya tentang kepindahannya & alamat barunya. Lagi-lagi Uehara pribadi terdiam. Hmm... apakah dia timbul masalah menggunakan keluarganya?
Di rumah, Nao heran kenapa Uehara selalu keluar tiap malam & mengira kalau Uehara itu mutlak hobinya keluyuran malam-malam. Uehara pulang tak usang kemudian & pribadi protes waktu melihat Nao meletakkan kotatsu (meja penghangat) dalam ruang tamu.
Tapi beberapa waktu kemudian, Uehara akhirnya ikut bergabung menghangatkan dirinya dalam kotatsu itu bersama Nao. Dia memberitahu Nao kalau dia keluar alasannya dia punya pekerjaan paruh waktu.
Uehara tiba-tiba mengeluh lapar. Nao heran kenapa tadi Uehara nir mendapat kolonel gulung dari para gadis itu saja. Uehara kaget mendengar Nao mengetahui itu, jangan-jangan Nao menguntitnya. Nao mengklaim kalau dia cuma tak mendengarnya saja. Jadi kenapa Uehara menolaknya, apakah dia nir menyukai kolonel gulung.
Uehara menyangkalnya, justru kolonel gulung itu kuliner favoritnya. Hanya saja dia terpaksa menolaknya alasannya kalau dia terima maka gadis-gadis itu akan terus memberinya makan setiap hari & dia nir suka itu.
"Aku mengerti. Menjadi populer itu mutlak sangat sulit"
Hapenya Nao tiba-tiba berdering, ibunya menelepon tapi Nao tak mau menjawabnya. Dia capek ditelepon ibunya terus 3 kali sehari. Tapi begitu mendengar telepon itu dari ibunya Nao, Uehara menggunakan tajam memaksa Nao buat mengangkat telepon itu. Nao relatif tercengang melihat reaksi Uehara & akhirnya mengangkat telepon ibunya.
Keesokan paginya, Nao tersentak bangun oleh suara bunyi alarm yang sangat keras. Tapi itu bukan alarmnya, melainkan alarmnya Uehara. Dia pribadi mengetuk pintu kamar Uehara, tapi tak timbul jawaban.
Akhirnya dia berinisiatif masuk sendiri ke kamarnya Uehara & mendapati kamar itu ternyata telah kosong. Tapi yang paling membuatnya tercengang, Uehara punya banyak alarm yang semuanya berbunyi secara serempak.
Nao pribadi mematikan seluruh alarm itu sembari menggerutu kesal. Setelah seluruh alarm tewas & dia hendak pergi, tiba-tiba dia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Foto famili Uehara semasa dia mini bersama ayah, ibu & seorang saudaranya.
"Ternyata dia punya sisi yang cantik jua" gumam Nao
Tertarik menggunakan piguranya yang punya inisial H itu, Nao pun berniat ingin mengambil pigura foto famili itu. Tapi tak sengaja dia tersandung hingga menubruk meja & membuat pigura foto famili itu pecah.
Gara-gara peristiwa itu, Nao jadi galau & gundah ingin mencari Uehara dalam kelasnya tapi terlalu takut menghadapi Uehara. Tapi dalam akhirnya dia menetapkan buat memberanikan diri. Dia membuka sedikit pintu kelas Uehara & melihatnya sedang tidur dalam mejanya.
Mengira tak timbul orang dalam kelas, Nao pun menggunakan pedenya masuk & berseru memanggil Uehara... Tapi Uehara ternyata nir sendirian & beberapa puluh pasang mata cewek-cewek fans beratnya Uehara pribadi menatapnya menggunakan tatapan tajam membunuh. Nao akhirnya pribadi mundur & pergi.
Siang harinya, Nao tak sengaja berpapasan menggunakan Uehara dalam lorong. Tapi waktu Nao hendak menyapanya, Uehara pribadi menghindar. Gagal lagi deh usaha Nao buat memberitahukan perbuatannya dalam Uehara.
Parahnya lagi, Uehara nir pulang alasannya pribadi pergi bekerja. Jadilah Nao galau sendirian sepanjang hari. Uehara baru pulang malam harinya seperti biasa. Nao pribadi menyambutnya menggunakan senyum cantik. Dia berusaha buat menyampaikan apa yang ingin dikatakannya seharian. Tapi Uehara telah terlalu lelah & pribadi masuk kamar.
Dan semenit kemudian, dia pribadi keluar lagi & bertanya kesal apakah Nao masuk kamarnya. Nao menggunakan penuh rasa bersalah, meminta maaf & menyebutkan kronologi kejadiannya. Nao berjanji bahwa dia akan mengubah piguranya & Uehara jua nir perlu cemas alasannya fotonya baik-baiknya.
"Bukan itu masalahnya!" bentak Uehara
Tentu saja Nao pribadi tercengang mendengar reaksi tajam Uehara. Tapi Uehara nir menyebutkan maksudnya & menetapkan buat melupakan peristiwa ini & pribadi masuk kamar. Nao jadi kesal sendiri menggunakan reaksi Uehara, heran kenapa Uehara harus semarah itu hanya alasannya pigura fotonya pecah.
Akan namun keesokan harinya. Dari Marina, Nao akhirnya mengetahui alasan diamnya Uehara setiap kali membicarakan masalah famili & reaksi tajam Uehara waktu Uehara menyuruhnya mengangkat telepon dari ibunya. Kedua orang tua Uehara ternyata meninggal global dalam kecelakaan kendaraan beroda empat waktu Uehara masih mini.
Informasi itu membuat Nao jadi merasa bersalah atas pandangan buruknya terhadap Uehara selama ini. Sekarang dia mengerti kenapa Uehara sangat murka padanya.
Bertekad buat memperbaiki kesalahannya, Nao berkeliling sana-sini ke aneka macam toko mencari pigura yang sama persis menggunakan pigura fotonya Uehara. Tapi sulit sekali mencari pigura yang sama persis. Dia hampir saja menyerah. Tapi waktu teringat kekecewaan Uehara, Nao jadi bersemangat mencari ke kawasan lain.
Malam harinya, dia berjalan pulang sendirian, Daichi kebetulan lewat & mereka berjalan pulang bersama. Mereka saling membicarakan plus minusnya hidup sendirian. Daichi merasa kalau dia nir akan sanggup hidup sendirian alasannya pastinya dia bakalan harus melakukan seluruh pekerjaan rumah tangga seorang diri.
"Kau sahih, hidup sendirian itu memang sulit" keluh Nao
"Apa ini? Apa kau telah menyerah?"
"Hah? Tidak, bukan begitu"
"Baguslah. Kalau kau membutuhkan sesuatu, telepon saja setiap waktu. Ibuku jua menanyakanmu"
Kembali ke rumah, Nao memasak sesuatu lalu menunggu kedatangan Uehara sembari menonton isu tentang penyerangan yang belakangan ini terjadi & korbannya ialah wanita-wanita muda.
Nao menunggu... menunggu... & terus menunggu. Tapi Uehara nir pulang-pulang hingga perutnya Nao keruyukan.
Tak tahan lagi, Nao akhirnya membuka kulkas & melihat timbul 2 buah puding susu milik Uehara dalam kulkas. Yakin kalau Uehara membeli 2 puding susu buat mereka berdua, Nao pun pribadi menghabiskan puding susu yang satunya & pribadi tertidur sesudah menghabiskan puding susunya. Dia baru terbangun waktu mendengar suara pintu terbuka.
Uehara mengacuhkan sapaan Nao. Tapi waktu dia melihat bks kosong puding susu yang barusan dihabiskan Nao, dia pribadi mengecek kulkas. Dan begitu sadar puding susu itu miliknya, dia pribadi melabrak Nao alasannya Nao memakan puding susunya. Nao membenarkannya, pudingnya kan timbul 2 jadi dia pikir yang satunya mutlak bagiannya.
"Apa-apaan kau?!" bentak Uehara "Pertama kau masuk kamarku, memecahkan barangku & sekarang kau memakan makananku?"
"Aku merasa tak enak jua sih..."
"Kesabaranku timbul batasnya!"
Tak terima, Nao pribadi membentak balik "Kenapa sebenarnya kau semarah ini? Baiklah! Baiklah! Akan kubelikan yang baru, puas?!"
"Memang harus begitu!"
"Aika aku keluar malam & diserang, kuharap itu akan menghantuimu seumur hidupmu!"
"Kalau timbul orang yang berani menyerangmu, aku ingin sekali melihat tampangnya!"
"Brengs*k!"
Nao pribadi pergi menggunakan penuh amarah & Uehara pribadi masuk kamar menggunakan emosi. Nao sahih-sahih heran, hanya alasannya puding saja Uehara bersikap sekasar itu "Dasar brengs*k! Apa hebatnya dia? Bagaimana mampu dia jadi 3 cowok paling top?"
Sementara Nao keluar mencari puding susu, Uehara membuka kulkas & mendapati timbul sebuah panci dalam dalam. Dan waktu dia membukanya ternyata isinya ialah kolonel gulung kesukaannya. Seketika itu jua kemarahan Uehara mulai sirna, menyadari Nao memasakkan kolonel gulung itu untuknya.
Nao pergi ke mini market terdekat tapi pegawai toko berkata bahwa puding susunya telah habis & menyuruh Nao buat mencoba mencarinya dalam stasiun seberang. Nao pun pergi menuju arah yang ditunjuk si pegawai toko, sementara Uehara menunggu Nao sembari main game.
Tapi usang-usang Uehara mulai cemas alasannya hingga tengah malam Nao masih jua belum pulang. Selesai memainkan gamenya, Uehara berbaring dalam karpet tapi tak sengaja kakinya menendang sesuatu yang tersembunyi didalam kotatsu.
Saat Uehara mengeluarkan benda itu, dia makin tercengang mendapati benda itu ialah pigura foto yang relatif mirip walaupun tak sama persis menggunakan piguranya yang pecah. Dan dalam dalamnya, timbul sebuah pesan permintaan maaf dari Nao.
Nao berjalan seorang diri melewati area jalan yang sangat sepi. Awalnya dia hanya merasa kedinginan, tapi tiba-tiba dia mulai merasa timbul yang mengikutinya. Dia pribadi berbalik tapi tak timbul siapa-siapa. Saat itulah Nao mulai teringat kembali dalam isu penyerangan dalam wanita-wanita muda. Nao jadi ketakutan & parahnya lagi dia lupa membawa hapenya.
Terpaksalah Nao meneruskan perjalanannya sembari sesekali menengok ke belakang menggunakan takut-takut... hingga akhirnya, dia bertubrukan menggunakan seseorang dalam hadapannya. Tak berpikir aneh-aneh, Nao hanya meminta maaf dalam orang itu lalu berjalan kembali. Tapi tiba-tiba saja orang itu mencengkeramnya. Panik & ketakutan, Nao pribadi berteriak kencang.
Cemas alasannya Nao masih belum pulang jua, Uehara akhirnya keluar mencari Nao. Dia pergi ke mini market yang tadinya dituju Nao. Si pegawai toko memberitahunya kalau tadi dia menyuruh Nao ke stasiun seberang. Uehara pribadi berlari ke arah sana.
Saat dia melewati padang ilalang pinggir sungai, tiba-tiba dia mendengar suara isakan seorang wanita. Perlahan, Uehara masuk ke padang ilalang. Dan akhirnya, dalam sanalah dia menemukan Nao sedang meringkuk menyembunyikan dirinya sembari terisak ketakutan.
"Sedang apa kau disini?"
"Aku... aku..."
"Aku nir mengerti apa yang ingin kau katakan"
"Seseorang mengejarku. Aku ketakutan... jadi aku bersembunyi dalam sini" isak Nao
Lega, Uehara pun pribadi terduduk dalam sana sementara Nao mendekap dirinya sendiri makin erat. Tapi Nao heran, apa yang Uehara lakukan dalam sini. Tentu saja mencari Nao, tapi Uehara nir mengatakannya & berbohong menyampaikan kalau dia mau beli susu.
Dan waktu melihat paras Nao yang masih berlinang air mata, Uehara pribadi tertawa ngakak "Wajahmu buruk sekali"
Nao relatif tercengang melihat Uehara tertawa, mungkin alasannya ini pertama kalinya dia melihat Uehara tertawa lepas seperti itu. Dia cepat-cepat menghapus air matanya & Uehara lalu mengajaknya pulang.
Tapi alasannya Nao masih shock & stress berat, Uehara akhirnya menggendong Nao pulang sembari menggerutui berat badan Nao & betapa menyusahkannya Nao. Nao meminta maaf atas perbuatannya memecahkan pigura fotonya & mengakui kalau dia memang sembrono.
"Mereka orang tuamu kan? Maafkan aku, aku nir memahami kalau kau kehilangan mereka berdua. Aku nir memahami apa-apa"
"Kau hebat alasannya menemukan pigura yang mirip"
"Tapi nir sama persis. Maafkan aku"
"Kol gulung. Anggap saja kita impas demi kolonel gulung itu"
Sesampainya kembali ke rumah, Nao mendapati panci berisi kubis gulungnya telah kosong. Nao tersenyum bahagia melihatnya. Dia lalu membuka kulkas & mendapati dalam sana timbul susu. Melihat itu, senyum Nao jadi semakin lebar menyadari Uehara tadi sebenarnya mencarinya & bukannya mencari susu.
Keesokan paginya, lagi-lagi Nao terbangun oleh bunyi alarm yang sangat nyaring dari kamar sebelah. Kesal mendengar suara berisik itu, dia pribadi mengetuk pintu kamarnya Uehara & meminta Uehara mematikannya. Tapi lagi-lagi tak timbul jawaban.
Nao pribadi masuk & mendapati Uehara masih tidur nyenyak padahal seluruh alarmnya berbunyi nyaring. Nao berusaha membangunkannya & mengingatkan Uehara bahwa dia harus pergi bekerja. Tapi Uehara cuma menggeliat tanpa membuka matanya. Nao berusaha lagi menggoyang-goyang tubuh Uehara hingga akhirnya Uehara membuka mata.
Dalam keadaan masih ngantuk, Uehara menatap Nao lalu memanggilnya "Yuri"
Lalu tiba-tiba saja dia menarik kepala Nao kepadanya & mengecup bibir Nao.
Dorama JepangGood Morning Call
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 9:35 PM - Add Comment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar