Dia baru sadar waktu mereka menyapanya & beliau pura-pura menampilkan senyum cerianya di hadapan mereka. Dia menolak undangan makan bersama mereka dengan alasan harus kembali kini.
Thada ada tidak lama kemudian & dari cara mereka saling memandang, teman-teman mereka tertentu tahu ada sesuatu yang terjadi diantara mereka berdua. Thada berbohong menawarkan tidak ada apa-apa, & beralasan kalau beliau hanya menanyakan sesuatu kepada Sandee.
Sandee kembali dalam keadaan tidak mood & Sanrak pun demikian setelah melihat pacarnya bersama wanita lain. Sandee kemudian bertanya apakah Sanrak pernah merasa dikhianati? Tentu saja Sanrak mengetahuinya, barusan. Malah beliau merasa dikhianati sang orang yang awalnya sungguh beliau percayai sepenuh hati.
"Kau sangat mempercayai orang itu. Tapi orang itu masih saja melakukan itu padamu, iya kan?" tanya Sandee.
"Mungkin terkadang beliau berpikir kalau kita tidak akan pernah mengetahuinya"
"Atau mungkin beliau melakukannya tanpa memikirkan apapun sama sekali"
"Dia tidak pernah mirip ini sebelumnya"
"Semua ini lantaran malam itu. Segalanya jadi berubah"
Sanrak akhirnya menyadari kalau mereka sedang membicarakan 2 orang & 2 situasi yang berbeda. Dan tertentu penasaran apa maksud Sandee tentang malam itu? Memangnya apa yang terjadi malam itu? Panik, Sandee cepat-cepat menyangkalnya tapi beliau tidak dapat damai sedikitpun bahkan hingga tengah malam.
Flashback,
Thada tiba-tiba menciumnya. Shock, Sandee tertentu mendorongnya & menonjoknya. Dia semakin murka waktu Thada menjamin kalau ciuman itu ialah sebagai bentuk tanggung jawabnya.
"Kau sebut ini tanggung jawab? Kau itu cuma egois!"
"Lalu kau ingin aku bagaimana?"
"Tidak ada yang perlu kau lakukan. Tidak ada"
"Tapi..."
"Cukup Thada"
Kembali ke masa kini,
Chattingan dari Thew & Thada berdatangan. Dia ingin membalas chatinggannya Thada & meminta supaya mereka saling menjauh untuk sementara waktu, tapi kepada akhirnya beliau berubah pikiran.
Noina menelepon Sanrak & menasehatinya tentang apa saja yang harus dilakukannya untuk mengkonfrontasi First dengan cara mengirim video rekamannya terlebih dulu. Sanrak bimbang & akhirnya tetapkan untuk mengirim beberapa pesan saja menanyai First tentang dimana beliau makan malam & dengan siapa. Tapi tidak dibalas.
Noina menelepon lagi semenit kemudian, lantaran beliau tahu kalau Sanrak pasti tidak bisa untuk mengkonfrontasi First. Dia tahu betul sifat Sanrak, beliau pasti ragu mengirimkan video itu lantaran takut First akan murka padanya.
Dia terus nyerocos memerintahkan Sanrak untuk mengirim video itu kini juga tapi Sanrak malah mengacuhkannya & tidur. Dan First masih belum membalas pesan-pesannya bahkan hingga keesokan paginya.
Tapi waktu beliau turun tidak lama kemudian, First telah ada dibawah sedang menunggunya dengan sebuket bunga yang tentu saja menghasilkan Sanrak senang tapi beliau cepat-cepat menyembunyikan kebahagiaannya dengan menawarkan wajah ngambeknya.
First tertentu merayu sembari meminta maaf lantaran tidak memenuhi janjinya mengantarkan Sanrak ke kawasan kerjanya. Dia beralasan kalau beliau tidak membalas pesan Sanrak lantaran baru membacanya pagi ini saking sibuknya.
Dan lantaran itulah, beliau datang kini untuk mengantarkan Sanrak ke kawasan kerjanya. Seketika itu pula, Sanrak berhenti ngambek, mendapatkan bunganya kemudian mengajak First selfie sementara di latar belakang, Chacha ikut-ikutan pose gila.
Diam-membisu, Chacha berusaha memberitahu Sanrak tentang keanehan sikap First yang selama beberapa hari menghilang tapi tiba-tiba kini datang dengan membawa sebuket bunga, biasanya kalau cowok melakukan itu pasti untuk menutupi sesuatu. Tapi Sanrak tidak percaya & bersikeras kalau First tidak melakukan sesuatu yang salah.
Sadar kalau Chacha pasti sedang menghasut Sanrak, First cepat-cepat membawa Sanrak pergi dari sana. Dia tidak sadar kalau waktu itu Na berada di belakangnya, beliau tampak gelisah waktu melihat mereka pergi bersama, apalagi waktu beliau mendengar Sandee & Chacha menggosipkan kebodohan Sanrak.
Noina sedang asyik bergosip dengan teman-teman ceweknya tentang kenalan barunya di IG. Dia kemudian mengecek IG-nya tapi malah mendapati Sanrak barusan mengupload foto mesranya bersama First. Noina tertentu kesal melihatnya "Dasar bego!"
Sanrak & First terjebak macet di tengah jalan. Setelah ragu sesaat, Sanrak akhirnya tetapkan untuk memberanikan diri mengkonfrontasi First bahwa kemarin beliau melihat First di restoran bersama wanita lain & tampaknya mereka sangat dekat.
Jelas-kentara First telah mulai gelisah waktu itu. Tapi kemudian, Sanrak malah ganggu konfrontasinya dengan menawarkan bahwa beliau berpikir kalau wanita itu ialah salah satu model di perusahaan majalahnya & First cuma sekedar mentraktirnya makan malam. Jelas saja First lega & tertentu mengiyakan dugaan Sanrak kemudian mengakhirinya dengan mengumbar tutur-tutur gombal & kecupan di kening.
Sesampainya di kawasan kerja, Sanrak bertemu dengan Na yang mengaku kalau tadi beliau lewat di rumah Sanrak & melihat Sanrak pergi bersama pacarnya. Saat Sanrak mengaku kalau beliau tidak sadar kalau Na ke rumahnya tadi, Na tertentu menasehatinya untuk lebih jeli dalam memperhatikan sesuatu lantaran hal itu sangat krusial dalam pekerjaan. Hmm... kurasa yang dimaksudnya bukan cuma jeli dalam perkara pekerjaan.
Hari ini di kelasnya Sandee, lagi-lagi mereka diajar sang dosen yang sama padahal mata kuliahnya beda. Saat June bertanya kenapa beliau terus yang ngajar, Pak Dosen menjamin kalau dirinya itu pintar & berbakat & beliau ingin kaya jadi beliau mengajar banyak.
Sandee tidak mau duduk jejer dengan Thada & meminta temannya June untuk duduk ditengah-tengah beliau & Thada. Dosen mereka kemudian mengakhiri kelas dengan menyuruh para mahasiswanya untuk membangun grup yang terdiri dari 2-3 orang untuk mengerjakan tugas yang diperintahkannya.
Ketiga teman Sandee tertentu membagi grup mereka, mereka bertiga satu grup sementara Sandee akan satu grup bersama Thada, tapi Sandee tidak setuju & bersikeras ingin satu grup bersama June saja. Dia kemudian pergi sementara Pete mulai menulis nama ke 2 grup mereka.
Pete & Kao kemudian menyerahkan laporan nama-nama grup ke kawasan kerja dosen. Tapi waktu mereka datang, Pak Dosen sedang tidur. Tapi Kao melihat Pete salah menulis nama Thada dalam grupnya Sandee. Pete menawarkan kalau beliau tidak salah tulis, beliau memang sengaja membuahkan Sandee & Thada satu grup.
Kao tidak setuju, takutnya Sandee nanti murka-murka kepada mereka. Tapi Pete meyakinkannya untuk tidak cemas, beliau konfiden beliau melakukan hal yang sahih. Lagipula kalau Sandee murka padanya, beliau akan beralasan kalau ini perintah dosen.
Saat Sandee & teman-temannya turun untuk makan siang, mereka mendapati Thew telah menunggu Sandee untuk mengajaknya makan siang bareng. Thada kesal & tertentu mengusir Thew dengan alasan kalau Sandee tidak akan makan bersamanya. Tapi tutur-tutur memprovokasi Sandee. Kesal kepada Thada, Sandee tertentu mendapatkan ajakan Thew.
Mereka berdua pun pergi & Thew membisu-membisu tersenyum licik kepada Thada. Sekarang bukan cuma Thada yang kesal kepada Thew. Ketiga temannya juga tertentu menyerukan berbagai gerutuan dengan Thew & selera anehnya lantaran menyukai cewek tomboy mirip Sandee. Jelas saja gerutuan mereka akan Sandee malah menghasilkan Thada jadi murka. Teman-temannya heran kenapa Thada malah murka-murka.
Berhubung Sandee & Thew makan di kantin fakultas ekonomi, mereka tetapkan untuk makan di kantin fakultas lain juga. Thada setuju tapi beliau malah membawa mereka ke kantin fakultas ekonomi kawasan Sandee makan siang dengan Thew. Thada beralasan kalau kantin fakultas lain sedang tutup makanya beliau membawa mereka kemari tapi tentu saja tidak ada yang percaya.
Tepat waktu itu juga, mereka melihat Sandee duduk berdua dengan Thew. Mereka berdua sedang bersenda gurau waktu tiba-tiba saja Sandee melihat teman-temannya di meja ujung, Thew tidak tahu kalau beliau duduk membelakangi mereka. Sandee kesal tapi beliau tidak ingin Thew tahu jadi beliau memberitahunya sementara teman-temannya terus saja menggodainya dari meja seberang.
"Biasanya apa yang kau lakukan di waktu luang?" tanya Thew
"Sial*an lo!!!" maki Sandee kepada teman-temannya.
"Apa?" Thew bingung
"Maksudku, waktu luang yah? Biasanya aku suka nonton film, mendengarkan lagu & semacamnya"
Mendengar itu, Thew tertentu mengajak Sandee nonton bareng kapan-kapan. Tapi Sandee dengan sengaja menghindari pertanyaan itu dengan cara mencari-cari alasan untuk dapat pergi secepatnya. Saat Sandee pergi, barulah Thew menyadari kehadiran teman-temannya Sandee, pasti merekalah alasan ketidaknyaman Sandee.
Kesal, beliau tertentu melabrak mereka. Thada tertentu maju menghadapinya & menekankan padanya bahwa mereka tidak melakukan apapun & mereka kemari cuma untuk makan siang.
Siang harinya, Sanrak sibuk membagi-bagikan beberapa dokumen sembari memotreti para pegawai yang beliau beri dokumen. Setelah itu, beliau tertentu mengirimkan seluruh yang akan terjadi foto-foto itu kepada seseorang sembari senyam-senyum. Dia masih berkutat dengan hapenya waktu beliau berpapasan dengan Na lagi.
Melihat Sanrak mainan hape di kawasan kerja, Na lagi-lagi tertentu mengomelinya lantaran beliau menerka kalau Sanrak sedang chattingan dengan pacarnya di jam kerja. Sanrak berusaha menjelaskan kalau beliau tidak sedang chatting dengan pacarnya tapi dengan Jane lantaran Jane sendiri yang menyuruhnya untuk memotret seluruh pegawai.
Na tidak percaya & konfiden sekali kalau Sanrak cuma menghasilkan-buat alasan kemudian menyuruhnya masuk ke ruangannya untuk beliau marahi lebih lanjut. Sanrak terus berusaha menjelaskan kalau beliau sungguh-sungguh bekerja melakukan perintah Jane & bukannya chatting dengan pacarnya. Tapi Na masih ngotot dengan keyakinannya lantaran kentara-kentara Sanrak mainan hape sembari senyam-senyum sendiri, itu saja telah membuktikan kalau Sanrak sedang ngobrol dengan pacarnya.
"Aku tidak sedang ngobrol dengan P'First. Kalau kau tidak percaya, lihat saja hapeku"
"Aku tidak mau melihat hapemu"
Untunglah Jane masuk ke ruangan Na waktu itu gara-gara mendengar pertengkaran mereka yang agak sengit dari luar. Jane mengkonformasi kalau Sanrak memang chatting dengannya. Na tertentu terdiam. Semuanya telah kentara kini, Sanrak pun pamit kembali ke pekerjaannya.
Setelah Sanrak pergi, Jane menawarkan kepada Na "Sejak Sanrak bekerja disini, kau banyak berubah"
"Khun Jane, tolong katakan padanya aku menyesal"
Tidak yummy lantaran terus menghasilkan perkara, Sanrak berinisiatif pindah ke departemen lain saja. Tapi Jane tidak setuju. Dia menasehati Sanrak 3 hal. Pertama, beliau dihentikan terlalu mengambil hati akan ucapan orang lain tentangnya lantaran hal mirip itu telah biasa di kawasan kerja. Kedua, walaupun Na tadi cuma salah paham tapi ucapannya sahih, Sanrak harus dapat mengkordinir pekerjaannya dengan lebih baik. Ketiga, Sanrak dihentikan menyerah begitu saja dengan pindah ke departemen lain.
Dia kemudian memberi Sanrak tugas selanjutnya. Dia menyuruh Sanrak untuk menghubungi salah satu kolumnis majalah mereka, tapi beliau memperingatkan Sanrak bahwa orang ini biasanya tidak gampang dihubungi. Sanrak mendapatkan tugasnya dengan kepala tertunduk indolen tapi beliau sedikit senang waktu Jane menawarkan penyesalan Na padanya.
Malam harinya, Thada mengunjungi sepupunya, May. Hubungannya dengan pamannya tampaknya agak baik tapi bibinya sepertinya tidak terlalu menyukainya bahkan terang-terangan menyindirnya & suaminya yang menurutnya lebih perhatian kepada Thada daripada kepada keluarganya sendiri.
Hubungannya dengan May juga sepertinya agak akrab bahkan begitu beliau masuk kamar May, May tertentu melompat kedalam pelukannya & bermanja-manja padanya. May memohon kepada Thada untuk balik tinggal bersama mereka lagi supaya mereka dapat mirip dulu, tapi Thada tidak menanggapinya & tertentu mengalihkan topik dengan menyuapi May.
Keesokan harinya, Sandee akhirnya tahu kalau beliau satu tim dengan June & Thada waktu dosen mereka menyerahkan daftar nama-nama grup. Sandee tertentu menuntut penjelasan Pete. Dengan gaya rada dramatis, Pete beralasan bahwa ini ialah perintah pak dosen sendiri.
Dia telah berusaha memohon bahkan hingga berlutut & menangis-nangis supaya pak dosen tidak membuahkan Sandee satu grup bersama Thada tapi pak dosen tetap bersikeras dengan alasan kalau Sandee pintar jadi pak dosen ingin Sandee mengajari June & Thada.
Sanrak & Na ke kawasan kerja bareng. Didalam lift, Na meminta maaf atas insiden kemarin dengan menawarkan "Aku minta maaf na" (Na ialah tutur akhiran untuk menghasilkan kalimat terdengar lebih lembut)
Tapi Sanrak malah tertawa mendengarnya lantaran penambahan tutur 'na' itu sendiri terdengar seolah Na sedang meminta maaf kepada dirinya sendiri "Kalau kau ingin meminta maaf padaku, seharusnya kau bilang 'Aku minta maaf, Sanrak'"
Sanrak berjanji mulai kini beliau akan berusaha bekerja lebih keras supaya tidak menghasilkan Na juga Jane cemas lagi. Mereka saling tersenyum manis kepada satu sama lain waktu lift tiba-tiba membuka & Jane masuk. Sontak Na & Sanrak sama-sama saling mengalihkan pandang & Jane tertentu menempatkan dirinya di tengah-tengah mereka berdua.
Di kampus, Sandee, Thada & June sedang mengerjakan tugas grup waktu Thew datang lagi mencari Sandee. Seperti biasanya Thada tertentu melempar tatapan membunuh kepada Thew tapi Thew kalem-kalem saja. Fahsai bergabung tidak lama kemudian untuk mengajak Thada makan siang bareng, Fahsai juga mengenal Thew lantaran Thew ialah mentor seniornya.
Thada menolak ajakan makannya Fahsai & mengusir Fahsai dengan alasan sibuk dengan tugas kelompoknya. Hmm... tapi dari tatapan kejamnya kepada Thew, kentara beliau bukan cuma mengusir Fahsai tapi juga mengusir Thew. Thew mengerti arti tatapannya & akhirnya pamit pergi setelah Fahsai pergi.
Fahsai mengejar Thew di luar, ternyata dulu sebelum Thew jatuh cinta kepada Sandee, Fahsai pernah memperlihatkan foto Sandee kepada Thew dengan asa dapat menjodohkan mereka tapi waktu itu Thew tidak tertarik & menolak perjodohannya.
"Fahsai, aku tahu alasanmu menyuruhku untuk mengejar Sandee, pasti lantaran Thada & Sandee sangat dekat satu sama lain, iya kan? Tapi sumber kau tahu saja, alasanku mengejar Sandee ialah lantaran aku sungguh menyukainya"
Di kawasan kerja, Sanrak berusaha menghubungi kolumnis Douduen yang kemarin ditugaskan Jane padanya, tapi teleponnya tidak diangkat-angkat. Saat beliau tengah mengiriminya pesan, Jane tiba-tiba kembali. Panik lantaran belum dapat menghubungi si kolumnis, Sanrak tertentu bersembunyi di bawah meja.
Dia kira tidak akan ketahuan padahal Jane dapat melihatnya dengan kentara & tertentu menuntut apa Sanrak telah berhasil menghubungi Kolumnis Douduen. Sanrak takut menawarkan yang sebenarnya & akhirnya tetapkan untuk berbohong & menawarkan iya telah berhasil menghubunginya tapi si kolumnis bilang kalau beliau sedang sibuk & akan menghubunginya lagi nanti.
"Dia memang selalu menawarkan mirip itu. Kenapa kau tidak menayakan tentang pekerjaannya? Aku menyuruhmu untuk menindak lanjuti pekerjaannya & bukannya permintaannya"
Tepat waktu itu juga Noina menelepon & Sanrak tertentu pura-pura kalau yang menelepon ialah si kolumnis & pura-pura seolah si kolumnis menawarkan kalau beliau akan menyerahkan manuskripnya dalam dalam waktu 2 minggu lagi. Jane mempercayainya tapi beliau memperingatkan Sanrak bahwa jikalau dalam waktu 2 minggu, beliau masih belum menyerahkan manuskripnya maka Sanrak lah yang harus bertanggung jawab.
Dan gara-gara melihat cara Sanrak & Na saling menatap di lift tadi, Jane juga memperingatkan Sanrak untuk lebih berhati-hati dalam bersikap waktu beliau sedang bersama Na "Aku tidak mau image eksekutif yang telah susah payah kubangun untuknya hancur. Aku harus memperingatkanmu lantaran Khun Na tidak mau mendengarkanku"
Sandee & Thada baru menyelesaikan tugas grup mereka malam hari. May menelepon waktu itu & mendengar bunyi Sandee. Hmm... sepertinya May naksir Thada lantaran beliau tertentu murka & mematikan teleponnya begitu menyadari Thada sedang bersama wanita.
Semua orang kawasan kerja telah kembali. Saat Na masuk ke ruang sekretaris mencari Sanrak, beliau melihat tidak ada orang. Tapi kemudian beliau melihat Sanrak sedang bersembunyi di bawah meja orang lain, Sanrak melihatnya kemudian cepat-cepat menunduk bersembunyi lagi. Sepertinya beliau memang sengaja menghindari Na gara-gara peringatan Jane tadi.
Heran, Na akhirnya keluar. Sanrak pun keluar tidak lama kemudian setelah konfiden Na telah pergi. Tapi Na belum pergi, malah sedang menunggunya di depan & menawarkan kalau beliau ingin mengantarkan Sanrak kembali. Sanrak berusaha menolak & memberitahunya tentang peringatan Jane padanya tadi.
Na tetap bersikeras ingin mengantarkan Sanrak kembali & tidak perlu mempermasalahkan tutur-tutur Jane lantaran Jane menawarkan mirip itu lantaran itu ialah tugasnya. Sementara interaksi mereka berbeda, mereka kan telah mirip kakak-adik & lagi beliau telah berjanji kepada kakaknya Sanrak untuk menjaga Sanrak.
Saat Sanrak masih ngotot memperdebatkannya, Na tertentu menggandeng tangannya & menyeretnya pergi. Mereka tidak menyadari kalau waktu itu First sebenarnya datang untuk menjemput Sanrak.
Na kemudian membawa Sanrak makan malam bersama. Saat mereka hendak makan, Na mulai menginterogasinya tentang kenapa pacarnya Sanrak tidka menjemputnya. Sanrak menawarkan memang biasanya mirip itu lantaran First itu sangat sibuk. Dia kemudian bertanya bagaimana awalnya mereka pacaran.
Sanrak menghasilkan malu ditanya mirip itu tapi beliau memberitahu kalau First lah yang pertama kali mengejarnya. Tapi beliau mengaku kalau sebenarnya beliau memang naksir First semenjak pertama kali kuliah yang mana waktu itu First ialah seniornya. Tapi beliau suka First bukan cuma lantaran wajahnya tapi juga lantaran mereka selalu nyambung waktu ngobrol.
"Dan bagaimana kau dapat tahu kalau beliau ialah cinta sejatimu?"
Sanrak mengaku bahwa pernah suatu kali wajah mereka sangat berdekatan & seketika itu pula jantungnya tertentu berdebar kencang & waktu itulah beliau tahu kalau First ialah cinta sejatinya. Na tertawa geli mendengar kepolosan Sanrak "Semua pria dapat menghasilkan hati seluruh wanita berdebar kencang waktu mereka berdekatan mirip itu"
Sanrak tidak percaya & konfiden sekali tidak seluruh orang dapat. Hmm... sepertinya Sanrak butuh bukti & Na tertentu membuktikannya dengan bangkit kemudian mendekatkan wajahnya sangat dekat ke wajah Sanrak & menghasilkan Sanrak gugup.
"Apa hatimu berdebar kini?"
First memperhatikan segalanya dari pojokan dengan kesal.
Bersambung ke episode 3
Kiss - The Series
By : INDONESIA SINOPSIS TOP - 4:50 PM - 4 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar