Sinopsis Memory Lost Episode 12 - 1
Han Chen & Jin Xi terus masuk jauh ke dalam hutan, berusaha mencari wilayah kompetisi game itu didakan menggunakan mengikuti arah jejak kaki yg mereka temukan di sepanjang jalan.
Sementara itu, ke-8 peserta kompetisi telah berkumpul di sebuah pondok di tengah hutan sembari berdiskusi perihal undangan kompetisi ini. Dari interaksi mereka, sepertinya beberapa di antara mereka cukup akrab satu sama lain.
Salah satu peserta konfiden cuma mereka yg mendapatkan undangan kompetisi, tapi dalam dalam undangan disebutkan terdapat 10 peserta. Dia menganggap kalau dua peserta lainnya niscaya bukan berasal kelompok ini.
Kira-kira siapa yah mereka? Entahlah, apalagi mereka tidak dapat menghubungi pihak penyelenggara program sebab di sini tidak terdapat sinyal.
"Xiao You, bagaimana menurutmu?" Tanya galat satu peserta pada seseorang pria kacamata.
Xiao You tidak peduli, dia cuma ingin memenangkan hadiahnya. "Yang kucemaskan sekarang hanyalah jikalau kedua orang itu sungguh hebat, bagaimana aku wajib menghadapi mereka?"
"Tak peduli sehebat apapun mereka, selama kita saling bekerja sama, aku konfiden kalau mereka bukan tandingan kita. Lagipula, kita seluruh kan teman usang." Kata galat satu peserta menggunakan sombongnya.
Tapi dua orang peserta yg adalah sepasang kekasih, tampak tidak nyaman mendengar pernyataannya.
Han Chen & Jin Xi akhirnya tiba di sana tidak usang kemudian & seluruh orang langsung menatap mereka penasaran. Seorang peserta bernama Yan Er menyambut mereka duluan & terang dia langsung tertarik pada Jin Xi. Han Chen cemburu dibuatnya hingga dia menolak jabat tangan menggunakan Yan Er.
Peserta pasangan menerka Jin Xi & Han Chen pasangan juga. Jin Xi telah mau bicara, tapi Han Chen langsung mengiyakannya sembari merangkul Jin Xi. Si wanita kemudian memperkenalkan dirinya, namanya Le Lou Xia & kekasihnya bernama Zhang Mu Han.
Si peserta arogan tadi memperkenalkan dirinya artinya Kefan, tapi dapat dipanggil Dake. Dia mengulurkan tangan, tapi baik Jin Xi maupun Han Chen tidak menyambutnya.
Dia kemudian memperkenalkan seluruh orang. Si pria kacamata artinya temannya, Xiao You atau nama aslinya artinya You Chuan. Dia tidak banyak bicara, tapi mereka wajib hati-hati kalau dia telah mulai main.
Lalu seseorang peserta wanita lain memperkenalkan dirinya artinya Lee Ming Yue. Lalu pria yg paling tua diantara mereka artinya Prof Sun Dian. Dia ngakunya profesor di sebuah universitas, tapi entah siapa yg tahu kebenarannya. Dan pria terakhir bernama Fang Xu.
Jin Xi berkomentar kalau mereka sepertinya telah akrab satu sama lain. Kefan membenarkan, mereka memang pernah beberapa kali bertemu dalam kompetisi sebelumnya.
"Tapi kalian berdua... bnear-benar paras-paras baru. Pemain baru? Dari luar negeri?"
Tapi sebab pertanyaanya tidak mendapatkan jawaban, Kefan beralih ke yg lain & menyuruh seluruh orang berkumpul untuk menentukan tim. Aturannya, masing-masing orang wajib mengambil satu bola berasal dalam kantong.
Siapapun yg mendapatkan bola rona sama, maka mereka satu tim. Kalau mereka ingin ganti tim, maka mereka wajib menemukan seseorang yg mau bertukar bola. Fang Xu duluan menyatakan kalau dia tidak mau bertukar. Bagaimanapun, ini artinya permainan yg kuat memakan yg lemah.
Bersama-sama mereka mengambil bola. Tapi sayangnya, Jin Xi & Han Chen mendapatkan bola beda rona. Jin Xi dapat bola merah & Han Chen biru. Bertekad mau satu tim menggunakan Jin Xi, Han Chen berbuat curang menggunakan menampol bolanya Fang Xu yg rona merah & merebutnya menggunakan cepat.
Fang Xu terang kesal tidak terima. Han Chen kalem mengingatkan kalau ini artinya permainan yg kuat memakan yg lemah. Bahkan sekalipun Fang Xu tidak mau, dia tetap wajib mau ganti tim.
Jadilah kedua pria itu saling adu pelotot-pelototan & tidak terdapat yg mau mengalah satupun. Berusaha menghentikan ketegangan ini, Jin Xi menggunakan sopan meminta Kefan untuk membujuk temannya itu untuk bertukar bola.
Kefan menurutinya & membujuk Fang Xu untuk mengalah saja & menyeretnya menjauh. Tapi Fang Xu yg masih kesal, memperingatkan Han Chen untuk berhati-hati, dia mengalah cuma sebab Kefan.
Menjelang petang, Jin Xi & Han Chen di luar ad interim yg lain ngobrol di dalam. Han Chen beranjak cepat menggeledah tas perbekalan mereka & menemukan sebuat alat sadap tersembunyi di dalamnya.
Han Chen langsung membuangnya ke api unggun kemudian mengecek tasnya Jin Xi & menemukan benda yg sama. Han Chen langsung membuangnya ke api kemudian merapikan pulang perbekalan mereka.
Menurut profiling-nya Jin Xi, T itu pria berusia lebih kurang 25-30 tahun. Jadi untuk ad interim waktu, mereka dapat menyingkirkan Lou Xia & Ming Yue berasal daftar tersangka.
Menurutnya Kefan juga bukan. Bika dia artinya T maka dia niscaya menginginkan mereka untuk terpisah & bukannya membantu mereka jadi tim. Berarti tersisa 5 orang yg mencurigakan.
"Bagaimana kalau T tidak terdapat di antara kita?"
Jin Xi langsung celingukan cemas & menyarankan supaya mereka berjaga bergantian saja malam ini. Tapi Han Chen merasa itu tidak perlu, sebab jikalau T beranjak di sini maka dia hanya akan ketahuan. Dia konfiden T tidak akan melakukan itu.
Keesokan harinya, Jin Xi terbangun duluan & mendapati tangan Han Chen di atas pinggangnya menggunakan nyaman. Han Chen sendiri masih tidur & Jin Xi tergiur memandanginya.
Tiba-tiba Han Chen beranjak mau bangun. Jin Xi langsung menutup mata pura-pura tidur. Menyadari posisi tangannya, Han Chen cepat-cepat menariknya & memandngi Jin Xi selama beberapa saat sebelum kemudian beranjak bangkit.
Dia berdiri menghadap jendela menjadi akibatnya Jin Xi dapat melihat siluet punggungnya Han Chen di bawah sinar matahari. Siluet yg mengingatkan Jin Xi akan sosok pria misterius dalam mimpinya yg mengatakan bahwa mereka akan menikah sehabis Jin Xi lulus & bahwa dia hanya akan menikahi Jin Xi seseorang.
Han Chen keluar sembari makan roti & mengamati para peserta yg sedang bersiap-siap. Jin Xi ikut keluar tidak usang kemudian & mengomentari Han Chen yg sepertinya dapat mengikuti keadaan menggunakan baik.
Ming Yue masuk ke dalam pondok & mendapati Yan Er tidur seperti orang kelenger ad interim Kefan di dekatnya sedang kalem menciptakan pasak kayu.
Ming Yue mencoba membangunkannya, tapi Yan Er bergeming. Ming Yue langsung cemas berteriak-teriak membangunkannya. Semua orang langsung heboh melihatnya. Han Chen buru-buru mengecek denyut nadinya.
Dia cuma mengecek sementara waktu, tapi langsung pergi menggunakan cuek. Yan Er mendadak bangun sembari menakut-nakuti Ming Yue.
Sementara itu, Xiao Zhuan & Lao Dao sedang menyidik karakteristik-karakteristik para peserta. Kefan & You Chuan sama-sama mahasiswa teknik software. Baik Fang Xu, Kefan & Yan Er tinggal dalam satu area. Yang artinya, ke-4 orang ini saling mengenal di dunia nyata.
Data diri orang-orang itu terang & tidak tampak terdapat yg mencurigakan. Ming Yue artinya pegawai di perusahaan financial, Fang Xu artinya seseorang interior designer, Muhan pengangguran, Lou Xia seseorang akuntan, Yan Er seseorang freelancer, & Sun Dian seseorang pustakawan di sebuah universitas.
Lao Dao resah menentukan siapa tersangkanya berdasarkan berita ini. Saat Xiao Zhuan membaca ulang resume mereka, dia mendapati orang-orang ini ternyata pernah mengikuti kompetisi serupa tahun kemudian.
Kedua tim mulai beranjak ke dua arah yg tidak selaras. Han Chen mengingatkan Jin Xi untuk tetap dekat dengannya. Tim biru tiba-tiba berbalik & menyerang tim merah duluan.
Kompetisi itu berlangsung menggunakan sengitnya bak perang sungguhan, Jin Xi hingga kaget melihat keprofesionalan mereka dalam menembak. Karena posisi mereka yg kurang menguntungkan, Han Chen memerintahkan timnya untuk mencari wilayah berlindung.
Mereka pun mundur pulang ke dalam pondok & menyembunyikan diri di berbagai wilayah. Tim biru terus menyerang menggunakan ganasnya. Yan Er berusaha menarget Han Chen, tapi Han Chen berhasil menembak kakinya.
Dua orang tim biru menyerang mereka dalam jeda dekat, Han Chen semakin ganas melepaskan tembakan hingga mengenai pundaknya Ming Yue hingga kedua orang itu wajib berlindung dibalik tembok.
Di luar, You Chuan sedang menarget Muhan & Lou Xia. Tapi Muhan malah berbuat curang menggunakan memanfaatkan Luo Xia menjadi tameng hingga You Chuan berhasil menembak jantungnya.
Lou Xia terang kesal pada Muhan & jadilah mereka ribut sendiri saling menyalahkan & membela diri. You Chuan menguping percakapan mereka. Yakin kalau Lou Xia telah gugur, dia menghubungi rekannya & memberitahu mereka kalau dia berhasil menyingkirkan Lou Xia & menyarankan supaya mereka mengarahkan tim merah ke belakang gunung.
Bersambung ke part 2
Memory Lost
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 10:12 PM - 5 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar